Kardinal Yang Rusak,
Kepausan Yang Rusak
by Mgr.
Gene Thomas Gomulka July 18, 2022
Struktur hierarki Gereja Katolik sebagian bertanggung jawab
atas mengapa para uskup, termasuk paus, tidak diselidiki atau bertanggung jawab
kepada badan pengawas eksternal mana pun. Akibatnya, orang tidak usah merasa heran jika hanya 7 dari
150 uskup yang secara kredibel dituduh melecehkan anak di bawah umur atau orang
dewasa yang rentan, yang benar-benar telah ditangani
secara hukum. Di Amerika Serikat, dengan kurang dari 200 keuskupan, “ada
lebih dari 130 uskup AS” telah dituduh “gagal merespons pelecehan seksual
secara memadai di keuskupan mereka.”
Pertanyaan untuk meminta
pertanggungjawaban uskup yang terlibat atau menutupi kasus pelecehan sexual telah
menjadi semakin mendesak dalam beberapa pekan terakhir setelah adanya pengumuman
dari Vatikan bahwa Uskup San Diego, Robert
McElroy, telah dipilih oleh paus
Francis untuk dianugerahi topi merah (kardinal) meskipun rekam
jejaknya yang sangat memalukan. Peristiwa ini dan tanggapan yang muncul sejak
pengumumannya memungkinkan kita untuk merenungkan warisan kepausan (Francis) ini
dalam menangani masalah yang sangat penting saat ini.
Menutupi kasus uskup Robert McElroy
Selain sudah dilaporkan sejak
bertahun-tahun yang lalu karena menutupi pemerkosaan
ritual Rachel Mastrogiacomo oleh pastor San Diego, Pastor Jacob Bertrand, uskup
McElroy juga dituduh menutupi kasus pelecehan seksual mantan Kardinal Theodore
McCarrick terhadap para seminaris dan para imam muda yang dilaporkan kepadanya
oleh mendiang psikoterapis dan peneliti, Richard Sipe. Dalam sebuah surat
tertanggal 28 Juli
2016 dilaporkan bahwa uskup McElroy telah menangani secara sah, demikian
Richard Sipe melaporkan, “Saya telah mewawancarai dua belas seminaris dan imam
yang membuktikan proposisi, pelecehan, atau hubungan / pelecehan seks dengan
McCarrick.” Sekarang, jika seorang uskup menerima laporan dari bukan satu;
bukan dua; tetapi dua belas korban
yang mengklaim bahwa mereka telah dilecehkan oleh salah satu imamnya, tidak
bisakah uskup itu dinyatakan ikut bersalah karena telah melakukan "kelalaian
kriminal" jika dia gagal melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan
tidak memihak, atas tuduhan pelecehan tersebut?
Sebagian besar jurnalis
yang melaporkan pencalonan McElroy untuk menjadi kardinal, telah mengabaikan
bagaimana hubungan antara McElroy dan McCarrick, yang diyakini telah membantu mengatur
penunjukan McElroy ke San Diego, ini sangat mirip dengan hubungan antara paus
Francis dengan mendiang Kardinal Inggris Cormac Murphy-O'Connor. Sebagai anggota “mafia St. Gallen,” kardinal
Murphy-O'Connor dipandang memainkan peran penting dalam membuat Jorge Bergoglio
terpilih sebagai paus pada tahun 2013. Dilaporkan bagaimana paus Francis tidak
ingin jika Kardinal Gerhard Müller menyelidiki tuduhan pelecehan sexual yang
melibatkan kardinal Murphy-O'Connor lebih jauh daripada yang diinginkan oleh uskup
McElroy atas tuduhan pelecehan yang juga melibatkan McCarrick yang dia terima
dari laporan Richard Sipe.
Sejak daftar kardinal baru
diumumkan oleh Vatikan, sebagian besar media
Katolik dan media
arus utama lokal telah menghindari
pelaporan kerugian emosional dan psikologis yang mendalam karena penunjukan
McElroy yang menimbulkan korban pelecehan seksual klerus. Seorang korban
pelecehan McElroy menulis bahwa promosi oleh paus Francis terhadap Uskup
McElroy “membuat
saya takut.” Korban pelecehan lokal lainnya, yang mengetahui upaya
McElroy yang gagal, sebagai Presiden Konferensi Katolik California, untuk
membatalkan Hukum
California AB 218 yang memberi selang waktu selama tiga tahun bagi korban
pelecehan untuk mengajukan klaim terhadap tersangka pelaku, mengatakan kepada
saya:
Uskup McElroy tidak ingin
memikul tanggung jawab apa pun atas kejahatan mengerikan yang dilakukannya pada
kita masing-masing, dengan adanya kesempatan ini untuk melihat ke belakang,
karena dia tidak ingin memiliki 'noda hitam' dalam catatannya dengan
penyelesaian apa pun saat dia melanjutkan usahanya untuk mendapatkan 'topi
merahnya.'
Editor Katolik, J.D. Flynn,
dari The Pillar, membela
penanganan McElroy atas tuduhan pelecehan yang dia terima dari Richard Sipe
dengan berargumen, “...jika McElroy benar-benar meneruskan surat Sipe ke Roma,
tidak jelas apa lagi yang bisa dilakukan uskup.” Jika McElroy benar-benar
khawatir tentang dampak skandal McCarrick “pada
hati dan jiwa umat Katolik,” dia seharusnya memastikan bahwa tuduhan Sipe
yang melibatkan McCarrick dan pejabat gereja lainnya yang dituduh seharusnya diselidiki
dan diputuskan secara menyeluruh oleh paus yang memiliki wewenang untuk
mendisiplinkan seorang kardinal Gereja.
Tanggapan uskup McElroy
terhadap tuduhan yang terkandung dalam surat Sipe sebanding dengan tanggapan
Direktur Atletik Universitas Negeri Pennsylvania, Tim Curley, terhadap tuduhan
penyalahgunaan yang dia terima dari Pelatih Joe Paterno mengenai Jerry
Sandusky. Baik McElroy dan Curley
menerima laporan pelecehan yang kredibel yang mereka tahu tidak ditindaklanjuti
oleh pihak yang berwenang atas mereka. Tuduhan pelecehan yang diterima
Presiden Universitas Graham Spanier dari Curley yang melibatkan Sandusky telah ditutup-tutupi
selama bertahun-tahun, sama seperti tuduhan yang diterima paus Francis dari
McElroy. Tuduhan McCarrick mungkin masih dapat ditutup-tutupi hingga hari ini
jika bukan karena “kesaksian” yang mengejutkan dari Uskup Agung Viganò pada 22
Agustus 2018. Bahkan kemudian, tidak sampai Februari 2019 sebelum McCarrick diberhentikan
– tiga tahun setelah McElroy menerima tuduhan laporan dari Sipe.
Tindakan menutup-nutupi
oleh Francis
Tidak seperti McElroy dan
Francis yang tidak menderita konsekuensi langsung karena menutupi kasus
pelecehan oleh McCarrick, Curley dijatuhi hukuman tujuh hingga 23 bulan
penjara, sementara Spanier dipecat oleh dewan pengawas universitas dan kemudian
dijatuhi hukuman empat hingga 12 bulan penjara. Jika ada "dewan
pengawas" serupa yang menyelidiki McElroy dan Francis karena menutupi
pelecehan sexual oleh McCarrick, baik McElroy dan Francis mungkin keduanya dihukum
dan dicopot tidak hanya karena menutupi kebejatan McCarrick, tetapi mungkin juga
untuk korban pelecehan lainnya yang tak terhitung jumlahnya di San
Diego dan Buenos
Aires. Sayangnya, seperti kebanyakan kasus pelecehan yang ditangani di
dalam Gereja, “penyelidikan internal” dilakukan oleh Francis yang, dalam kasus
ini, kebetulan adalah (menjadi) terdakwa yang dituduh menutupi kasus predasi
seksual oleh McCarrick. Francis diyakinkan akan dinyatakan tidak bersalah
karena fakta bahwa pengacara pembelanya sendiri, Jeffrey Stanley Lena, meneliti dan menulis
laporan akhir yang dikaburkan tanpa pernah memecat penggugatnya, Uskup
Agung Viganò. Hasilnya akan sama seperti kasus Bill Clinton seandainya dia
diizinkan meminta pengacara pembelanya sendiri menyelidiki tuduhan dia
melakukan perzinahan dengan pegawai magang Gedung Putih.
Berdasarkan liputan
sepihak dari media arus utama lokal tentang karir uskup McElroy, “Bandar judi
Gereja” ini akan memberinya peluang yang menguntungkan untuk tidak mengalami
nasib yang serupa dengan Uskup Agung Polandia Stanisław Wielgus. Hanya satu jam
sebelum dia dijadwalkan untuk dilantik menjadi Pejabat Gereja Polandia di
Katedral St. John Warsawa, Wielgus mengumumkan pengunduran dirinya karena
laporan media bahwa dia bekerja sama dengan Layanan Keamanan Polandia yang
diketahui telah menangkap dan menyiksa beberapa imam. Paus Benediktus XVI yang menerima
pengunduran diri Wielgus mengetahui bahwa orang tidak akan pernah menerima
seorang Uskup Agung yang bekerja sama dengan polisi rahasia yang termasuk tiga
agen yang dinyatakan bersalah membunuh Pastor
Jerzy Popiełuszko, seorang imam karismatik, anti-Komunis, yang terlibat
dengan serikat pekerja Solidaritas.
Mungkin karena takut diekspos di media seperti Wielgus, Uskup
Ghent Luc Van Looy menolak diangkat menjadi kardinal pada Agustus karena
catatan masa lalunya yang menutupi tindakan pelecehan seksual. Terlepas dari
keputusan yang dibuat oleh Wielgus dan Van Looy untuk menghindari pengawasan
media tambahan atas catatan mereka, uskup McElroy berani bertaruh bahwa arus
utama dan sumber media "Katolik" akan
terus bersikap diam tentang bagaimana dia menutupi predasi seksual
McCarrick; pemerkosaan
Rachel Mastrogiacomo; dan penganiayaan terhadap korban lainnya di Keuskupan
San Diego.
Keyakinan uskup McElroy
untuk dapat menghindari pengawasan media sebagian berasal dari kenyataan bahwa sebagian besar media di seluruh dunia
tidak pernah melaporkan bagaimana
paus Francis telah menutupi ribuan kasus pelecehan di Buenos Aires
meskipun Francis telah mengatakan “Itu (pelecehan seksual) tidak pernah
terjadi di keuskupan saya.” Cardinal Chicago, Blase Cupich, pendukung uskup
McElroy di Kongregasi Uskup Amerika Serikat, mungkin sudah merencanakan apa
yang akan dilakukan oleh uskup McElroy di Keuskupan Agung di masa depan. Di
antara kemungkinan yang dibahas adalah Keuskupan Agung Washington, Chicago,
atau bahkan New York jika Cupich sendiri atau Kardinal Timothy Dolan diberi
posisi di Kuria Romawi.
Sebuah kehidupan doa dan
penebusan dosa
Rachel Mastrogiacomo
mungkin tidak dibunuh seperti Pastor Popiełuszko, tetapi pemerkosaan
atas dirinya dan penganiayaan orang lain di seluruh dunia selalu menuntut
keadilan. Ketika ditanya apakah dia berpikir bahwa uskup McElroy harus
mengundurkan diri sebelum konsistori 27 Agustus 2022 di Roma, Rachel Mastrogiacomo
menjawab, "Saya pikir McElroy dan Francis harus pensiun dan masuk dalam kehidupan
doa dan penebusan dosa."
Sama seperti kebanyakan klerus
sudah tahu tentang perilaku "Paman Ted" (Kardinal Theodore McCarrick)
terhadap "keponakannya" (anak-anak yang menjadi korban pelecehan
sexualnya, dia sebut sebagai keponakannya) selama bertahun-tahun, tetapi, tidak
seperti Pastor
Boniface Ramsey, Richard
Sipe, dan Uskup
Agung Viganò, mereka (para korban pelecehan sexual itu) tidak mengatakan
dan tidak melakukan apa-apa. Demikian juga setiap uskup di dunia, termasuk
sebagian besar imam dan banyak seminaris, tahu bahwa Francis telah menutupi banyak
sekali kasus pelecehan sexual di Argentina, serta catatan predator sexual McCarrick,
sampai saat Francis telah menjadi paus sekarang ini.
Jika uskup McElroy dan paus
Francis adalah pria terhormat, mereka, seperti Van Loy, tidak akan menunggu
sampai jam ke-11 seperti Wielgus, untuk mengundurkan diri. McElroy dan Francis
perlu menyadari bahwa (banyak sekali) orang-orang, kecuali mereka yang tidak diberitahu dan tidak mau tahu
tentang upaya penutupan kasus pelecehan yang telah didokumentasikan, tidak akan
pernah menghormati mereka, dan akan selalu memandang mereka sebagai pejabat
gereja yang penuh kompromi dengan setan, tidak peduli seberapa banyak konsultan
media mereka berusaha memutar-balik cerita tentang dua orang ini (uskup McElroy
dan paus Francis).
-------------------------------
Gene Thomas Gomulka adalah advokat korban pelecehan
seksual, reporter investigasi dan penulis skenario. Seorang pensiunan
Kapten/Pendeta Angkatan Laut (O6), instruktur seminari dan direktur kehidupan
kehormatan keuskupan, Gomulka ditahbiskan menjadi imam untuk keuskupan
Altoona-Johnstown dan kemudian diangkat menjadi Prelat Kehormatan (Monsignor)
oleh Paus St. Yohanes Paulus II.
-------------------------------
Ef 5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Yes 58:1
Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan
sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum
keturunan Yakub dosa mereka!
1Tes 4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.
Yud 1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
Uskup
Agung Fulton Sheen (1895-1979):
Tubuh Mistik Kristus di dunia
saat ini akan memiliki Yudas Iskariotnya sendiri, dan dia adalah nabi palsu
itu. Setan merekrut dia dari antara uskup-uskup kita.
----------------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Uskup
Agung Viganò: Liberalisme global dan
komunisme menghancurkan
Gereja dan masyarakat dari dalam
Pastor
Gabriele Amorth: Iblis Ingin
Membingungkan Anak-Anak Tentang Gender
Korban
Homoseks uskup Zanchetta
mengaku: Francis Tahu Segalanya
Dr.Joseph
Mercola - 'Reset
the Table'- Kekurangan makanan yang sedang mengancam saat ini tidak terjadi
secara kebetulan
Belanda
berada di garis depan dalam revolusi pangan totaliter dari Forum Ekonomi Dunia