Seorang Imam Secara Terbuka
Menantang paus Francis:
Apakah Anda Seorang Freemason?
'Bapa Suci, adalah tidak mungkin untuk tidak
mengajukan pertanyaan berikut ini: Apakah Anda anggota Freemason gerejawi?
Siapa saja para kardinal, uskup, dan imam, yang menjadi anggota perkumpulan masonry
gerejawi ini?'
Mon Jun 27, 2022 - 10:03 am EDT
(LifeSiteNews) – Catatan
editor: Berikut ini adalah surat terbuka keempat dari seorang imam Katolik dari
Pantai Gading yang ditujukan kepada paus Francis, meminta paus untuk “menempuh
jalan kerendahan hati,” dan untuk mengklarifikasi “kesalahannya.” Imam ini menulis
dengan nama samaran Pastor Jesusmary Missigbètò: surat terbuka pertamanya dapat
dibaca di
sini, dengan yang kedua di
sini, dan yang ketiga di
sini.
Kepada paus
Francis yang terkasih,
Bapa Suci
yang terkasih, terima kasih telah menerima surat ini melalui kepala Opus Dei.
Semoga Bunda Maria dan St.Yosef membantu Anda membimbing Gereja Katolik dalam
Kebenaran (Yesus Kristus)! Pada tanggal 28 Mei 2022, tanggapan Anda terhadap
surat banding saya dan lima pertanyaan yang saya ajukan kepada Anda adalah: bersikap diam! Ya Bapa, betapa menyedihkann,
karena kesalahan Anda adalah sangat besar dan sangat nyata.
Pada tanggal 5 September 2016: “...komitmen untuk
hidup dalam kontinensia dapat diajukan. Amoris laetitia tidak mengabaikan
kesulitan-kesulitan dari pilihan ini… pilihan yang disebutkan mungkin, pada
kenyataannya, adalah tidak layak” (Paus Francis, Uskup dari Wilayah Pastoral
Buenos Aires) Tetapi, Bapa Suci, sejak kapan keutamaan
kemurnian menjadi hanya sebuah pilihan? Bagaimana mungkin seorang paus
mengabaikan apa yang sudah diketahui oleh semua umat Katolik, meski dengan pendidikan
kristiani ortodoks minimal (dan bahkan non-Kristen yang berusaha untuk
menjalankan hukum moral kodrat)? Kesucian tidak pernah menjadi pilihan, tetapi itu
adalah kewajiban moral yang serius bagi setiap manusia.
Kehidupan akan menang!
Dengan pembatalan undang-udang Roe v. Wade, gerakan pro-kehidupan membutuhkan suara yang jujur di media saat ini, lebih dari sebelumnya.
Sayangnya,
pada tanggal 5 Juni 2017, Anda memerintahkan agar ketiga kalimat ini
diterbitkan sebagai “Magisterium authenticum” (Acta
Apostolicae Sedis 108, hlm. 1071-1074). Dalam lebih dari 2.000 tahun
sejarah Katolik, ini adalah kesalahan moral doktrinal kepausan pertama yang
dicatat dalam Arsip Vatikan (lihat
surat terbuka saya yang ke-2), dengan dukungan yang ‘menakjubkan’ dari
beberapa kardinal, uskup dan imam: Parolin, Kasper, Schönborn, Coccopalmerio,
Vallini, Cupich, Grech, Paglia, Forte, Scicluna, Fenoy, McElroy, Spadaro,
Bordeyne, dll.
Selain
itu, tidakkah publikasi resmi ini, yang dengan jelas menunjukkan keinginan Anda
untuk memaksakan kesalahan ini pada
semua umat Katolik, kita semua patut mempertanyakan penerapan dogma infalibilitas
kepausan Anda? Bukankah kami melihat jelas di sini, a posteriori, bukti
kemungkinan ketidakabsahan pemilihan Anda pada Tahta St. Petrus? (lih. Konsili Vatikan I, Konstitusi Dogmatis
Pertama Pastor Aeternus tentang Gereja Kristus, Bab 4, 18 Juli 1870)
4 Oktober
2019: Bolehkah seorang paus memimpin upacara pagan (Pachamama)? Paus Francis
telah melakukan hal itu bahkan dengan menanam sebuah pohon asusila di Taman
Vatikan, dan dengan demikian telah menghina iman yang tulus dari umat Katolik
yang bertobat dari paganisme (lih. surat terbuka saya yang ke-5 mendatang).
21
Oktober 2020: “Apa yang harus kita lakukan adalah hukum tentang
koeksistensi sipil (kumpul kebo); mereka memiliki hak untuk dilindungi secara
hukum. Saya membela ini.” (demikian kata paus Francis dalam film dokumenter “Francesco”) Pada tanggal 15 September
2021, Anda sekali lagi secara terbuka membela ide ini (lht. surat
terbuka pertama saya). Tapi, Bapa Suci, kapankah terakhir kali ada seorang
paus meminta umat Kristiani, dan umat manusia pada umumnya, berusaha untuk membenarkan
hukum kumpul kebo dan homoseksual?
Bagaimana mungkin seorang paus mengabaikan Kitab
Suci Tuhan tentang Sodom dan Gomora: “...dosa mereka begitu besar” (Kejadian
18:20). Karena itu, Paus St. Yohanes Paulus II dan Paus Emeritus Benediktus XVI
mengingatkan bahwa setiap orang Kristen memiliki “...kewajiban untuk bersaksi
tentang kebenaran” dan untuk menunjukkan “penentangan pribadi yang mutlak
terhadap hukum semacam itu,” jika tidak, dia melakukan tindakan “sangat tidak
bermoral” (Document of the Congregation for the Doctrine of Faith, 3 Juni
2003).
Namun bagi Kardinal Hollerich, S.J., kardinal
pilihan Anda, “ajaran Gereja bahwa homoseksualitas adalah dosa adalah salah”; dan
bagi Kardinal Marx, “homoseksualitas bukanlah dosa”; bagi pastor James Martin, S.J.,
"mengatakan 'cintamu adalah dosa' adalah sebuah serangan." Perlu
dicatat bahwa Hollerich, Marx dan Martin telah Anda promosikan ke posisi
tanggung jawab tinggi dan mereka dipuji secara terbuka oleh Anda dan tidak
diberi sanksi apa pun. Tetapi Bapa Suci, mengapa Anda tidak bisa melihat bahwa
semua ini menjadikan Anda sebagai kaki tangan mereka dalam hal dosa?
15 September 2021: Bolehkah
seorang paus meminta agar semua politisi pro-aborsi, diijinkan untuk menerima Komuni
Kudus dalam Sakramen Ekaristi? Paus Francis telah secara terbuka setuju (dengan
dukungan luar biasa dari Kardinal Ladaria, Peter Turkson, Wilton Gregory, Uskup
Agung Paglia dan Michael Jackels, dll.), dimana hal itu bertentangan dengan
Tradisi Katolik yang menentang perbuatan ini (lih. surat terbuka saya yang
ke-4).
11 Juni 2022: Di Italia, di mana Anda
adalah Uskup Kepala, pastor Gabriele Davalli memberkati pasangan homoseksual
dengan persetujuan Kardinal Matteo Maria Zuppi, Uskup Agung Bologna. Apakah
Anda akan tetap diam terus atau Anda akan membela kebenaran ilahi dalam hal pernikahan
dan keluarga?
Ya Bapa
Suci, ingatlah akan firman Allah Bapa yang disampaikan melalui St. Katarina
dari Siena, tentang orang-orang yang menolak untuk mengikuti hukum ilahi yang
mutlak (Sepuluh Perintah Allah): “Tuan-tuan dan para guru… orang-orang yang tidak
adil… mereka tidak melakukan tugasnya… … orang-orang bijak namun buta dan
bodoh… mereka… mengabaikan Kebenaran, Putra tunggalku… mereka telah kehilangan
cahaya akal sehat / sama seperti kebenaran diperoleh dengan cahaya iman,
demikian juga ketidaksetiaan mengarah pada kebohongan” (Dialog, tanggapan ke-2)
; “Wahai orang bodoh! Wahai orang-orang yang tidak berakal!… kalian menghina-Ku
dengan melanggar perintah-Ku… ambillah kunci ketaatan” (Dialog, tanggapan
ke-4).
Bapa Suci,
mengapa Anda butuh waktu begitu lama untuk memperbaiki berbagai kesalahan
serius Anda yang sangat nyata ini? Banyak analis Vatikan percaya bahwa Anda
adalah bagian dari masonry gerejawi (karena di Argentina, Anda secara resmi
adalah anggota kehormatan dari Rotary International, yang sangat erat berkaitan
dengan pondok masonik). Faktanya, kesalahan Anda berjalan ke arah yang sama
dengan kesalahan kaum mason: penghinaan terhadap Ekaristi, hukum kumpul kebo
dan homoseksual, aborsi, tindakan anti-natalis dan sterilisasi langsung dengan
histerektomi, sinkretisme agama, dll. Selain itu, Bunda Maria di Anguera
tampaknya juga menegaskan hal ini: "...racun itu ada pada pohonnya, bukan pada
buahnya" (3.790; 16 Maret 2013); "...racun ada di pohon, dan bukan di
buahnya" (5.260; 24 Maret 2022).
Keanggotaan
semacam ini (menjadi anggota freemason) adalah dilarang dan disanksi dengan exkomunikasi
oleh Gereja Katolik (lih. Ensiklik genus Humanum, Paus Leo XIII, 20 April 1884;
Kitab Hukum Kanonik 1917, Kanon 2335; Documents of the Congregation for the
Doctrine of Faith, Februari 17, 1981, 26 November 1983, 11 Maret 1985). Mari
kita berharap agar para jurnalis dan intelektual Katolik memiliki keberanian
untuk menyelidiki hal ini, demi kasih kepada Yesus dan Gereja-Nya.
Bapa Suci,
Anda hanya memiliki satu cara untuk membuktikan dengan jelas bahwa Anda adalah
seorang paus sejati dari Gereja Katolik: melalui
perbuatan Anda (dan bukan hanya
kata-kata Anda). Memang, Yesus, Tuhan dan Guru kita, telah memperingatkan
kita: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu… dari buahnyalah kamu akan mengenal
mereka” (Matius 7:15-20). Terlebih lagi, tradisi Aristotelian-Thomistik telah
mewarisi kita dengan prinsip klasik tentang kebenaran dan tindakan: “agere sequitur esse” (tindakan
mengikuti keberadaan). Sekarang kesalahan Anda berupa serangan terhadap keluarga-keluarga
dan pernikahan, dan ingatlah kata-kata Suster Lucia dari Fatima yang diterima
dari Perawan Maria: “Pertempuran terakhir antara Tuhan dan kerajaan Setan akan terjadi
dalam masalah keluarga dan perkawinan… Namun, Bunda Maria telah menghancurkan
kepalanya."
Bapa Suci,
saya sangat mencintai Anda dan saya merindukan keselamatan jiwa Anda. Karenanya
saya memberanikan diri untuk berbicara kepada Anda dengan hormat dan jelas, di
hadapan seluruh keluarga putra dan putri Ada dalam Gereja Katolik di seluruh
dunia (1.3 miliar). Ingatlah kata-kata Yesus: “Kamu adalah garam dunia. Tetapi
jika garam kehilangan asinnya, dengan apa ia bisa dibumbui? Tidak ada gunanya
lagi garam itu selain dibuang dan diinjak-injak” (Matius 5:13). Saya mohon: tempuhlah
jalan kerendahan hati, karena tidak ada cara lain untuk sampai ke Surga.
Kesombongan tidak menuntun kepada Tuhan karena “Tuhan menolak orang yang
sombong, tetapi memberikan kasih karunia kepada orang yang rendah hati” (Amsal
3:34; Yakobus 4:6; 1 Petrus 5:5). Saat ini Anda telah kehilangan prestise moral
Anda sama sekali, tetapi Anda mungkin masih dapat memulihkannya asalkan Anda mau
bersikap rendah hati ...
Putramu di
dalam Yesus, Maria dan Yosef,
Pastor Jesusmary Missigbètò
------------------------------
--------------------------------
Sillakan membaca artikel lainnya di sini:
Seorang
Imam Afrika Menanggapi paus Francis
Misa
Francis Yang Sarat Dengan Sakrilegi
Viganò
Membela Imam Yang Dikenai Sanksi Karena Mengkritik Paus Francis
Kekurangan
Makanan Yang Mengancam Dunia Saat Ini Bukanlah Suatu Kebetulan
Pastor
Skotlandia Menulis Surat Terbuka Mengenai Keadaan Gereja
Gisella
Cardia, 21, 25, 28 Juni & 3, 5, 9 Juli 2022