Pastor Skotlandia Menulis Surat Terbuka Mengenai Keadaan Gereja:
Jiwa-Jiwa Terancam Punah!
July
10, 2022 from Catholic Truth by Father Stephen Dunn
Jumat 1 Juli 2022 – Pesta Darah Paling Berharga
Tuhan kita Yesus Kristus.
Hari
terakhir masa Oktaf untuk merayakan kelahiran St. Yohanes Pembaptis, dia yang
melompat dalam rahim ibunya ketika Tuhan Yesus memasuki rumahnya, Yesus yang masih
di dalam rahim Perawan Maria. St. Yohanes Pembaptis dipenggal kepalanya karena
dia membela Kebenaran dan tentang siapa Kristus berbicara, tidak ada pria yang
lebih hebat yang lahir dari seorang wanita.
Rekan-rekan
Katolik yang terkasih,
Kebenaran:
Apakah itu? Di mana kita, umat Katolik, harus menempatkannya dalam kehidupan
kita sehari-hari?
Demi
kebaikan jiwa kita, dan tujuan kekal kita, kita perlu bertanya pada diri
sendiri pertanyaan kunci ini di masa-masa yang sangat traumatis dan menakutkan
ini.
Yesus
menjawab, “Kamulah yang mengatakan bahwa Aku adalah seorang Raja. Aku dilahirkan
untuk ini, Aku datang ke dunia untuk ini, untuk menjadi saksi kebenaran; dan
semua orang yang berada di pihak kebenaran mendengarkan suara-Ku.”
"Kebenaran? kata Pilatus. Apakah itu?" Imam-imam kepala dan ahli-ahli
Taurat membenci dan menyalibkan Kristus karena Dia membawa dan menyatakan
Kebenaran.
There have been many frightening things happening in our
world which endanger the eternal future of our souls. Hence, I feel moved
to write this letter.
Ada
banyak hal menakutkan yang terjadi di dunia kita yang membahayakan masa depan yang
kekal dari jiwa kita. Oleh karena itu, saya merasa tergerak untuk menulis surat
ini.
Ringkasan:
- Saya
bermaksud untuk berbicara kepada para imam, termasuk saya sendiri, untuk
mempertimbangkan makna imamat Kristus dan apa artinya bagi kita.
- Banyak
sekali tindakan imam-imam dan juga paus Francis serta para uskup kardinal, baik di Skotlandia dan di seluruh
dunia, yang bertentangan dengan imamat kita.
- Saya
akan membahas peristiwa-peristiwa baru-baru ini di Skotlandia dan Inggris,
serta peristiwa-peristiwa di dunia, yang layak kita khawatirkan dan sesalkan,
karena dapat mengakibatkan jiwa saya dan jiwa Anda musnah selamanya. Bunda
Fatima menunjukkan kepada 3 anak visiuner Fatima bahwa salah satu dari
kita bisa berakhir menjadi jiwa yang menderita di dalam Neraka untuk
selamanya.
Mari
saya mulai dengan membahas satu kebohongan besar dan fatal yang beberapa kali disampaikan
oleh para Imam, Uskup, Kardinal:
“Tidak
ada Neraka. Itu adalah sampah yang ditakuti oleh para imam dan orang-orang
tentang Neraka. Tuhan mengasihi kita semua; kita semua akan masuk surga.”
Sampah mutlak! Ini adalah tipuan setan!
St John Chrysostom, Uskup
dan salah satu dari 36 Doktor Gereja Katolik, berkata:
“Jalan
menuju Neraka itu diaspal dengan tulang para imam dan biarawan, dan tengkorak
para uskup adalah tiang lampu yang menerangi jalan.”
St.
Athanasius,
Pujangga Gereja lainnya, bicara lebih jauh dari Chrysostomus, dengan
mengatakan, "Lantai neraka diaspal dengan tengkorak para imam."
St. Teresa dari Avila, juga
seorang Pujangga Gereja, yang memperingatkan kita “Ingatlah umat Kristiani yang
terkasih, Anda hanya memiliki satu jiwa untuk diselamatkan, satu Tuhan untuk
dilayani, satu Keabadian untuk diharapkan, Kematian akan segera datang, Penghakiman
akan mengikuti dan kemudian Surga atau Neraka selama-lamanya"
Orang-orang
ini adalah para Pujangga Gereja, yang ajaran dan teladannya sangat dijunjung
tinggi oleh Gereja, hingga mereka diberi gelar Pujangga Gereja, dan jumlahnya
hanya 36 orang, dan Gereja tidak memberikan gelar ini lagi!
Mengapa
begitu banyak dari kita, para imam, yang menipu, terus-menerus, berbohong
kepada kawanan kita tentang Neraka dan kutukan kekal? Kristus memberi tahu kita
dengan sangat jelas tentang keberadaan dua tempat itu di dalam Injil – “...sekam
akan dibakar di atas api yang tak pernah padam” Perumpamaan tentang orang kaya
dan Lazarus – “...tidak mungkin bagi siapa pun untuk menyeberang”. Namun
baru-baru ini saya mendengar dengan rasa terkejut dan prihatin, ada seorang
imam/uskup (juga paus Francis) yang mengklaim bahwa “neraka itu tidak ada; seseorang
(yang mati) akan kembali ke dunia sekarang untuk memberi tahu hal itu kepada kita.”
Jadi, apakah Yesus berbohong dalam perumpamaan diatas?
Saudara-saudara,
demi kebaikan jiwa Anda, dan jiwa domba-domba yang berada dalam kita pemeliharaan
kita, dimana kita akan diminta pertanggungjawabannya pada hari Penghakiman, kita
harus bertanya pada diri kita sendiri, “Apakah Yesus telah berbohong kepada
kita? Dia yang mati di kayu Salib demi dosa-dosa kita dan keselamatan jiwa kita?
Dan jangan lupakan apa yang Bapa katakan pada peristiwa Perubahan Wujud Yesus,
“Inilah Anak-Ku Yang Terkasih, dengarkanlah Dia.”
Mengenai
anak-anak kecil: “Siapa pun yang akan mencelakakan anak-anak kecil ini, lebih
baik dibuang ke laut dengan sebuah batu kilangan besar melingkari lehernya.”
Jika tindakan kita, para imam, membahayakan anak-anak kecil, Kristus akan
berada di sana di sebelah kanan Bapa pada saat Penghakiman kita untuk
mengkonfirmasi kejahatan besar yang dilakukan oleh kita. Saya pribadi takut
akan murka Bapa.
Ratu
Surga, Bunda Fatima, tidak berbohong kepada ketiga anak visiuner Fatima ketika
menunjukkan kepada mereka penglihatan tentang jiwa-jiwa yang menderita untuk
selama-lamanya di Neraka.
Para
imam, tolong, terimalah dan sadarilah kebenaran ini, demi kebaikan jiwa Anda
dan kesejahteraan jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada Anda.
Lanjutkan
membaca lebih jauh di Catholic Truth
---------------------------------
Silakan
membaca artikel lainnya di sini:
Anne
– Lokusi Keenam Tentang
Kesengsaraan Yesus, Feb 26,
2018
Perjanjian
Pandemi WHO: Apa Itu? Mengapa Penting dan Bagaimana Menghentikannya?
Seorang
Imam Afrika Menanggapi paus Francis
Misa
Francis Yang Sarat Dengan Sakrilegi
Viganò
Membela Imam Yang Dikenai Sanksi Karena Mengkritik Paus Francis
Kekurangan
Makanan Yang Mengancam Dunia Saat Ini Bukanlah Suatu Kebetulan