Anne - Lokusi Kedua Tentang Kesengsaraan Yesus, Feb 20, 2018
Second Passion Locution- February 20, 2018
20 Februari 2018
Yesus:
Mengapa bermanfaat bagi manusia untuk merenungkan
dan mempelajari Kesengsaraan-Ku? Mengapa pengorbanan seseorang demi kebaikan
orang lain bisa menginspirasi dan menghibur kita? Para sahabat-Ku, ketika kita
melihat pengorbanan manusia yang heroik, maka segala sesuatu yang sepele akan
bisa diabaikan tanpa merugikan. Kita melihat dan kita mengerti. Tuhan
menciptakan manusia untuk tujuan yang mulia. Harapan Bapa terwujud ketika, bertentangan
dengan semua pemikiran duniawi, seseorang mengorbankan dirinya,
kesejahteraannya, atau kekayaannya, demi kebaikan orang lain.
Hal ini sudah umum terjadi dalam keluarga,
karena ketika orang saling mengenal secara erat, mereka saling mencintai dan
memandang satu sama lain sebagai sesuatu yang berharga dan penting. Di dalam
keluarga, jika tidak ada komitmen tanpa syarat dan penuh, demi kebaikan satu
sama lain, untuk alasan apa pun, maka masing-masing individu mungkin tidak
menyadari akan nilai dasar atau manfaat mereka dalam keluarga itu.
Bagi orang-orang yang merasa tidak dikasihi,
kita harus berusaha keras untuk meyakinkan mereka bahwa mereka adalah anggota
keluarga Allah yang penting. Itulah tugas kita jika kita mau melayani Bapa.
Mengapa Aku merasa yakin bahwa hidup-Ku harus diserahkan kepada rencana Bapa? Para
sahabat-Ku, Aku berada di dunia tetapi Aku sungguh menyadari akan kehidupan berikutnya
bagi semua orang yang Kutemui di dunia.
Salib-Ku mengarahkan mata kepada dunia
berikutnya. Bentuk Tubuh-Ku yang sudah tak bernyawa tidak mendorong
keputusasaan, karena Aku mengalahkan kematian-Ku itu melalui Kebangkitan-Ku.
Apakah kamu tahu? Kematian bukanlah hal terakhir. Ini hanyalah peristiwa yang terakhir
di Bumi, dalam pengalaman manusia. Aku ingin salib-Ku dan wujud-Ku yang sudah tak
bernyawa di Kayu Salib mendorong orang-orang untuk merenungkan dan memikirkan kehidupan
mereka berikutnya, rumah surgawi mereka, dan semua harapan yang datang bersama dengan
pikiran-pikiran itu.
Ketika seseorang melihat salib dan Aku
tergantung di atasnya, dalam keadaan tak bernyawa, mereka harus ingat bahwa
pengorbanan itu bersifat sementara. Kehidupan abadi adalah permanen. Pelajaran
yang diberikan oleh salib itu adalah salah satu harapan dalam hal kasih tanpa
syarat dari Bapa, karena Dia mengutus Aku, ya, tetapi Dia juga mengizinkan Aku untuk
memberi secara totalitas demi kesejahteraan setiap orang yang pernah
diciptakan.
Salib-Ku seharusnya mendorong orang-orang untuk
mempelajari keyakinan secara mendalam dan penuh, bersama dengan kepercayaan dan
harapan penuh di hadirat Bapa dan rencana Bapa. Jangan berpikir ketika kamu difitnah
atau disalahpahami seseorang, maka Bapa juga salah paham terhadap dirimu. Bapa selalu
mencintaimu, dalam setiap situasi. Kamu selalu dipahami oleh-Nya. Kamu akan
aman di Surga dan setiap pengorbanan dan penderitaan akan dihargai dan
dirayakan di sana. Maka hendaknya kamu merasa sangat damai ketika kamu merenungkan
Kesengsaraan-Ku. Ini adalah sebuah tanda kasih dan tekad.
-----------------------------
Silakan membaca artikel lainnya di sini:
Apakah
hukuman telah dijatuhkan di Vatikan?
Phil
Lawler: Semakin sulit untuk berpikir bahwa paus Francis...
Anne
- Lokusi Pertama Tentang Kesengsaraan Yesus, 2018