badai terus berlanjut tanpa bisa ditahan
PASTOR
KALCHIK: Video Dari Pastor Deland Mengingatkan Saya Akan
Pelecehan Sexual Yang Saya Alami Pada 38 Tahun Yang Lalu.
By
Pastor Paul John Kalchik
“Karena
perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu
dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan
senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu
dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.”
(Ephesians 6:12–13)
Saat badai hebat mengguncang negara, badai itu
tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang terjadi di hati saya. Saya
hanya menonton video dari pastor DeLand, dan itu amat memuakkan. Bahkan lebih
dari itu, video itu membawa kembali ke dalam pikiran saya tentang pelecehan
yang dilakukan terhadap hidup saya sendiri. Dan saya harus menerima kenyataan
bahwa apa yang terjadi pada saya ketika saya dicabuli oleh pastor Cozzi adalah jauh
lebih buruk daripada apa yang terjadi pada pemuda dalam video itu.
Tidak ada tindakan substansiil
yang telah dilakukan untuk menghentikan kejahatan ini, yang masih terus terjadi
di dunia. Tweet
Saya harus mengakui kepada diri saya sendiri bahwa meskipun apa yang terjadi pada saya adalah 38 tahun yang lalu, tetapi tidak ada tindakan substansiil yang telah dilakukan untuk menghentikan kejahatan ini, yang terus terjadi di dunia – meski ada upaya yang amat baik dari uskup agung Carlo Maria Viganò, meski ada banyak sekali suara dari para korban seperti saya, meski ada banyak sekali surat yang ditujukan kepada Tahta Suci, meski ada banyak petisi yang ditandatangani oleh ribuan umat awam dan klerus, terlepas dari semua ini, tetap saja tindakan yang substansiil tidak juga dilakukan! Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang berkuasa menginginkan kejahatan ini terus berlanjut dan menginginkan persembahan sakramen hitam yang berkelanjutan ini kepada Setan.
Apa yang terungkap dan apa yang sekarang
diungkapkan oleh Church
Militant dan sumber-sumber
berita independen lainnya adalah bahwa pelecehan seksual terhadap kaum muda
ini, pemangsaan terhadap orang-orang yang
tak berdosa ini, jauh lebih jahat dan kompleks daripada yang dapat dilihat oleh
mata; ini bukan hanya kisah tentang para pemangsa yang mendapatkan kepuasan seksual dari pemangsaan
mereka, karena seperti yang kita semua tahu, bahwa pasangan seks itu sudah tersedia, gratis atau pun dengan cara
membayar.
Tidak, ini adalah tentang
penodaan terhadap korban mereka yang tidak bersalah, tentang memberikan
persembahan kepada dewa yang mereka sembah, persembahan kepada bapa mereka:
iblis. Seperti halnya aborsi, ini adalah sakramen-sakramen hitam bagi setan.
Mereka melindungi sakramen-sakramen hitam ini dengan intensitas yang sama
seperti kita melindungi Sakramen Mahakudus dari penodaan. Dan pada titik ini, saat
ini, Freemason dan para penyembah iblis yang telah menyusup ke dalam Gereja
tidak ingin kejahatan ini dihentikan; pada kenyataannya, mereka senang dengan
apa yang sedang terjadi dan mereka senang dengan betapa kecewanya sisa umat beriman
yang setia.
Tapi segalanya sedang berubah. Angin baru meniup dan
membuka penutup mereka. Sebuah cahaya terang yang tidak dapat mereka tahan,
akan mengungkap tindakan kemerosotan moral, penipuan dan semua hal tercela yang
telah mereka lakukan dalam upaya mereka untuk menghancurkan Gereja kita yang
kudus.
Saya berharap agar video yang menyeramkan dan menjijikkan
ini bisa menjadi peringatan bagi semua umat Katolik yang setia dan tulus di
luar sana, untuk mengesampingkan rasa takut mereka, dan akhirnya, mereka mau
melakukan sesuatu! Sebagai permulaan, saya menyarankan agar semua umat beriman hendaknya
mengkonsekrasikan diri mereka kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda dan berjanji
untuk mendaraskan, setidaknya, satu kali Rosario dalam sehari, sampai momok
yang menyerang Gereja ini dihilangkan, sekali dan untuk selamanya.
Permintaan saya ini adalah sebuah saran minimal; dan
lebih banyak lagi yang dapat dicapai oleh umat beriman dengan merangkai ‘karangan
bunga’ yang berupa pengorbanan spiritual dan doa kepada Tuhan untuk mengakhiri
kejahatan ini dan untuk menenangkan badai yang sangat deras ini. Inilah yang dibutuhkan!
Seperti yang digambarkan
Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, pada dasarnya dan terutama,
ini adalah merupakan pertempuran rohani dan hanya bisa dimenangkan melalui doa
dan melalui perantaraan dan bantuan para malaikat kudus Allah dan para kudus di
Surga.
No comments:
Post a Comment