These Last Days News - June 27, 2019
GELOMBANG SUHU PANAS MENGHANCURKAN YANG MENCAPAI REKOR, TELAH MENYIKSA EROPA
https://www.tldm.org/news42/record-shattering-heat-wave-scorches-europe.htm
USAToday.com reported on June 24, 2019 :
by Doyle Rice
Suhu
yang memecahkan rekor telah menghanguskan sebagian besar Eropa minggu ini
karena panas yang membakar dari Afrika Utara menyebar ke benua yang biasanya
berhawa sejuk.
Jerman
memecahkan rekor panas sepanjang masa untuk bulan Juni pada hari Rabu lalu ketika
suhu melonjak hingga 101,5 derajat di Coschen, yang berjarak sekitar 65 mil
tenggara Berlin, demikian menurut dinas pelayanan meteorologi Jerman.
Pihak
berwenang di Jerman juga memberlakukan batas kecepatan pada beberapa angkutan autobahn
di tengah kekhawatiran permukaan jalan yang tertekuk, dan beberapa sekolah di Prancis
ditutup sebagai tindakan pencegahan.
Baik
Polandia (100,8 derajat) dan Republik Ceko (102) juga mencatat suhu tinggi bulan
Juni pada hari Rabu lalu.
Peringatan
merah dan oranye telah dikeluarkan di beberapa negara Eropa, termasuk di
beberapa bagian di Perancis, Austria, Swiss, Spanyol dan Belgia, untuk
memperingatkan tentang suhu tinggi yang berbahaya, menurut MeteoAlarm.eu. Beberapa negara ini menetapkan rekor tertinggi Juni
pada akhir pekan.
Profesor
Hannah Cloke, seorang peneliti bencana alam di Universitas Reading Inggris,
mengatakan bahwa panas bersama dengan peningkatan kelembaban adalah “kombinasi
yang berpotensi mematikan. Anak-anak, orang tua dan orang-orang dengan kondisi
kesehatan lemah, sangat beresiko,” katanya.
Gelombang
panas awal-musim panas ini sangatlah berbahaya, kata pihak dinas Weather Channel, karena orang tidak
berkesempatan untuk beradaptasi dengan panas musiman seperti ini.
Beberapa
lokasi di Prancis mencapai suhu 104 derajat pada hari Rabu, yang lebih hangat
dari perkiraan 103 derajat di Phoenix. Suhu di Prancis diperkirakan mendekati 110
derajat di bagian selatan negara itu pada Kamis dan Jumat, kata Weather Channel. Itu tidak jauh dari
rekor tertinggi sepanjang masa negara itu, 111,4 derajat, yang ditetapkan pada
12 Agustus 2003.
Panas
juga bisa menjadi masalah bagi siapa saja yang menghadiri pertandingan Piala
Dunia Wanita yang berlangsung di Perancis sampai minggu depan, kata AccuWeather.
Di
Jerman timur, polisi menangkap pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan
apa-apa (telanjang bulat) selain helm, lapor AccuWeather reported. Ketika petugas menanyai
pria itu, mengapa dia telanjang, pria itu menyebutkan suhu tinggi sebagai
motivasinya untuk bertindak seperti itu, menurut sebuah postingan yang memajang
foto-foto dari pengendara telanjang itu yang dibagikan oleh polisi di
Twitter.
Melinda
Cuzner dari Swedia, saat berlibur di Kopenhagen, Denmark, menyebut gelombang
panas itu "…mengkhawatirkan. Itu menakutkan. Ini bukan seperti yang
seharusnya."
"Eropa
saat ini berada di bawah serangan ‘punggung’ dari gelombang panas yang kuat
secara historis," kata Mika Rantanen, seorang ahli meteorologi di
Finlandia, Rabu. Menurut Capital Weather Gang, ‘punggung’ disini adalah
istilah teknis untuk zona luas kubah tekanan tinggi atau panas.
Meskipun
Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan "masih terlalu dini untuk
mengaitkan gelombang panas ini sebagai awal yang tidak biasa dari perubahan
iklim," tetapi gelombang panas ekstrem adalah petunjuk yang paling jelas bagi
perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, dimana banyak penelitian telah
mengindikasikan hal tu, termasuk satu dari National Academy of Sciences.
Faktanya,
perubahan iklim membuat gelombang panas Eropa pada musim panas 2003 setidaknya dua kali lipat kemungkinannya; episode panas tahun 2003 adalah bencana alam
paling mematikan di Eropa dalam 50 tahun terakhir, dengan jumlah kematian
melebihi 30.000.
Gelombang
panas di Eropa mengikuti episode panas ekstrem di Australia, India, Pakistan,
dan sebagian Timur Tengah pada 2019, kata Organisasi Meteorologi Dunia.
Secara
global, peristiwa panas ekstrem bertanggung jawab atas lebih banyak kematian
setiap tahun daripada badai, petir, tornado, banjir dan gempa bumi digabungkan,
demikian kesimpulan sebah sebuah studi
studi dalam American Journal of Preventative Medicine.
Yang lebih memprihatinkan adalah
bahwa lima kali musim panas yang terpanas di Eropa sejak 1500 semuanya telah ada di abad ke-21, menurut sebuah
lembaga klimatologi di Potsdam, Jerman, kata BBC.
**************
Kemudian
datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta
supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka. Tetapi jawab Yesus: "Pada petang hari karena langit
merah, kamu berkata: Hari akan cerah, dan pada pagi
hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu
tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.
“Akan
ada lebih banyak lagi banjir disertai dengan kematian; lebih banyak lagi letusan
gunung berapi disertai dengan kematian; lebih banyak lagi kecelakaan yang bukan
merupakan kecelakaan yang sebenarnya; sampai saatnya kamu menjadi sadar, dan kamu
menyadari bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi yang sedang bekerja pada saat
ini untuk membuatmu bertekuk lutut.” -
Bunda Maria dari Mawar, Mary Help of Mothers, Bayside, 18 Juni 1986
No comments:
Post a Comment