MENGAPA PARA PENYIHIR TERLIBAT DALAM PROTES?
June 11, 2020 | John Horvat II
Protes baru-baru
ini seharusnya adalah unjuk rasa warga Amerika yang khawatir dan ngeri dengan
kematian George Floyd. Namun, banyak dari protes itu yang berubah menjadi
kerusuhan yang menghancurkan sebagian kota-kota Amerika. Sayangnya, banyak yang
memanfaatkan acara itu untuk menyajikan agenda-agenda lainnya. Orang-orang yang
sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah keamanan komunitas, berharap
dapat membajak perdebatan yang muncul.
Dengan demikian,
kaum kiri telah menggunakan kesempatan ini untuk menyatukan para ahli ekologi,
sosialis, feminis, aktivis LGBTQ, pendukung pro-aborsi, dan lain-lainnya untuk
mendorong narasi perjuangan kelas mereka yang palsu kepada publik Amerika.
Namun, yang kurang diketahui adalah keterlibatan kekuatan-kekuatan yang lebih
gelap lagi. Setan dan para penyihir memohon kuasa-kuasa gelap untuk membantu
mereka yang berpartisipasi dalam kekerasan itu.
Mengucapkan mantra-mantra dan
guna-guna kutukan
Para penyihir itu tidak
menyembunyikan keterlibatan mereka dalam protes penuh kekerasan ini. Mashable
melaporkan bahwa para penyihir itu secara aktif terlibat dalam penyiksaan terhadap
polisi, yang mereka tuduh berbuat brutal. Mereka terutama menargetkan para
polisi yang mempertaruhkan hidup mereka untuk menghentikan kerusuhan. Para
penyihir itu juga mengucapkan mantra-mantra yang meminta perlindungan bagi
pengunjuk rasa yang menghadapi polisi. Para aktivis penyihir itu menggunakan ilmu
gelap mereka sebagai senjata canggih bagi mereka yang ingin terlibat dalam
perang kelas yang bersifat lebih spiritual.
Hashtag
#witchesforblm berfungsi sebagai tempat pertemuan untuk melatih para penyihir
yang ingin belajar bagaimana cara merapal mantra perlindungan, menggambar sigil
okultisme dan melontarkan guna-guna dan kutukan terhadap polisi. Lima hari
setelah tagar itu dimulai, ia mengumpulkan 10 juta tampilan di aplikasi TikTok.
Posting-posting itu
sering termasuk video penyihir yang merapalkan mantra atau bahkan menunjukkan
apa yang mereka yakini akan terjadi pada polisi yang mereka targetkan. Tindakan
‘santet’ itu bisa menjadi sangat pribadi karena para penyihir mengajar orang
lain untuk menuliskan nama-nama petugas polisi di atas kertas, yang kemudian
dibakar dengan lilin hitam. Tindakan santet mereka bertujuan untuk membawa
malapetaka bagi para petugas yang sudah sangat beresiko saat mempertahankan
kota dari kekacauan.
Pencampuran Politik dan
Ilmu Gaib
Para penyihir
adalah bagian dari gerakan yang tumbuh mencampurkan
politik dan okultisme. Banyak buku mantra telah diterbitkan sejak
pemilihan umum 2016 yang menasihati para aktivis okultis bagaimana memohon
kekuatan kegelapan untuk tujuan politik. Penyihir dan setan muncul lebih sering
di depan umum untuk mendorong agenda mereka dan menunjukkan cemoohan mereka terhadap
Tuhan dan Hukum-Nya.
Aktivisme okultisme
seperti itu muncul bertentangan dengan kebijakan kaum kiri masa lalu. Kaum kiri
mengikuti pandangan sekuler yang tidak mengakui kekuatan spiritual apa pun. Ia
selalu berusaha memisahkan politik dan agama Kristen dengan menyebut tindakan
Kristen sebagai takhayul. Namun, kaum kiri sekarang menyambut para penyihir dan
okultis dengan ilmu gelap mereka di lapangan umum. Keterlibatan mereka dalam
protes baru-baru ini seharusnya tidak mengejutkan siapa pun.
Media sekuler
cenderung menyebarkan tindakan-tindakan ini, menganggapnya sebagai
keingintahuan. Mereka tidak percaya penyihir memiliki kekuatan nyata dan
melihat mereka sebagai rasa tidak puas terhadap agama Kristen. Namun, kaum kiri
sekuler juga tidak memiliki masalah untuk menerima mereka ke dalam barisan
mereka, meskipun mereka tidak percaya pada hal-hal gaib. Kisah okultis tentang
iblis yang ditindas oleh Tuhan Yang Mahakuasa sangat cocok dengan narasi
perjuangan kelas mereka yang lelah dan memberi dukungan penghinaan mereka
terhadap Tuhan.
Pertempuran Antara Kebaikan
Dengan Kejahatan
Bagi orang Amerika
yang bersifat religius, tidak memiliki masalah dalam memahami keberadaan
okultisme dalam pertarungan ini. Jika doa orang Kristen kepada Tuhan dapat mempengaruhi
peristiwa-peristiwa, maka doa kepada iblis juga dapat memiliki konsekuensi yang
besar. Memang, orang Kristiani telah lama mendefinisikan sejarah sebagai
pertarungan antara kekuatan kebaikan melawan kejahatan. Di mana pun kekacauan,
kebencian, dan agitasi ada, ilmu gaib dapat diharapkan memiliki perannya disitu.
Itu adalah tindakan penyelamatan Kristus yang menaklukkan iblis dan dosa dan
mempersiapkan jalan bagi peradaban Kristen.
“Aku akan mengadakan
permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan
keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan
tumitnya." (Kej 3:15)
Inilah sebabnya
mengapa keterlibatan para penyihir dalam protes kali ini begitu meresahkan bagi
orang-orang Kristen yang memahami implikasi penuh dari ilmu hitam. Tindakan
mereka melibatkan kekuatan nyata yang berbahaya dan menyeramkan. The Catholic Encyclopedia mendefinisikan
sihir okultis sebagai "seni
melakukan tindakan di luar kekuatan manusia dengan bantuan kekuatan selain
Ilahi." Ketika ditanggapi dengan serius, para praktisi berharap dan
mendapatkan campur tangan iblis atau jiwa yang sesat bagi tujuan-tujuan jahat.
Gereja mengakui bahwa roh selain Tuhan dapat ikut campur dalam berbagai
peristiwa, meskipun hal itu tidak pernah bisa terjadi tanpa izin dari Tuhan.
Doa-doa pengusiran setan bertujuan untuk membatasi tindakan iblis atas individu
dan situasi.
Dalam
krisis saat ini, hal terakhir yang diperlukan adalah keterlibatan okultisme
seperti mantra dan sihir. Ini
hanya akan meningkatkan kekacauan dan konflik. Setan adalah roh pemecah belah
dan kebencian. Amerika sekarang perlu berbalik kepada Allah untuk mengalahkan
tindakan Setan, yang selalu mencari
kehancuran jiwa dan seluruh masyarakat.
*****
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
WA : +85587781483