BAGAIMANA
BERBICARA DENGAN TUHAN
Disarikan dari tulisan-tulisan St. Alphonsus Liguori,
disunting oleh D. MacKinnon, C.SS.R.
CATHOLIC TRUTH
SOCIETY of OREGON No. Pr158 (1958).
Tulisan ini, dalam kata-kata
yang sederhana dan jelas, tetapi bersemangat dan membangkitkan jiwa dari
seorang kudus yang besar, adalah dimaksudkan untuk menunjukkan kepada semua
orang bagaimana berbicara secara akrab dengan Tuhan mereka.
Ayub merasa takjub, ketika dia menyadari bagaimana Tuhan
telah mendedikasikan diri-Nya untuk membantu manusia - bagaimana Dia telah
menunjukkan bahwa minat Hati-Nya adalah untuk mengasihi manusia dan dikasihi oleh
manusia, hingga ada seorang kudus zaman dulu yang berseru dengan gemetar,
"Apakah manusia ini hingga Engkau menciptakan dia begitu agung? Mengapa Engkau
sangat memperhatikannya? "
Tuhan adalah keagungan yang tanpa batas. Pada saat yang sama
Dia adalah kebaikan dan kasih yang tak terbatas pula. Dia adalah tokoh terhebat
yang pernah kau kenal. Dan Dia mengasihi kamu dengan kasih yang paling besar. Dia
tidak pernah merasa kesal ketika kamu curhat kepada-Nya.
TAK ADA KASIH YANG
LEBIH BESAR
Renungkan hal ini! Tidak ada teman atau saudara, tidak ada
ayah atau ibu, tidak ada pasangan atau kekasih, yang mengasihi kamu lebih dari
Tuhan. Dengan karunia yang tak terhingga besarnya dari Rahmat Ilahi, kita, mahluk
yang paling menyedihkan, bisa menjadi sahabat akrab dari Tuhan. Tuhan
mengosongkan diri-Nya, memusnahkan diri-Nya sebagaimana adanya, untuk meningkatkan kepercayaan kita. Dia merendahkan diri-Nya hingga
menjadi manusia agar Dia bisa berbicara dengan manusia.
Dia menjadi seorang bayi. Dia hidup dalam kemiskinan dan mati
di depan umum di sebuah salib yang hanya layak bagi penjahat. Dia bahkan bertindak
lebih jauh --- Dia menyembunyikan diri di bawah penampilan sekeping roti agar Dia
bisa menjadi pendamping setia kita. "Dia yang makan daging-Ku dan minum
darah-Ku, akan hidup terus di dalam Aku dan Aku di dalam dia".
BERSEPAKATLAH DENGAN
DIA
Tuhan mengasihi kamu seolah kamu adalah satu-satunya kekasih-Nya.
Kamu harus tahu bahwa tidak ada kasih yang lain selain Dia. Kamu harus bisa
mengatakan tentang Dia dalam segala kebenaran "Kekasihku adalah milikku
dan aku adalah milik-Nya". Tuhan telah memberikan diri-Nya sepenuhnya
untukku. Maka aku juga harus memberikan diriku sepenuhnya kepada-Nya. Dia telah
membuatku menjadi kekasih-Nya. Maka aku juga ingin Dia menjadi lebih dari apa
pun juga bagiku.
Sering-seringlah bertanya kepada-Nya, "Tuhan, mengapa
Engkau begitu mengasihiku? Kebaikan apakah yang Engkau lihat ada dalam diriku?
Sudahkah Engkau lupa akan segala kesalahan yang kulakukan pada-Mu?"
"Engkau telah bersikap sangat baik kepadaku. Padahal
sebenarnya Engkau bisa mengirimku ke neraka. Sebaliknya Engkau menjadikan aku sebagai
milik-Mu yang paling istimewa. Aku bertekad, ke depan, untuk hanya mengasihi
Engkau saja. Jika aku telah bersalah kepada-Mu di masa lalu, Tuhanku dan Segalanya
bagiku, bukanlah hukuman yang pantas kuterima yang menyiksa aku saat ini, tetapi
penyesalan karena rasa sakit yang menimpa Engkau itulah yang menyiksaku. Engkau
layak menerima kasih yang tak terhingga."
RENUNGKANLAH
Dengan cara memperkuat kepercayaanmu kepada Tuhan, sering-seringlah
merenungkan kasih-Nya kepadamu. Cobalah untuk memvisualisasikan rasa sakit yang
Dia terima untuk menyelamatkan kamu dari kesalahan-kesalahanmu sendiri dan
keterikatanmu kepada pengejaran duniawi, karena Dia ingin menarikmu kepada-Nya.
Dan sekarang kamu telah memutuskan untuk mengasihi dan menyenangkan Tuhan
dengan segenap kekuatan yang kau miliki, maka waspadalah terhadap kepercayaanmu
yang terlalu kecil kepada-Nya. Belas kasih yang telah Dia tunjukkan kepadamu
adalah janji yang paling pasti dari kasih yang Dia miliki bagimu.
Dia tidak senang dengan hanya berupa keinginan untuk percaya saja
yang ada pada jiwa-jiwa yang mau mengasihi-Nya. Jika kamu ingin menyenangkan
Dia, bicaralah langsung kepada-Nya - mulai saat ini - dengan rasa percaya dan
kelembutan terbesar yang dapat kau ungkapkan.
BUKTI TERBAIKNYA.
Di atas segalanya, renungkanlah karunia yang diberikan Allah kepadamu
di dalam diri Yesus Kristus untuk menghidupkan rasa percayamu. Ingatlah, Allah begitu
mengasihi dunia ini hingga Dia memberikan Putera-Nya yang tunggal.
"Bagaimana kita bisa merasa takut," kata seorang rasul,
"bahwa Allah akan menolak kita ketika Dia telah menganggap pantas untuk
menyerahkan Putera-Nya sendiri bagi kita semua. Bukankah karunia itu pasti akan
disertai juga dengan pemberian semua berkat yang lain?"
Adalah kesalahan besar untuk merasa terkekang di hadapan
Allah - untuk datang kepada-Nya sebagai budak yang takut dan bingung, yang akan
tersandung-sandung di hadapan tuannya. Tetapi akan menjadi sebuah kesalahan
besar untuk berpikir bahwa berbicara dengan Tuhan adalah sesuatu yang
menyedihkan dan pahit. Bukan seperti itu. Perkataan-Nya tidaklah pahit ataupun penyertaan-Nya
akan sangat membosankan. Bertanyalah kepada suatu jiwa yang benar-benar
mengasihi Tuhan. Dia akan memberi tahu kamu bahwa dia tidak memiliki keringanan
yang lebih besar atas kesedihan hidupnya daripada berbicara penuh kasih dengan
Tuhan.
Hal itu tidak membutuhkan pengerahan terus-menerus dari pikiranmu. Kamu tidak
perlu melupakan pekerjaan dan rekreasimu. Sebaliknya, kamu harus bersikap terhadap
Tuhan seperti kamu bersikap terhadap orang-orang yang kau kasihi dan oleh siapa
kamu dikasihi.
Tuhan selalu ada di dekat kamu. Dia bahkan ada di dalam dirimu.
Di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita. Tidak ada
penghalang untuk menghentikan mereka yang ingin berbicara kepada-Nya. Dia ingin
kamu memperlakukan-Nya dengan keyakinan --- untuk memberi tahu Dia tentang
pekerjaanmu, rencanamu, kesedihanmu, ketakutanmu - dari semua hal yang memprihatinkan
kamu. Di atas segalanya, lakukan semua itu dengan penuh percaya dan dengan hati
terbuka.
JIKA TIDAK.
Tuhan tidak mungkin berbicara kepada jiwa yang tidak sudi berbicara
kepada-Nya. Jika kita membenci rahmat-Nya, maka Tuhan akan bertindak dengan menunjukkan
diriNya sebagai Tuhan yang penuh kuasa dan kekuatan; sementara itu jika kita
mengasihi Dia, Dia akan berperan sebagai teman kita yang paling mengasihi.
Itulah sebabnya Dia ingin kita berbicara kepada-Nya dengan sering dan tanpa
batas ataupun hambatan.
Adalah sebuah kenyataan bahwa Tuhan layak menerima
penghormatan yang terbesar dari kita. Dan jika Dia berkenan membuat kamu merasakan
Kehadiran-Nya dan membiarkan kamu tahu keinginan-Nya untuk membuatmu berbicara
kepada-Nya, sebagaimana terhadap Dia yang mengasihimu di atas segalanya, maka
nyatakanlah perasaanmu kepada-Nya dengan bebas dan penuh keyakinan.
BERSAMA.
Tuhan itu sungguh luar biasa. Dia bisa ditemukan di
mana-mana. Tetapi ada dua tempat di mana Dia membuat rumah-Nya dengan cara yang
khusus. Yang satu berada di ketinggian surga di mana kemuliaan-Nya menyatukan
Dia dengan jiwa-jiwa yang diberkati.
Yang lainnya ada di bumi, di dalam jiwa yang mengasihi Dia.
Dia berdiam juga di antara jiwa-jiwa yang sedang dimurnikan dan direndahkan.
Rumah Tuhan ada di surga. Tetapi Dia tidak menganggap hina bagi-Nya untuk
datang siang dan malam ke gua-gua di lereng bukit atau kamar-kamar yang sepi milik
hamba-Nya untuk memberikan penghiburan ilahi yang melampaui kesenangan duniawi.
Hanya orang yang belum tahu hal ini yang tidak mau menginginkannya. Rasakanlah
dan lihatlah bahwa Tuhan itu amat manis.
PROGRAM HARIAN.
Tuhan selalu ada bersamamu di pagi hari untuk mendengarkan
beberapa kata kasih dan kepercayaan darimu, untuk menjadi penerima pertama dari
pikiranmu dan semua tindakanmu, dimana kamu berjanji untuk melakukannya pada hari
itu untuk menyenangkan Dia --- dan bahkan dari penderitaan dan sakit yang kau persembahkan
dalam menanggung kemuliaan dan kasih-Nya.
Dan jika Tuhan selalu ada bersamamu setiap pagi, dalam detik pertama
dari hidupmu pada sebuah hari, maka kamu tidak boleh lalai untuk melayangkan pandangan
kasih kepada-Nya sebagai balasan.
Janganlah seperti mayoritas orang yang melupakan Tuhan.
Berbicaralah kepada-Nya sesering mungkin. Para penguasa bumi akan bosan denganmu.
Tetapi Tuhan tidak. Dan jika kamu mengasihi Dia, kamu tidak akan lupa akan sesuatu
untuk dikatakan kepada-Nya.
Sampaikanlah kepada Dia segala sesuatu yang mempengaruhi kamu
dan segala urusanmu seperti yang kau lakukan kepada seorang teman yang akrab.
Jangan pikirkan Dia sebagai seorang aristokrat yang angkuh, yang hanya berbicara
dengan orang-orang penting tentang masalah yang penting. Tuhan merasa senang
dalam merendahkan diriNya untuk bisa berbicara dengan kita. Dia menikmati kisah-kisah
terkecil dari kesulitan kita. Dia mengasihi kamu dan sangat peduli terhadap kamu,
seolah Dia tidak memiliki apa pun dalam pikiran-Nya, kecuali dirimu saja.
Janganlah berkata: "Mengapa saya harus mengatakan kepada
Tuhan semua kebutuhan saya? Bukankah Dia sudah tahu semuanya, lebih baik dari
saya." Tuhan memang sudah tahu semua itu. Tetapi Dia bertindak seolah-olah
Dia tidak tahu. Tuhan kita tahu dengan baik bahwa Lazarus sudah mati, tetapi
Dia bertindak seolah Dia tidak tahu hingga saatnya Maria memberi tahu-Nya. Saat
itulah Dia menghiburnya dengan membuat saudaranya hidup kembali.
KESULITAN
Ketika kamu dicobai oleh penyakit atau godaan, penganiayaan
atau kesedihan lainnya, datanglah kepada-Nya segera untuk meminta pertolongan-Nya.
Cukuplah bagimu untuk memberi tahu Dia tentang pencobaan yang kau alami. "Perhatikanlah
kesedihanku, ya Tuhan."
Katakanlah kepada Tuhan semua ketakutan dan kekhawatiran yang
menyiksa kamu. "Ya Tuhan," kamu harus mengatakan ini, "…semua
harapanku ada pada-Mu. Aku menyerahkan cobaan ini kepada-Mu. Aku pasrah kepada keinginan-Mu.
Kasihanilah aku -- bebaskanlah aku dari kesulitan ini, dan berilah aku kekuatan
untuk menanggungnya."
Jangan khawatir jika Tuhan akan tersinggung jika kamu kadang-kadang
mengeluh, "Mengapa Engkau berdiam diri hingga lama, ya Tuhan? Engkau tahu
bahwa aku mengasihi-Mu dan tidak menginginkan apa pun kecuali mengasihi Engkau.
Demi kasih-Mu, tolonglah aku. Jangan tinggalkan aku, Tuhan."
Jika kesulitan berlangsung begitu lama sehingga menjadi terlalu berat,
satukanlah suaramu dengan suara Yesus yang sedang sekarat dalam penderitaan-Nya
di kayu salib.
"Ya Tuhan, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?"
Namun cobaan ini adalah untuk membuatmu semakin rendah hati,
mengingat bahwa orang yang telah menentang Tuhan tidak layak mendapatkan
penghiburan. Dan kepercayaanmu harus ditingkatkan oleh kesadaran bahwa Tuhan
melakukan semua hal dan mengizinkan segala sesuatu adalah demi kebaikanmu.
Semuanya bekerja bersama demi kebaikan.
Bahkan ketika kamu merasa benar-benar terbengkalai, ditinggalkan,
milikilah keberanian untuk mengatakan: "Tuhan adalah terangku dan
keselamatanku, siapakah yang harus kutakuti? Tuhan, sudilah Engkau menerangi
aku. Sudilah Engkau menyelamatkan aku. Aku percaya kepada-Mu. Aku telah
berharap kepada-Mu, ya Tuhan, biarlah aku tidak pernah dipermalukan."
Dengan menyadari bahwa tidak ada orang yang menaruh
kepercayaannya kepada Tuhan akan menadi musnah, maka kamu akan menemukan
kedamaian. Karena tidak ada orang yang berharap kepada Tuhan akan diabaikan.
"Renungkanlah Tuhan di dalam kebaikan," kata orang bijak
memohon. "Bukannya takut akan pengadilan ilahi, tetapi percayalah lebih
besar lagi akan kerahiman ilahi." "Kerahiman Tuhan adalah lebih
tinggi di atas penghakiman-Nya" tambah St. James, "Tuhan secara tak
terhingga cenderung untuk mengaruniai daripada menghukum."
Dan St. Petrus mengatakan bahwa apakah kepedulian kita
bersifat spiritual atau hanya sementara, maka tugas kita terletak di dalam mengabaikan
kepentingan diri kita demi kebaikan ilahi, yang pada akhirnya, akan membawa penderitaan
kita yang terbesar bersama kesejahteraan kita. "Serahkan semua kecemasanmu
kepada-Nya", katanya, "karena Dia akan menjagamu."
Gagasan ini memberi arti yang indah pada gelar yang diberikan
Daud kepada Tuhan ketika dia berkata, "Tuhan kita adalah Tuhan keselamatan."
- sebuah teks yang dijelaskan oleh St. Robert Bellarmine sebagai makna dari
tindakan yang dengan tepat menjadikan Tuhan sebagai TUHAN kita, karena Dia
tidaklah mengutuk, melainkan Dia ingin menyelamatkan semua manusia. Jika Dia
mengancam orang-orang yang mengabaikan Dia, Dia selalu menjanjikan belas
kasihan kepada mereka yang takut akan Dia.
Bukankah Bunda Terberkati bernyanyi dalam Magnificatnya,
"Dia mengasihani orang-orang yang takut akan Dia"?
SETELAH SEBUAH
KESALAHAN.
Tanda kepercayaan lainnya darimu yang paling disukai Tuhan
yang maha kasih adalah agar kamu bersujud di kaki-Nya segera dan memohon ampun
ketika kamu melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa Dia memang cenderung untuk
mengampuni orang berdosa, dan bahwa Dia meminta kepada mereka, "Mengapa kamu
harus memilih kematian, oh Rumah Israel? Kembalilah dan hiduplah."
Seandainya saja orang-orang berdosa mengetahui belas kasihan
yang luar biasa, yang dengan hal itu Tuhan menunggu agar Dia dapat melimpahkan belas-kasihan-Nya
kepada mereka. Jika saja orang berdosa
tahu keinginan yang dimiliki Tuhan, bukan untuk menghukum mereka, tetapi untuk
melihat mereka bertobat. Tuhan ingin merangkul mereka, untuk mendekap mereka ke
dalam hati-Nya. "Karena Aku adalah Allah yang hidup", kata Tuhan,
"Aku tidak menginginkan kematian orang fasik, tetapi agar mereka bertobat
dan hidup... Datanglah dan terimalah Aku," kata Tuhan; "Jika dosamu
merah seperti kirmizi, ia akan dibuat putih seperti salju."
Singkatnya, Tuhan telah menyatakan bahwa ketika jiwa
menyesali semua pelanggarannya maka mereka akan diampuni.
Jadi, segera setelah kamu berbuat salah, angkatlah matamu ke
arah Tuhan, lakukanlah sebuah tindakan kasih dan dengan pengakuan yang rendah
hati atas kesalahanmu, berharap dengan penuh percaya untuk menerima pengampunan
Tuhan. Katakanlah kepada-Nya, "Tuhan, dia yang Kau kasihi, sedang sakit.
Hati yang Kau kasihi sedang sakit dan penuh dengan luka. Sembuhkanlah jiwaku
karena aku telah berdosa terhadap Engkau."
JERITAN KRISTUS.
Dan supaya kamu tidak berkecil hati, perhatikanlah dengan
seksama ketika Yesus Kristus berada di Kayu Salib. Jika kamu mempersembahkan
segala pahala-Nya kepada Bapa yang kekal, maka kamu dapat mengharapkan
pengampunan dengan pasti. Penyaliban Kristus bermanfaat dengan membawa pengampunan
bagimu hingga Allah tidak menghindarkan Putera-Nya sendiri dari kesengsaraan
dan kematian. Katakanlah kepada-Nya, "Ya Allah, lihatlah Putera-Mu, yang mati
demi aku. Demi kasih Putera-Mu, ampunilah aku."
Jiwa yang taat menaruh kepercayaan kepada nasihat dari para tokoh
kehidupan spiritual. Meskipun kamu telah tidak setia kepada Allah seratus kali
dalam sehari, larilah kepada Dia segera setiap kali kamu terjatuh, dan segeralah
berdamai dengan-Nya. Jika tidak, kamu akan tetap tersungkur dan terganggu oleh
kesalahanmu. Kepercayaanmu kepada-Nya akan sia-sia. Keinginanmu untuk mengasihi-Nya
akan menjadi dingin. Kamu tidak akan bisa maju di jalan Tuhan. Di sisi lain,
dengan cara segera kembali kepada pengampunan Tuhan dan dengan perbaikan yang
menjanjikan, maka kesalahanmu akan memajukan dirimu lebih jauh di dalam kasih ilahi.
Milikilah keberanian yang cukup untuk menyampaikan bukan hanya
kebutuhanmu sendiri, tetapi juga kebutuhan orang lain. Sungguh menyenangkan
bagi Tuhan jika kamu melupakan kepentinganmu sendiri untuk berbicara tentang
penyebaran kemuliaan-Nya atau tentang kesulitan-kesulitan orang lain atau
tentang orang-orang berdosa yang malang yang tak memiliki rahmat-Nya - atau
tentang jiwa-jiwa dari para mempelai-Nya yang sedang menderita di api
penyucian.
PENGHARAPAN YANG TINGGI DI SURGA
Ada dikatakan mengenai hukuman khusus di api penyucian,
penderitaan kelesuan, bagi jiwa-jiwa yang menunjukkan sedikit sekali keinginan
akan surga dalam kehidupan ini. Hal ini memang ada. Jiwa seperti ini tidak
terlalu peduli tentang surga; dia menaruh perhatian atau nilai yang kecil pada
Kerajaan Kekal yang telah dibayar bagi kita oleh kematian Penebus kita.
Sering-seringlah merindukan surga, jiwa-jiwa yang taat.
Katakanlah kepada Tuhan seolah seribu tahun kamu harus menunggu sebelum kamu dapat
melihat-Nya dan mengasihi Dia secara langsung. Bangunlah keinginan yang besar
untuk meninggalkan tanah pengusiran ini, untuk meninggalkan segala dosa ini,
dengan resiko kehilangan kasih karunia Tuhan, agar kamu bisa datang ke negeri
di mana kamu dapat mengasihi Dia dengan segenap kekuatanmu. Katakanlah
kepada-Nya dengan sering, "Tuhan, selama aku hidup di dunia ini, aku terus
berada dalam bahaya kehilangan kasih-Mu. Kapankah aku dapat meninggalkan
kehidupan ini di mana aku selalu menentang Engkau? Kapankah aku dapat mengasihi
Engkau dengan segenap jiwaku dan menyatukan diriku dengan-Mu tanpa resiko akan kehilangan
Engkau lagi?"
St. Teresa terus berpikir dengan cara seperti ini. Dengan bergeraknya
jarum jam adalah kegembiraan yang nyata baginya. Hal itu berarti satu jam
kehidupan duniawi telah dilewatinya sekaligus bahaya kehilangan Tuhan sudah
lewat. Keinginannya untuk mati dan melihat Tuhan begitu besar hingga dia
benar-benar sekarat dengan keinginan ini. "Aku mati karena aku tidak
mati," adalah istilah yang sering digunakannya dalam kidungnya yang indah.
Kita akan sampai pada kesimpulan ini: Jika kamu ingin
menyenangkan hati Tuhan yang penuh kasih, berusahalah untuk berbicara dengan-Nya
sesering mungkin. Bicaralah kepada-Nya dengan penuh keyakinan. Dia tidak akan
menolak memberi jawaban kepadamu sebagai balasannya.
Memang, Dia tidak berbicara kepadamu dengan suara yang dapat
didengar telingamu. Tetapi hatimu akan mampu mengenali suara-Nya -- ketika kamu
meninggalkan percakapan dengan makhluk dan untuk berbicara kepada-Nya saja.
"Aku akan membimbingnya keluar ke padang gurun dan Aku akan berbicara
kepada hatinya."
MEMO PAGI HARI
Dengan melalui sebuah ringkasan yang praktis, saya tidak
ingin menghilangkan saran tentang sebuah pelatihan kesalehan yang akan membuat
semua tindakan dari hari-harimu akan bisa menyenangkan Tuhan.
Ketika kamu bangun di pagi hari, biarkan pikiran pertamamu
adalah mempersembahkan semua yang akan kau lakukan atau kau derita hari itu
demi kemuliaan Tuhan, dan untuk meminta pertolongan rahmat-Nya. Kemudian lakukanlah
tindakan kesalehan kristiani lainnya: ucapan syukur dan kasih, doa, dan niatan untuk
menjalani hari itu seolah-olah itu adalah hari terakhir dari hidupmu.
St. Jure, imam, menyarankan agar kamu membuat semacam perjanjian
dengan Tuhan di pagi hari, bahwa setiap kali kamu membuat tanda tertentu pada hari
itu, misalnya mengangkat pandangan matamu ke surga atau ke arah salib, atau menaruh
tangan di dadamu, maka niatanmu saat itu adalah untuk menjadikannya sebagai
tindakan kasih, atau ingin melihat Tuhan dikasihi oleh semua makhluk, atau mempersembahkan
dirimu kepada Tuhan.
Ketika kamu telah melakukan tindakan-tindakan ini, taruhlah jiwamu
di sisi Yesus dan di bawah mantel Bunda Maria. Mintalah kepada Bapa Yang Kekal agar
kasih Yesus dan Maria selalu melindungimu selama hari itu.
Segera setelah itu, sebelum kamu melakukan hal yang lain,
renungkanlah beberapa saat tentang kesedihan dan rasa malu yang dirasakan Yesus
di atas salib.
Dalam perjalanan perenungan
ini lakukanlah tindakan berulang yang berupa rasa penyesalan dan kasih kepada
Tuhan serta penyangkalan diri. Pastor Charles Caraffa, pendiri dari Imam-imam Pekerja Yang Saleh, mengatakan
bahwa sebuah tindakan kasih kepada Allah yang demikian hebat yang dilakukan di
pagi hari seperti itu, sudah cukup untuk membuat jiwa tetap tegar sepanjang
hari.
Setelah itu, selain tindakan devosi yang khusus, seperti misalnya
Pengakuan Dosa dan Komuni Kudus, janganlah lupa, ketika kamu memulai beberapa
jenis pekerjaan lain, baik itu belajar atau bekerja atau apa pun juga, untuk mempersembahkannya
kepada Tuhan. Mintalah bantuan-Nya untuk melakukan pekerjaan itu dengan
sempurna. Janganlah lupakan praktek yang dilakukan oleh St. Catherine dari Siena
dengan cara sering menarik diri ke dalam kamar di hatimu dan menyatukan dirimu
dengan Tuhan.
Singkatnya, apa pun
yang kau lakukan, lakukanlah hal itu bersama dan bagi Tuhan.
Jika kamu memasuki atau
meninggalkan rumah atau kamarmu, selalu serahkan dirimu kepada Bunda Ilahi dengan mendaraskan sebuah doa Salam Maria. Ucapkanlah rasa syukurmu sebelum dan sesudah makan. Jangan lupa untuk membaca buku spiritual setiap hari dan mengunjungi
Sakramen Mahakudus dan Perawan Maria Yang Terberkati. Daraskanlah doa Rosario setiap hari, terutama di malam hari.
Periksalah hati nuranimu dan ucapkanlah tindakan Kristiani dari iman, pengharapan, kemurahan hati, penyesalan, dan niatan untuk perbaikan. Buatlah tekad untuk menerima Sakramen-sakramen Kudus selama hidupmu dan pada jam kematianmu dan untuk mendapatkan semua
indulgensi yang kamu bisa. Ketika kamu pergi ke tempat tidur, ingatlah bahwa dirimu
sebenarnya layak untuk
berbaring di dalam api neraka. Peganglah salibmu ketika kamu mau tidur dan katakanlah, "Begitu aku berbaring, aku akan tertidur lelap di
pelukan Tuhanku."
Buatlah tekad untuk mendapatkan semua indulgensi yang dapat kau
lakukan setiap hari; misalnya ketika kamu memiliki kesempatan untuk berdoa rosario,
Angelus tiga kali sehari, mendaraskan Litani Bunda Maria atau Salam Ratu Suci,
Salam Maria, Kemuliaan, atau mengucapkan doa singkat ini "Terberkatilah
perkandungan yang kudus, tak bercela serta paling murni dari Santa Perawan
Maria" atau mendaraskan doa singkat ini "Terpujilah Sakramen Yang Mahakudus
sekarang dan selama-lamanya", juga dengan cara mendaraskan doa Jiwa
Kristus, sikap menundukkan kepala pada saat doa Kemuliaan dan pada saat kamu
menyebut nama-nama Yesus dan Maria, atau kamu mengikuti Misa Kudus. Semua ini
mendatangkan banyak indulgensi bagimu.
Biarkan dirimu selalu merenungkan dan menyatu dengan Tuhan
sebanyak kamu bisa dalam kehidupan ini. Cobalah semua kesempatan untuk mengarahkan
pikiranmu kepada Tuhan dan memusatkan pandanganmu kepada keabadian.
Jika kamu melihat sebuah proses pemakaman yang rumit atau
melewati tempat pemakaman yang indah, katakanlah kepada dirimu sendiri,
"Jika jiwa-jiwa ini terkutuk, apa gunanya semua kemegahan ini dilakukan?"
Renungkanlah perbedaan antara jiwa yang berada dalam keadaan rahmat dengan jiwa
yang tak memiliki rahmat ketika kamu melihat laut yang tenang atau penuh badai.
Ketika kamu melihat pohon yang layu, ingatlah bahwa jiwa tanpa Tuhan itu tidak
bermanfaat apa pun kecuali dicampakkan ke dalam api.
Jika kamu merasa takut di tengah badai, ingatlah bagaimana
orang yang terkutuk akan gemetar mendengar suara guntur dari murka Ilahi yang
terus-menerus. Jika kamu melihat seseorang yang dijatuhi hukuman mati yang
menyakitkan dan menangis, renungkanlah: "Apakah tidak ada cara bagi saya
untuk melepaskan diri dari kematian ini?" Pikirkan keputusasaan dari jiwa
yang dikutuk di neraka dengan mengatakan, "Apakah tidak ada jalan untuk
melepaskan diri dari kehancuran kekal?"
Pemandangan atas sungai-sungai atau saluran-saluran air hendaknya
mengingatkan kamu bahwa jika air yang kau lihat di dalamnya tak henti-hentinya mengalir
ke arah samudera, maka kamu seharusnya bergegas mengalir ke arah Tuhan, yang
merupakan satu-satunya kebaikanmu. Ketika kamu melihat gerobak yang ditarik
kuda, katakanlah pada dirimu sendiri, "Betapa besar yang dilakukan oleh
hewan yang tidak berdosa ini untuk melayani aku! Tetapi berapa banyak rasa
sakit yang kuterima untuk melayani dan menyenangkan Allah?" Ketika kamu melihat
rasa syukur dari seekor anjing yang ditunjukkan kepada tuannya karena sepotong
kecil roti, maka pikirkan berapa banyak lagi alasanmu untuk tetap setia kepada
Allah yang telah menciptakan kamu, mempertahankan kamu dan mencukupi
kebutuhanmu -- melimpahkan berkat-Nya kepadamu. Ketika kamu mendengar nyanyian
burung, berserulah "Dengarlah jiwaku, terhadap puji-pujian hewan kecil ini
kepada Pencipta mereka. Dan apa yang kau lakukan? Pujilah Dia dengan tindakan kasihmu."
Ketika kamu melihat suatu lembah, ingatlah bahwa kesuburannya
adalah karena air yang mengalir turun dari gunung dan bahwa dengan cara yang
sama rahmat Tuhan turun dari surga kepada jiwa yang rendah hati, dan rahmat
yang sama akan berlalu melewati orang yang congkak. Ketika kamu melihat gereja
yang indah, ingatkan dirimu akan keindahan jiwa yang berada dalam keadaan
rahmat karena jiwa seperti itu menjadi bait bagi Allah. Ketika kamu melihat
laut, ingatkan dirimu tentang besarnya dan kehebatan Tuhan. Ketika kamu melihat
api atau lilin menyala di altar, katakan pada dirimu sendiri, "Berapa
tahun saya harus terbakar di neraka? Tetapi hingga saat ini Engkau belum
mengirim aku ke sana, ya Tuhan."
Sering-seringlah mempersembahkan dirimu kepada Tuhan di siang
hari. St. Theresia berkata bahwa tindakan kasih adalah seperti kayu bakar yang
menghidupkan api dalam jiwa kita. Katakanlah, seperti yang sering dia lakukan,
"Inilah aku, Tuhan. Lakukanlah apa yang Kau inginkan. Katakanlah kehendak-Mu
kepadaku agar aku dapat melakukannya. Aku ingin melakukan semua yang Kau inginkan."
Jika kamu berdosa, segeralah merendahkan dirimu sendiri dan
dengan tindakan kasih yang tulus, cobalah bangkit lagi. Ketika sesuatu yang
buruk terjadi, persembahkanlah rasa sakitmu kepada Tuhan sekaligus satukanlah
dirimu kepada Kehendak Kudus-Nya.
Jika kamu terbiasa mengulang-ulang perbuatan dosa, maka
serukanlah "Apa yang menjadi kehendak Allah, demikianlah aku
menginginkannya juga." Tindakan merendahkan diri adalah bentuk kasih yang
paling berharga yang dapat diterima oleh Hati Tuhan.
Ketika kamu harus membuat keputusan atau memberikan nasihat
penting apa pun, serahkanlah dirimu kepada Tuhan lebih dahulu. Kemudian
pertimbangkan masalahnya dan berikan pendapatmu. Sering-seringlah berpaling kepada
gambar salib Yesus atau Bunda Maria yang telah kau tempatkan di kamarmu untuk
tujuan ini. Jangan pernah lupa, terutama pada saat godaan, untuk memanggil nama
Yesus dan Maria. Karena Tuhan adalah kebaikan yang tak terhingga. Seluruh
keinginan-Nya adalah untuk melimpahkan rahmat-Nya kepada kita.
Pastor Alvarez, Venerabilis, yang pernah melihat Tuhan Yesus,
tangan-Nya penuh dengan rahmat dan mencari-cari seseorang untuk memberikan
rahmat itu kepada mereka. Tetapi Tuhan Yesus ingin agar kita yang meminta
rahmat itu kepada-Nya. Mintalah dan kamu akan menerima. Jika tidak, meskipun
Dia dengan senang hati akan memberikannya kepada mereka yang memintanya, tetapi
Dia akan menarik tangan-Nya kembali.
"Siapakah yang memanggil Tuhan," tanya Kitab Pengkhotbah,
"dan dia diabaikan?" Sementara itu Daud menulis bahwa Tuhan tidak
hanya menunjukkan belas kasihan, tetapi belas kasihan yang berlimpah ruah bagi
mereka yang memanggil-Nya. "Engkau adalah manis dan lembut dan penuh belas
kasihan, ya Tuhan, terhadap mereka yang memanggil-Mu."
Tuhan itu sangat baik terhadap jiwa-jiwa yang mencari-Nya!
Jika Dia membiarkan diri-Nya ditemukan bahkan oleh mereka yang tidak mencari Dia,
maka betapa lebih besar lagi keinginan-Nya dan membiarkan diri-Nya ditemukan
oleh mereka yang sengaja mencari-Nya, dan mencari Dia berarti melayani Dia dan
mengasihi Dia.
"Di dunia ini," St. Teresa memberi tahu kita,
"Jiwa-jiwa suci harus menyesuaikan diri dengan kasih seperti yang
dilakukan oleh jiwa-jiwa terberkati di surga." Orang-orang kudus di surga hanya
menyibukkan dirinya dengan Tuhan. Mereka tidak memiliki pikiran atau kenikmatan
lain kecuali dengan kemuliaan dan kasih-Nya. Biarlah hal itu juga terjadi atas
dirimu.
Semoga Tuhan menjadi satu-satunya kebahagiaanmu di dunia ini.
Semoga Dia juga menjadi satu-satunya sasaran dari kasihmu, satu-satunya alasan dari
semua tindakan dan keinginanmu sampai kamu datang menuju Kerajaan Kekal di mana
kasihmu akan benar-benar disempurnakan, dan keinginanmu dipenuhi secara sempurna
dan memuaskan.
Hiduplah Yesus, Kasih kita - dan
Maria pengharapan kita!