keluarlah dengan membawa
kebenaran
Kebenaran (realita) harus disampaikan.
November 13, 2018
Hari ini adalah hari ketika ada ribuan umat
Katolik AS akan berkumpul di sini, di Baltimore, tepat di seberang terowongan kecil
dari hotel tempat para uskup AS berkumpul - sekitar 50 meter jauhnya.
Selain
berita yang meledak kemarin, bahwa Paus Fransiskus pada dasarnya telah membuyarkan
seluruh alasan dari pertemuan ini dan memerintahkan kepada para uskup yang berkumpul
disini untuk tidak memberikan suara pada setiap upaya reformasi terhadap krisis
pelecehan seks oleh para klerus, maka kisah yang tidak berani diucapkan
dengan lantang adalah berupa masalah homoseksualitas di antara para klerus serta
para uskup.
Ada sejumlah
kecil kelompok yang menuduh bahwa para korban pelecehan seksual sedang
dieksploitasi oleh umat Katolik tradisional dengan memanfaatkan isu
homoseksualitas.
Tetapi sulit bagi tuduhan itu untuk mendapatkan
dukungan dari orang-orang yang berpikiran jujur, karena kebenaran utamanya
adalah lebih dari 80 persen korban pelecehan seksual adalah remaja laki-laki. Hal
itu telah terjadi sejak tahun 2002, dan hal itu juga dibenarkan lagi baru-baru
ini oleh laporan dari grand jury Pennsylvania. Selain korban yang lebih muda,
ratusan mantan seminaris telah berani muncul dan berbicara, sejak berita
tentang McCarrick meledak pada bulan Juni 2018 lalu dan para seminaris itu menyampaikan
kisah-kisah mereka tentang kekerasan seksual dan pelecehan oleh para staf seminari
yang homoseksual, di seminari-seminari nasional.
Berita
bahwa Joseph Bernardin dan Theodore McCarrick – sejak tahun 1980-an – telah membuat
sebuah ‘saluran’ bagi para seminaris gay dari Amerika Selatan dan membawa
mereka ke keuskupan agung Chicago dan Newark, hal itu telah menuangkan bahan
bakar lebih banyak kedalam api yang telah berkobar.
Dan sekian
banyak suara dari media Katolik yang setia, yang telah melaporkan untuk
beberapa waktu lamanya, sekarang sedang diakui oleh banyak umat Katolik di
seluruh Gereja: bahwa para klerus memang memiliki masalah homoseksual, dan para
uskup di AS tampaknya tidak berdaya untuk melakukan tindakan apapun.
Inilah
sebabnya mengapa tindakan-tindakan paus Francis kemarin telah membuat kasus ini
semakin sulit bagi beberapa uskup yang berpikiran reformasi di sana, yang
bersedia secara terbuka menangani isu-isu kaum klerus homoseksual. Sinyal dari
Roma jelas: disuruh tutup mulut tentang para imam dan uskup gay. Tetapi umat awam
tidak bisa menutup mulut mereka tentang hal itu.
Mereka menginginkan para uskup yang memiliki
label "baik" untuk melangkah maju dan menentang ‘Kemapanan’ yang ada
dalam Gereja, untuk menentang konferensi ini dan meminta: agar mereka keluar
dengan membawa kebenaran.
Secara
pribadi, kami diberitahu bahwa sejumlah uskup AS memahami bahwa ini adalah
masalah yang terjadi di dalam Gereja saat ini.
Kardinal
Burke mengatakan demikian, Cdl. Brandmüller telah mengatakannya juga, hingga
kita bisa mengutip ucapan Doktor Gereja, St. Peter Damian, yang menyebutnya sebagai
"kotoran sodomi." Banyak imam di seluruh Amerika Serikat telah mulai
membicarakannya secara terbuka dalam homili-homili mereka, beberapa dari mereka
ada yang dikecam oleh uskup-uskup mereka karena membicarakan hal itu.
Dan
selain memerintahkan para uskup untuk mengesampingkan topik ini, dan mengecam
umat awam yang setia agar bersikap diam tentang kasus ini, dengan menyebutnya sebagai
gosip semata, namun Vatikan, yang telah membangun kepalsuannya sejak Sinode Pemuda
bulan lalu, kini secara diam-diam mulai mengedarkan daftar tidak resmi dari
media Katolik yang disetujui oleh mereka.
Pekerjaan
itu telah diberikan kepada ‘pemandu sorak’ gay, yang bernama pastor Thomas
Rosica, yang baru-baru ini tampil di sebuah acara di Boston untuk the Equestrian Order of
the Knights of the Holy Sepulchre, dimana dia membagikan daftar media "Katolik"
yang disetujui oleh Vatikan.
Begitulah,
dan sama sekali tidak mengejutkan bagi siapa pun, dengan pakaian sesatnya yang
murtad, media ‘Salt and Light,’
adalah yang kedua dalam daftar itu. Demikian pula majalah rongsokan Jesuit, America, serta National Catholic Reporter yang
dikutuk oleh Vatikan, dan majalah liberal dari Inggris The Tablet.
Hal ini mengikuti paragraf yang ada di dalam
dokumen sinode yang menyerukan adanya sebuah sertifikasi dari Vatikan untuk
berbagai media Katolik. Sudah jelas dari tindakan-tindakan seperti itu, bahwa
arus homoseksual di Vatikan kini telah merasakan perlunya untuk menyerang balik
kepada umat awam yang setia, yang membuka kedok kejahatan mereka.
Apa
yang ingin diketahui dan dilihat oleh umat Katolik di AS adalah: Apakah para
uskup menganggap "baik" jika menyeret seorang Viganò atau seorang St.
John Fisher dan menyebut mereka jahat, menyebut mereka melakukan persekongkolan
politik, dan kemudian membungkam mereka?
Tidak
akan pernah ada panggung yang lebih besar atau saat yang lebih tepat untuk
melakukan hal ini. Gereja benar-benar telah berantakan dan kacau balau, mulai dari
doktrinnya hingga ke liturginya hingga ke pendidikannya - tidak ada wilayah yang
lolos dari penghancuran oleh bidaah kaum modernis, yang berkaitan erat dengan bidaah
homo (homoheresy), yang merupakan buah yang berbeda dari pohon yang sama.
Perkataan
yang menjadi perhatian dari beberapa uskup yang baik adalah bahwa mereka takut jika mereka berbicara,
karena mereka akhirnya akan dipecat dan keuskupan-keuskupan mereka akan
diserahkan kepada para uskup yang kurang setia kepada ajaran Kristus. Bahkan
jika hal itu terjadi - dan itu adalah kemungkinan yang pasti – umat awam menginginkan kebenaran untuk disampaikan.
Mereka ingin melihat keberanian dan
kebenaran secara penuh, transparansi total dari pihak uskup.
Sikap
diam dari orang-orang "baik" akan membuat orang-orang yang jahat di
antara mereka menjadi semakin liar. Cupich, misalnya, muncul keluar sambil berbohong,
dimana perkataannya sepenuhnya bertentangan dengan temuan dari berbagai laporan
bahwa kasus ini adalah benar-benar masalah homoseksual. Dengan demikian, dia
membawa ‘air kesaktian’ untuk Vatikan dan semua orang di sini tahu hal itu.
Kemudian hari ini, ada ribuan umat Katolik dari
seluruh Amerika Serikat diharapkan datang ke sini dan berdoa bagi para uskup,
agar orang-orang yang baik menemukan suara dan keberanian, dan orang-orang yang
jahat agar mau segera bertobat.
Bahwa
kita bahkan telah mencapai titik ini, sepertinya ini adalah merupakan Twilight
Zone Katolik. Ini adalah kapal tanpa kemudi yang sekarang berada di sini, di
Amerika Serikat, tanpa kapten duniawi. Hal ini harus segera berakhir, dan harus
dimulai dengan mengakhiri sikap diam. Katakanlah kebenaran - katakanlah
semuanya, hai para uskup !!!
Keluarlah dan akuilah apa yang
sudah diketahui oleh semua orang. Tak ada cara lain untuk memurnikan Gereja
jika Anda tetap diam.
No comments:
Post a Comment