MENGHINDARI API PENCUCIAN
Oleh : Fr.Paul O’Sullivan O.P. (E.D.M)
B A B 4
Sarana Kedua : Silih
Sarana kedua untuk menghindari
Api Pencucian adalah menebus dosa-dosa kita melalui silih.
‘Lakukanlah silih, atau kalian
semua akan mendapat celaka’. Tanpa silih, kita akan menjalani siksaan sangat
lama di Api Pencucian. Ini adalah kenyataan yang tak dapat kita hindari.
Bayangan mengerikan akan sakitnya
penderitaan di Api Pencucian pasti akan menggentarkan orang yang paling berani
sekalipun. Siapa diantara kita yang tidak akan gemetar dengan membayangkan
derita orang yang mati terbakar perlahan-lahan ? bagaimana reaksi kita bila
dihadapkan kepada kematian dengan cara yang sama ? akan tetapi penderitaan
diatas berlangsung relatif singkat, sedangkan penderitaan di Api Pencucian yang
jauh lebih berat sakitnya bisa berlangsung 20 atau 50 atau bahkan 100 !
Banyak orang begitu ketakutan
membayangkan tindakan silih, sehingga mereka tidak pernah menjalaninya.
Ketakutan ini mirip dengan ketakutan anak-anak kepada hantu, suatu jenis
ketakutan besar yang tanpa alasan.
Orang menganggap bahwa silih
adalah sesuatu yang mengerikan. Mungkin mereka membayangkan tindakan silih yang
berat yang dialami oleh para kudus sehingga mereka takut untuk mencobanya.
Perlu diingat bahwa Allah tidak
meminta kita sesuatu yang luar biasa. Tetapi bila Allah menghendakinya, Ia akan
memberi kita kekuatan yang diperlukan, sebagaimana yang terjadi pada orang
kudus.
Allah meminta kita masing-masing
untuk melakukan hal-hal yang kecil. Jika kita takut melakukan sesuatu yang
besar, dan ini wajar, kita bisa memilih hal-hal yang kecil saja. Hanya seorang
pengecut yang takut melakukan hal-hal kecil, apalagi bila ia akan mendapat
banyak ganjaran dari hal-hal kecil tersebut. Allah sangat senang dengan perbuatan
kecil seorang janda (kisah seorang janda didalam Injil). Dia juga akan senang
menerima silih-silih kecil dari kita.
Sebagai hasil dari silih-silih
kecil ini, kita dapat terhindar dari Api Pencucian yang mengerikan itu dan
mendapat ganjaran yang berlimpah dari Surga (tentu saja kita harus berada dalam
keadaan rahmat agar silih yang kita jalani itu bisa diterima untuk mengurangi
masa hukuman kita di Api Pencucian atau untuk memenangkan rahmat untuk menuju
Surga).
Jelas sekali bahwa tidak terlalu
sulit untuk melakukan silih, dan kenyataannya jauh berbeda dengan bayangan
ketakutan tanpa alasan tentang hal ini.
Silih tidak hanya mudah untuk
dilakukan, tetapi juga berguna dan penting dan siluh akan memberi kita
kebahagiaan yang amat besar. Tidak menjalankan silih merupakan derita terbesar.
Dalam prakteknya, setiap orang di
dunia ini tanpa disadari telah menjalankan silih. Contoh yang pertama adalah
kesopanan dan tata krama. Kesopanan dan tata krama adalah sikap berkurban demi
kepentingan orang lain. Orang yang egois dianggap tidak tahu adat dan orang
yang murah hati menjadi teladan semua orang.
Didalam tubuh fisik kita,
satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan adalah dengan menjauhkan diri dari
makanan-makanan lezat yang merugikan kesehatan dan dengan memilih jenis makanan
biasa yang menyehatkan. Makan secara berlebihan merupakan penyebab dari
sebagian penyakit serta kematian dini.
Berikut ini adalah contoh lain
lagi. Rahasia sukses adalah kerja keras yang dilakukan secara teratur dan
dengan cara yang benar.
Kemurahan hati, penyangkalan
diri, pengingkaran diri, cara bertindak yang benar, melakukannya dengan
teratur, semua ini adalah contoh-contoh silih yang sangat praktis. Bahkan tidak
ada seorangpun yang dapat hidup tanpa hal-hal tersebut. Bersikap ngotot atas
dasar suka atau tidak suka, dan bertindak hanya dengan cara yang disenangi
saja, justru akan membawa hidup kita semakin sulit, dimana setiap kewajiban
atau tugas terasa sebagai beban dan setiap perbuatan baik dirasakan sebagai
suatu kerja keras.
Para anggota Pramuka wajib
melakukan suatu perbuatan baik setiap hari, meskipun kewajiban ini memerlukan
upaya keras dari mereka. Orang Katolik jelas harus berbuat lebih banyak lagi.
Sikap menahan diri, sabar terhadap orang lain, ramah, menyelesaikan tugas
sesuai perintah, yang dijalani setiap hari, merupakan silih-silih yang sangat
baik dan sangat membantu kita menuju sukacita.
Saran :
Jika kita takut melakukan tindakan besar, lakukan saja
hal-hal kecil berkali-kali.
No comments:
Post a Comment