NEWS: US NEWS
by Anita Carey •
ChurchMilitant.com • November 20, 2018
James Zeigler, seorang
korban pencabulan oleh pastor Edward Ganster, berkata:
KEPERCAYAANKU KEPADA KEPEMIMPINAN GEREJA SUDAH HANCUR
ALLENTOWN, Pa. (ChurchMilitant.com) - Seorang korban
dari seorang imam predator mengaku bahwa tidak adanya tindakan tegas dari para
uskup, telah semakin menyiksanya lebih jauh lagi.
Setelah laporan grand jury
Pennsylvania yang menyebut Edward
Ganster sebagai imam pelaku pencabulan, lebih banyak lagi orang yang
menyatakan bahwa diri mereka juga telah dicabuli di tangan imam itu. James
Zeigler adalah salah satu korbannya. Dia menghubungi Church Militant, bukan untuk menceritakan kisah pelecehan yang
dialaminya, tetapi untuk mencela bagaimana tidak adanya tindakan tegas dari
pihak Gereja telah sangat menyakitkan bagi para korban.
"Sungguh sangat mengejutkan
bagi saya, bahwa sekarang, bahkan sampai hari ini, panjangnya daftar keuskupan,
Vatikan, dan para uskup, yang terus berusaha menjaga kerahasiaan mereka,
kebohongan mereka, tipu daya mereka," katanya. "Rasanya hampir
seperti saya dilecehkan kembali."
Pada malam sebelum para uskup
berkumpul untuk mengadapat rapat umum mereka di Baltimore, Maryland, Paus
Francis mengarahkan Presiden dari Konferensi Uskup Katolik AS (USCCB), Cdl.
Daniel DiNardo, agar
mereka tidak memilih reformasi kebijakan Gereja tentang penanganan terhadap
tuduhan pelecehan seksual.
Pada hari terakhir dari
pertemuan mereka, para uskup melakukan pemungutan suara yang akan meminta
Vatikan untuk membuka semua dokumen yang mereka miliki mengenai ex-Cdl. Theodore
McCarrick, si predator sexual. Namun usulan itu dikalahkan dengan suara 137 - 83
dengan tiga suara abstain. Sementara umat beriman tidak tahu uskup mana saja yang
memilih untuk melanjutkan sikap diam mereka, tetapi jumlah mereka meningkat
hingga 90 orang uskup yang secara terbuka menyerukan pembukaan dokumen-dokumen
itu.
Zeigler mencatat bahwa keuskupan
Allentown tidak mengeluarkan pernyataan publik tentang penolakan Paus atas
resolusi mereka: "Saya merasa sangat menyebalkan, keuskupan saya adalah
salah satu dari tiga besar yang disebut oleh grand jury."
Keuskupan Allentown menjawab
bahwa uskup Alfred Schlert memang merilis sebuah
pernyataan pada akhir dari pertemuan itu. Di dalamnya, dia setuju
dengan usulan dari para uskup untuk menetapkan langkah-langkah untuk mengawasi
para uskup dan mengatasi tuduhan kesalahan yang dilakukan oleh mereka.
"Saya sangat mendukung
tindakan ini, dan saya yakin bahwa tindakan akuntabilitas yang efektif kepada para
Uskup Amerika akan mengalir dari tugas kami dalam beberapa hari terakhir di
Baltimore," kata uskup Schlert.
Seperti banyak korban lainnya,
Zeigler mengatakan bahwa keluarganya adalah umat Katolik yang saleh dan dia
aktif di Gereja sebagai pelayan altar. Setelah pastor kesayangan mereka
pensiun, pastor Ganster ditugaskan ke paroki itu.
"Dia merubah lantai dua
pastoran menjadi sebuah arena Walt Disney World untuk anak-anak," katanya.
"Disitu ada kamar-kamar dengan berbagai macam permainan, tokoh-tokoh Walt
Disney, kereta api, dan lain-lainnya. Nah pencabulan itu terjadi disitu."
Seperti kesaksian banyak korban
lain dari pastor Ganster, dia juga mencabuli mereka di rumahnya di Jersey
Shore, di mana dia mengajak mereka pergi semalaman, atau dilakukan di pastoran.
Zeigler mengaku dirinya dicabuli
dan disiksa selama sekitar satu tahun dan mengatakan bahwa pastor Ganster
"sangat menyakiti tubuhnya." Pencabulan itu hanya berhenti ketika
Ganster melukai dirinya sendiri.
"Keuskupan telah memindahkannya,
dan itu yang terakhir saya dengar tentang Ed Ganster untuk beberapa lama,"
katanya.
Setelah 11 kali berpindah tempat
tugas dan tiga kali mengalami sakit, pada tahun 1990 Ganster memutuskan untuk
meninggalkan imamatnya dan menikahi seorang mantan biarawati yang dia kenal
ketika mereka berdua di St. John Vianney Center, fasilitas
perawatan keuskupan, di Downingtown, Pennsylvania. Ganster menulis kepada
keuskupan Allentown yang menyampaikan keinginannya untuk memperoleh penilaian
yang baik dari keuskupan, agar dia dapat bekerja di Walt Disney World di
Orlando, Florida.
Mary and Ed Ganster (courtesy of the family)
Laporan grand jury mencatat bahwa
keuskupan memberikan referensi dan penilaian yang bagus kepada Ganster dan
mencatat bahwa dia dipekerjakan oleh Walt Disney World. Ganster bekerja di sana
sebagai operator kereta api selama 15 tahun hingga kematiannya pada tahun 2014
akibat serangan jantung.
Jandanya, Mary Ganster,
menyampaikan kepada Orlando
Sentinel sebuah cerita yang berbeda tentang sejarah suaminya:
"Dia mengalami gangguan kepribadian, yang memaksanya untuk mencari
laicisasi dari paus." ( laicization: penghapusan hak-hak klerus untuk melaksanakan fungsi-fungsi
pelayan tertahbis.)
Diasuh dalam keluarga Katolik yang ketat dan
taat, Zeigler tidak pernah berbicara tentang pelecehan sexual yang dialaminya. Gereja adalah sangat berarti bagi keluarga mereka, dan
pastor paroki adalah tokoh sentral bagi keluarga mereka. "Sulit untuk mengatakan kepada seseorang, dan saya memiliki
ide-ide seperti itu, seperti setiap korban
lainnya, bahwa omongan mereka
tidak akan dipercayai," katanya.
Dia mengaku "ini benar-benar mengacaukan " dan dia menjadi peminum berat ketika dia berusia
antara 14 dan 15 tahun.
Ketika dia berusia sekitar 22
tahun, Zeigler menghubungi keuskupan. Dia mengatakan bahwa saat itu tidak ada orang yang mendukung korban pelecehan. Mereka memberikan konseling profesional
kapan pun dia memintanya, dan Zeigler mengatakan dia berbicara dengan banyak
monsignor dan pastor yang selalu berusaha mendamaikan dirinya dengan Gereja, sama sekali tak menyinggung soal pelecehan sex yang
dialaminya.
Kami sudah menunggu selama 50
tahun. Ini bukan apa-apa selain alasan belaka - untuk melindungi apa? Tweet
Zeigler mengatakan bahwa imannya kepada Yesus Kristus tidak terguncang oleh hal ini. "Tetapi keyakinan saya kepada kepemimpinan Gereja sudah hancur," katanya.
"Saya telah berusaha dengan cara saya sendiri," dia
menjelaskan. "Pergi ke Misa dan melaksanakan fungsi resmi Gereja yang resmi selalu sangat sulit dilakukan." Zeigler bersikeras bahwa ini bukan upaya untuk mendapatkan uang dari Gereja.
"Saya tidak pernah berpikir
untuk menghalangi sesama umat Katolik yang mengejar keuskupan atau Gereja untuk mendapatkan santunan atas pelecehan yang dilakukan,"
katanya. "Uang tidak akan mengubah perasaan yang saya alami selama 40 tahun terakhir. Itu tidak akan
menyelesaikan apa yang terjadi."
"Karena uang santunan ini akan menguras semua uang paroki kita dan
menggunakannya untuk bersembunyi dan memberi tempat bagi mereka untuk terus melanjutkan tindakan pelecehan mereka," katanya. Dia telah "kehilangan pengertian" tentang mengapa keuskupan mau mengirim pelaku pencabulan itu ke "lingkungan yang sangat kaya dengan sasaran pelecehan, seperti Walt Disney World itu."
Matt Kerr, direktur komunikasi
keuskupan Allentown, mengatakan, "Mengenai rekomendasi bagi pastor Ganster 1990: Itu seharusnya tidak
pernah terjadi dan tidak akan terjadi hari ini."
Zeigler berkata bahwa dengan pengeluaran uang yang begitu
besar, tidak mungkin paus Francis tidak menyadari adanya masalah di dalam Gereja.
"Kemudian dari Vatikan," katanya "Datanglah perintah Paus untuk menghentikan uskup-uskup AS mengeluarkan resolusi, berapa
banyak lagi kekecewaan umat?"
"Kami sudah menunggu selama
50 tahun. Ini bukanlah apa-apa
kecuali mengulur-ulur waktu -
untuk melindungi apa?" dia
bertanya.
Zeigler mengatakan alasan lainnya untuk berbicara, yaitu bahwa dia berterima kasih kepada Church Militant dan yang lain-lainnya karena "telah mengangkat masalah ini dan berjuang untuk kita."
"Kami ini
orang kecil dan jumlah kami begitu besar
sehingga kami tak kelihatan,"
katanya. "Ini memberi saya semacam perasaan yang baik demi mengetahui bahwa ada seseorang di luar sana yang mencoba
memaksakan jawaban."
Laporan ini
diperbarui setelah Keuskupan Allentown menanggapi pertanyaan kami.
No comments:
Post a Comment