apa yang kau tabur
Itulah yang kau tuai…
November 20, 2018
Kita semua, umat Katolik - terutama
para uskup - perlu mundur sejenak dari semua siklus kegilaan yang
dilaporkan setiap hari saat ini, dan melihat gambaran yang besar dan menyeluruh.
Dan inilah gambaran besarnya: sebuah penyusutan Gereja Katolik di Amerika yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Dan Anda dapat mengabaikan berbagai jenis media Katolik yang resmi diakui
oleh pejabat Gereja, yang selalu menunjukkan meningkatnya jumlah umat Katolik
dalam daftar mereka - itu adalah statistik yang tidak berarti, karena ia mudah
dimanipulasi untuk menipu orang yang tidak menaruh curiga.
Ini bukan masalah jumlah kasar umat Katolik, tetapi praktik Iman yang penting. Dan pada skor ini, segala sesuatunya tak
pernah lebih buruk dari sekarang, dan kenyataan itu akan terus memburuk dalam
beberapa tahun ke depan.
Pada titik ini, kita bisa masuk ke semua detail tentang berlanjutnya
penurunan dalam praktek agama Katolik yang aktif – iman, yang dibuktikan dalam
pengakuan intelektual serta kepatuhan kepada Iman - tetapi Anda semua sudah pernah
mendengar ini jutaan kali sebelumnya: terlalu sedikit panggilan imamat, lebih
sedikit paroki daripada sebelum tahun 1965, penurunan 70 persen dalam jumlah kaum
religius wanita, 60 persen lebih sedikit pernikahan Katolik, 60 persen lebih
sedikit siswa sekolah Katolik – itulah realitanya.
Itu semua sudah usang, banyak informasi yang sudah hilang sekarang. Dan kenyataan
itu semakin parah setiap kali dikaji ulang. Tapi sementara "Penyusutan
Besar" ini sudah berlangsung selama beberapa dekade dan baru sekarang ini
ia benar-benar menarik perhatian, dan yang sekarang menambah keadaan darurat
adalah ikut sertanya kekuatan-kekuatan dari luar, dari negara dan melalui penyelidikan
oleh pemerintah federal, serta sebuah tuntutan
hukum yang baru-baru ini diumumkan, yang menyebut keterlibatan Vatikan juga,
di samping kasus konferensi uskup-uskup di Baltimore barusan.
Jadi apa gambaran besarnya? Gereja yang tampak sedang menyusut ini juga sedang
dituntut dan diselidiki oleh negara bagian dan FBI. Anda harus kembali,
setidaknya, dengan melihat berabad-abad yang lalu untuk bisa menemukan apa pun
yang bahkan sebanding dengan ini. Ini benar-benar sebuah mimpi buruk.
Dan jangan lupa, induk dari semua penyelidikan ini telah muncul di
cakrawala: tuduhan pidana RICO. Sebagian besar kekayaan Gereja akan dikuras untuk
biaya kasus-kasus hukum ini, ada ratusan juta dollar jika semuanya dijumlahkan,
dan itu bisa menjadi angka yang sudah kadaluwarsa, karena realitasnya terus
meningkat.
Tidak satu pun dari kasus ini akan selesai dalam waktu dekat.
Kenyataannya, skala investigasi dan tuntutan hukum semacam ini menjanjikan proses
pengadilan yang panjang, dan itu berarti lebih banyak lagi berita utama dan
berita-berita baru, mungkin dalam ribuan jumlahnya.
Apa yang menyebabkan semua ini terjadi? Ini bukan hanya pertanyaan yang cukup
adil, ini adalah inti pertanyaannya. Pengeluaran saat ini oleh uskup-uskup senior
yang akan menghabiskan tahun-tahun terakhir mereka di kantor jabatannya telah
dihamburkan untuk mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para pengacara dan para
klerus dan para penggalang dana serta para agen PR dan sebagainya.
Mereka akan terlibat dalam berbagai siklus yang puting beliung dan saling
berkonfrontasi dalam hal apa yang harus dikatakan, apa yang tidak harus dikatakan,
dan bagaimana cara untuk tidak mengatakannya. Dan semua ini bermuara pada satu
penjelasan yang sederhana: Terlalu banyak dari mereka telah kehilangan
kesadaran akan rasa supernatural – misi supernatural, iman supernatural,
kehidupan supernatural.
Hilangnya rasa supernatural ini dapat dijelaskan oleh berbagai faktor, antara
lain: kegagalan untuk menjalani hidup yang suci, pembinaan dan pendidikan yang
buruk di masa muda mereka, merangkul agenda homoseksual, liturgi yang
mengerikan, kehidupan doa yang tidak bersemangat, dimana banyak dari hal ini yang
saling tumpang tindih.
Semua faktor ini masing-masing merupakan sebab dan akibat, masing-masing
dari penyebab ini saling mendukung satu sama lain dan mendorong kepada keruntuhan
yang sama. Tanda yang paling jelas terlihat dari hilangnya rasa supernatural ini
nampak dalam konferensi uskup-uskup minggu lalu di Baltimore, dimana suasana
saat itu lebih menyerupai suasana rapat dewan perusahaan: hotel yang mewah, suguhan
makanan yang mahal, banyaknya peserta luar (perusahaan) yang tidak berarti dan
tidak bermanfaat. Dan di atas semuanya, suasana yang penuh kebingungan dan ketegangan,
sebuah perasaan bahwa tidak seorang pun yang benar-benar tahu apa yang sedang
terjadi di dalam Gereja saat ini, apa yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukannya.
Konferensi itu bahkan tidak dapat secara kolektif mengidentifikasi masalah
yang sebenarnya, bagaimana mengatasinya, atau apa yang harus dilakukan
selanjutnya. Gereja di Amerika adalah bagaikan kapal tanpa kemudi yang
dibanjiri oleh kebingungan, bukan hanya tidak yakin bagaimana cara mengemudi,
tetapi di atas segalanya: bahkan tidak yakin kemana harus dikemudikan - apalagi
sampai ke pelabuhan ke sana.
Ini adalah hasil akhir dari hilangnya rasa supernatural. Selama beberapa
dekade, banyak dari orang yang sama ini telah mengotak-atik dan bermain-main
dengan liturgi, gagal dalam berkhotbah tentang apa pun yang substantif dan penting,
dan mereka duduk di atas kehancuran katekese yang terbesar dalam sejarah
Gereja.
Mereka telah merangkul berbagai ideologi duniawi dan mengabaikan dunia spirituil.
Dan sebagai uskup-uskup, dimana hal ini merupakan satu-satunya alasan dari keberadaan
mereka: mereka mengabaikan keselamatan jiwa, dan mereka menganggap hal itu bukan
masalah penting. Pewartaan Injil telah dipinggirkan dari sebuah kantor atau
departemen yang tidak efektif, di masing-masing keuskupan mereka.
Mereka bahkan tidak bisa menjaga atau mempertahankan jumlah umat Katolik yang
duduk di bangku-bangku gereja, apalagi mendorong umat Katolik untuk masuk. Jiwa
Gereja adalah bersifat supernatural. Inilah yang memberikan bentuk dan misi Gereja.
Itu adalah jantung Gereja.
Tetapi hal itu telah ditinggalkan atau terbunuh
selama beberapa dekade ini oleh pilihan aktif dari para klerus duniawi yang
bersalah disini.
Perbuatan ini telah mengakibatkan terjadinya pelecehan
seks anak, mayoritasnya adalah berupa homoseksual, tindakan menutup-nutupi kasus
pelecehan sex yang terjadi, kemajuan karir dari banyak ‘seniman terbaik’ yang menutup-nutupi
kasus sexual yang ada di antara para pemimpin, kehancuran dari para klerus karena
menjadi pria homoseksual atau mereka yang membiarkan pendaftaran oleh ribuan
orang homosex untuk menjadi imam, sementara orang-orang yang paling baik dalam
memperbaiki kapal Gereja ini telah diusir pergi.
Para pemimpin telah menyelimuti diri mereka dalam kemewahan dan kehilangan
kemurnian, kadang-kadang dalam daging, dan hampir selalu di dalam roh.
Banyak umat beriman yang telah mengetahui dan memperhatikan hal ini, dan
dengan demikian kehilangan Iman mereka juga. Jika Anda ingin mengetahui
keberhasilan atau kegagalan pemimpin, Anda hanya perlu melihat kondisi dari para
pengikutnya.
Hal itu berlaku untuk setiap badan perusahaan di dunia,
dari pemerintah hingga tim atletik hingga bisnis - dan ya, termasuk Gereja
juga. Ketika para pemimpin berfungsi baik pada tingkat supernatural, maka orang-orang
akan memperhatikannya, karena manusia dirancang untuk bersifat supernatural oleh
Tuhan kita yang supernatural.
Kita diciptakan oleh-Nya bagi Dia. Ketika pesan supernatural diumumkan
dengan jelas dan jujur, pesan itu ditanggapi sepenuhnya oleh mereka yang
cenderung kepada sifat itu (supernatural). Tetapi ketika pesan supernatural itu
ditinggalkan, maka tidak ada orang yang tertarik pada pesan penggantinya,
kecuali seperti burung bangkai terhadap daging yang membusuk.
Dan itulah yang kita lihat terjadi di sini. Para
pemimpin Gereja di Amerika Serikat, tentu saja, tidak memiliki tanggung jawab
penuh atas Gereja. Tetapi mereka memang benar-benar memikul tanggung jawab atas
perbuatannya sendiri. Sampai mereka kembali kepada hal-hal supernatural dalam liturgi
mereka, dalam khotbah mereka, dalam kehidupan mereka, maka tidak ada dari mereka
yang akan berbalik ke jalan yang benar. Bahkan tidak ada yang akan mulai
berbalik. Mereka akan menghabiskan masa-masa sekarat mereka dengan membanjiri
hidupnya dalam kegilaan birokratis dan berbagai tuntutan hukum, dan kemungkinan
besar masuk tahanan kriminal. Mereka sedang menuai apa yang telah mereka tabur.
Adalah penting untuk merenungkan semua ini - semuanya - sehingga ketika generasi berikutnya mulai memunguti
bagian-bagiannya, mereka
dapat mempelajari hal
ini dengan baik: Apa yang Anda tabur, itulah yang akan Anda tuai.
No comments:
Post a Comment