MENGHINDARI API PENCUCIAN
Oleh : Fr.Paul O’Sullivan O.P. (E.D.M)
B A B 14
Bagaimana Kita Bisa Membantu Jiwa-jiwa di Api Pencucian
Cara yang pertama adalah dengan
menjadi anggota kelompok kerasulan doa untuk jiwa-jiwa di Api Pencucian.
Syaratnya mudah dipenuhi. Kelompok ini telah diterima secara resmi oleh
Cardinal Patriarch of Lisbon (Uskup tertinggi Lisabon, Portugal) pada bulan
Juni 1936. Syarat-syarat :
Para anggota diharuskan
mengirimkan nama lengkap ke Association of the Holy Souls, Diminican Nuns of
the Perpetual Rosary, PIUS XII Monastery, Rua Do Rosario 1, 2495 Fatima,
Portugal.
Para anggota diharuskan mengikuti
Misa Kudus seminggu sekali yang dipersembahkan untuk jiwa-jiwa di Api Pencucian
(Misa hari Minggu dapat dipersembahkan untuk permohonan ini)
Para anggota diharuskan berdoa
untuk jiwa-jiwa di Api Pencucian dan menyebarkan devosi ini (dianjurkan untuk
membaca buku ‘Read me or Rue It’).
Para anggota diminta untuk
memberikan sumbangan setahun sekali untuk dana Misa Kudus. Dana sumbangan ini
untuk mempersembahkan Misa Kudus bagi jiwa-jiwa di Api Pencucian setiap bulan.
Cara kedua untuk membantu
jiwa-jiwa di Api Pencucian adalah dengan mengadakan Misa Kudus yang
dipersembahkan bagi mereka. Ini adalah cara paling efektif untuk mengurangi penderitaan
mereka.
Mereka yang tidak dapat
mempersembahkan misa-misa khusus untuk keperluan ini karena terbatasnya dana,
harus menghadiri sebanyak mungkin misa untuk intensi ini. Suatu ketika seorang
pria muda yang berpenghasilan rendah berkata kepada penulis :’Istri saya
meninggal dunia beberapa tahun yang lalu. Saya hanya mampu mengadakan 10 kali
misa untuk jiwanya, tetapi mengikuti 1000 kali misa dengan intensi untuk
membantu jiwanya’.
Mendaraskan doa Rosario (yang
memberi indulgensi sangat besar) dan Jalan Salib (yang mendatangkan sangat
banyak indulgensi pula) adalah cara yang sangat efektif untuk membantu
jiwa-jiwa di Api Pencucian. St.Yohanes Massias membebaskan lebih dari 1 juta
jiwa dari Api Pencucian dengan mendaraskan Rosario dan mempersembahkan semua
indulgensinya bagi mereka.
Cara lain yang mudah tetapi
efektif dengan mengulang-ulang doa pendek dan mempersembahkan indulgensinya
bagi jiwa-jiwa di Api Pencucian. Banyak orang mempunyai kebiasaan mengucapkan
500-1000 kali doa-doa pendek :’Hati Kudus Yesus, Engkaulah andalanku’,
atau kata-kata ‘Yesus’ setiap hari. Devosi dengan cara ini memberikan
banyak sekali rahmat bagi mereka yang menjalankannya serta memberikan
keringanan yang sangat besar bagi jiwa-jiwa di Api Pencucian. Mereka yang
mendaraskan doa pendek ini hingga 1000 kali sehari, mendapatkan indulgensi
sebanyak 300.000 hari ! Jelas banyak sekali jiwa-jiwa di Api Pencucian yang
dapat mereka ringankan penderitaannya. Apalagi jika hal ini dijalani selama
satu bulan, 1 tahun, atau bahkan bertahun-tahun. Dan bila mereka tidak
mendaraskan doa-doa pendek ini, bisa dibayangkan betapa banyak rahmat yang tidak
mereka peroleh. Tidaklah mustahil, bahkan tidak akan terasa sulit bagi kita
untuk mengucapkan doa ini 1000 kali sehari. Jika 1000 kali terlalu menyita
waktu, kita bisa mencobanya dengan 500 atau hanya 200 kali saja sehari.
Doa lain yang sangat ampuh adalah
: ‘Bapa yang kekal, kami mempersembahkan kepadaMu Darah Yesus yang paling
berharga, bersama dengan semua Misa Kudus diseluruh dunia hari ini demi
jiwa-jiwa di Api Pencucian’. Tuhan Yesus memberikan penglihatan kepada
St.Gertrudis bagaimana sejumlah besar jiwa-jiwa meninggalkan Api Pencucian
menuju ke Surga karena doa yang biasa diucapkan oleh Santa ini berkali-kali
setiap hari.
Sikap pengurbanan diri, yakni
mempersembahkan kepada Allah semua perbuatan baik kita selama hidup di dunia
serta doa-doa orang lain yang ditujukan kepada kita setelah kita meninggal
dunia demi jiwa-jiwa di Api Pencucian. Apabila Tuhan memberikan balasan yang
sangat murah hati atas bantuan kecil bagi orang miskin yang diberikan atas
namaNya, maka Tuhanpun akan memberikan balasan yang berlimpah kepada kita
apabila kita persembahkan semua perbuatan baik kita selama hidup dan doa-doa
orang lain bagi kita setelah meninggal bagi jiwa-jiwa di Api Pencucian yang
sangat dikasihiNya. Sikap seperti ini tidak menghalangi para imam untuk
mempersembahkan misa dengan intensi-intensi yang mereka kehendaki, atau
menghalangi umat untuk mendoakan orang-orang lain atau intensi-intensi lain
yang mereka kehendaki. Sikap ini hanyalah salah satu cara yang dianjurkan.
Sedekah bisa membantu jiwa-jiwa
di Api Pencucian
St.Martinus memberikan setengah
dari jubahnya kepada seorang pengemis dan tak lama kemudian barulah ia tahu
bahwa ternyata Yesus Kristuslah yang diberinya jubah itu. Tuhan menampakkan
diri kepadanya dan mengucapkan terima kasih.
Jordan Terberkati dari Ordo
Dominikan tidak pernah dapat menolak memberi sedekah apabila hal itu diminta
dengan nama Allah. Suatu hari ia lupa membawa dompetnya. Seorang pengemis
meminta sedekah kepadanya demi kasih Allah. Bukannya menolak, Jordan yang saat
itu masih pelajar, memberikan ikat pinggang kesayangannya yang sangat mahal
kepada pengemis itu. Tidak lama kemudian ia masuk ke Gereja dan melihat
bayangan ikat pinggangnya melingkar di pinggang patung Kristus di salib. Jelas
sudah, iapun telah memberikan ikat pinggang itu kepada Kristus. Setiap kali
kita memberi sedekah, kita memberikannya kepada Kristus.
Saran :
Marilah kita memberi sedekah semampu
kita.
Marilah kita mempersembahkan
intensi-intensi kita lewat Misa Kudus semampu kita.
Marilah kita mengikuti Misa Kudus
sesering mungkin.
Marilah kita persembahkan semua
rasa sakit dan penderitaan kita bagi jiwa-jiwa di Api Pencucian.
Dengan cara-cara ini kita akan
membebaskan banyak sekali jiwa-jiwa di Api Pencucian dan mereka yang telah
masuk ke Surga akan membalas kemurahan hati kita beribu-ribu kali lipat
banyaknya.
Lampiran I :
Skapulir Coklat
Bunda dari Gunung Karmel
memberikan 2 janji kepada mereka yang memakai Skapulir Coklat. Janji Perawan
Terberkati kepada St.Simon Stock pada tanggal 16 Juli 1251 adalah :”Barang
siapa yang pada saat meninggalnya mengenakan skapulir ini, tidak akan menderita
api abadi”.
Janji kedua, yang terkenal dengan
sebutan ‘Hak istimewa hari Sabtu’, diberikan oleh Bunda Maria kepada Paus
Johanes XXII pada tahun 1322 yang mengatakan :’Aku, Bunda Rahmat Ilahi, akan
turun pada hari Sabtu setelah kematian mereka dan siapa saja yang aku jumpai di
Api Pencucian akan kubebaskan dari sana’.
Ada tiga syarat untuk mendapatkan
hak istimewa ini, yaitu :
Memakai Skapulir Coklat.
Menghayati kemurnian selaras
dengan panggilan hidupnya.
Mengucapkan doa ofisi pendek (doa
persembahan pagi) setiap hari.
Mereka yang buta huruf dapat
mengubah doa ini dengan pantang daging setiap hari Rabu dan Sabtu. Demikian
juga imam yang mempunyai tugas-tugas keuskupan (ini mencakup sebagian besar
imam) memiliki kewenangan tambahan untuk mengubah syarat ketiga diatas dengan
tugas lainnya, misalnya doa rosario setiap hari.
Karena agungnya hak istimewa Hari
Sabtu ini maka Ordo Karmelit menyarankan agar syarat ketiga ini maksimal hanya
digantikan dengan tujuh Bapa Kami, tujuh Salam Maria dan tujuh Kemuliaan.
Pemberkatan Skapulir Bunda Maria
dari Gunung Karmel ini merupakan tanda bahwa seseorang secara resmi telah masuk
kedalam Persaudaraan Skapulir (Persaudaraan Bunda Maria dari Gunung Karmel),
sebuah organisasi doa yang sangat besar. Para pemakai skapulir ini (anggota
Persaudaraan) mendapat bagian pahala didalam doa-doa harian yang didaraskan
Ordo Karmelit serta semua kebajikan para anggota Persaudaraan Skapulir ini.
Upacara pemberkatan Skapulir dan persemian anggota Persaudaran ini seringkali
dilaksanakan setelah upacara penerimaan Komuni Pertama.
Lampiran 2 :
Cara memperoleh indulgensi penuh
Indulgensi adalah remisi atau
pengurangan hukuman sementara atas dosa-dosa yang telah diampuni. Indulgensi
Parsiil mengurangi sebagian dari hukuman diatas, sedangkan Indulgensi Penuh
menghapus semua hukuman seseorang. Hanya satu indulgensi Penuh yang bisa
diperoleh setiap hari (kecuali dalam menghadapi kematian). Baik Indulgensi
Penuh maupun Indulgensi Parsiil dapat dipersembahkan bagi jiwa-jiwa di Api
Pencucian.
Ada banyak doa dan perbuatan baik
yang bisa memberikan Indulgensi Penuh tetapi 4 hal berikut ini perlu mendapat
perhatian khusus :
Melakukan kunjungan kehadapan
Sakramen Terberkati untuk menyembahNya paling sedikit selama setengah jam.
Membaca Kitab Suci paling sedikit
setengah jam sebagai bacaan rohani dengan perhatian mendalam kepada Sabda
Tuhan.
Melakukan Jalan Salib (termasuk
berjalan dari stasi yang satu ke stasi berikutnya, dalam kelompok, minimal
pemimpin doa berjalan dari stasi ke stasi). Disini tak diperlukan doa khusus,
tetapi Jalan Salib harus mencakup meditasi yang khidmat atas kasih Tuhan Yesus
serta sengsara dan wafatNya.
Mendaraskan doa rosario (paling
sedikit 3 peristiwa) dengan renungan yang sungguh-sungguh atas
misteri-misterinya, di Gereja, didalam keluarga, kelompok doa atau kelompok
kerasulan doa.
Disamping menjalankan hal diatas,
ketiga syarat berikut ini perlu diperhatikan :
Mengaku dosa (beberapa hari
sebelumnya sudah cukup memadai)
Menerima Komuni Kudus.
Medoakan ujub Bapa Suci (satu
kali Bapa Kami dan satu kali Salam Maria)
Selain itu kita juga harus bebas
dari semua keterikatan dengan dosa, sekalipun dosa itu dosa yang bisa diampuni.
Jika seseorang berusaha mendapatkan Indulgensi Penuh tetapi gagal memenuhi
semua persyaratan ini, maka ia hanya mendapatkan Indulgensi Parsiil.
No comments:
Post a Comment