THE
VORTEX - JADILAH SAKSI KEBENARAN
Berjuanglah Demi Gereja
November 1, 2018
Saya,
Michael Voris, hadir kembali kepada Anda dari Roma, dengan membawa pesan
sederhana: Jika Anda menyebut diri Anda Katolik, Anda perlu bersaksi atas kebenaran
dan terlibat dalam pertempuran ini. Penganiayaan, pengrusakan, yang telah dialami
oleh Bunda Gereja Yang Kudus sangatlah mengerikan. Hal ini telah berlangsung
selama setengah abad.
Gereja
telah begitu dirusak oleh para pemimpinnya sehingga dunia tidak lagi mengakui
kekudusannya, keunikannya. Ini semua harus berakhir, dan para pemimpinnya,
terlalu banyak dari mereka yang tidak peduli untuk menyelesaikannya.
Banyak
dari mereka, yang Anda tahu, sebenarnya ikut terlibat dalam membawa kehancuran
ini. Di suatu tempat di belakang garis, dengan berbagai alasan, banyak dari
mereka yang benar-benar melepaskan diri dari tugasnya untuk berjuang demi keselamatan
jiwa-jiwa.
Beberapa
dari mereka adalah orang-orang komunis yang ditanamkan di dalam seminari-seminari,
yang kemudian mendapatkan kekuasaan dan pengaruh besar di dalam Gereja dan
kemudian mereka mulai mencemarkan orang-orang yang baik, dan membawa masuk orang-orang
jahat untuk menjadi imam-imam dalam generasi berikutnya.
Orang-orang
lain yang berkuasa dan berpengaruh di dalam Gereja adalah orang-orang Freemason,
orang-orang yang memegang ideologi bahwa Gereja Katolik harus dihancurkan dalam
hal ajarannya.
Kedua
kubu yang sama bejatnya ini memiliki anggota-anggota homoseksual aktif dalam
jajaran mereka. Kadang-kadang kaum homoseksual itu terikat dengan alasan ideologis
dari kelompok-kelompok di atas, dan kadang-kadang mereka hanya tertarik pada perbuatan
seks dan kehidupan yang serba mudah.
Dan
kadang-kadang, kaum homoseksual itu memangsa para pemuda, dan dari situlah
semua itu menyebar ke publik, dan terungkaplah rencana iblis.
Untuk
semua kemunafikan dari para uskup di Amerika Serikat tentang betapa pentingnya
agar anak-anak kecil tidak diperkosa oleh para klerus lebih lama lagi -- renungkan
tentang mimpi buruk yang dialami oleh mereka.
Sesungguhnya,
begitu media mengekspos apa yang telah ditutup-tutupi oleh para uskup selama
beberapa dekade, dan $ 4 miliar tuntutan hukum yang membebani para uskup – ya,
mereka benar-benar harus meluruskan pinggang mereka dan segera terbang jauh.
Dan semua yang tersisa adalah cercaan selama bertahun-tahun melalui puluhan
ribu cerita di media sekuler serta kebangkrutan dana di Gereja-gereja mereka.
Gagasan
bahwa umat Katolik seharusnya merasa sedikit terhibur dalam hal ini, sangatlah tidak
masuk akal, karena kebenarannya adalah: kejahatan itu telah bergeser. Anak-anak
di bawah umur yang mereka cabuli telah berkurang, tetapi pencabulan terhadap
orang-orang dewasa muda disertai dengan tiadanya tanggapan apapun yang
menyertainya serta penyimpangan kaum imamat, terus berlanjut tanpa henti.
Lihatlah,
pemerkosaan terhadap para putera altar oleh para imam selalu hanya merupakan
salah satu gejala dari masalah yang jauh lebih besar dari apa yang telah
terjadi pada para imam dan uskup. Hanya saja hal itu mendapat banyak perhatian
dari media dan pengadilan – yang memang sudah sepatutnya – jadi, dalam kasus
ini, para uskup harus bertindak segera.
Tapi
16 tahun kemudian, sekali lagi, masih dengan kesesatan yang sama, seperti James
Martin misalnya dan semua pendukung klerus homo lainnya, yang untuk sementara waktu
mereka tidak menganjurkan untuk memperkosa anak-anak atau menutup-nutupinya
lagi, tetapi mereka masih belum puas dalam menyerang dan menyalahkan umat
beriman secara spirituil.
Dan
sebagai catatan, sama jahatnya, sama merusaknya dan sama menyakitkannya seperti
serangan fisik, namun serangan spiritual adalah jauh lebih buruk. Tetapi karena
media tidak mau melaporkan para imam dan uskup homoseksual yang "melakukan
hubungan seks dengan sesama klerus atau dengan orang awam secara sukarela, maka
tidak ada dorongan dari dalam untuk mengubah perilaku jahat ini.
Tidak
ada berita utama dan tidak ada tuntutan hukum dan tidak ada kerugian dana yang
besar dalam hal seperti ini, sehingga tidak ada masalah besar yang muncul – maka
bisnis itu tetap berlangsung seperti biasa. Tetapi disini terjadi kehilangan makna
kebenaran dan kebaikan serta keindahan. Pemerkosaan rohani dari orang-orang
yang setia oleh orang-orang jahat ini perlu dibuka dan perubahan harus dituntut
dari mereka.
Orang
mesum dan Freemason serta ahli waris dan simpatisan komunis tidak dapat
diterima di dalam seminari-seminari atau diangkat pada posisi yang berpengaruh
di Gereja – titik!
Ada
rasa lapar yang sangat sedikit di antara para klerus yang lebih senior di dalam
Gereja untuk melaksanakan perubahan ini, karena memang mereka adalah menjadi sumber
masalahnya. Banyak yang berpikir bahwa tidak ada yang salah dengan pria
homoseksual di jajaran mereka, sebab banyak dari mereka adalah homoseksual,
sehingga tidaklah mengherankan sikap mereka yang seperti itu.
Tidak
diragukan lagi bahwa ada beberapa imam dan uskup homoseksual yang berhasil
menjalani kehidupan suci dan mempertahankan ajaran ortodoksi, tetapi mereka
masih seperti barang yang rusak dan bobrok, karena mereka tidak akan berani berdiri
sebagai laki-laki sejati dan mengalahkan kejahatan di dalam jajaran mereka
sendiri.
Dan
mereka kalah dalam hal jumlah, hal ini membuat tantangan mereka semakin besar.
Mereka barangkali takut jika dikalahkan oleh rekan-rekan klerusnya yang
"tahu tentang masa lalu mereka" serta hari-hari mereka di seminari
ketika mereka sedikit ‘kurang dijaga.’
Mereka
mungkin sedikit segan untuk berdiri dan menyatakan kebenaran, merasakan
sentuhan kemunafikan, meskipun mereka sendiri tetap berusaha bersih. Mereka
mungkin bersimpati kepada sesama klerus yang tidak suci, dan bersedia memberi
mereka nasihat untuk mengatasi keraguan.
Intinya
adalah ini: Uskup homoseksual - bahkan yang suci - melihat dunia Gereja melalui
lensa homoseksualitas mereka. Dia akan mengakomodasi hal itu, membuat alasan
untuk membenarkan hal itu atau meremehkannya. Dia akan jarang atau bahkan tidak
bersedia membukanya, di dalam jajarannya sendiri, di antara uskup-uskup sesamanya.
Mereka
semua tahu hal itu, tetapi tidak ada yang berkata apa-apa tentang hal itu, jadi
Anda memiliki situasi yang konyol milik Cdl. Cupich - dan banyak lainnya – dengan
cara menyalahkan segala sesuatu sebagai klerikalisme dan menyangkal semua kejahatan
ini jika dikaitkan dengan homoseksualitas, sementara semua orang di Bumi ini tahu
lebih baik dari mereka.
Bahkan
editor bidang agama dari majalah Newsweek selama hampir 40 tahun, Kenneth
Woodward, muncul keluar dan mengatakan secara eksplisit dalam artikel baru-baru
ini di majalah
Commonweal – bahwa itu adalah masalah homoseksual.
Commonweal adalah majalah yang liberal,
dan bahkan mereka mempublikasikan kasus ini. Semua orang tahu hal ini dan berkata
tentang hal ini, kecuali para uskup dan media-media yang diakui oleh Vatikan.
Jika
Woodward dan Commonweal sudah mengatakan
hal ini kepada publik, bukankah itu layak setidaknya, bahwa ada satu bagian yang
diinvestigasi oleh media Katolik yang sudah diakui itu?
Tetapi
segala sesuatu berubah, meski hanya perlahan. Misalnya, Church Militant yang berdiri di sini,
menampar di tengah-tengah Via Della Conciliazione dengan membicarakan kasus ini.
Umat Katolik lain yang setia di dunia internet membicarakan hal ini. Mereka
melaporkannya.
Bukan
karena kita membenci kaum gay dan homofobia - suatu kondisi psikologis yang
bahkan tidak pernah ada - tetapi karena kita mencintai Gereja dan semuanya ingin
bersaksi atas kebenaran.
Lihatlah foto ini yang saya
ambil dengan ponsel saya pada malam itu, ketika berjalan kembali dari makan
malam.
Inilah
yang begitu banyak dari kita ingin lihat, kemuliaan
dan keindahan serta keagungan Gereja. Kami ingin semua itu dipulihkan. Kami
ingin semua itu dibawa ke permukaan lagi. Kami ingin semua ini menjadi apa yang
dilihat orang ketika mereka melihat Bunda Gereja kita.
Kami
ingin mereka melihat kebenaran - bahwa Gereja didirikan oleh Putera Allah untuk
menuntun jiwa-jiwa menuju kehidupan kekal dalam Tritunggal Mahakudus - untuk
hidup selamanya bersama keluarga kita yang berbagi iman yang sama ini bersama
kami di sini di Gereja Militan di
Bumi.
Inilah
yang kita perjuangkan. Karena inilah kita difitnah dan dipermainkan. Dan kami
tidak peduli. Kehidupan kekal membuat semua itu tidak berarti.
Tidak
satu pun dari kita - dan ada banyak orang baik yang bertempur di media Katolik,
media yang setia - tidak satu pun dari kita berada di sini untuk mencari uang
atau sakit kepala atau apa pun lainnya kecuali keselamatan jiwa melalui Gereja
Katolik yang Kudus.
Apa
yang Anda perjuangkan? Apakah Anda memperjuangkan kebenaran - kebenaran
Katolik? Apakah Anda meletakkannya di garis depan, melawan segala penyimpangan terhadap
kebenaran yang telah dibawa oleh kaum bidaah homo dan Freemason serta para pemimpin
yang loyo?
Semua
ini, setiap bagiannya, harus ditentang, kebusukan ini, kekotoran ini, kejahatan
ini - semuanya - karena semua itu mengaburkan kemuliaan Gereja, sebagai Mempelai
Kristus.
Tuhan
kita pasti akan menyelamatkan Gereja-Nya. Pertanyaan untuk masing-masing dari
kita adalah: akankah saya dapat berdiri di hadapan-Nya pada jam yang telah ditentukan bagi saya,
dan berkata: saya mengijinkan Engkau menggunakan diri saya untuk membantu perjuangan
ini?
Berjuanglah untuk Gereja - dengan semua yang Anda miliki. Berjuanglah untuknya. Jadilah saksi kebenaran.
No comments:
Post a Comment