PAUS
FRANCIS-LAH YANG MENJADI MASALAH
Dalam edisi cetak USA Today hari ini, silakan melihat di
sini, ada komentar sedih oleh Melinda Henneberger, mantan koresponden
Vatikan untuk New York Times, di mana
dia mengumumkan kemurtadan dirinya sendiri (Melinda Henneberger).
Henneberger,
yang dikenal sebagai penganut paham kiri-tengah (pembangkang,
misalnya, terhadap Humanae Vitae,
tetapi dia bersimpati
terhadap masalah pro-kehidupan yang bersifat terbatas) melalui banyak tulisan-tulisannya,
dan dia mengarahkan keputusan kemurtadannya dengan menyalahkan "orang-orang
ini" dan "orang-orang yang menjalankan gereja" sambil dia menghindari
menyalahkan pria sedang yang menjalankan Gereja.
Siapakah pria
yang sedang menjalankan Gereja saat ini? Siapakah Uskup Tertinggi saat ini?
Siapakah yang telah memblokir keputusan Konferensi Uskup Katolik AS minggu ini di
Baltimore, agar tidak meneruskan rencana mereka yang serius tentang krisis pelecehan
sexual? Bahkan pastor Tom Reese, S.J. (yang dianggap
terlalu liberal untuk majalah America),
menyebut
langkah Vatikan itu sebagai "bencana" yang akan menghasilkan
"hubungan masyarakat yang mengerikan bagi paus."
Paus Francis adalah
pemimpinnya. Paus Francislah yang membuat keputusan pembatalan itu. Tidaklah
cukup dengan menyalahkan "Vatikan" atau, seperti yang dikatakan minggu
ini oleh pembangkang favorit media saat
ini, John Gehring, seolah dia melemparkan Francis ke dalam campuran karut
marut yang lebih besar: "Vatikan, termasuk Paus Francis, belum cukup berbuat
banyak."
Sebuah
bangunan, atau sebuah negara-kota yang independen, atau birokrasi tak berwajah,
tidaklah bisa disalahkan. Manusianya, Paus Francislah, yang harus disalahkan.
Dialah yang membuat keputusan. Dialah yang harus menghadapi konsekuensi dari
keputusan yang memerintahkan uskup-uskup AS bahwa mereka tidak boleh membuat keputusan
reformasi terhadap kasus pelecehan anak.
Sudah
saatnya untuk berhenti menutup-nutupi kasus ini bagi Paus Francis. Dialah yang menjadi
masalahnya.
++++++++++++++++++++
Berikut
ini adalah beberapa kutipan tulisan yang layak kita perhatikan:
Ven.
Fulton Sheen (1895-1979):
Tubuh Mistik Kristus
di dunia saat ini akan memiliki Yudas Iskariotnya
sendiri, dan dia adalah nabi palsu itu. Setan
merekrut dia dari antara uskup-uskup kita.
G.K. Chesterton
pernah berkata, “Kita tidak butuh
sebuah agama yang hanya benar ketika kita bertindak benar. Apa yang kita
butuhkan adalah sebuah agama yang tetap berjalan benar ketika kita bertindak
salah.” (G.K. Chesterton adalah seorang ahli filsafat dan penulis
rohani yang terkenal, 1874-1936)
Bunda Maria La Salette : "Setan
akan mencapai bagian dalam dan puncak gereja, dan kemurtadan akan terjadi
secara menyeluruh." (19 September 1846 - Mélanie Calvat Maximin Giraud)
Nubuatan
Anne Catherine Emmerich (1774-1824)
Dia
memperingatkan tentang datangnya sebuah perpecahan yang besar didalam Gereja
selama saat-saat akhir zaman, serta adanya ‘relasi yang menyebalkan’ antara
dua paus dimana yang satu akan memimpin sebuah gereja palsu.
St.
Fransiskus Asisi (Pemerintahan
Antikristus, Pastor R. Gerald Culleton)
“Seseorang yang tidak
terpilih secara kanonik, akan diangkat kepada jabatan paus…Beberapa pengkhotbah
akan bersikap diam terhadap kebenaran, dan yang lain-lainnya akan
menginjak-injak dan menyangkalnya. Kesucian hidup akan dicemoohkan bahkan oleh
mereka yang mengaku suci dari luar, karena pada saat-saat itu, Yesus Kristus
akan mengirim kepada mereka bukan seorang pastor yang benar, tetapi seorang
perusak.
Bunda
Maria, Akita, October 13, 1973
Karya
iblis akan merasuki gereja sedemikian rupa hingga orang akan melihat kardinal
melawan kardinal. Imam-imam yang menghormati aku akan dicemooh dan ditentang
oleh sesama mereka.... Gereja-gereja dan altar-altar akan dijarah; Gereja akan
dipenuhi dengan mereka yang mau menerima kompromi dan iblis akan memaksa banyak
imam dan jiwa-jiwa yang telah disucikan agar meninggalkan pelayanan kepada
Tuhan.
No comments:
Post a Comment