These Last Days News - October 15, 2020
Joe Biden
8 Prinsip Tata Dunia Baru diungkap - dan masing-masing dari mereka, ada di dalam Pemungutan Suara 3 November 2020
LeoHohmann.com reported on October 13, 2020:
by Leo Hohmann
Istilah
"Tata Dunia Baru" telah menjadi jamak di mana-mana, di antara anggota
elit dari kelas politik, tetapi seperti apa tatanan masyarakat baru ini diatur dan
ditransformasikan secara total, seperti yang diusulkan oleh Joe Biden dan
Kamala Harris sebenarnya?
Wakil
Presiden Biden, dalam pidatonya 5 April 2013 di Bank Ekspor-Impor, memberikan petunjuk
dalam seruannya untuk penciptaan "Tata Dunia Baru."
Dia dan
bosnya, Barack Obama, ‘mengarahkan kapal’ ke arah itu (Tata Dunia Baru) dengan
kecepatan yang sangat tinggi sampai Hillary Clinton, yang seharusnya mencapai
kesepakatan untuk dipilih, ditolak oleh pemilih Amerika. Mereka memilih Donald
Trump sebagai gantinya. Trump, dalam pidatonya September 2019 di depan Majelis
Umum PBB yang merasa tertegun, menyatakan bahwa "masa depan bukanlah milik
kaum globalis. Masa depan adalah milik para patriot." Dia sangat mendukung
kedaulatan nasional Amerika, sesuatu yang menjadi kutukan bagi para miliarder
globalis yang telah lama bertaruh pada keberhasilan transisi kepada tatanan
dunia tunggal yang baru.
Lihatlah
Biden, dalam klip video di bawah, dari pidatonya tahun 2013, dengan tergagap dia
menyatakan bahwa Tata Dunia Baru adalah agendanya.
Berikut
adalah kutipan memalukan dari pidato Biden kepada para bankir:
“Tugas penting
yang kita miliki sekarang adalah, ...emm... sebenarnya... emm... menciptakan...
emm... tatanan dunia baru, karena tatanan global sedang berubah lagi. Dan berbagai
institusi serta aturan yang bekerja dengan baik di era pasca-Perang Dunia II
selama beberapa dekade, semua itu perlu diperkuat, dan beberapa perlu dirubah….
Jadi kita harus memimpin. Kita harus memperbarui aturan perjalanan, dan kita
harus melakukannya dengan cara yang bisa memaksimalkan manfaat bagi semua
orang, karena sangat penting untuk kepentingan kita bahwa Cina makmur,
Mongolia makmur. … Kita harus menyamakan kedudukan.”
Para politisi
tidak akan membuat komentar seperti ini untuk kepentingan pekerja Amerika atau
konstituennya, yang akan merasa ngeri jika mendengarnya.
Maksud
Anda, Tuan Biden, Anda lebih peduli untuk memastikan bahwa Cina dan Mongolia
sejahtera daripada pekerja Amerika? ”
Tidak,
mereka membuat pernyataan semacam ini untuk satu alasan dan hanya satu alasan
saja: untuk memberi isyarat kepada para pengemudi Tata Dunia Baru yang sangat
kaya, berharap untuk meyakinkan para perantara kekuasaan ini, bahwa mereka akan
menjadi para pelacur globalis kecil yang baik, bersedia digunakan dengan cara
apa pun yang dianggap perlu untuk mewujudkan tata kelola global terencana, yang
sama sekali tidak menguntungkan para pekerja atau masyarakat kelas menengah.
Bahkan justru akan memiskinkan mereka.
Mereka sedang
menjual pekerja Amerika kepada Cina dan mereka sadar hal itu.
Tetapi
komentar-komentar seperti itu jarang muncul di media arus utama, yang suka bermain
dengan permainan kata dan menutupi pernyataan dari politisi globalis, yang
mereka tahu, tidak akan populer di masyarakat. Bagi para elit media, tidak ada
yang namanya Tata Dunia Baru, sama seperti tidak ada yang namanya Antifa atau
pun BLMxx. “Itu hanya ide saja,” demikian menurut mereka.
David
Rockefeller, bankir globalis yang ikut mendirikan Komisi Trilateral pada 1973, mengatakan
ini tentang media arus utama.
“Kami
berterima kasih kepada Washington Post, New York Times, Time Magazine dan beberapa publikasi besar lainnya, yang
direkturnya telah menghadiri pertemuan kami dan menghormati janji kebijaksanaan
mereka selama hampir 40 tahun …… Tidak mungkin bagi kami untuk mengembangkan
rencana kami bagi dunia jika kita telah menjadi sasaran sorotan publisitas
selama tahun-tahun itu. Tapi, dunia semakin canggih dan siap untuk berbaris
menuju sebuah pemerintahan tunggal dunia. Kedaulatan supernasional dari elit
intelektual dan bankir dunia pasti lebih disukai daripada autodeterminasi
nasional yang dipraktikkan di abad-abad yang lalu."
Ketika
berbicara tentang Tata Dunia Baru, setiap "jurnalis" di arus utama
tiba-tiba tidak dapat mengumpulkan cukup keingintahuan untuk mengajukan satu
pertanyaan tentang sifat tatanan yang baru itu yang dijanjikan oleh para elit
kekuasaan ini. Apa yang diperlukan, berapa biayanya, apakah akan sesuai dengan
Konstitusi A.S., hukum Amerika atau nilai-nilai Amerika?
Setiap
penyebutan tentang hal itu akan memberi Anda cap sebagai seorang "ahli
teori konspirasi."
Ini
terlepas dari kenyataan bahwa hampir setiap pemerintahan AS sejak pemerintahan
Jimmy Carter, telah menyatakan tujuan utamanya: pembentukan Tata Dunia Baru.
The
Bidens, Bushes, Obama dan Clintons semuanya bergabung dengan Tata Dunia Baru [ini adalah kata-kata mereka sendiri, bukan kata
saya] dan mereka telah dibiayai oleh para miliarder yang bertekad memaksa
tatanan itu menggelinding masuk ke tenggorokan orang Amerika.
Kami
tahu bahwa tatanan ini adalah anti-Amerika. Kami tahu itu adalah milik kaum globalis.
Tapi apa prinsip utama dari Tata Dunia Baru yang dibangun dengan sangat bersemangat
oleh keluarga-keluarga kriminal internasional ini?
Berdasarkan
pernyataan tertulis dan lisan tentang dunia yang mereka impikan, para imam
besar dan imam wanita dari Tata Dunia Baru, semuanya akan menyetujui setidaknya
delapan hal, yang saya sebutkan di bawah ini.
Ingatlah
saat membaca daftar ini, bahwa para imam pria dan imam wanita ini duduk di
semua kursi kekuasaan yang paling terkemuka, termasuk di Sekretaris Jenderal PBB,
di tahta kepausan palsu di Vatikan, Dana Moneter Internasional, Organisasi
Kesehatan Dunia, UNICEF, pengawas dari sebagian besar universitas dan yayasan
besar, ruang-ruang rapat perusahaan perusahaan multi-nasional, NY Stock
Exchange, the FED, dan setidaknya, setengah dari rumah gubernur, FBI, CIA, NSA,
Homeland Security dan bahkan banyak di mimbar-mimbar gereja.
Maksud
saya adalah ini: para patriotik, umat Kristiani tradisional yang selalu memberi
penekanan pada Tuhan, keluarga dan negara, mereka ini ditentang tidak hanya
oleh sebuah “deep state” atau ‘negara bayangan’
di Washington. Seperti yang ditemukan oleh Presiden Trump selama empat tahun
terakhir, deep state diperkuat oleh ‘media
bayangan’ yang perkasa, akademisi ‘bayangan,’ penegakan hukum ‘bayangan,’ ruang
rapat perusahaan ‘bayangan,’ dan gereja ‘bayangan.’ Kemudian Anda memiliki
Hollywood ‘bayangan’ juga dan hiburan-hiburan ‘bayangan.’
Apa yang
kita hadapi saat ini adalah pertempuran epik, benar-benar sebuah pertarungan spiritual David vs. Goliath
yang sesungguhnya, antara yang baik dan yang jahat, yang akan segera memuncak dalam
pemilu November 2020 nanti.
Dalam
tiga minggu ke depan ini, setiap orang Amerika akan memiliki pilihan yang jelas
antara Tata Dunia Baru dari keluarga kriminal Biden-Obama-Clinton, yang
berusaha untuk memiskinkan dan memperbudak kita semua kepada dikte dari birokrasi
pemerintah yang terus berkembang, dan tatanan dunia lama yang diwakili oleh
Nilai-nilai Yahudi-Kristen, kebebasan individu dan Presiden Trump.
Dengan
mengingat hal itu, berikut adalah delapan pasal kepercayaan yang harus dipelototi
oleh setiap pengikut Tata Dunia Baru.
1. Tata Dunia Baru (TDB) adalah bersifat anti-Kristus
Itu
tidak selalu anti-Tuhan, tetapi itu adalah anti-Kristus. Para pemimpin tak
bertuhan seperti Nancy Pelosi dan Chuck Schumer, bahkan Kamala Harris, tidak
akan ragu untuk menyebut kata "Tuhan" dan "iman" ketika
berbicara untuk konsumsi publik. Tetapi jika ada yang berbicara secara khusus
tentang hubungan pribadinya dengan Yesus Kristus, Putra Allah, yang ajaran-Nya
sangat penting bagi warisan kita sebagai bangsa yang bebas, maka ajaran Yesus
Kristus secara otomatis didiskualifikasi dari partisipasi dalam masyarakat
tatanan baru (Tata Dunia Baru) yang dipersiapkan oleh para globalis. Itulah
sebabnya mereka harus menghancurkan nominasi Amy Coney Barrett, seorang Katolik
yang taat dan ibu dari tujuh anak yang pro-kehidupan, agar tidak dikukuhkan menjadi
Ketua Mahkamah Agung.
2. TDB adalah anti-keluarga
Bukan
kebetulan bahwa gerakan dan organisasi Black Lives Matter, sebuah organisasi
Marxis, memasukkan dalam situs webnya [sampai baru-baru ini dihapus], bahwa
mereka berupaya menghancurkan ajaran dan ide Kristiani Barat tentang keluarga
inti. Gagasan bahwa Tuhan mempertahankan pernikahan hanya bagi seorang pria dan
seorang wanita, dan bahwa hanya mereka yang berhak menentukan bagaimana
anak-anak mereka dibesarkan, ini berlawanan dengan tatanan baru, masyarakat
humanistik yang membentuk Tata Dunia Baru. Dalam masyarakat seperti ini,
“dibutuhkan sebuah desa” untuk membesarkan seorang anak, dan desa tersebut
mendorong anak-anak pra-puber untuk menyangkal jenis kelamin biologis mereka,
membela praktik penyalahgunaan menyuntik mereka dengan bahan kimia untuk
menghentikan pembentukan alami tubuh mereka, dan menggunakan operasi untuk
membalikkan arah alamiah yang telah terjadi pada diri masing-masing orang. Ini adalah
perbuatan iblis, karena mereka menyangkal bahwa manusia diciptakan, seperti
yang dikatakan oleh Presiden Trump, "dalam gambaran kudus Tuhan."
3. TDB bekerja melawan negara dan kedaulatan
nasional
Bangsa-bangsa
dijelaskan di seluruh Alkitab, sebagai entitas yang ditahbiskan oleh Tuhan,
jadi, tentu saja, Tata Dunia Baru yang bersandar pada paham humanistik,
materialistik, harus menyatakan perang terhadap bangsa-bangsa dan melakukan
segala daya untuk melemahkan mereka, menyerang legitimasi mereka, sejarah
mereka, budaya individu mereka yang unik dan tradisi. Mengapa? Karena dalam
masyarakat Barat, norma budaya tersebut ditentukan oleh nilai-nilai, tradisi
dan norma Yudeo-Kristen. Ini menjelaskan perang yang dilancarkan kaum kiri soal
perbatasan negara, terutama perbatasan yang melindungi integritas nasional negara-negara
Barat, yang upayanya itu harus dialihdayakan dan kekayaannya dijarah dan
didistribusikan secara paksa kepada Dunia Ketiga. Hal ini juga menjelaskan
perlawanan kaum kiri terhadap upaya apa pun untuk menjadikan bahasa Inggris
sebagai bahasa nasional. Bahasa resmi atau bahasa nasional adalah unsur penting
dari setiap bangsa yang sukses. Ingat, kaum kiri globalis telah menyatakan
perang terhadap kebangsaan karena, apakah mereka mengakuinya atau tidak, mereka
percaya pada ideologi Luciferian. Yesus Kristus memiliki rencana, yang
diungkapkan dalam Alkitab, untuk menebus tidak hanya individu, tetapi juga bangsa.
Apapun yang bersifat alkitabiah ditentang oleh Setan.
4. TDB meremehkan kehidupan dan percaya bahwa
bumi ini sudah terlalu padat dengan mulut yang harus diberi makan dan yang
tidak berguna.
Bill
Gates, Ted Turner, George Soros, Warren Buffet, Tom Steyer, Mark Zuckerberg,
the Clintons, Obama, istri dari George H.W. Bush dan istri dari George W. Bush,
dan semua elit kekuasaan lainnya menganjurkan aborsi sesuai permintaan. Dunia
ini sudah kelebihan penduduk, kata mereka. Manusia menghirup udara, mengendarai
mobil, dan makan daging, menyebabkan perubahan iklim dan menghancurkan Ibu
Pertiwi. Siapapun yang menentang agenda berhala ini, yang lebih mengutamakan
kematian daripada kehidupan, lebih mementingkan sterilisasi daripada
reproduksi, tidak dapat menjadi anggota yang memiliki reputasi baik dalam
masyarakat tatanan baru (TDB) yang telah direncanakan sebelumnya untuk setiap
manusia. Mereka harus diidentifikasi, dipisahkan, dibasmi, dan dilarang dari
posisi apa pun yang berpengaruh di pemerintahan, perusahaan besar, media, atau
akademisi. Itulah mengapa kaum kiri menjadi gila karena marah ketika Trump
mencalonkan seseorang yang menghormati kehidupan kepada Mahkamah Agung, seperti
Hakim Barrett.
5. NWO menganjurkan "perdagangan bebas"
daripada perdagangan yang adil
Tidak
ada warga dunia yang baik yang dapat mendukung perdagangan yang adil, yang
membutuhkan sesuatu yang bernilai sebagai imbalan atas sesuatu yang memiliki
nilai yang sama. Alasan lain para pastor pria dan pastor wanita dari TDB untuk
membenci Trump, karena dia memperjuangkan keadilan dalam perdagangan Amerika
dengan negara lain, terutama dengan Cina komunis. Bukan kebetulan bahwa Kamala
Harris menyerang Wakil Presiden Pence dalam debat minggu lalu yang dituduhnya "memulai
perang dagang dengan Cina." Ini adalah bagian integral dari pelemahan Amerika,
karena untuk menjatuhkan Amerika Anda tidak hanya harus menyerang akar Kristianinya,
Anda harus menyerang kemampuannya untuk memberikan kemakmuran kepada keluarga
kelas menengah, pekerja keras yang sebagian besar tetap independen dari
pemerintah. Anda harus mengenakan pajak besar dan mengirim mereka ke dalam
rumah-rumah miskin, kemudian menawarkan tunjangan pemerintah yang merampas
martabat mereka.
6. Dalam TDB ‘tujuan menghalalkan cara’
Tidak
ada yang ‘tidak sah’ bagi kaum progresif globalis yang selalu menginginkan
kekuasaan. Tidak ada kebohongan yang tidak akan mereka ceritakan. Tidak ada
yang terlalu kejam, terlalu kotor, terlalu korup, asalkan itu bisa memajukan
tujuan mereka menjadi aturan satu partai. Mereka adalah penentu apa yang
bermoral, dan mereka adalah teladan dari orang-orang yang benar secara moral. Mereka
tidak gentar membuat acara-acara besar. Entah itu ‘pemukulan palsu’ Jussie
Smollett di tangan "tiga pria bertopi MAGA," yang merupakan upaya
media untuk menghukum Nick Sandman yang berusia 17 tahun dan menuduhnya berusaha
mengintimidasi sekelompok penduduk asli Amerika, padahal sebenarnya dia adalah
orang yang diintimidasi, atau ditemukannya "tali gantungan" palsu di
garasi NASCAR Bubba Wallace, dan semua rekayasa itu adalah adil bagi mereka. Mereka
akan membuat aturan saat mereka pergi, dan mereka akan mengubah bahasa yang
sesuai dengan kepentingan mereka – kata ‘aborsi’ menjadi ‘perawatan kesehatan’
atau ‘hak reproduksi,’ sementara itu kalimat ‘orang-orang pendatang asing yang ilegal’
menjadi ‘orang yang tidak berdokumen’ dan istilah ‘pemanasan global’ menjadi ‘perubahan
iklim.’ Kekerasan, anarki dan membubarkan institusi polisi telah didorong
sebagai senjata politik, sampai mereka memenangkan kekuasaan pada saat mereka
akan membentuk negara polisi untuk menindak dengan brutal, suatu tindakan yang
belum pernah terjadi sebelumnya di tanah Amerika.
7. Dalam TDB, kebebasan berbicara adalah sebuah konsep
relatif.
Pernahkah
Anda bertanya-tanya mengapa kaum progresif hampir tidak pernah disensor atau
dilarang dalam media sosial, padahal itu adalah masalah menetap bagi kaum
konservatif? Hingga saatnya bagi Trump, tidak pernah ada presiden atau mantan
presiden yang pidatonya disensor oleh Twitter. Hal itu karena semua platform (media
massa) ini dijalankan oleh kaum globalis yang tidak menghormati Amandemen
Pertama. Berilah mereka kekuatan, dan itu hanya akan menjadi lebih buruk.
8. Dalam TDB senjata api bukan untuk orang
kebanyakan.
Hanya
polisi [negara bagian] yang diizinkan untuk membawa senjata, kecuali Anda
adalah bagian dari elit penguasa, dalam hal ini Anda berhak atas pengamanan
pribadi bersenjata lengkap. Ada banyak aspek lain dari kredo TDB, tetapi daftar
di atas membentuk dasar agenda mereka dan tidak dapat dilanggar, dengan ancaman
hukuman, karena Anda akan dinyatakan sebagai Republikan, pendukung Trump,
fasis, bukan orang yang tidak layak memiliki hak konstitusional, yang bisa dinikmati
oleh anggota masyarakat Amerika lainnya yang lebih liberal. Mereka meremehkan
Anda, para Tuan dan Nyonya Konservatif, dan mereka ingin Anda mati.
•
Hillary Clinton mencemooh kaum konservatif yang mendukung Trump sebagai
"menyedihkan" dan mengatakan orang Kristen yang menentang pernikahan
LGBT perlu "mengubah agama mereka."
•
Biden, berbicara pada acara makan malam Kampanye
Hak Asasi Manusia pada tanggal 15 September 2018, mengatakan bahwa
orang-orang yang memegang pandangan tradisional Kristen adalah “sampah
masyarakat”
• Obama
terkenal sangat membenci orang Kristen konservatif, mencaci mereka karena
"berpegang teguh pada senjata dan Alkitab mereka."
Itulah
mengapa, di mata kaum elitis, penunjukan Barrett sebagai hakim ketua Mahkamah
Agung berikutnya harus dihentikan,
bahkan jika itu berarti mengirimkan kaus coklat mereka ke jalan-jalan untuk
membakar kota dan memecahkan beberapa kepala manusia. Bahkan jika itu berarti
menghasut banyak kekerasan dan kekacauan sehingga membutuhkan undangan pasukan
PBB ke tanah AS. Itu akan terjadi jika mereka diizinkan untuk mengambil alih
negara ini.
Dengan
COVID-19, para imam besar TDB telah menemukan mekanisme pemicuan yang telah
lama ditunggu-tunggu, yang memberi mereka alasan untuk meluncurkan Tata Dunia
Baru, yang juga disebut Great Reset.
Banyak yang bisa dicapai, sementara orang-orang baik dikurung di rumah mereka
dengan alasan palsu "pandemi." COVID adalah bagian dari agenda yang
lebih besar untuk mentransisikan dunia dari sistem kontrol saat ini, yang telah
dicurangi untuk mendukung globalisme, menjadi sistem kontrol digital baru yang
bahkan akan lebih membatasi dan memaksa tiap individu. Uang tunai akan
dikeluarkan dari peredaran, diganti dengan mata uang digital, dan riwayat kesehatan
orang-orang, SIM, dan informasi identitas lainnya akan disimpan pada chip yang
akan menggantikan kartu di dompet Anda. Hal ini akan membuat hampir tidak
mungkin seseorang untuk berfungsi dalam masyarakat tanpa menyetujui delapan
prinsip TDB.
Bepergian
melalui udara atau jalan raya utama, berbelanja di toko-toko besar, membawa
senjata di sisi Anda, akan menuntut Anda untuk menunjukkan bukti vaksinasi Anda
dan bahwa Anda memiliki reputasi yang baik terhadap pemerintah sebagaimana
ditentukan oleh nilai sosial Anda [sistem tirani seperti ini sudah berlaku beberapa
lama di Cina]. Ingat, setiap pencarian Google, setiap posting Facebook yang
pernah Anda buat, akan dicatat dan disimpan di database yang maha tahu. Anda
tidak bisa menyembunyikan pikiran Anda.
Kita
sudah melihat tanda-tanda bahwa kaum globalis kiri bersiap untuk menjalankan fase
perang berikutnya yang lebih berdarah melawan umat Kristen, kapitalisme dan
patriotisme.
• Mantan
CEO Twitter, Dick Costolo, mengatakan dalam tweet 1 Oktober lalu bahwa
"Me-first capitalists" akan menjadi "orang pertama yang dibariskan
di dinding dan ditembak dalam revolusi."
• Nancy
Pelosi baru-baru ini menyebut pendukung Trump sebagai "musuh negara."
• Sean
King, seorang aktivis Black Lives Matter, menulis dalam sebuah tweet, bahwa
penjahat BLM menyerang gereja dan terutama
patung Yesus Kristus, yang menurutnya adalah simbol rasisme dan supremasi kulit
putih.
•
Komentator media Keith Olbermann mengatakan dalam sebuah kata-kata kasar di video [lihat di bawah]
bahwa Hakim Barrett, dan semua pendukung Trump seperti dia, dari Bill Barr
hingga Sean Hannity, "harus dituntut dan dihukum serta dikeluarkan dari
masyarakat kita."
Diusir
dari masyarakat kita. Renungkanlah
hal itu.
Agenda
PBB 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan
dengan bangga menyombongkan diri bahwa “tidak ada orang yang akan ditinggalkan”
oleh Tata Dunia Baru ini.
Pada
titik tertentu, ketika orang-orang ini, kaum globalis ini, telah mendapatkan
apa yang mereka inginkan, Anda tidak akan bisa bersembunyi darinya. Umat
Kristen yang setia pada akhirnya akan harus bersembunyi.
Hal itu
karena kaum kiri progresif membutuhkan kesetiaan
mutlak kepada agenda Tata Dunia Baru, yang bagi mereka bukan hanya ideologi,
tetapi sebagai agama mereka. Semua agama lain harus mengikuti TDB, harus tunduk
dan melepaskan keyakinannya, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang
Kristen dan masih menyebut diri mereka seorang Kristen. Maka kita harus melawan.
Inilah saatnya untuk menguatkan tulang punggung kita.
*****
TEMPAT-TEMPAT
TERTINGGI DARI PEMERINTAHAN
"Duniamu dan negaramu berkubang dalam pusaran
kesalahan, kerusakan moral, dan hal-hal yang hina. Setan telah menempatkan di
antara kamu, di tempat-tempat tertinggi dari pemerintahan, dan memberi mereka
kekuatan untuk menghancurkan jiwa-jiwa manusia. Agen-agen neraka ini telah
ditempatkan di sekolah-sekolahmu untuk menghancurkan anak-anakmu; dalam
pemerintahanmu untuk membuatmu berlutut di hadapan orang yang bukan berasal dari
Tuhan; dan sayangnya, agen-agennya telah masuk ke Rumah Tuhan untuk berperang."
-
Our Lady, Bayside, 13 September 1973
*****
Mafia
St. Gallen Mafia Dan Kepausan Francis Saat Ini
'Fratelli
Tutti' Disambut Hangat Oleh Pionir Teologi Pembebasan
Apakah arsitek utama di balik Misa Baru (Novus Ordo) adalah Freemason? Bukti baru muncul
Dengan
Kematian Uskup Pedro Casaldáliga, Teologi Pembebasan Kehilangan Pewartanya
Vatikan
Mencetak Koin Uang Bergambar Ibu Pertiwi (Amazon)
Francis
Mengatakan ‘Tata Dunia Baru’ Perlu Diterapkan Sekarang
No comments:
Post a Comment