JOHN-HENRY WESTEN
Uskup Agung Vigano, Uskup Tobin, dan Strickland menanggapi pernyataan
Paus
yang menyetujui ‘perkawinan’ homoseksual
Berbicara tentang ‘perkawinan’ homoseksual, Francis berkata, “Apa
yang harus kita ciptakan adalah hukum perkawinan sipil. Dengan cara itu mereka (para
homosex) akan dilindungi secara hukum. Saya membela hal itu."
Wed Oct 21,
2020 - 5:37 pm EST ·
21 Oktober 2020 (LifeSiteNews) - Dalam sebuah film baru yang
akan tayang perdana di Amerika Utara hari Minggu, tetapi film itu sudah ditayangkan
perdana di Roma hari ini, paus Francis telah membuat pernyataan yang jelas-jelas bertentangan dengan ajaran
Gereja Katolik dengan menyerukan agar ‘perkawinan’
sipil homoseksual dilegalkan. Berbicara tentang ‘perkawinan’ sipil
homoseksual, dia berkata, “Yang harus kita ciptakan adalah undang-undang
serikat sipil. Dengan cara itu mereka (para homosex) dilindungi secara hukum. Saya membela hal itu." LifeSite segera menghubungi beberapa
uskup dan kardinal untuk memberikan komentar, dan sejauh ini, Uskup
Agung Vigano telah menjawab dengan
analisis situasi yang ekstensif. Selain itu, uskup AS, Joseph Strickland dan
Thomas Tobin juga memberikan komentar.
Ini bukanlah pertama kalinya paus Francis melanggar ajaran Gereja dalam masalah
homoseksualitas, tetapi ini adalah salah satu pernyataannya yang paling jelas
bertentangan dengan ajaran Gereja yang sudah mapan. Pada tahun 2003, dalam
sebuah dokumen oleh Kardinal Joseph Ratzinger saat itu dan disetujui dan
diperintahkan untuk diterbitkan oleh Paus St. Yohanes Paulus II, Gereja
mengeluarkan panduan khusus tentang perlunya menolak proposal ‘perkawinan’ sipil homoseksual. Dokumen yang
berjudul "Pertimbangan
mengenai proposal untuk memberikan pengakuan hukum kepada persatuan antara
orang-orang homoseksual", menyatakan bahwa "semua umat Katolik wajib menentang pengakuan hukum atas serikat (‘perkawinan’)
homoseksual."
Catholic News Agency melaporkan bahwa film tersebut mencakup "kisah Paus
yang mendorong dua pria Italia yang menjalani hubungan sesama jenis untuk
membesarkan anak-anak mereka di gereja paroki mereka." Berbicara tentang
pendekatan pastoralnya dalam sebuah wawancara dengan pembuat film itu, Evgeny Afineevsky,
Paus berkata, “Kaum homoseksual memiliki hak untuk menjadi bagian dari
keluarga. Mereka adalah anak-anak Tuhan dan memiliki hak untuk berkeluarga.
Tidak ada yang harus dibuang, atau dibuat sengsara karenanya."
Uskup Tobin dari Providence, Rhode Island, merilis sebuah
pernyataan yang mengatakan:
Dukungan nyata dari Bapa Suci untuk mengakui ‘perkawinan’
sipil untuk pasangan sesama jenis perlu diklarifikasi. Pernyataan Paus ini jelas-jelas
bertentangan dengan apa yang telah lama menjadi ajaran Gereja tentang persatuan
sesama jenis. Gereja tidak dapat mendukung penerimaan hubungan yang secara
obyektif tidak bermoral. Individu dengan ketertarikan sesama jenis adalah
anak-anak Tuhan yang terkasih dan harus memiliki hak asasi manusia dan hak
sipil yang diakui dan dilindungi oleh hukum. Namun, pengesahan ‘perkawinan’ sipil
mereka, yang berusaha untuk mensimulasikan pernikahan suci, tidak dapat
diterima.
Bishop Strickland dari Tyler, Texas men-tweet,
"Dari Kongregasi untuk Doktrin Iman, 3 Juni 2003 ..... Pertimbangan
Mengenai Proposal Untuk Memberikan Pengakuan Hukum Kepada Persatuan Antara
Orang Homoseksual"
Tetapi Uskup Agung Vigano memberikan analisis lengkap yang
tersedia di LifeSiteNews
yang dia rilis setelah saya berbicara dengannya, hari ini melalui telepon.
“Seseorang tidak
perlu menjadi seorang teolog atau ahli dalam hal moral untuk mengetahui bahwa
pernyataan (paus Francis) seperti itu benar-benar heterodoks dan merupakan
penyebab dari skandal yang sangat serius bagi umat beriman,” katanya. "Tetapi
perhatikan baik-baik: kata-kata ini hanya merupakan provokasi kesekian kalinya di
mana bagian 'ultra-progresif' dari hierarki ingin memprovokasi perpecahan di
dalam Gereja, seperti yang selama ini telah mereka coba lakukan.”
Uskup Agung Vigano mengatakan bahwa
paus Francis sedang berusaha untuk "meningkatkan taruhannya" menuju puncak
penegasan atas hal-hal yang sesat sedemikian rupa sehingga itu akan memaksa
bagian Gereja yang masih sehat - yang termasuk para uskup, klerus, dan umat yang
setia - untuk menuduhnya bidaah, untuk menyatakan bahwa bagian yang masih sehat
dari Gereja mengambil posisi sebagai skismatis dan menjadi "musuh Paus."
Uskup Agung Vigano memperingatkan bahwa melawan Paus dalam masalah ini dapat membuat beberapa pemimpin Gereja menghadapi masalah dengan hukum, dan dia berkata, “...di banyak negara ada hukum yang berlaku yang secara pidana menghukum siapa pun yang menganggap tindakan sodomi adalah tercela dan berdosa, atau yang tidak menyetujui legitimasi 'perkawinan' homoseksual - bahkan meski mereka melakukannya atas dasar iman mereka."
Karena itu, paus Francis tidak hanya memiliki "gereja bayangan" ... tetapi juga "negara bayangan."
Sebagai umat Katolik, Uskup Agung Vigano berkata, “...kita dipanggil untuk berpihak pada mereka yang mempertahankan kehidupan, keluarga kandung, dan kedaulatan nasional. Kita berpikir bahwa kita memiliki Wakil Kristus di pihak kita. Tetapi dengan amat menyakitkan kita mengakui bahwa, dalam bentrokan penting ini, dia (paus) yang seharusnya menuntun Bahtera Petrus telah memilih untuk memihak kepada musuh, untuk menenggelamkan Bahtera kita."
*****
Viganò:
Francis Adalah "Orang Buta" Dengan "Hati yang Layu"
Gereja
Jerman: Perkawinan Pseduo-Gay Menjadi Hal Yang Rutin Dilakukan
Lagi,
Sebuah Komunitas Religius Diambil-Alih Dibawah Komisioner Vatikan
Sebuah
Seminari Lagi Akan Segera Tutup Tahun Depan
Francis:
Tak seorangpun yang diselamatkan sendirian
Pastor
dari Jerman mengatakan bahwa ensiklik kepausan yang baru...
menangkan uang sebanyak-banyaknya hanya di AJOQQ :D
ReplyDeleteAJOQQ menyediakan 9 permainan seru :)
WA;+855969190856