Viganò: Francis Adalah "Orang Buta" Dengan "Hati yang Layu"
16 Oktober 2020
https://gloria.tv/post/hzWin4SUd1ui2CtsPzVYymxw6
'Fratelli tutti’-nya Francis
telah mengabaikan "dimensi
transenden" dan "moralitas Katolik," kata Uskup Agung Viganò
kepada LifeSiteNews.com (14 Oktober
2020).
Uskup Agung Viganò bertanya,
apakah arti dari "persaudaraan"
(tema utama ensiklik ini)
bisa ada, jika membunuh anak yang belum lahir dianggap bukan
hal yang penting.
Viganò melihat dalam ensiklis Fratelli tutti "tidak ada nafas kasih sama sekali" baik kasih kepada Tuhan maupun kepada sesama manusia, karena ensiklik itu tidak membangunkan manusia modern dari "mantra
hipnotis untuk berbuat baik, ekologisme, pasifisme, ekumenisme, dan
globalisme," katanya menegaskan
hal ini.
Untuk berbuat baik kepada orang yang berdosa dan pemberontak, perlu dijelaskan
kepadanya bahwa dengan menjauhkan dirinya dari Tuhan maka dia akan menjadi budak Setan dan dirinya sendiri,
Viganò menjelaskan dan menyimpulkan, "Tidak ada rasa persaudaraan dengan
jiwa terkutuk yang dapat memperbaiki permusuhannya terhadap Tuhan."
Viganò mempertanyakan adanya "utopia, mimpi sementara" yang terkandung dalam Fratelli tutti yang bersikap "tertutup" bagi Rahmat Tuhan.
Bagi Viganò, ensiklik tersebut menunjukkan "kekosongan dari sebuah hati yang layu, dari seorang pria buta yang kehilangan penglihatan
supernatural, yang dengan meraba-raba berpikir bahwa dia dapat memberikan
jawaban yang dia sendiri abaikan terlebih dahulu."
#newsZrqiscrgfi
Persaudaraan Kristus yang berdasarkan kepada
Rahmat, adalah sebuah mimpi yang baik.
Karena itu marilah kita mencoba persaudaraan
yang berdasarkan kepada dosa.
*****
Dengan
Kematian Uskup Pedro Casaldáliga, Teologi Pembebasan Kehilangan Pewartanya
Vatikan
Mencetak Koin Uang Bergambar Ibu Pertiwi (Amazon)
Francis
Mengatakan ‘Tata Dunia Baru’ Perlu Diterapkan Sekarang
8
Prinsip Tata Dunia Baru diungkap
Francis
Effect: Hidup Bakti Imamat Merosot
No comments:
Post a Comment