PARA WALI GEREJA MENGECAM PERNYATAAN PAUS TENTANG ‘PERKAWINAN’ GAY
https://www.churchmilitant.com/news/article/prelates-censure-pontiff-on-gay-civil-unions
by Jules Gomes • ChurchMilitant.com • October 23, 2020
Uskup Agung
Argentina: Perkataan Francis telah diterjemahkan secara akurat
KOTA
VATIKAN (ChurchMilitant.com) –
Beberapa orang wali gereja terkemuka telah mengecam dan menegur paus Francis
karena dukungannya yang amat
memalukan terhadap relasi homoseksual, dan meminta paus untuk menarik
kembali persetujuannya "demi keselamatan jiwanya yang kekal."
"Setiap
umat Katolik yang sejati, setiap imam Katolik yang sejati, setiap uskup Katolik
yang sejati seharusnya, dengan rasa sedih yang mendalam dan penyesalan hati,
mereka menangis dan memprotes terhadap fakta yang tidak pernah terdengar
sebelumnya, tentang kalimat yang diucapkan oleh paus Francis ... dalam film
dokumenter Francesco ... yang
menyampaikan dengan jelas dukungannya terhadap relasi sesama jenis,"
demikian uskup Athanasius Schneider dari Astana, Kazakhstan, mengumumkan
Kamis.
"Bahkan
orang yang berada dalam hubungan seperti itu tidak boleh terlibat dalam
kenikmatan seksual timbal balik - yang pada kenyataannya telah terbukti sangat
tidak realistis – relasi seperti itu mewakili skandal besar, sebuah pengakuan
publik atas dosa percabulan terhadap alam dan kesempatan terus menerus untuk
berbuat dosa," kata Schneider.
Para
pembela paus Francis, termasuk Uskup Agung Argentina, Víctor Manuel Fernández, segera
saja membela paus, menafsirkan kata-kata Francis sebagai persetujuan
"persatuan sesama jenis yang sangat dekat, yang tidak melibatkan hubungan
seksual, tetapi hanya kemitraan yang sangat intens dan stabil."
Tindakan Amoral Tersirat?
Schneider
juga menegaskan bahwa "menganjurkan sebuah persatuan (sesama jenis)
menjadi sah secara hukum, sehingga menimbulkan gaya hidup yang bertentangan
dengan perintah eksplisit Tuhan, melawan kodrat manusia dan melawan akal
manusia" adalah "doktrin baru" dan "tindakan
anti-pastoral" yang "menyimpang dari anugerah Tuhan kita dalam hal
kenikmatan seksual (Yudas 4)."
Uskup Astana itu mengecam proposal paus sebagai perbuatan "licik dalam hal dosa," dan dia mendesak umat Katolik untuk berdoa agar "paus Francis segera mengubah dan mencabut secara resmi persetujuannya atas relasi sesama jenis, untuk mengkonfirmasi kepada saudara-saudaranya, seperti yang telah diperintahkan Tuhan kepadanya (lih. Luk 22:32)."
Saya (Uskup Schneider) adalah seorang penutur asli bahasa Spanyol. Dan saya mengatakan bahwa tidak ada terjemahan yang salah. Paus mengatakan bahwa kita harus menciptakan 'aturan hukum bagi relasi sesama jenis.' Titik.. Tweet
Uskup
Schneider membandingkan situasi Gereja saat ini dengan orang Israel di
pengasingan di Babilonia "di tepi sungai Babilonia, mereka menangis ketika
mengingat Sion,’ ketika kita mengingat ajaran yang jelas dan mudah dimengerti
dari para paus [sebelumnya], mengenai Bunda Gereja Kudus kita."
Uskup
Emeritus Arturo Bastes dari Sorsogon, Filipina, mengatakan
dia "benar-benar tersinggung" oleh "pembelaan paus terhadap
relasi homoseksual, yang pasti mengarah kepada tindakan tak bermoral," dan
dia kemudian menambahkan bahwa dirinya "sangat meragukan kebenaran
moral" dari posisi paus saat ini.
Untuk melihat bagaimana Francis berkata tentang persetujuannya terhadap relasi sesama jenis, silakan lihat disini: https://youtu.be/ocXc_SpmI48
Ini adalah bagian dari film dokumenter berjudul Francesco, yang disutradari oleh Evgeny Afineevsky, seorang homosexual aktiv
Kardinal
Raymond Burke, mantan prefek Signatura Apostolik, mengecam
"pendapat pribadi" paus Francis sebagai tidak sesuai "dengan
ajaran Gereja yang menetap, sebagaimana diungkapkan dalam Kitab Suci dan
Tradisi Suci, dan dijaga, dilindungi, dan ditafsirkan oleh Magisterium."
Mendorong Aktivisme LGBT, Melecehkan Magisterium
Burke
menyesalkan komentar Francis:
“Yang
juga menyedihkan dan memprihatinkan adalah kekacauan, kebingungan, dan
kesalahan yang mereka timbulkan di antara umat Katolik, yang secara umum,
dengan memberikan kesan yang sepenuhnya salah bahwa Gereja Katolik telah
mengalami perubahan, yaitu telah berubah ajarannya yang abadi tentang
pertanyaan-pertanyaan mendasar dan kritis (masalah relasi sesama jenis).”
Dalam
tulisannya
Uskup Agung Carlo Maria Viganò mengatakan bahwa perkataan paus merupakan
dorongan besar untuk memajukan "ideologi LGBTQ, yang saat ini sedang
diterapkan di tingkat global."
"Perkataan Bergoglio telah diterima oleh lobi gay di seluruh dunia sebagai dukungan otoritatif atas tindakan dan klaim mereka," kata mantan nuncio untuk Amerika Serikat itu menggarisbawahi.
"Di
balik semua ucapannya ada upaya untuk membangkitkan reaksi dari bagian Gereja
yang masih sehat, memprovokasi dengan pernyataan-pernyataan sesatnya, dengan berbagai
isyarat yang membingungkan, dengan berbagai dokumen yang bertentangan dengan
Magisterium, dan membuat Bergoglio sebagai calon 'Paus' dari sebuah agama baru,
dengan ajaran dan perintah baru, moral baru dan liturgi baru" demikian
kata Viganò melanjutkan.
Mantan
ketua Kongregasi Ajaran Iman, Cardinal Gerhard Müller, menyebut
pernyataan paus ini sebagai "ekspresi pendapat yang murni pribadi, yang
dapat dan harus ditentang oleh setiap umat Katolik."
Pastor Alison mengatakan bahwa Francis menelepon dirinya
untuk menegaskan bahwa dia boleh tetap menjadi gay
Dalam sebuah tulisan untuk media sayap kiri Inggris The Guardian, pastor Katolik gay, James Alison, secara terbuka mengkonfirmasi sikap Paus Francis itu dan mengatakan bahwa dia tidak terkejut dengan penegasan paus tentang serikat sipil sesama jenis.
Pastor James Alison, seorang gay aktiv, akan dipecat oleh atasannya karena dia gay. Namun kemudian Francis menelepon dia untuk menegaskan imamatnya, dan membatalkan upaya yang telah dilakukan oleh atasannya untuk menghapus status imamatnya.
Paus Francis mengatakan kepada Alison melalui panggilan telepon: "Saya ingin Anda berjalan dengan kebebasan batin yang dalam, mengikuti roh Yesus. Dan saya memberi Anda kekuatan kunci. Apakah Anda mengerti? Saya memberi Anda kekuatan kunci."
Paus menelepon saya untuk menegaskan bahwa saya tetap dalam status imamat saya, dan membatalkan upaya yang telah dilakukan atasan saya untuk menghapus status imamat saya, karena saya seorang gay aktiv. Tweet
Dalam
sebuah pernyataan kepada LifeSite News,
Kardinal Müller memperingatkan tentang adanya "papolatri berhala, dengan
prinsip ‘selalu benar’ seperti yang dianut oleh beberapa orang pemimpin atau
partai."
"Tugas
Magisterium adalah melayani Firman Tuhan dan tidak pernah berdiri lebih tinggi
daripada Wahyu," tegasnya.
Uskup
Marian Eleganti, dari Chur, Swiss, juga mengecam
"film wawancara kepausan" sebagai "penyimpangan," dan menyampaikan
"pandangan pribadi yang tidak terbantahkan atau tidak bisa diragukan kesalahannya."
Tidak Ada Kesalahan Terjemahan
Sementara
itu, menyusul adanya spekulasi bahwa kata-kata paus telah salah diterjemahkan
dari bahasa Spanyol, penasihat teologi kawakan Francis, Uskup Agung Víctor
Fernández mengklarifikasi
bahwa istilah "convivencia civil" yang diterjemahkan sebagai
"persatuan sipil" adalah benar.
"Jika
Anda ingin berbicara tentang keluarga, Anda mengatakan 'convivencia familiar'.
Jika Anda mengatakan 'convivencia civil' ketika Anda meminta perlindungan
hukum, Anda berbicara tentang persatuan (perkawinan) sipil," demikian seorang
penutur asli Spanyol menegaskan.
"Saya
adalah penutur asli bahasa Spanyol. Dia (paus) mengatakan hal itu – dan tidak
ada terjemahan yang salah. Paus mengatakan bahwa kita harus membuat 'aturan hukum
bagi persatuan sesama jenis - titik. Jika mereka mengatakan itu adalah
terjemahan yang salah, mereka bohong," penutur bahasa Spanyol itu
menanggapi para pembela Francis yang mengklaim bahwa kata-katanya diterjemahkan
secara keliru.
Para pemimpin Gereja Kristen
Evangelis juga menanggapi dengan penolakan yang keras atas pernyataan Francis. Tweet
Para pemimpin
Kristen Evangelis: Francis sedang
menggerogoti iman
Para pemimpin Kristen Evangelis juga menanggapi
dengan penolakan keras atas pernyataan Francis. Franklin Graham, putra almarhum
penginjil Billy Graham, mengatakan dia
menganggap komentar paus "tidak terpikirkan dalam terang Sabda
Tuhan."
Evangelist Franklin Graham dari Gereja
Evangelis mengecam paus Francis
Graham
mengatakan: "Bagi paus Francis, mencoba menormalkan hubungan homoseksual
adalah sama dengan mengatakan bahwa Kitab Suci itu salah, bahwa dosa-dosa kita
benar-benar tidak penting, dan bahwa kita dapat terus hidup di dalamnya. Jika
itu benar, maka kematian Yesus Kristus, penguburan dan kebangkitan-Nya tidak dibutuhkan
oleh manusia."
Komentar
tersebut, dimuat di halaman Facebook Graham dan dilaporkan oleh Newsweek,
menerima lebih dari 70.000 komentar dari umat Katolik dan evangelis, banyak
yang menyebut Francis sebagai "Antikristus."
Kata-kata
paus Francis "mengungkapkan tanda lain dari kecerobohan kepausan ini dan
menunjukkan adanya penggerogotannya terhadap kebenaran, doktrin dan logika
moral Gereja sendiri," kata
Dr. Al Mohler, presiden the Southern Baptist Theological Seminary.
"Mengingat pengaruh Gereja di seluruh dunia," tambah Mohler, "...perkataan Francis itu akan melemahkan kesaksian Kristen tentang pernikahan dan seksualitas dan gender sesuai dengan kehendak Tuhan dan Firman Tuhan."
Pada hari Kamis, sutradara film Evgeny Afineevsky, yang juga seorang homoseksual aktiv, diberi Penghargaan Film Kinéo untuk Kemanusiaan pada hari Jumat, di taman Vatikan.
*****
Uskup
Agung Vigano, Uskup Tobin, dan Strickland menanggapi pernyataan Paus
Francis
Menyatakan Dukungannya Pada ‘Perkawinan’ Sipil Sesama Jenis
Orang-orang
di Roma Mulai Menganggap Bahwa Francis Adalah Anti-Paus
Kemana
Francis Menuntun, Kita Tidak Bisa Mengikutinya
Seorang
Pemuda Katolik meminta Paus untuk mengklarifikasi pernyataannya