'FRATELLI TUTTI' DIsambut hangat oleh pionir teologi pembebasan
https://www.churchmilitant.com/news/article/marxist-theologian-gushes-over-popes-encyclical
NEWS: WORLD NEWS
Leonardo Boff
by Martina Moyski • ChurchMilitant.com • October 9, 2020
Leonardo Boff Melihat Ensiklik Baru Ini Sebagai Cahaya Terang Bagi Sebuah Dunia Baru
RIO DE JANEIRO (Church Militant.com)- Seorang
teolog Marxis yang sudah tua menyampaikan pujian atas surat paus Francis yang terbaru - dan paling panjang - kepada para uskup di dunia.
Francis'
encyclical, titled "All Brothers"
Dalam entri blognya baru-baru ini, mantan teolog Fransiskan
dan pendukung
kuat teologi pembebasan, Leonardo
Boff, memuji ensiklik Fratelli Tutti yang
terdiri dari 43.000 kata, yang ditandatangani 3 Oktober 2020 di makam St. Fransiskus dari Assisi, di Italia. Boff menyamakan ensiklik baru Francis ini dengan "pelita" yang digunakan untuk
menegosiasikan "awan gelap" di zaman sekarang ini.
Boff, seorang teman lama Francis, memuji "visi persaudaraan dan persahabatan sosial yang inovatif dari Francis," sebuah visi yang berupaya agar semua orang menghuni "rumah bersama."
Paradigma Lama vs Baru
Seperti halnya
Francis, Boff mengecam paradigma lama.
"Ini adalah bersifat antroposentris. Ini adalah kerajaan dominus: manusia sebagai pemilik dan
penguasa alam dan bumi, yang hanya masuk akal sejauh mereka [alam dan bumi]
tunduk kepada manusia," tulis Boff dalam blognya, dalam referensi yang jelas kepada Kitab
Kejadian 1:28.
Dihadapkan dengan visi lama dunia yang menurutnya "merusak diri sendiri," ensiklik baru Paus ini "mengajukan sebuah paradigma baru:
paradigma persaudaraan, persaudaraan universal dan persahabatan sosial," kata Boff.
Paradigma baru "menggeser pusat: dari peradaban teknis-industri dan individualistik ke arah peradaban solidaritas, pelestarian dan pemeliharaan semua kehidupan," jelasnya.
Adalah perlu
... untuk melakukan de-Westernisasi, membuka proses
globalisasi, yang mendukung pertemuan budaya dan jalur spiritual. Tweet
Boff mengambil pelajaran dan isyarat bukan dari Yesus dan kurban-Nya di kayu Salib, dan kemudian Boff menyimpulkan: "Dalam paradigma
ini ada keselamatan kita; kita akan mengatasi visi apokaliptik dari ancaman
akhir spesies manusia untuk digantikan dengan visi pengharapan,
bahwa kita bisa dan harus mengubah arah."
Boff memuji beragam koleksi ucapan para tokoh, yang
kebanyakan non-Katolik, yang dikutip oleh paus Francis dalam ensikliknya ini, yang mewakili "pergeseran paradigmatik" dan model
"cinta sosial dan politik" yang dianut Paus. Ini termasuk:
• Penyair Bossa nova dari Brasil, Vinícius de Moraes, yang menulis dalam salah satu puisinya: "Hidup
adalah seni perjumpaan, meskipun ada begitu banyak perselisihan
dalam hidup."
• ‘Nabi’ Gentileza, seorang tokoh urban Brasil
tahun 1980-an, terkenal dengan ungkapan "Kebaikan menghasilkan
kebaikan."
• Imam Besar Ahmad al-Tayyeb, yang bersama Francis,
menyatakan, "Tuhan telah menciptakan semua manusia yang setara dalam hak,
kewajiban dan martabat, dan telah memanggil mereka untuk hidup bersama sebagai
saudara dan saudari."
• Gandhi, "salah satu inspirasi bagi paus," menurut teolog, bersama dengan Martin Luther King
Jr. dan Desmond Tutu
Ini bukan pertama kalinya Boff membuat blog tentang Francis.
Dalam entri tahun 2015, Boff mengungkapkan dukungan dan kepeduliannya kepada paus Francis terkait serangan dari kelompok "konservatif".
"Di Amerika Latin, Brasil, Kepulauan Karibia, dan di berbagai bagian lain dunia, banyak dari kita yang khawatir tentang sikap berpikiran tertutup dan serangan yang
dilancarkan terhadap Anda oleh kelompok konservatif, yang merupakan minoritas, tetapi kuat, yang datang dari dalam dan dari luar Gereja," keluhnya. "Kami menyesal bahwa kelompok yang paling banyak
melakukannya adalah mengatakan 'tidak'."
Jalan menuju paham globalisme
Boff mengungkapkan perasaannya bahwa Gereja Katolik
"tidak dapat tetap menjadi sandera dari budaya Barat, yang merupakan budaya
daerah, betapapun besarnya pahala yang telah dikumpulkannya," tegasnya.
"Karena
itu, perlu untuk melakukan de-Westernisasi, membuka proses globalisasi, yang mendukung pertemuan budaya dan jalur spiritual."
Kemudian paus
Francis mengambil gilirannya untuk menulis, dengan ramah, kepada teman lamanya itu.
Pada 2018, paus memanggilnya sebagai "saudara," dan paus mengirimi
Boff ucapan selamat atas ulang tahunnya yang ke-80. Dia berterima
kasih atas dukungannya, mengenang pertemuan awal mereka di konferensi agama
Amerika Latin dan Karibia antara tahun 1972–1975 dan mengungkapkan bahwa dia
membaca tulisan-tulisan teolog itu. Paus menambahkan bahwa dia
berdoa untuk Boff dan istrinya.
Sebelum mantan imam Fransiskan itu menutup pujiannya terhadap ensiklis Fratelli Tutti, dia mengakui bahwa " 'awan gelap' akan terus berlanjut, tetapi kita memiliki lampu
penerang
di dalam ensiklik harapan dari paus Francis" yang "cukup untuk melihat jalan yang harus dilalui. Semua orang."
"Paus telah melaksanakan bagiannya. Terserah kita untuk tidak
membiarkan mimpi itu tinggal hanya mimpi," kata Boff dengan nada membangunkan.
Boff pada tahun 1984 dikecam oleh Cdl. Joseph Ratzinger, yang saat itu menjabat sebagai prefek Kongregasi untuk Doktrin Iman (kemudian menjadi Paus Benediktus XVI), dan Boff diberhentikan dari Ordo Fransiskan karena ide-ide komunis radikal, yang tetap dia ajarkan hingga kini. Kini Boff bukan lagi seorang imam namun ide-idenya banyak dipakai oleh Francis.
*****
Mantan Mata-Mata
Soviet: Kami Yang
Menciptakan Teologi Pembebasan
http://rosa-devosi.blogspot.com/2015/08/mantan-mata-mata-soviet-kami.html
http://veritas-vincit-international.org/2015/08/09/former-soviet-spy-we-created-liberation-theology/
*****
Uskup
Schneider Menjelaskan 'Wajah Asli’ Freemason
Sejarawan
terkenal: Bukti menunjukkan bahwa COVID...
Pandemi global
lainnya: seksualisasi anak-anak kita
Mafia
St. Gallen Mafia Dan Kepausan Francis Saat Ini
No comments:
Post a Comment