BETAPAPUN
BURUKNYA ANDA MENGIRA TENTANG KEBUSUKAN YANG SEDANG BERLANGSUNG INI, NAMUN
KENYATAAN YANG SEBENARNYA ADALAH JAUH LEBIH BURUK LAGI
Peter
Kwasniewski
August 15,
2018
Seorang pengamat lama atas adegan yang sedang
berlangsug dalam lingkup gerejawi modern menulis kepada saya untuk berbagi pandangannya
tentang makna yang lebih luas dari skandal McCarrick. Atas izinnya, saya di
sini menerbitkan kembali pemikirannya, yang sedikit diedit untuk dipublikasikan.
Kebanyakan komentator masih belum mulai
memahami sifat yang sebenarnya dari masalah ini.
Lingkaran kriminal ‘Nancy
Boys’ adalah lingkaran yang sama yang telah berusaha keras selama beberapa
dekade ini untuk menggerogoti integritas Gereja di bidang doktrinal, moral,
sakramental, liturgi. Orang-orang ini – para imam, uskup dan kardinal, antara
lain adalah McCarrick, McElroy, Wuerl, O'Malley, Mahony, Cupich, Tobin,
Farrell, Lynch, Weakland, Paglia, Maradiaga, serta juru bicara mereka yang terkasih,
pastor James Martin, Thomas Rosica, dan banyak lagi orang-orang lainnya, termasuk orang-orang yang telah menuju
nasib keabadian mereka (baca: meninggal dunia), seperti Lyons, Boland, Brom – mereka
adalah orang-orang yang sama yang telah membuat tidak stabil dan tercela terhadap
katekese, teologi, liturgi, dan yang paling jelas: merusak komitmen Gereja
terhadap hukum moral yang tidak berubah, seperti yang kita lihat dalam bencana Amoris Laetitia dan semua orang yang
mengelilingi dan melanggengkannya. Kita harus menghubungkan titik-titik realita
yang ada dan tidak berpura-pura terkejut ketika kita melihat, misalnya, adanya upaya
yang sedang berjalan untuk "menafsirkan ulang" Humanae Vitae melalui
ajaran palsu tentang hati nurani, atau untuk menghapus selibat bagi klerus,
atau untuk memperkenalkan diakon perempuan.
Untuk mengobati dosa-dosa lingkaran konspirator ini, yang
tidak lain adalah merupakan luapan skandal seks di masa lalu, kita akan
kehilangan pandangan atas kedahsyatan perbuatan mereka. Hal ini bukan hanya
berupa segala karakter moral yang buruk, tetapi mereka mereka juga murtad, dan
mereka mencoba untuk membangun kembali Gereja di dalam citra kesesatan mereka
sendiri. Gereja telah dihancurkan di depan mata kita dalam slow motion selama beberapa dekade ini
dan hanya sedikit orang yang bahkan mulai menyadari dan mengakui bahwa
kita sekarang dihadapkan dengan Gereja yang benar-benar sedang hancur
berkeping-keping. ‘The Nancy Boys’ telah melakukan kampanye pembongkaran dengan
semacam kekuasaan kekaisaran. Bukan hanya pada sisi ini atau sisi itu dari
Gereja yang korup; karena kebusukan itu sekarang telah ada di mana-mana. Ini
adalah pembusukan dimana Lingkaran McCarrick masih bercokol, seperti belatung
yang memakan mayat. Untuk alasan inilah, untuk mendengar dengan baik pada orang
yang mengatakan bahwa Bergoglio harus membentuk beberapa badan investigasi
untuk mengatur segala sesuatu agar menjadi benar kembali, adalah bagaikan
kegilaan Alice in Wonderland. Hal ini
seperti menempatkan Himmler untuk bertanggung jawab atas Nuremberg.
Kami tidak membutuhkan uskup-uskup terlibat dalam penebusan
dosa secara publik (meskipun itu adalah ide yang bagus bagi jiwa mereka dan yang
telah lama tertunda); kita tidak membutuhkan penyelidikan episkopal; kita tidak
memerlukan prosedur baru dan kebijakan baru. Ini semua adalah teriakan untuk pembebasan.
Para uskup memukuli dada mereka dan kemudian kembali tidak melakukan apa-apa atas
penyesatan yang nyata-nyata terjadi di jantung Gereja, dan hal ini tidak akan
menyelesaikan masalah. Kita membutuhkan orang-orang murtad itu untuk diidentifikasi,
ditolak, dan disingkirkan dari posisi mereka. Kita membutuhkan penegasan
kembali atas Iman yang Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Untuk membersihkan
kekacauan ini, kita harus membersihkan lebih dari sekedar skandal
homoseksualitas, dengan segala kengerian para pelakunya. Kita harus mengecam
dan menolak kemurtadan itu, dari kaum homoseksual yang kuat dan berpengaruh di
dalam Gereja serta kroni-kroni mereka yang telah merasuk ke dalam Gereja selama
beberapa dekade ini.
Ambil satu contoh saja yang dapat mewakili yang lain-lainnya:
Rembert Weakland. Pria yang membayar setengah juta dolar kepada mantan pasangan
prianya (homosex) dalam proses di pengadilan, dia mengatakan bahwa pelecehan
seksual yang dilaporkan para wartawan "terlalu melengking keras,"
yang mengecilkan laporan tentang pelecehan tersebut dan dia mengklaim dalam
otobiografinya bahwa dia tidak tahu
bahwa pelecehan anak adalah kejahatan - ini adalah orang yang sama yang berusaha
menentang musik sakral tradisional (nyanyian dan polifoni), dan dia menyerukan pemakaian
gaya modern dan tari-tarian liturgis; yang menurut sumber yang tinggal di Roma
pada waktu itu, menyulut keraguan Paus Paulus VI untuk mengesahkan Novus Ordo
Missae; dialah orang yang mengkritik dokumen CDF, Dominus Jesus, yang menegaskan kembali dogma Katolik tentang
perlunya iman kepada Kristus dan keanggotaan di dalam Gereja demi keselamatan;
dan orang inilah yang benar-benar menghancurkan katedral bersejarah Santo
Yohanes Penginjil di Milwaukee dengan proses pembongkaran yang dapat
digambarkan hanya sebagai perbuatan setan.
Ini adalah sebuah kesepakatan paket. Di atas segalanya, ini adalah
apa yang perlu diperhatikan. Kerusakan moral, kesesatan doktrinal, kehancuran
liturgi - semuanya berjalan bersamaan. Jika anda memiliki keberanian untuk
mengikuti setiap utas benang kehancuran, anda akan menemukan bahwa setiap
serangan terhadap salah satu bagian dari Gereja, satu aspek dari kehidupannya,
satu komponen dari tradisinya, maka sudah ada atau akan segera berhubungan dengan
serangan di bagian lainnya juga. “Pakaian tanpa jahitan” yang sesungguhnya
adalah Katolisitas yang dipeluk secara totalitasnya. Anda hanya bisa memiliki secara
keseluruhannya, atau tidak dapat memilikinya sama sekali. Tidak bisa setengah-setengah.
Menjalani kehidupan saleh - kehidupan rahmat seperti yang
diperintahkan oleh Kristus - bukanlah "pilihan" belaka bagi umat
Katolik, apalagi lagi bagi para klerus Katolik. Menjalani kehidupan yang saleh
adalah kewajiban yang mulia di hadapan Allah yang Mahakuasa, di hadapan Gereja,
dan di hadapan hati nurani seseorang. Mereka yang menolak atau mencari sesuatu yang
lain, maka hidup mereka akan selalu jatuh ke dalam kemurtadan. Kita semua akan
terjatuh, bukan hanya kaum homoseksual.
Perbedaan dengan sodomi di kalangan klerus adalah bahwa
mereka menjadi murtad profesional.
Tidak cukup bagi mereka untuk tidak percaya pada sakramen-sakramen, mereka juga
membuat orang lain tidak percaya pada mereka juga. Mereka tidak akan berhenti
memutar-balikkan dan memutilasi Gereja sampai Gereja mengesahkan dan memberkati
dosa mereka, bersama dengan banyak dosa-dosa mereka yang lain. Untuk mencapai
tujuan itu, mereka harus mendatangkan malapetaka pada setiap aspek terakhir
dari Gereja. Perbuatan inilah yang harus dihentikan oleh umat beriman - lupakan
tentang birokrasi ASCCB yang hina, dengan para pengacara dan pedagang pasar
yang baik. Kita harus mulai menghentikan malapetaka ini dengan menyebut sumbernya
dengan nama aslinya.
McCarrick (Cardinal) bukan hanya seorang predator sodomi,
tetapi juga seorang yang murtad, bersama dengan semua "saudara uskup"-nya,
yang tahu tentang kehidupan ganda McCarrick dan masih juga mau berfoto bersama
dengannya, tertawa terbahak-bahak di hadapan daya tarik wool terbaru yang
menarik mata orang-orang - Anda tahu, orang-orang yang membuat video tentang
betapa malangnya hal ini, benar-benar dalam keadaan berantakan imannya – mereka
semua juga murtad. Mereka adalah orang-orang perusahaan, dengan mobil
perusahaan, mengemudi dalam antrean panjang menuju pemakaman mereka sendiri di
pemakaman ekumenis.
Orang akan berpikir bahwa para uskup kolaborator itu akan
berpikir dua kali sebelum meninggalkan bunker mereka. Namun, seperti yang
ditunjukkan oleh tweet, video, dan artikel baru-baru ini, mereka secara aneh berbuat
nekat – ini adalah bukti bahwa mereka meremehkan sejauh mana kepandaian "narasi"
mereka tidak lagi mampu membujuk atau bahkan menimbulkan masalah. Air pasang
berbalik melawan para klerus elit dan istimewa, serta gaya hidup mewah mereka.
Seseorang harus mengagumi kegigihan yang menggelikan dari
begitu banyak penyangkalan terhadap banyak bukti yang ada, dan panjangnya
kekonyolan di mana orang-orang akan membicarakannya dalam upaya untuk
menjelaskan masalah yang ada dengan jelas. Kapankah umat Katolik menjadi begitu
mudah ditipu, begitu getol menolak kenyataan, sehingga mereka bersedia
melakukan apa pun juga, kecuali melihat reruntuhan yang ada di hadapan wajah
mereka? Mengapa begitu banyak dari kita mengalami kesulitan untuk menyebut sekop
adalah sekop? Satu-satunya solusi adalah ketika kepala-kepala berguling, banyak
kepala, berguling bebas. Biarkan kotoran tercabut, dan biarkan udara segar dan
sinar matahari masuk.
Gereja Katolik sedang diguncang hingga sampai pada fondasinya
oleh skandal kemurtadan kaum modernis dengan proporsi yang amat mengejutkan.
Kita berada di wilayah "2 + 2 = 5" (sebuah ketidak-logisan yang konyol),
dan para pendukung "konservatif" tidak memiliki respons nyata
terhadap hal itu, dan itulah sebabnya mereka bersikeras memperlakukan bisnis
McCarrick sebagai skandal seks. Mereka lebih prihatin tentang sebuah doktrin
berkuasa, yang tidak dapat dibobol dan tidak dapat dipertanggung-jawabkan,
daripada tentang deposit iman yang berada di bawah serangan setiap hari,
seperti yang terjadi sejak para uskup Eropa progresif bermanuver untuk
mengendalikan Konsili Vatikan II, memperkenalkan ambiguitas dan
setengah-kebenaran dalam dokumen-dokumennya dan mendominasi pelaksanaannya,
khususnya dalam lingkup liturgi - yang semuanya telah membawa kita langsung ke
dalam luapan kejahatan dan ajaran sesat di mana kita semua merasa kesal
sekarang ini.
Kita memiliki masalah maha besar di tangan kita, ya, tetapi
itu bukan berarti tidak dapat diatasi. Analisis di atas mungkin nampaknya tanpa
harapan, tetapi saya bukan salah satu dari mereka yang percaya bahwa malapetaka
gerejawi ini hanya ada di kejauhan. Kepausan dapat diatur dengan benar asalkan pausnya
juga layak dan benar. Episkopasi dapat diperkuat jika paus yang layak itu mau mengambil
tindakan untuk menyingkirkan dan memecat para uskup sesat di seluruh dunia dan
menggantinya dengan orang-orang yang layak untuk jabatan mereka. Seminari-seminari
dapat direformasi. Misa Tradisionil dapat dipulihkan. Pendidikan Katolik dapat
dihidupkan kembali. Katekese dapat diregenerasikan (tetapi tidak dengan
katekismus versi terbaru ciptaan Francis).
Anda mungkin berkata: Semua ini, ya semua ini, adalah sebuah mukjizat,
banyak sekali keajaiban! Dan saya berkata: Ya, itu benar. Keajaiban memang harus
terjadi, dan kita membutuhkan hal itu sekarang, lebih dari sebelumnya. Dengan cara
manusia, hal itu tidak mungkin; tetapi dengan cara Tuhan, tidak ada yang
mustahil - bahkan termasuk reformasi kepausan, episcopacy, dan kolese para kardinal,
semuanya adalah mungkin bagi Tuhan.
Reformasi dimulai, selalu terjadi dalam sejarah Gereja selama
berabad-abad: dari pihak umat awam yang setia, imam dan diakon yang setia,
saudara dan saudari kaum religius yang setia, para uskup yang setia - pria dan
wanita yang benar-benar berkomitmen kepada Tuhan kita dan kepada Iman Katolik
yang telah Dia berikan kepada kita, dalam semua integritas doktrinal, kekuatan
moral, dan kepenuhan liturgisnya.
Saya ingin
menjadi bagian dari solusi itu, bukan
bagian dari masalah - dan seharusnya andapun, dan
setiap umat awam, religius, dan klerus, yang oleh kuasa Tuhan
telah ditempatkan di dunia pada saat
ini, sehingga kita dapat menjadi bagian dari solusinya. Tidak ada yang perlu
berubah menjadi oposisi permanen atau mengunci diri dalam kesedihan yang tak
bergerak sama sekali. Sudah
saatnya kita berdoa bagi campur
tangan ilahi, tidak seperti saat-saat sebelumnya, dan kita harus bekerja dengan segenap kekuatan dan keterampilan kita untuk
mempersiapkan kedatangan Tuhan.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment