Wed Jun
13, 2018 - 12:31 pm EST
CARDINAL BURKE:
UMAT KATOLIK DI IRLANDIA TIDAK MENDAPAT DUKUNGAN DARI ROMA
(VATIKAN) DALAM PERJUANGAN MEREKA MENENTANG TINDAKAN ABORSI
Cardinal
Burke berpidato dalam the Rome Life Forum di Roma, May
2018
WARSAW, 13 Juni 2018 (LifeSiteNews) - Perjalanan Irlandia
baru-baru ini masuk ke dalam agenda aborsi dan ‘perkawinan’ sesama jenis dari kaum
globalis, sebagian disebabkan oleh sikap diam yang berasal dari Roma (Vatikan),
demikian Kardinal Amerika, Raymond Burke, mengatakan dalam sebuah wawancara
minggu lalu dengan majalan mingguan Polandia “Sieci”.
"Di Irlandia, selama kampanye sebelum
referendum tentang perlindungan bagi kehidupan yang belum lahir, sama seperti
sebelum referendum sebelumnya, tentang apa yang disebut perkawinan sesama
jenis, orang-orang yang berjuang dalam pertempuran ini tidak menerima dukungan apapun
dari Roma," kata kardinal Burke, "dan justru uskup mereka sendiri terlalu
lemah dalam membela prinsip-prinsip moral."
Burke menyebut apa yang terjadi di Irlandia
sebagai bukti adanya situasi yang sangat "mengkhawatirkan" di dalam Gereja.
Satu masalah, katanya, adalah bahwa para pemimpin di dalam Gereja Katolik
sendiri menaburkan keraguan atas ajaran-ajaran Gereja.
Foto di atas menunjukkan Paus
Fransiskus dengan hangat bertemu dan menyapa Emma Bonino (kiri), advokat dan
praktisi aborsi terkemuka di Italia. Bonino telah membantu memfasilitasi lebih
dari 10.000 aborsi dalam perjalanan kariernya.
"Tidak diragukan lagi tentang kenyataan ini,"
kata kardinal Burke. “Situasi di dalam Gereja sangat mengkhawatirkan. Di atas segalanya, hal ini karena
kebenaran mendasar dari iman Katolik sedang dirusak dan dipertanyakan oleh para
pejanbat Gereja sendiri.”
“Ajaran moral mengatakan kepada kita bahwa
perilaku tertentu adalah jahat, selalu dan di mana-mana, dan bahwa perilaku itu
tidak dapat disebut baik dalam keadaan apa pun,” Burke melanjutkan. “Hal ini
berlaku bagi aktivitas seksual dengan orang yang berjenis kelamin sama, dan
juga untuk hubungan seksual di luar nikah. Sekarang persetujuan atas praktik
semacam ini telah muncul di dalam Gereja.”
“Saya ulangi: hal ini sangat memprihatinkan. Saat
ini juga terdapat ketiadaan kepemimpinan yang kuat dari Roma, yang dapat
membuat masalah ini menjadi jelas dan menghilangkan ketidakpastian yang ada.”
Kardinal Burke juga memperingatkan dan menentang jika
ada aturan yang menganjurkan praktek pelaksanaan iman Katolik untuk dikeluarkan
dari ruang publik, untuk disimpan secara pribadi di rumah dan di gedung-gedung
gereja saja.
"... Orang-orang harus memahami bahwa
kehidupan mereka di dalam Kristus juga berarti bahwa mereka bertindak dalam
Kristus juga di ruang publik, dan dengan demikian di dalam bidang politik, pendidikan,
perawatan kesehatan, dan dalam bidang bisnis," katanya. “Ketika
religiusitas kita hanya bersifat pribadi, ketika iman hanya berhubungan dengan apa
yang kita lakukan di rumah dan di dalam gereja, maka iman itu tidak memiliki
masa depan. Religiusitas semacam ini tidak akan mampu bertahan di dunia modern.”
Kardinal menunjuk kepada kasus di Irlandia
sebagai contoh dari apa yang bisa terjadi pada negara Katolik jika iman dihapuskan
dari kehidupan publik.
"Sejauh yang saya ketahui, pemerintah anda (di
Polandia) memiliki pendekatan yang cerdas terhadap tradisi dan keyakinan (iman),
tetapi arah peradaban anda secara umum sangatlah berbahaya," katanya
kepada pewawancara. “Negara semakin masuk ke dalam aspek kehidupan lebih jauh,
ke dalam berbagai bidang realitas. Mereka mengganggu kehidupan manusia dan
mereka membuatnya menjadi sekuler secara total. Dan hal itu berakhir dengan apa
yang terjadi di Irlandia… ”
Sekularisasi ini mengarah pada pengabaian fondasi
moral yang bukan hanya bagi iman Katolik, tetapi juga, lebih mendasar, kepada hukum
alam.
Keadaan spiritual Eropa Barat, kata kardinal
Burke, berada dalam kondisi sangat berbahaya.
"Situasi Eropa Barat sangat sulit, sangat
serius," katanya. “Dari situ sudah cukup untuk melihat apa yang sedang terjadi
di Gereja-gereja di Jerman.”
Di Jerman, kardinal Burke menemukan penyebab
paling serius untuk merasa khawatir, karena di Jerman Gereja itu sendiri telah
berhenti membela kebenaran tentang pernikahan dan Perjamuan Kudus. (Uskup-uskup
Jerman telah menganjurkan pemberian berkat Sakramen Perkawinan kepada pasangan
sejenis serta pemberian Komuni Kudus kepada umat non-Katolik).
“Gereja sendiri telah mulai bertindak sekuler,” kata
kardinal Burke dengan nada sedih. “Gereja telah memasuki dunia luar, budaya
luar, tanpa membawa pesan Kristiani yang kuat bersamanya.”
Dia mengamati bahwa meskipun Polandia masih
memiliki budaya Kristen Katolik yang kuat, tetapi Polandia harus melindunginya,
atau jika tidak, bangsa mereka akan berjalan pergi ke jalan yang dilewati oleh Irlandia.
"Irlandia adalah salah satu negara paling
Katolik di dunia," katanya, "dan hari ini ia adalah salah satu negara
yang paling sekuler."
Editor’s
note: The Cardinal’s quotes were translated from Polish by LifeSiteNews’
Dorothy Cummings McLean
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment