TATA DUNIA BARU
A. Ralph Epperson
Bab 32
Undang-undang Rusia
Ketika
George Washington, presiden pertama Amerika, meninggalkan jabatannya pada 1789,
dia menyampaikan apa yang disebut sebagai Perpisahannya. Dia berbicara tentang
banyak hal, tetapi bagian dari pidato itu terdiri dari peringatan yang
ditujukan kepada orang-orang Amerika seandainya mereka berpaling dari pandangan
religius dasar umat manusia. Dia berkata: "Dari semua disposisi dan
kebiasaan yang mengarah kepada kemakmuran politik, maka agama dan moralitas
adalah dukungan yang tak dapat tergantikan ...
Secara
sederhana, bisa dipertanyakan: di manakah ada keamanan dan jaminan bagi kemakmuran,
nama baik, kehidupan layak, jika rasa kewajiban beragama telah menjadi kering?
Dan marilah kita dengan hati-hati merenungkan anggapan bahwa
moralitas dapat dipertahankan tanpa agama." (618) Presiden berusaha untuk
memperingatkan orang-orang yang menjauhi konsep bahwa ‘Allah adalah bapa dari
semua umat manusia, bahwa Dia telah memberkati makhluk-Nya dengan hak mereka,
dan bahwa pemerintah diciptakan untuk melindungi hak-hak tersebut.’
Ada
bangsa-bangsa di dunia saat ini yang telah menjauh dari konsep religius tentang
Pencipta dan bangsa-bangsa itu hidup di bawah bentuk pemerintahan totaliter.
Salah satu negara tersebut adalah Uni Soviet Sosialis Republik, Uni Soviet.
Pasal 124 dari konstitusi mereka dengan jelas menyatakan
bahwa menjauh dari Tuhan: "Untuk menjamin kebebasan warga, hati nurani,
gereja di Uni Soviet dipisahkan dari negara, dan sekolah dipisahkan dari
gereja."
Ketentuan
itu dalam konstitusi Rusia merupakan ekspresi yang tepat dari filosofi New
Agers / Communists / Masons / Humanists, yang bekerja untuk tujuan yang sama
dengan Komunis Rusia. Selain itu, hukum Rusia menambahkan beberapa pembatasan
yang menarik pada hak-hak beragama warganya: "Asosiasi keagamaan harus
terdaftar pada otoritas Pemerintah ..."
Inilah
alasannya mengapa para administrator sekolah swasta dan pengkhotbah
fundamentalis di Amerika berkeberatan untuk melisensikan sekolah-sekolah swasta
mereka.
Negara-negara
komunis mendaftar gereja-gereja mereka.
Negara-negara komunis mengendalikan gereja-gereja mereka
melalui pendaftaran ini. Negara-negara yang bebas, tidak melakukan hal itu.
Amerika sedang berusaha untuk mendaftarkan
gereja-gerejanya. Hasilnya tentu akan sama.
Undang-undang
Rusia lainnya mengatakan: "Asosiasi
keagamaan tidak boleh... memberikan bantuan materi kepada anggotanya, mengorganisir
anak-anak, remaja dan wanita melalui doa khusus atau pertemuan-pertemuan lain,
lingkungan, kelompok, departemen, untuk melakukan studi Alkitab atau sastra, belajar
menjahit, bekerja atau ajaran agama ...
Pengawasan
atas kegiatan asosiasi keagamaan ... harus dilaksanakan oleh lembaga-lembaga
pendaftaran."
Hal
itu seolah-olah kaum New Agers / Humanis / Komunis / Mason telah menuliskan seluruh
Konstitusi Rusia dan undang-undang pendukungnya.
Hasil
bersih dari Konstitusi Rusia dan hukum serupa adalah bahwa tidak ada kebebasan
beragama. Penjara-penjara dan kamp-kamp konsentrasi Rusia, menampung sekitar 6
juta tahanan.
Diperkirakan
bahwa separuh dari tahanan itu, lebih dari 3 juta orang, berada di sana hanya
karena mereka berani menyembah Tuhan di negara yang mengatakan bahwa penyembahan
kepada Tuhan adalah ilegal.
Jadi
agama di Amerika harus dihancurkan, seperti halnya di Rusia. Orang-orang Rusia
menggambarkan perhatian mereka melalui tulisan-tulisan mereka, sama seperti
orang-orang lain di Amerika telah melakukannya.
Program
Komunis Internasional, yang diadopsi pada Kongres Dunia keenam pada tahun 1928,
menyatakan: "Salah satu tugas terpenting dari revolusi budaya yang
mempengaruhi massa secara luas adalah tugas secara sistematis dan tanpa
ragu-ragu untuk memerangi agama – yang merupakan candu bagi masyarakat.
Pemerintahan proletar harus menarik semua dukungan negara atas
gereja, karena agama dianggap sebagai agen dari kelas penguasa sebelumnya; pemerintah
harus mencegah semua campur tangan gereja dalam urusan pendidikan yang diatur
negara dan dengan kejam menekan aktivitas kontra-revolusioner dari organisasi
gerejawi.
Lunarcharsky,
Komisaris Pendidikan Rusia, menyatakannya sejelas mungkin ketika dia
mengatakan: "Kami membenci orang Kristen dan ajaran Kristiani. Bahkan yang
terbaik dari mereka harus dianggap sebagai musuh terburuk kami.
Kasih
versi Kristiani merupakan hambatan bagi perkembangan revolusi.
Persetan dengan kasih kepada sesama!
Yang kita inginkan adalah KEBENCIAN ... Hanya dengan begitu kita bisa
menaklukkan alam semesta.
Karl
Marx mengulangi pemikiran yang sama. Agama harus dihancurkan: "Agama
adalah tanda dari makhluk yang tertindas, sentimen dunia yang tak berperasaan,
karena ia adalah roh dari keadaan tanpa roh. Ini adalah candu dari masyarakat."
(621)
Dan Komunis telah berusaha melakukan
hal itu di Rusia. Alexander Solzhenitsyn, pembangkang Rusia yang sekarang
tinggal di Amerika, menulis hal ini sebagai peringatan kepada rakyat Amerika:
"Di negara saya kekuatan komunis mengambil langkah-langkah militer melawan
iman Kristiani.
Jutaan
petani disembelih untuk memusnahkan iman dari akar masyarakat.
Jutaan
jam waktu propaganda digunakan untuk membakar habis iman di hati anak-anak.
Meskipun
demikian, komunisme tidak bisa menghancurkan iman Kristiani sama sekali. Agama
Kristen mengalami periode kemunduran, tetapi sekarang berkembang lagi.
Literatur
politik atheis menyatakan bahwa Marxisme melanjutkan apa yang dimulai oleh Kekristenan,
sehingga hal itu memungkinkan mereka mencapai apa yang gagal dicapai oleh
Kekristenan.
Tapi
ini hanyalah sulapan tangan.
Sosialisme
(artinya Komunisme di Rusia), pada kenyataannya, benar-benar bertentangan
dengan agama Kristen." (622)
Salah
satu prinsip utama Kekristenan dasar adalah bahwa setiap manusia memiliki satu
kehidupan, dan bahwa setelah kematiannya rohnya tidak kembali ke bumi ke dalam
tubuh individu yang lain. Kaum New Agers percaya pada reinkarnasi. Pandangan
ini memegang posisi yang berlawanan: bahwa roh seseorang akan kembali ke bumi ke
dalam tubuh yang lain setelah kematian. Oleh karena itu, jika dianggap perlu
bahwa seorang Kristen harus mati karena Komunisme harus berhasil, maka mereka
yang memiliki keyakinan akan reinkarnasi tidak memiliki masalah dengan
memastikan bahwa orang Kristen benar-benar telah mati.
Dan alasannya adalah karena keyakinan mereka (New Age), bahwa
rohnya akan kembali dan menghuni tubuh orang lain.
Inilah
sebabnya mengapa Komunis dapat membantai jutaan orang yang tidak bersalah dan
sama sekali tidak menunjukkan penyesalan sama sekali.
Constance
Cumbey, seorang peneliti agama New Age, telah menjelaskan pandangan mereka
tentang reinkarnasi dengan kata-kata ini: "Gerakan New Age mengajarkan
Hukum Kelahiran Kembali atau reinkarnasi.
Hal
ini pada dasarnya adalah ajaran bahwa manusia tidak benar-benar mati, tetapi
bahwa ia malah tanpa henti terlahir kembali kepada siklus kehidupan baru sampai
saatnya ia menyempurnakan dirinya sendiri dan cukup untuk memenuhi syarat untuk
istirahat tanpa akhir (Nirvana.)" (623)
Pemisahan lain dari ajaran Kristen tradisional di Amerika
adalah teori Evolusi. "Sains" yang tidak ilmiah ini menyatakan bahwa
manusia tidak lebih dari bentuk binatang yang lebih tinggi, bahwa ia telah
berevolusi dari organisme bersel satu yang sederhana.
Para pengikut New Age (New Agers) telah membawa teori evolusi
selangkah lebih maju. Mereka percaya bahwa orang-orang tertentu telah
"berevolusi" ke bentuk manusia yang lebih tinggi. Spesies super
evolusi ini adalah satu langkah di atas sisa umat manusia yang lainnya.
"...
para penganut New Age mengklaim mereka adalah 'spesies baru.'
Mereka
telah 'berevolusi' menjadi 'Homo Noeticus' (dan sisa dari spesies manusia
lainnya adalah Homo Sapiens)
Mereka
telah 'berevolusi' dengan menggunakan teknik pengembangan dan perluasan pikiran,
seperti meditasi dan 'teknik-tehnik lain'." (624)
Jadi,
mereka yang telah menggunakan "teknik-teknik pengembangan pikiran" adalah
lebih baik daripada umat manusia lainnya. "Lebih pintar" berarti
"lebih baik."
Salah
seorang yang telah menulis tentang perbedaan antara Kekristenan dan pemikiran
baru ini adalah penulis Masonik, Manly P. Hall. Dia menulis sebuah penjelasan
tentang perbedaan antara pandangan-pandangan keagamaan yang bertentangan ini:
"Teori Kristen tentang penebusan adalah unik karena menekankan keselamatan
sebagai sesuatu yang dapat dicapai, meskipun mereka jahat, dan bukan karena
kebajikan; pada kenyataannya, kebajikan yang menyelamatkan yang utama bagi
orang Kristen adalah penerimaan akan keilahian Yesus Kristus.
Bahwa
sudut pandang yang secara filosofis tidak sehat bisa mendapatkan pijakan yang
begitu kuat pada para pengikutnya dalam jumlah dan kekuatan yang besar, adalah lebih
dari sekadar aneh.
Seperti semua hal eksternal, hal itu akhirnya akan berlalu
dan hanya diingat apa yang berkontribusi pada realisasi batin dari para
penyembahnya." (625)
Kaum
Humanist juga menyatakan bahwa mereka percaya bahwa agama sebagai institusi
akan berlalu. Kata pengantar HUMANIST MANIFESTO II
menyatakan anggapan itu: "Seperti pada tahun 1933, kaum humanist masih
percaya bahwa theisme tradisional, terutama iman dalam doa-mendengarkan Tuhan,
diasumsikan untuk mengasihi dan merawat orang-orang dan memahami doa-doa
mereka, dan untuk dapat melakukan sesuatu bagi mereka, adalah iman yang tidak terbukti
kebenarannya dan ketinggalan zaman." (626) Dan inilah alasan mereka
percaya bahwa: "Kami menemukan bukti yang tidak cukup untuk percaya akan
keberadaan sebuah dunia supernatural ..." (627)
Karena tidak ada Tuhan, maka manusia tidak harus percaya pada
agama lagi. Bahkan, "Kami yakin bahwa waktu telah berlalu bagi paham theisme
(paham ketuhanan)..." (628)
Dan untuk menunjukkan
bahwa mereka yang ingin agar agama binasa bisa mengendalikan situasi, seseorang
hanya perlu melihat beberapa peristiwa yang terjadi di Amerika kontemporer.
Serangan terhadap agama di Amerika Serikat sudah dimulai.
Faktanya,
para utusan agama diserang sama seperti zaman Amerika awal mula dulu.
Misalnya, salah satu serangan paling awal terhadap agama di
Amerika terjadi pada 1771. Tiga orang pendeta Baptis, semua dari gereja yang
sama di Ruther Glen, Virginia, ditangkap dan dipenjara karena berkhotbah tanpa
izin pemerintah.
Melalui
pembelaan yang cakap dari Patrick Henry, para pendeta itu dibebaskan, dan menetapkan
hak-hak bagi para utusan gereja mereka untuk berkhotbah dan memimpin kebaktian
gereja yang bebas dari campur tangan pemerintah.
Namun,
hampir 200 tahun kemudian, gereja yang sama ini didenda $ 250 sehari karena
sekali lagi menolak untuk mendapatkan lisensi dari negara. Kali ini karena mereka
tidak mau mendapatkan lisensi untuk operasional utusan gereja itu di bidang
pendidikan.
Sebuah organisasi yang dibentuk untuk melawan kasus-kasus
semacam itu demi kebebasan beragama adalah Koalisi Kebebasan Beragama, yang
berlokasi di Washington D.C. Mereka melaporkan pada tahun 1987 bahwa: "15
tahun terakhir telah melihat lebih banyak kasus kebebasan beragama daripada
kapan pun sejak Revolusi Amerika." (629)
Garis
pertempuran sedang ditarik.
Kaum Humanis /
Mason / Komunis / New Agers sedang berperang melawan agama Kristen.
TATA
DUNIA BARU SEMAKIN DEKAT.
No comments:
Post a Comment