These Last Days News - August 3, 2018
‘KESALAHAN DOKTRINAL’:
UMAT KATOLIK BEREAKSI MENENTANG AJARAN
BARU DARI PAUS YANG MENENTANG HUKUMAN MATI...
LifeSiteNews.com reported on August 2, 2018:
by Dorothy Cummings McLean
Umat Katolik di seluruh dunia hari ini dikejutkan
oleh berita baru bahwa Paus Fransiskus telah mengubah
ajaran Katekismus Gereja Katolik tentang hukuman mati. Banyak teolog
Katolik, sejarawan, dan filsuf yang setia pada doktrin Katolik yang abadi telah
bereaksi keras menentang ajaran baru dari Paus yang sangat mengkhawatirkan itu.
Paus dari Argentina ini telah menggantikan Katekismus
n. 2267, yang mempertahankan ajaran abadi bahwa otoritas yang sah dapat, dalam
keadaan terbatas, menggunakan hukuman mati, untuk digantikan dengan paragraf
baru versi paus sendiri, termasuk satu pernyataan bahwa "hukuman mati tidak dapat diterima karena merupakan serangan
terhadap hak hidup yang tak dapat diganggu gugat dan martabat orang
tersebut."
Menurut
Paus, "pemahaman baru" tentang signifikansi dari "sanksi
pidana yang dikenakan oleh negara" telah muncul, yang memungkinkan Gereja
untuk menyatakan bahwa "hukuman mati tidak dapat diterima."
Banyak orang yang telah mengetahui bahwa ajaran
yang diganti oleh paus ini tampaknya mengabaikan begitu saja ajaran Katolik yang telah ditetapkan, bahwa
otoritas sipil yang sah memiliki hak untuk menggunakan hukuman mati. Bahkan St.
Yohanes Paulus II, yang meski secara pribadi menentang hukuman mati, tetapi dia
menjunjung tinggi ajaran magisterial (Katekismus) tentang masalah ini.
Para kritikus yang terkenal telah menunjukkan
bahwa pilihan hukuman mati telah didukung oleh Kitab Suci, kesepakatan bulat
dari para Bapa Gereja Awali, Santo Thomas
Aquinas dan tulisan-tulisan dari beberapa paus lain, terutama Paus Pius X dan Paus Pius XII.
Media massa utama memuat berbagai headline
yang menggelegar “PAUS FRANCIS MENGUBAH
AJARAN GEREJA KATOLIK.”
Ajaran baru itu menimbulkan keprihatinan bagi
banyak umat Katolik yang setia. Beberapa orang dengan
segera menganggap bahwa Paus Fransiskus telah melakukan bidaah.
Yang lain lagi masih berusaha untuk menafsirkan "pemahaman baru" yang
diusulkan oleh Paus itu dalam kaitannya dengan ajaran Katolik sebelumnya.
Seorang ahli liturgi yang terkenal, Dr. Peter
Kwasniewski, menyebut doktrin baru dari Paus Fransiskus ini sebagai “gerakan
paling berani dan paling sembrono saat ini dalam sebuah jabatan kepausan yang
sudah berada di luar kendali dan menyebarkan kebingungan dalam skala yang besar.”
Menulis
pagi ini untuk LifeSiteNews,
Kwasniewski mengatakan bahwa hanya College of Cardinals yang memiliki hak untuk
menilai apakah Francis adalah seorang bidaah formal, tetapi yang pasti bahwa
mereka tidak boleh membiarkan kesalahan doktrinal ini berlangsung tanpa
perlawanan.
“Apakah Francis adalah seorang bidaah formal —
yaitu, sadar sepenuhnya bahwa apa yang dia ajarkan tentang hukuman mati
bertentangan dengan doktrin Katolik, dan terbukti dirinya bersikeras dalam
mempertahankan posisinya meskipun ada teguran — ini adalah masalah yang harus
diputuskan oleh College of Cardinals." kata Dr. Peter Kwasniewski dalam
tulisannya.
"Tidak diragukan lagi memang ada uskup-uskup
ortodoks dari Gereja Katolik yang menentang kesalahan doktrinal ini dan menolak
untuk menggunakan edisi Katekismus yang telah dirubah atau materi katekese yang
berdasarkan perubahan itu."
Dr. Joseph Shaw dari Universitas Oxford
mengatakan kepada LifeSiteNews bahwa
perubahan yang dilakukan Francis terhadap Katekismus telah membuat katekismus
itu “kurang akurat” dan dengan demikian kurang bernilai.
"Katekismus biasanya tidak dianggap sebagai
dokumen magisterial dalam peranannya, tetapi ia berfungsi sebagai ringkasan
sistematis dari dokumen magisterial," kata Shaw melalui email.
“Nilai katekismus terletak pada keakuratannya
sebagai refleksi dari pengajaran abadi Gereja. Dengan perubahan ini oleh Paus
Fransiskus, Katekismus Gereja Katolik menjadi kurang akurat daripada
sebelumnya, karena jelas dari ajaran dan praktik Gereja selama dua milenium ini,
dan pesan Kitab Suci yang jelas dan konsisten, bahwa hukuman mati tidak
bertentangan dengan martabat dari pelaku kriminal, atau dengan usaha
penebusannya.”
Dr. Joseph Shaw mencatat bahwa teks yang
diterbitkan hari ini khususnya "bagian historisnya" seperti sistem hukuman
modern, dimana pertimbangannya "tidak relevan" dengan pertanyaan
apakah hukuman mati "selalu dan di mana-mana adalah salah." Yang
lebih serius lagi, dengan perubahan itu kita patut meragukan kesetiaan para penasihat
Paus Fransiskus kepada magisterium Gereja:
“Perkembangan ini memunculkan pertanyaan yang
meresahkan tentang apakah para penasihat teologis Bapa Suci menganggap diri
mereka terikat oleh pernyataan definitif para paus masa lalu, termasuk kisah
terkenal tentang hukuman mati yang diberikan oleh Paus Pius XII,” tulis Dr.
Joseph Shaw.
"Jika mereka tidak terikat kepada para paus
yang lalu, tidak ada alasan mengapa paus masa depan harus terikat dengan pernyataan
ini, dan memang otoritas paus Francis atas umat Katolik saat ini banyak dipertanyakan."
Carl Olsen, editor Catholic World Report, memberi tahu LifeSiteNews bahwa teks baru ini membuatnya bertanya: hal-hal baru
apa lagi yang sedang dikerjakan oleh paus Francis?
"Jika katekismus ini bisa dirubah - sesuatu
yang jelas merupakan bagian dari Magisterium Biasa Gereja - apa lagi yang bisa
diubah atau dipelintir?" tanyanya. "Dan saya pikir itu adalah bagian
besar dari rencana yang ada di sini."
Pendapat ini diperkuat oleh sejarawan Gereja yang
berbicara dengan syarat anonim (tak disebutkan namanya):
"Apa yang (Francis) ingin lakukan adalah
menggulingkan prinsip bahwa doktrin Katolik tidak berubah," katanya kepada
LifeSiteNews. “Dia menginginkan
prinsip perubahan gaya Hegelian yang konstan (terus berubah). Itulah yang
dipercaya oleh majikannya, Kardinal Walter Kasper, dan perubahan atas katekismus
ini adalah sebagai kasus percobaan bagi Francis.”
Pada tahun 1967, Walter Kasper menulis bahwa
gagasan tentang Allah yang tidak berubah adalah "pelanggaran terhadap
manusia" dan sebagai sebuah berhala palsu:
“Tuhan yang dinobatkan atas dunia dan sejarah,
sebagai suatu makhluk tidak berubah, adalah pelanggaran terhadap manusia.
Seseorang harus menolaknya demi manusia, karena dia (Tuhan) mengklaim untuk
dirinya sendiri martabat dan kehormatan yang dimiliki oleh hak manusia…. Kita
harus melawan Tuhan seperti ini, bagaimanapun juga, tidak hanya demi manusia,
tetapi juga demi Tuhan. Dia bukanlah Tuhan yang benar sama sekali, melainkan
berhala celaka. Bagi suatu Tuhan yang hanya berjalan di sepanjang dan di atas
sejarah, dimana dirinya sendiri bukanlah sejarah, adalah Tuhan yang terbatas.
Jika kita menyebut Tuhan seperti itu, maka demi Yang Mutlak kita harus menjadi
atheis absolut. Tuhan seperti itu muncul dari pandangan dunia yang kaku; dia
adalah penjamin status quo dan musuh yang baru.”
Sejarawan Gereja ini memberi tahu LifeSiteNews bahwa Francis “benar-benar
menentang” salah satu kutukan Konsili Vatikan Pertama. Dalam Konsili itu
dikatakan bahwa terkutuklah orang yang menganggap bahwa kemajuan dalam
pengetahuan bisa mengubah makna ajaran Gereja (dengan kata lain, kemajuan
pengetahuan tidak akan bisa merubah makna ajaran Gereja); dan ini adalah sesuatu
yang sepertinya dilakukan oleh Francis dalam teks barunya ketika dia berbicara
tentang “pemahaman baru.”
Konsili Vatican I mengatakan, “Jika ada yang
mengatakan bahwa adalah mungkin pada suatu waktu, karena kemajuan pengetahuan,
suatu pemikiran dapat diberikan kepada dogma-dogma yang dikemukakan oleh Gereja,
yang berbeda dari apa yang telah dipahami dan dimengerti oleh Gereja: biarlah
dia menjadi laknat.”
Dr. Michael Sirilla, profesor teologi di
Franciscan University of Steubenville, mengatakan kepada LifeSiteNews melalui email bahwa bagian yang baru ciptaan Francis itu
bersifat "ambigu" hingga cukup ampuh untuk menghindari pertentangan
dengan ajaran Gereja secara langsung.
"Almarhum Kardinal
Avery Dulles, dan yang lebih baru, Dr. Edward Feser,
telah menunjukkan bahwa Gereja secara definitif mengajarkan bahwa hukuman mati
pada hakikatnya bukannya tidak bermoral," tulis Sirilla.
“Dokumen CDF yang baru ini dan perubahan pada
(Katekismus) cukup ambigu untuk menghindari secara eksplisit pertentangan
dengan ajaran Gereja definitif, dengan penggunaan istilah 'tidak dapat
diterima' sehubungan dengan hukuman mati,” lanjutnya. “Khususnya, mereka (dan
paus Francis) tidak mau mengatakan bahwa itu 'secara intrinsik tidak bermoral,'
dan dengan demikian mereka berusaha menghindari pertentangan dengan pengajaran
magisterial sebelumnya.”
Dr. Michael Sirilla mencatat, bagaimanapun, bahwa
perubahan itu cenderung mengarah kepada kebingungan dan ia memerlukan klarifikasi
dari Paus Francis.
"... ambiguitas istilah 'tidak dapat
diterima' karena ia akan menyebabkan umat Katolik yang paling setia untuk
berpikir secara salah, bahwa hukuman mati pada dasarnya tidak bermoral,"
katanya. “Yang kami butuhkan sekarang adalah klarifikasi magisterial yang jelas
dan tepat tentang apa yang dimaksud dengan istilah 'tidak dapat diterima' – karena
ini bukanlah istilah yang digunakan dalam arti formal oleh para teolog moral
Katolik.”
Dalam buku definitifnya tentang teologi Katolik
tentang hukuman mati, By Man Let
His Blood Be Shed,
Dr. Edward Feser menulis bahwa martabat manusia adalah alasan Tuhan untuk memberi
otoritas manusia hak untuk mengeksekusi pembunuh: “Siapa
yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab
Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.”(Kej. 9: 6).
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk Catholic World Report bulan Januari 2018
ini, Dr. Edward Feser menegaskan bahwa hukuman mati adalah sah secara prinsip
dan bahwa “bahkan
seorang paus pun tidak dapat membalikkan ajaran ini.”
++++++++++++++++++++++++++
MDM, Sabtu, 7 September 2013, jam 18.25
Sabda KudusKu tidak dapat diubah atau disesuaikan hingga menjadi sesuatu yang lain.
"Janganlah berkompromi dengan
Imanmu. Bidaah, oh bidaah yang sangat menyedihkan — didukung dan diijinkan di
dalam Rumah-Ku! Hai para klerus, apakah kamu mau menyalibkan Aku kembali?" – Pesan Yesus di Bayside, 7 September
1979
"Akan ada seorang paus yang dipilih secara
tidak sah, yang akan menimbulkan perpecahan besar; akan ada berbagai pemikiran
yang diajarkan yang akan menyebabkan banyak orang, bahkan mereka yang berada
dalam berbagai ordo yang berbeda, menjadi ragu-ragu; ya, bahkan mereka setuju
dengan para bidaah yang akan menyebabkan Ordo-ku ini terpecah belah; maka akan terjadilah
pertikaian dan penganiayaan universal, yang jika hari-hari itu tidak
dipersingkat, bahkan umat pilihan akan musnah." - St. Fransiskus Asisi (Pemerintahan Antikristus, Pater R. Gerald
Culleton)
Rm 13:4 Karena
pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat
jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang.
Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang
berbuat jahat.
Yoh. 19: 10-11: Maka kata
Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah
Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga
untuk menyalibkan Engkau?" Yesus menjawab: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun
terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas."
Luk 19:27 Akan
tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka
ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku."
KUTIPAN
KITAB SUCI YANG MENGACU SOAL HUKUMAN MATI
https://tcreek.jimdo.com/scripture/
Mat 10:34 "Jangan
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang
bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Mat 18:6 "Tetapi
barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya
kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya
lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Mat 25:41 Dan Ia akan
berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku,
hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah
sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Mat 26:24 Anak Manusia
memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi
celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik
bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
Kej 6:12-13
Allah menilik bumi itu
dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di
bumi. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk
mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh
mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
Kej 9:6 Siapa
yang menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia, sebab
Allah membuat manusia itu menurut gambar-Nya sendiri.
Kej
19:13 …sebab kami akan memusnahkan tempat ini, karena banyak keluh
kesah orang tentang kota ini di hadapan TUHAN; sebab itulah TUHAN mengutus kami
untuk memusnahkannya."
Kej
19:24-25 Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom
dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah
kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta
tumbuh-tumbuhan di tanah.
Rm 1:26-28 Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang
memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar
dengan yang tak wajar. Demikian
juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan
menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka
melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima
dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. Dan karena mereka tidak merasa perlu
untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang
terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas.
Kel
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana
kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada
kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku
menghukum tanah Mesir.
Kel
12:15 Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya;
pada hari pertamapun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang
yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang
itu harus dilenyapkan dari antara Israel.
Kel
12:19 Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab
setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari
antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.
Kel
12:23 Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia
melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan
melewati pintu itu dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk
menulahi.
Kel
12:27 maka haruslah kamu berkata: Itulah korban Paskah bagi TUHAN
yang melewati rumah-rumah orang Israel di Mesir, ketika Ia menulahi orang
Mesir, tetapi menyelamatkan rumah-rumah kita." Lalu berlututlah bangsa itu
dan sujud menyembah.
Kel
12:29 Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung
di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada
anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang tutupan, beserta segala anak
sulung hewan.
Kel
12:30 Lalu bangunlah Firaun pada malam itu, bersama semua
pegawainya dan semua orang Mesir; dan kedengaranlah seruan yang hebat di Mesir,
sebab tidak ada rumah yang tidak kena kematian.
Kel
14:26 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke
atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan
orang mereka yang berkuda."
Kel
14:27 Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi
berbaliklah air laut ke tempatnya, sedang orang Mesir lari menuju air itu;
demikianlah TUHAN mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut.
Kel
14:28 Berbaliklah segala air itu, lalu menutupi kereta dan orang
berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel itu ke
laut; seorangpun tidak ada yang tinggal dari mereka.
Rm 13:4 Karena
pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat
jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang.
Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang
berbuat jahat.
Mat 5:17 "Janganlah
kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para
nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Mat 5:18 Karena Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu
iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum
semuanya terjadi.
Mat 15:4 Sebab Allah
berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya
atau ibunya pasti dihukum mati.
Mat
26:52 Maka kata Yesus kepadanya: "Masukkan pedang itu kembali
ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh
pedang.
Yoh 19:10 Maka kata
Pilatus kepada-Nya: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah
Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga
untuk menyalibkan Engkau?"
Luk 23:39 Seorang
dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau
adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Luk 23:40 Tetapi
yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak
kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
Luk 23:41 Kita
memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan
perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
Luk 23:42 Lalu ia
berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai
Raja."
Luk 23:43 Kata Yesus
kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan
ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Why 13:10
Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan
untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang. Yang penting di
sini ialah ketabahan dan iman orang-orang kudus.
Kis 25:11 Jadi, jika
aku benar-benar bersalah dan berbuat sesuatu kejahatan yang setimpal dengan
hukuman mati, aku rela mati, tetapi, jika apa yang mereka tuduhkan itu terhadap
aku ternyata tidak benar, tidak ada seorangpun yang berhak menyerahkan aku
sebagai suatu anugerah kepada mereka. Aku naik banding kepada Kaisar!"
Ibr 10:28 Jika ada
orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas
keterangan dua atau tiga orang saksi.
No comments:
Post a Comment