These Last Days News - August 6, 2018
Shoebat.com reported on August 3, 2018:
by Andrew Bieszad
Sebelumnya
pada tahun 2018, Shoebat.com memperingatkan
tentang kemungkinan akan merebaknya wabah penyakit besar-besaran yang berasal dari
komunitas LGBT karena perbuatan mereka dalam perilaku yang secara obyektif
berbahaya, menyimpang, tidak sehat, dan kondusiv untuk penyebaran penyakit.
Salah
satu peringatan ini datang langsung dari publikasi besar LGBT, yang dapat anda
baca pada analisis kami di
sini, yang mengatakan dan menyombongkan diri bahwa tahun 2018 memiliki
"masa depan seksual yang gemilang" karena kaum homoseksual itu melibatkan
tindakan konsumsi kotoran (feces) manusia dari pria lain.
Selain
itu, pada Februari 2018 Shoebat.com menulis
artikel tentang seorang homoseksual di New York City yang mengatakan bahwa dia
jatuh sakit karena terserang parasit tertentu setelah dia terlibat dalam
praktik-praktik tersebut. Tanggapannya adalah, setelah kesembuhannya, ujk dia kembali
melakukan praktik yang sama dan tanpa mengagetkan: dia mengidap penyakit yang
sama lagi. Anda bisa membaca cerita di
sini.
Sementara
kasus ini amat menjijikkan dan mengganggu, tren penyakit ini tidak ditemukan di
antara beberapa orang yang lain, tetapi merupakan kejadian yang umum di antara
semua komunitas LGBT di seluruh Amerika Serikat yang memiliki potensi untuk
menjadi epidemi.
Prediksi
yang kami buat ini menjadi kenyataan saat kita bicara. Para dokter medis di
Amerika Serikat melaporkan bahwa wabah Shigella di seluruh komunitas LGBT
hingga saat itu itu bisa disebut sebagai "ledakan":
Petugas
kesehatan di San Diego County memperingatkan penduduk tentang potensi tertular
penyakit usus shigellosis. San Diego County memiliki lebih banyak laporan
infeksi shigella atau shigellosis tahun lalu daripada dalam dua dekade
terakhir. Ada 334 kasus yang dilaporkan pada tahun 2017. Sejauh tahun ini, para
pejabat wilayah telah menerima laporan ada 97 kasus.
"Shigellosis
adalah penyakit yang sangat menular, tetapi ada banyak langkah yang dapat
dilakukan orang untuk mengurangi peluang mereka menderita penyakit itu,"
Wilma Wooten, M.D., M.P.H., pejabat kesehatan masyarakat County mengatakan
dalam rilis berita daerah.
Penasihat
resmi dari Badan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan San Diego mengarahkan
perhatian mereka terutama kepada pria gay dan biseksual, individu tunawisma dan
orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan. Dari kasus yang
dilaporkan tahun ini, 25 persen melibatkan lelaki gay atau biseksual, menurut
pejabat daerah. Orang-orang tunawisma menyumbang 7 persen dari jumlah kasus.
Gejala yang
muncul termasuk diare yang mungkin berdarah, demam, sakit perut dan rasa ingin buang air besar bahkan meskipun isi perut mereka
kosong, demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
“Infeksi
penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan pencucian tangan yang sering dan
menyeluruh; melakukan disinfeksi pada semua area yang mungkin terkontaminasi,
seperti toilet atau tempat mengganti popok; menghindari menelan air dari kolam
dan kolam yang tidak diobati, dan tidak menyiapkan atau menyajikan makanan
kepada orang lain ketika mengalami diare.”
Shigella adalah
infeksi bakteri yang ditularkan melalui kontak, biasanya kontak oral, dengan feces
manusia. Seperti catatan situs web CDC:
Seseorang
bisa menderita penyakit ini dengan melalui:
- Mendapatkan kuman Shigella di tangan mereka dan kemudian menyentuh makanan atau
mulut mereka. Hal ini mungkin terjadi setelah:
- Menyentuh benda yang terkontaminasi dengan kuman dari tinja dari
orang yang sakit, seperti mainan, perlengkapan dalam
kamar mandi, atau ember popok.
- Mengganti popok anak yang sakit atau merawat orang yang sakit.
- Makan makanan yang disiapkan oleh seseorang yang sakit
shigellosis.
- Makanan yang dikonsumsi mentah lebih mungkin
terkontaminasi dengan kuman Shigella.
- Kuman Shigella dapat mencemari buah dan sayuran jika
ladang tempat mereka tumbuh mengandung feces manusia.
- Menelan air di tempat pemandian umum (misalnya, danau atau air sungai) sambil berenang
atau minum air yang tercemar dengan feces yang mengandung kuman.
- Terpapar dengan feces selama melakukan kontak seksual dengan seseorang yang sakit atau baru sembuh
dari shigellosis. (sumber)
Shigella
dan penyakit yang disebabkan olehnya, Shigellosis, muncul sebagian besar di
dunia ketiga, di daerah dengan pipa saluran air yang buruk. Penyakit ini mirip
dengan kolera dalam cara penyebarannya, dan cara untuk menghentikannya, yaitu
dengan menghentikan kontak dengan kotoran manusia dan membuang kotoran dengan
cara yang aman. Penyakit Shigella adalah mematikan. Baru-baru ini penyakit Shigella
menewaskan seorang anak yang mendapatkan penyakit itu di India.
Penyakit Shigella juga tidak akan mudah lenyap dari masyarakat. Bahkan, telah
diidentifikasi ia sebagai area yang membuka peluang keuangan bagi pengembangan obat-obatan.
Sebagai catatan lihat laporan di
sini.
Shigella
disebarkan dengan cara memakan feces manusia. Banyak homoseksual suka makan feces
pasangannya karena alasan nafsu seksual. Mereka tidak ingin berhenti makan feces
itu, tetapi mereka juga tidak ingin sakit. Karena mereka tidak ingin berhenti, maka
mereka menginginkan pil yang dapat mereka telan agar mereka dapat terus
terlibat dalam perilaku berbahaya dan tidak sehat, tanpa menjadi sakit.
Ini
sama dengan fenomena PreP
yang telah melanda kaum LGBT. PreP bukanlah kegiatan untuk “membantu” orang dengan HIV, tetapi
merupakan penyalahgunaan aktif obat HIV hingga memungkinkan kaum homoseksual
untuk memanjakan perilakunya yang menyebabkan mereka terinfeksi HIV tanpa harus
menjadi sakit akibat dari tindakan mereka.
Seperti
yang telah diperingatkan oleh Shoebat.com,
penyalahgunaan PreP akan memicu krisis HIV baru dan bahkan lebih parah lagi dalam
beberapa tahun mendatang,karena varian virus yang kebal terhadap obat akan
berkembang karena overexposure terhadap obat-obatan. Hal ini sudah terjadi di
beberapa bagian Asia Tenggara yang memiliki sejarah prostitusi, dan baru-baru
ini menyebar ke Amerika Utara. Ini hanya masalah waktu saja sebelum penyakit
itu menjadi lebih luas. Karena homoseksualitas telah diterima di banyak belahan
dunia dan bahwa sejumlah besar orang tertarik untuk bereksperimen dengan hubungan
homoseks, terutama di antara Generasi Z, maka efek yang mungkin terjadi ke
depan akan dapat menghancurkan.
Pola
yang sama ini berisiko terulang sekarang dengan penyakit Shigella. Jika obat
untuk itu dikembangkan, kaum LGBT akan dengan senang hati merangkulnya, karena obat
itu akan memungkinkan mereka untuk menikmati perilaku sesat mereka. Namun,
penyalahgunaan obat akan menyebabkan munculnya jenis Shigella yang resisten
terhadap obat-obatan, sama seperti yang telah terjadi dengan Tuberkulosis dan
Gonorea, yang pada saat itu akan menjadi epidemi mematikan.
Tidak
ada batasan berapapun jenis obat yang ada, untuk menolong agar kaum LGBT dapat
diberi obat itu, tetapi penelitian baru harus dilakukan untuk membuat obat-obatan
baru guna mengatasi masalah yang sama. Hal ini karena masalah yang dihadapi
oleh kaum LGBT terutama berasal dari masalah perilaku, dan alasan mengapa jawaban atas masalah ini belum juga ada
adalah karena jawaban yang diberikan (obat-obatan) telah disalahgunakan dan
digunakan secara berlebihan sampai obat-obatan itu tidak lagi berfungsi.
Sesungguhnya
feces manusia bukanlah makanan atau mainan. Ini adalah sampah yang harus
dibuang dengan cara yang bersih dan teratur. Jika seseorang bermain dengan api,
maka dia akan terbakar, dan jika seseorang bermain dengan sampah, akan dia menjadi
kotor. Ini adalah pengetahuan dasar yang mudah dipahami oleh semua orang.
Ini
juga merupakan konsekuensi dari ‘perijinan moral’ yang diberikan kepada kaum LGBT,
karena kaum LGBT membenarkan tindakannya dengan filsafat kebebasan, tidak ada
batasan terhadap perbuatan yang akan dilakukannya. Dari pandangan seperti itu maka
tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa tindakan yang menyebabkan penyebaran penyakit
Shigella adalah "salah", meskipun hal itu adalah tindakan yang
menyebarkan penyakit.
Dunia Barat
tidak memiliki masalah “diskriminasi”. Mereka memiliki filosofi dan dengan
akibat: masalah moral juga, dan ini hanyalah salah satu konsekuensinya.
+++++++++++++++++++++++
"Homoseksualitas tidak akan
pernah bisa diterima. Dalam tulisan-tulisan para Bapa Gereja yang suci, anak-Ku
dan anak-anak-Ku, kamu dibuat sadar sepenuhnya melalui Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru dari Kitab kehidupan dan kasih, Alkitab - kamu telah dibuat sadar
sepenuhnya akan tindakan pengecut dari manusia, ketika pria melampiaskan
nafsunya dengan sesama pria. Hal ini tidak akan diterima atau dimaafkan oleh
Bapa Yang Kekal bahkan jika Dia harus mengirim wabah lainnya lagi kepadamu."
- Yesus, 21 Agustus 1985
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment