WALSH:
HARUS ADA SEBUAH PEMBERSIHAN DI DALAM GEREJA KATOLIK. DAN HAL ITU HARUS BERSIFAT
KEJAM DAN BRUTAL.
Photo by Andreas Solaro/AFP/Getty Images
August 14, 2018
Laporan
dewan juri tentang pelecehan seks anak-anak oleh para imam di Pennsylvania telah
dirilis hari ini. Lebih dari 300 orang imam predator disebutkan dalam dokumen
itu. Laporannya sungguh terinci dan sekaligus mengerikan. Perbuatan mereka
melibatkan tindakan kekerasan seksual dan perkosaan, dan terkadang penganiayaan
anak-anak yang dilakukan oleh beberapa orang imam di gereja yang sama. Dan,
tentu saja, kesempatan bagi tindakan pelecehan ini memang sengaja diberikan
oleh para uskup yang pura-pura memandang ke arah lain, atau menutupi sengaja kejahatan
itu.
Dalam
sebuah kasus, ada seorang anak laki-laki yang dipaksa untuk berdiri telanjang,
berpose seperti Kristus yang di salib, sementara para imam mengambil gambar dan
menambahkannya kepada koleksi pornografi anak yang mereka buat dan mereka distribusikan
di kampus gereja. Para imam ini menandai
anak-anak laki-laki yang sedang dipersiapkan untuk menerima pelecehan dengan
memberi mereka salib emas untuk dipakai.
Dalam
kasus yang lain, ada seorang imam yang memperkosa seorang seorang gadis muda
dan mengatur agar dia melakukan aborsi. Uskupnya mendengar tentang situasi ini dan
hanya menulis surat penyesalan - kepada imam itu.
Dalam
kasus lainnya lagi, ada seorang imam yang mencabuli seorang anak laki-laki
selama dua tahun, dan mengaku kepada pejabat gereja bahwa dia telah terlibat
dalam "permainan kasar" telanjang dengan anak itu, namun imam itu
masih diizinkan untuk melanjutkan pelayanan publik (termasuk memberikan Sakramen-sakramen)
sampai tujuh tahun ke depan.
Dalam
kasus lain, seorang imam yang memperkosa seorang gadis kecil ketika dia
mengunjunginya di rumah sakit.
Dalam
kasus yang lain lagi, ada seorang imam yang memaksa seorang anak laki-laki untuk
melayaninya dengan oral seks dan
kemudian mencuci mulut bocah itu dengan air suci.
Dalam
kasus lain, ada seorang imam yang mencabuli bocah berusia 12 tahun, dan dia mengakui
kejahatannya kepada seorang pejabat gereja, tetapi keuskupan mengatakan bahwa pelecehan
itu tidak akan "selalu menjadi trauma yang mengerikan" bagi korban.
Beginilah
contoh-contoh seperti ini terus dan terus terjadi.
Ini
adalah sebuah kisah yang gelap, jahat, dan mengerikan. Bahkan ada yang lebih
buruk dari itu, tetapi saya tidak memiliki kata-kata yang cukup untuk
menggambarkannya. Mungkin kita harus menyimpulkannya dengan kata
"setan." Dan meskipun beberapa rincian yang disampaikan di sini
sangat mengejutkan dan kami berharap ini bukanlah hal yang biasa saja, tetapi hal
yang paling mengerikan adalah bahwa keseluruhan kisah ini – adalah merupakan salah
satu pelecehan sistematis yang ditutup-tutupi oleh mereka yang berkuasa – yang sangat
sangat memalukan dan biasa mereka lakukan.
Gereja
Katolik di Barat tengah dilanda oleh sebuah wabah. Sebuah infeksi. Sebuah virus
yang harus dicabut dan dihancurkan. Harus ada pembersihan di dalam Gereja. Dan pembersihan itu harus bersifat kejam
dan brutal dan tanpa kompromi. Sayangnya hukum di negara kita tidak akan
mengizinkan kita untuk menggantung para imam ini - apalagi membakar mereka di
tiang pancang, tetapi seharusnya mereka dapat dipertontonkan di mana-mana, dipermalukan,
ditegur secara terbuka, dan mudah-mudahan mereka dikurung di dalam jeruji besi selama
sisa kehidupan mereka.
Saya
pikir umat Katolik telah tergoda untuk percaya bahwa skandal itu hanya ada di masa
lalu saja. Kardinal McCarrick dan sekarang kasus di Pennsylvania ini,
menunjukkan bahwa kasus seperti ini bukanlah angan-angan belaka. Kanker belum
sepenuhnya dimusnahkan. Dan keengganan dari kebanyakan imam dan uskup untuk
maju ke depan, terutama saat ini, dan berbicara dengan penuh semangat dan
terbuka untuk menentang kejahatan-kejahatan ini, sekali lagi menunjukkan bahwa
masalah ini bukan hanya terjadi di masa lalu. Para predator dan para pengecut
yang membantu dan bersekongkol dengan mereka, masih ada di sekitar kita.
Para
imam dan uskup yang baik harus muncul dan
menegur dengan kemarahan yang
benar. Pernyataan "kesedihan" dan "penyesalan" tidak akan bermanfaat. Ratapan konyol dari Cardinal Wuerl tentang "tragedi" pelecehan
seksual ini tidaklah cukup. Peristiwa-peristiwa ini bukan hanya tragedi. Kejahatan ini langsung mengalir dari
lubang neraka. Itulah yang perlu
dikatakan. Kami tidak ingin mendengar tentang tragedi seperti
ini lagi. Kami ingin mendengar murka Allah turun
kepada kepala dari para pelaku. Kami ingin anda menunjukkan kepada kami bahwa anda merasa jijik
dan marah, atau kami akan mencurigai anda bersikap tidak
peduli - atau yang lebih buruk lagi.
Dan nama-nama mereka haruslah disebutkan. Untuk setiap imam yang memperkosa seorang anak
laki-laki, setidaknya ada satu imam lagi yang tahu tentang hal itu dan mereka
tetap diam. Dan para imam yang
bersikap diam itu hampir sama bersalahnya
dengan si pemerkosa. Kepengecutan mereka adalah kejahatan moral. Dan ada cukup banyak kejahatan
semacam itu - dan banyak jenis kejahatan lainnya - yang menjangkiti hierarki
Gereja Katolik saat ini. Jadi, semua
penjahat itu harus dibersihkan. Dibuka
kedok mereka. Dipermaulkan. Disingkirkan.
Dipenjara. Mereka semua. Itulah satu-satunya jalan maju sekarang. Tidak ada
jalan lain. Dan setiap orang Katolik yang mencintai Tuhan dan kebenaran dan
keadilan, harus menuntutnya.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment