Vortex - sekarang ini ! Ratusan juta!
Setengah milyar tepatnya!
October 10, 2019
Menindaklanjuti laporan Vortex kemarin di mana kami berbicara
tentang Sekretaris Negara Vatikan, Cdl. Pietro Parolin, dan yang jelas-jelas menutup-nutupi kasus pencurian uang, setidaknya $ 13 juta Euro, dari Yayasan Kepausan yang
berbasis di A.S. - sekarang ada kasus lagi.
Kantor Parolin digerebek secara internal oleh polisi Vatikan minggu lalu, seperti yang dilaporkan
secara luas di media internasional. Penggerebekan yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah menciptakan badai
pertanyaan.
Church Militant telah diberitahu bahwa, di balik layar, ini adalah
semacam permainan kekuasaan antara berbagai faksi dari paus Francis, yang tampaknya semuanya
tidak senang dengannya - hanya karena alasan mereka saling bersaing.
Memang, Francis sendiri yang memberikan izin bagi penggerebekan itu, tetapi pada saat kasus
itu sampai di mejanya, terlalu banyak yang sudah diketahui oleh banyak orang
sehingga Paus tidak bisa bertindak apa-apa.
Singkatnya, berbagai pekerja di kantor Sekretaris Negara Vatikan
dialihkan perhatiannya - atau ditipu - sekitar 400
juta euro; itu hampir $ 500 juta dollar dari akun yang mengelola Peter's Pence (dana keuangan
Vatikan).
Biar lebih meresap lagi: setengah miliar dolar dicuri. Kasus itu langsung terlihat buruk - sangat buruk. ‘Gereja Kaum Miskin’nya Francis memiliki para pekerja tingkat tinggi yang suka mencuri dari sebuah panci yang dimaksudkan untuk
membantu orang-orang miskin.
Hal itu sangatlah buruk hingga pasukan Garda Swiss diberi selebaran
ini dengan logo resmi dan pasukan Garda itu diperintahkan untuk tidak
membiarkan para pekerja kantor sekretariat negara Vatikan kembali ke Kota Vatikan, saat investigasi sedang berlangsung.
Apa yang telah diselidiki sejauh ini, menurut
sumber-sumber kami di Vatikan? Sekitar setengah dari uang
itu, sekitar $ 250 juta dollar, dialihkan dari rekening Peter's Pence, dan digunakan untuk membeli sebuah bangunan mewah dan mahal di jantung kota London di Sloane Avenue.
Sementara biaya pembelian bangunan itu adalah dengan harga pasar, intinya adalah
bahwa pembelian dilakukan dengan dana yang tidak diizinkan untuk digunakan bagi real estate atau untuk spekulasi di bidang real estate.
Selain itu, ketika semua kegilaan Brexit dan kejatuhan
politik berdampak pada masalah ekonomi, pasar real estat yang mahal di London mendapat pukulan besar dan
nilai bangunan merosot tajam.
Selain itu, beberapa dari sisa uang sekitar $ 250 juta - 200
juta dalam euro - tampaknya telah dialihkan ke salah satu perusahaan hukum abal-abal atau palsu, atau setidaknya, usahanya di bidang penipuan untuk menutupi
pembelian properti di London.
Selain dari pencurian uang, yang membuat Cardinal Parolin disebut sebagai ‘pembuat perjanjian pinjaman’ uang sebesar $ 13 juta dollar dari Yayasan Kepausan yang terlihat kecil jika
dibandingkan dengan masalah yang riil, juga ada masalah PR yang lebih menyakitkan bagi Paus Francis yang baru tahu masalahnya ketika si manajer senior tak bisa bertanggung-jawab.
Orang itu adalah Kardinal Angelo Becciu, yang
merupakan wakil Sekretariat Negara, wakilnya Parolin, yang bertanggung-jawab atas kantor-kantor yang digerebek polisi pada saat semua perbuatan ilegal ini terjadi.
Dia adalah orang dekatnya Francis yang dipromosikan olehnya menjadi kardinal tahun lalu.
Pada bulan Desember tahun lalu, dia dipindahkan untuk
menjadi prefek Kongregasi untuk Orang Kudus dan penggantinya di Vatikan tidak lain adalah uskup agung Edgar Peña Parra, seorang pria dengan masa lalu yang sangat patut dipertanyakan, tetapi juga
seorang FOF – ‘Friend of Francis.’ (Sahabat Francis.)
Pencurian atau pengalihan dana setengah miliar dollar itu tampaknya telah menjadi pengamatan Becciu, dan hal itu ditutup-tutupi dan mengakibatkan
penggerebekan pada uskup agung Edgar Peña Parra.
Uskup agung Parra memiliki masa lalu
yang sangat buruk, masa lalu yang tampaknya
tidak jadi masalah bagi Paus Francis.
Juni lalu, uskup agung Viganò, dalam persembunyiannya karena takut akan nyawanya, mengatakan kepada The Washington Post bahwa dia melihat
dengan matanya sendiri dokumentasi resmi Gereja yang menghubungkan Parra dengan kematian dua pria di Venezuela pada tahun
1992.
Kematian akibat sengatan listrik terjadi di pulau San
Carlos di Danau Maracaibo di Venezuela utara, dan menurut dokumen Gereja yang
dibaca oleh Viganò, dia berkata, "… dua mayat itu ditemukan dalam keadaan telanjang, dengan bukti-bukti tindakan pencabulan homoseksual yang
mengerikan."
Selain itu, Parra memiliki sejarah panjang tuduhan
pemangsaan homoseksual, termasuk rayuan terhadap dua seminaris pada bulan September 1990 di Maracaibo, sebuah laporan yang telah diselidiki dan dikonfirmasi kebenarannya secara tertulis oleh rektor seminari.
Uskup Agung Viganò juga
menegaskan bahwa Vatikan memiliki 25 halaman dokumen yang merinci dugaan
kejahatan Parra, tetapi tidak ada yang menghentikan kenaikan jabatan dan kekuasaannya di Bank Vatican.
Menurut sumber di sini, di Roma, pencurian setengah miliar dolar itu dilaporkan
kepada Francis oleh pejabat tinggi dari bank Vatikan.
‘Nugget’ kecil itulah yang mendorong
laporan bahwa permainan kekuatan internal sangat besar sedang berlangsung di dalam dinding-dinding Vatikan.
Bank Vatikan memiliki sejarah korupsi yang sangat panjang.
Bahwa bank itu benar-benar akan melaporkan
pejabat korupsi lainnya, telah menjadi semacam
lelucon saja di sini… dan semuanya berjalan dengan tenang dan aman.
Ketika Francis keluar ke loggia pada tahun 2013, salah
satu dari dua masalah yang mendesak adalah korupsi yang meluas - keuangan dan
moral - yang perlu dibersihkan.
Jorge Bergoglio dihadirkan kepada para kardinal peserta konklaf sebagai orang yang
dapat membersihkan semuanya, karena dia bukan bagian
dari birokrasi, dia adalah orang luar yang sempurna. Tetapi justru di bawah Francis, skandal
telah berkembang dan korupsi Vatikan tampak lebih mengakar dari sebelumnya.
Orang-orang yang sangat patut dipertanyakan di jajaran tinggi Vatikan, penutupan kasus-kasus pelecehan sex dalam skala
yang belum pernah terjadi sebelumnya; dan kembali di Amerika Serikat: banyak uskup menghadapi ratusan tuntutan hukum; tuduhan-tuduhan baru muncul terhadap para penjaga lama seperti misalnya uskup Howard Hubbard dari Albany dan uang ratusan juta dollar diambil begitu saja.
Selain itu, tenaga kerja banyak yang putus asa, terlalu banyak bekerja dan berjongkok,
takut kepala mereka dipotong; politik penghancuran pribadi meluas; defisit operasional yang melonjak - $ 80 juta dollar defisit dalam tahun lalu saja - dan hal ini meningkatkan obrolan media sosial
beredar tentang adanya rencana rahasia untuk menggulingkan Paus.
Dan, oh ya, masalah sinode yang mengancam akan memecah-belah Gereja, menyulut pertanyaan di seluruh dunia: apakah Paus Francis
terpilih secara sah, atau apakah dia telah menyampaikan ajaran sesat, dan sebagian
besar hierarki telah kehilangan iman supernatural.
Ditambah lagi dengan sinode di Jerman yang terlihat
seperti sebuah skisma di dalam rahim dan Anda
memiliki kepausan yang berada dalam keadaan krisis - tidak diragukan lagi - meskipun ada upaya oleh media liberal
Katolik dan media sekuler, untuk mengecilkan semuanya itu atau bahkan menutupinya
secara editorial.
Terlepas dari upaya Francis untuk menumpuk Kolese para Kardinal yang dekat dengan dirinya, sehingga Paus Francis II akan terpilih berikutnya, tetapi ada jauh lebih banyak skandal
tingkat tinggi serta kontroversi yang tidak pernah berakhir, semua itu akan dapat menghalangi beberapa kardinal dalam pemungutan suara konklaf untuk memilih orang yang kurang lebih sama dengan Francis.
Tulisan ini datang kepada Anda dari saya, Michael
Voris, dari Kota Vatikan.
No comments:
Post a Comment