Wednesday, October 5, 2022

Viganò: Persaudaraan Masonik Universal Merasa Ngeri Pada Kekuatan Rosario Suci

 Uskup Agung Viganò:

Persaudaraan Masonik Universal Merasa Ngeri Pada Kekuatan Rosario Suci

 https://www.lifesitenews.com/opinion/abp-vigano-the-universal-masonic-brotherhood-fears-the-power-of-the-holy-rosary/?utm_source=popular

 

 

Jika Anda memegang Rosario di tangan Anda, yang oleh beberapa orang dianggap sebagai simbol 'radikalisme agama', maka mereka akan berusaha melucuti senjata Anda dan melemahkan pertahanan Anda. Tetapi justru ketakutan akan Rosario Suci inilah yang seharusnya menuntun kita untuk memegang erat rosario dengan keyakinan yang lebih besar lagi.


By Archbishop Carlo Maria Viganò 

Sat Oct 1, 2022 - 10:40 am EDT

(LifeSiteNews) – Uskup Agung Carlo Maria Viganò berbicara kepada umat Katolik di acara Our Warpath’s National March for Catholics pada hari Jumat.

Saudara-saudari yang terkasih,

Presiden dari gerakan Our Warpath, Joseph Rigi, mengundang saya untuk berbicara pada Pawai Nasional pertama bagi umat Katolik, yang diselenggarakan pada pesta St. Michael Malaikat Agung – yang dirayakan Gereja pada tanggal 29 September – untuk berkumpul di bawah bendera Salib dari pasukan, yang, berdasarkan Sakramen Penguatan, telah menjadi prajurit Kristus. Semoga Anda semua menerima salam saya, dorongan saya dan jaminan doa saya.

Dalam sebuah masyarakat yang tidak memiliki cita-cita atau kapasitas untuk memperjuangkan apa pun, di mana pasifisme munafik dari mereka yang pengecut menyerahkan senjatanya dalam menghadapi kekerasan kaum tiran, maka Anda dipanggil, sebagai umat Katolik sejati, untuk menjadi saksi Injil dan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Kerajaan Surga yang ditundukkan oleh kepahlawanan kebajikan dan oleh kasih kepada Allah dan sesama. Peganglah di tangan Anda: Rosario, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai simbol “radikalisme agama”, dengan demikian mereka berusaha melucuti senjata Anda dan melemahkan pertahanan Anda. Tetapi justru ketakutan mereka akan Rosario Suci inilah yang harus menuntun kita untuk memegang rosario dengan erat, dengan keyakinan yang lebih besar lagi.

Lihatlah, mereka akhirnya telah berada di sekitar kita. Lihatlah, mereka akhirnya keluar ke tempat terbuka, yaitu para pendukung persaudaraan Masonik universal, untuk memuntahkan kebencian mereka terhadap Rosario Kudus, yang dalam doa kepada Perawan Maria dari Pompeii kita sebut sebagai “menara keselamatan terhadap serangan neraka, pelabuhan yang aman dari kapal karam.” Dan tidak mungkin yang sebaliknya: dalam perang yang melibatkan dunia spiritual dan material, kita mendapat konfirmasi sekali lagi bahwa apa yang ada di balik fatamorgana kaum globalis adalah sebuah tirani Setan serta antek-anteknya.

“Negara adalah sekuler,” kata mereka. Seolah-olah adalah mungkin bagi manusia zaman sekarang untuk menyangkal otoritas Tuhan dan menolak untuk menyerahkan individu, keluarga, masyarakat, dan bangsa kepada Keallahan-Nya. Tetapi negara ini, Amerika Serikat, yang menyebut dirinya sekuler, pada kenyataannya ia tidak beragama dan tidak saleh, sementara ia bersikap mengakui atheisme atau ketidakpedulian agama, itu sebenarnya adalah menghina Kemuliaan Ilahi dengan merendahkan-Nya ke tingkat berhala dan takhayul; ia melakukan kekerasan terhadap Kebenaran, menempatkannya pada tingkat yang sama dengan kebohongan dan kesalahan; itu adalah menipu orang dengan sangat jahat, membuat mereka percaya bahwa kita dapat taat secara pribadi dan sekuler di depan umum tanpa menyangkal Dia yang menciptakan kita bukan untuk "menyadari diri kita sendiri" atau "berjalan bersama," tetapi untuk menyembah, melayani, memuliakan, dan menaati Pencipta dan Penebus kita, dimana kita masing-masing adalah milik-Nya dan tanpa Dia kita tidak akan diciptakan dan diselamatkan.

“Negara sekuler” yang fasik dan anti-Katolik ini memang tidak menganggap doa Rosario Suci sebagai “takhayul kepausan” – ini adalah tuduhan umum dari kaum anti klerus dan “pemikir bebas” – tetapi negara sekuler ini menganggap Rosario sebagai senjata nyata yang kekuatannya menakutkan mereka. Ia membenci Misa Katolik, tetapi bukan parodi atau lelucon  konsilinya. Negara sekuler ini membenci doktrin Katolik, tetapi bukan "magisterium" di Santa Marta sana. Ia membenci moralitas Katolik, tetapi memuji Bergoglio karena intervensinya yang mendukung sodomi, masalah perubahan iklim dan pengungsi. Ia membenci doa, dan khususnya Rosario, yang menempatkan sebagai pemimpin pada formasi kecil kita Bunda Maria dengan gelarnya Nikopéia, Maria yang adalah Pembawa Kemenangan, Maria yang – disebut oleh dunia kristiani sebagai Ratu Rosario Suci – yang mengizinkan armada Lepanto untuk mengalahkan para pengikut musuh.

“Negara sekuler” ini, Amerika Serikat, yang hanya sekuler dalam nama, tetapi pada kenyataannya secara intrinsik ia memberontak terhadap Tuhan kita, mengetahui apa kekuatan supernatural dari kasih karunia, apa kekuatan doa dan puasa, dan mengetahui nilai tak terhingga dari Kurban Misa Kudus. Inilah sebabnya mengapa ia ingin mencegah manifestasi agama secara publik, dan mencap sebagai ekstremis – “tradisionalis radikal” – kepada umat Katolik yang memegang senjata Rosario yang tak terkalahkan atau yang berlutut di hadapan Tuhan dan tidak mau berlutut di hadapan Black Lives Matter.

Tidaklah mengherankan bahwa para pelayan dan antek-antek musuh berbagi dengannya kebencian yang membara terhadap Rosario Suci: membenci setiap doa Salam Maria yang naik ke Surga untuk menghormati Bunda Allah dan meminta kepada Maria untuk mengantarai bagi kita orang berdosa, menambahkan kekuatan anak panah membara dari para Malaikat dan menghancurkan kekuatan berbahaya dari pangeran dunia ini, yang pada kenyataannya adalah seorang pangeran perampok yang merebut otoritas sipil dan gerejawi dengan cara penipuan, dan yang mengetahui dengan baik bahwa ajalnya sudah dekat dan tiraninya telah berada di tebing kehancuran dan kekalahan.

Dunia dari Great Reset dan Agenda 2030, dunia dari Davos dan PBB, dunia dari WHO dan keuangan riba, tampaknya telah menang. Setelah pengunduran diri Benediktus XVI dan kecurangan pemilihan presiden Amerika, dua tokoh hilang, yang pertama adalah otoritas spiritual dan yang terakhir otoritas temporal yang mestinya dapat menentang kedatangan Antikristus. Di tempat mereka dipasang dua orang yang sama sekali tidak dapat didamaikan dengan peran yang mereka mainkan – untuk menggunakan eufemisme – yang satu dipilih oleh Mafia St. Gallen (Francis) dan yang lainnya oleh deep state Amerika dan kaum elit dari Tata Dunia Baru. Mereka juga dipersatukan oleh pilihan kroni dan kolaborator yang korup dan sesat.

Gereja Katolik saat ini dikalahkan oleh the deep church dan Amerika Serikat dikalahkan oleh the deep state. Keduanya menggunakan otoritas mereka untuk melawan tujuan mulia yang dilembagakan: salus animarum untuk Gereja dan bonum komune untuk Negara. Dan kita  saat ini menemukan para pemimpin Negara dan Gereja secara signifikan bersekutu dalam penghancuran keduanya, negara dan Gereja: mereka bertemu, memuji, membeli dan menjual satu sama lain, dan melacurkan diri kepada kelompok elit dengan harapan tidak dimusnahkan ketika mereka tidak lagi dibutuhkan. Dan untuk menunjukkan bahwa mereka mengabdi pada raksasa globalis, mereka menghancurkan segala sesuatu yang mengingatkan masyarakat yang lahir dari peradaban Kristiani.

Kami adalah kelompok kontrol dari dunia tradisional dalam masyarakat globalis, sama seperti mereka yang tidak tunduk pada serum gen adalah "kelompok kontrol" yang menolak narasi pandemi. Apa itu kelompok kontrol? Ini adalah sekelompok subjek yang, selama percobaan, disimpan dalam kondisi yang sama seperti kelompok yang sedang diperiksa, tetapi tidak menjalani perawatan yang merupakan subjek percobaan. Fungsi "kelompok kontrol" ini adalah untuk mengecualikan penjelasan alternatif dari hasil dan untuk memastikan bahwa data dari kelompok eksperimen benar-benar disebabkan oleh variabel yang diuji dan bukan karena pengaruh eksternal yang tidak diketahui.

Inilah sebabnya mereka ingin menyingkirkan kita, membuat kita tidak terlihat, dan menyensor kita. Keberadaan kita adalah titik perbandingan yang mengungkapkan penipuan dan mencela pelakunya. Maka lawanlah: sebagai orang Katolik dan sebagai orang Amerika! Tolaklah, seperti yang Anda lakukan dengan menolak vaksinasi wajib, karena keadaan kesehatan Anda, fakta bahwa Anda tidak menderita miokarditis, bahwa Anda belum dibuat steril, dan bahwa Anda tidak menderita penyakit mendadak, adalah bukti korelasi antara inokulasi serum eksperimental dan efek sampingnya.

Sanhedrin Bergoglian dan otoritas publik sekali lagi setuju untuk mengirim Tuhan kita kepada kematian, dengan ‘kejahatan yang sama seperti yang mereka lakukan dulu: karena Yesus telah menyatakan Kerajaan-Nya. Mereka yang mengakui Yesus Kristus sebagai Raja adalah musuh dari the deep state dan the deep church karena keduanya menolak untuk tunduk kepada Kerajaan-Nya dan tidak mau menaati Hukum-Nya, dan mereka tahu betul bahwa di mana Kristus memerintah, tidak ada ruang untuk kejahatan, baik itu dari para gembala atau para penguasa yang busuk.

Pada akhir Misa Kudus, setelah Injil Terakhir, sebuah doa dibacakan kepada St. Michael, dengan menyebut dia sebagai "Pangeran Bala Tentara Surgawi" dan memintanya untuk menggertak setan dan semua roh jahat lainnya yang berkeliaran di dunia untuk mencari kehancuran jiwa-jiwa, agar kembali ke dalam neraka. Di dalam doa yang mendahuluinya, imam meminta campur tangan Allah pro libertate et exsaltatione Sanctæ Matris Ecclesiæ, demi kebebasan dan kemenangan Bunda Gereja yang Kudus. Untuk alasan inilah kita berdoa kepada Malaikat Agung yang mulia; untuk alasan inilah kita memuliakan Bunda Allah dengan doa Rosario Suci dan dengan devosi yang saleh; untuk alasan inilah para imam merayakan Misa Kudus setiap hari, mencurahkan ke dunia yang sesat ini segala Rahmat yang tak terhingga yang berasal dari Kesengsaraan Tuhan kita, Yesus Kristus.

Amerika! Katolik Amerika! Jika hukum perdata mengakui hak untuk membela tanah air Anda dengan senjata, maka hukum Tuhan mengharuskan Anda untuk menjalani pertempuran penting ini dengan senjata spiritual yang disediakan oleh Gereja Kudus bagi Anda: gudang senjata yang tidak ada habisnya. Ambillah Rosario Suci, berlututlah – Anda juga, pria, wanita  dan anak-anak! – dan tunjukkan kekuatan, keberanian, dan kehormatan Anda sebagai umat Kristiani dengan berdoa. Bukan kekuatan manusiawi kita yang akan mengalahkan musuh, tetapi barisan besar Malaikat dan Orang Kudus, di belakang panji Salib yang dipegang oleh Malaikat Tertinggi Michael dan di bawah perlindungan Sang Perawan yang adalah Auxilium Christianorum, Penolong Umat Kristiani. Kita hanya diminta untuk memilih: di pihak mana kita berada dan menjalankan kewajiban kita sesuai dengan keadaan kita.

Berdoalah, lakukanlah penebusan dosa, berpuasa. Hiduplah dalam keadaan Rahmat Allah dengan sering mengaku dosa dan menerima Komuni Kudus. Jangan pernah berhenti menjaga diri Anda selalu terikat erat dengan Bunda Maria melalui Rosario Suci. Jika di masa lalu Eropa diselamatkan dari invasi musuh berkat doa ini, maka dunia saat ini akan lebih diselamatkan lagi, jika doa sederhana Salam Maria terus diangkat naik ke Surga dari setiap sudut bumi ini.

Saya memberkati Anda semua .

+ Carlo Maria Viganò, Archbishop

----------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

LDM - Pewahyuan Dan Nubuatan Tentang Perubahan Alam Dan Binatang

Gereja-gereja Neraka

Meditasi Buddhist Bagi Anak-anak

LDM, 28 September 2022

LDM – Kutipan Nubuatan Pengendalian Setan Atas Pikiran Dan Bawah Sadar Manusia

Seperti yang diduga: Francis menyetujui pemberian ‘berkat’ pasangan homosex

Pedro Regis 5341 - 5345