Monday, August 28, 2017

MJE - Bumi diisi kembali

Bumi diisi kembali
Didiktekan oleh Yesus Kristus
Kepada sekretarisNya, Dr. M. J. Even
November 2, 1993


Pendahuluan

Anak-anakKu yang manis, Aku ingin berbicara tentang Pemerintahan Damai untuk memberimu wawasan serta Rahmat pengetahuan tentang bagaimana masa depanmu, untuk memberimu Pengharapan dan agar kamu tahu bahwa semua ini akan berakhir dengan Kemuliaan dan menyenangkan. Hari-hari ini memang sangat sulit bagimu dan Aku ingin sekali memberi keberanian kepadamu.

Pada zaman Pemerintahan Damai itu nanti, maka dunia seperti yang kau ketahui saat ini, tidak ada lagi. Tetapi saat itu akan ada sebuah dunia yang telah diperbaharui dan dibatasi hanya sebanyak 12 wilayah daratan yang dipilih oleh Bapa Yang Kekal bagi Pemerintahan Damai nanti. 12 wilayah ini memiliki bagian-bagian yang berupa daratan yang telah ada sekarang, tetapi tidak semua negara dan daratan yang ada saat ini menjadi bagian dari konfigurasi dunia yang baru nanti. Karena dunia yang baru nanti akan meliputi bagian-bagian daratan yang memiliki tempat-tempat suci besar serta basilika-basilika, yang memiliki orang-orang benar yang dikumpulkan di tempat-tempat pengungsian di saat IbuKu memilih wilayah-wilayah yang aman beserta potongan-potongan dari berbagai benua. Kemudian akan ada jembatan-jembatan yang berupa daratan penghubung beserta seluruh wilayah-wilayah yang bisa ditinggali di dunia ini yang akan saling terhubung satu sama lain.

Setiap wilayah akan menjadi sebuah terotorial yang akan dipimpin oleh seorang uskup dan di dalam setiap teritorial itu akan ada komunitas-komunitas kecil dari orang-orang yang saling bekerjasama untuk mendukung Gereja lokal serta Gereja-gereja yang lebih besar. Gereja-gereja ini akan bisa berupa Gereja-gereja yang telah ada sebelumnya ditengah komunitas-komunitas yang mengalami perubahan tetapi tidak semua gereja-gereja (yang ada saat ini) akan termasuk di dalamnya. Semua gereja-gereja nanti akan berada di sekitar tempat-tempat suciKu dan tempat-tempat suci IbuKu (saat ini) yang akan diselamatkan bagi Pemerintahan Damai nanti, tetapi tidak semua.

Memang sungguh mengherankan untuk memahami betapa Allah bisa melakukan semua hal-hal besar itu, tetapi Dia memang akan melakukannya, Aku akan melakukannya, karena Aku akan berjalan ke seluruh dunia dan mengajak semua yang masih ada setelah Pemurnian Besar itu.

Bagian I

Memang menarik untuk dicatat bahwa dalam uraian ini, dan di dalam buku ini dan buku-buku lain tentang Pemerintahan Damai, bahwa Aku mengumpulkan potongan-potongan nubuat yang telah dikenal selama bertahun-tahun dan membuat gambaran keseluruhan dari kejadian ini bagimu. Aku melakukannya agar kamu tidak lagi terus menduga-duga jawaban atau sifat dari apa yang akan terjadi nanti. Aku melakukannya agar kamu akan tahu atau merasa pasti bahwa semua itu akan terjadi.

Semua nubuat dan pewahyuan akan terjadi dan semua yang telah direncanakan Surga, yang melebihi dan di atas kehendak bebas manusia, akan terjadi. Sifat global dari rencana Surga mengatasi perubahan-perubahan kecil yang diakibatkan oleh kehendak bebas manusia, dan karena itu semua ini akan terjadi.

Bagian II

Adalah selalu menjadi bagian dari rencana Allah, yang mengetahui keadaan bumi setelah Pemurnian Besar itu, dimana keadaan itu disebabkan oleh kehendak bebas manusia, untuk membawa sifat kehidupan di bumi kembali ke tingkat penciptaan dulu, baik itu berupa tumbuhan maupun hewan, termasuk manusia, untuk membuat segala sesuatu menjadi baru. Dunia dan manusia akan sangat menderita hingga membuat mereka menderita melebihi daya tahan manusia untuk menanggungnya, dan mereka yang bisa bertahan akan memperoleh sebuah ganjaran. Ganjarannya akan berupa sebuah planet yang tak memiliki kehancuran dan puing-puing, dan diciptakan kembali untuk memungkinkan tanaman dan hewan menjadi ada. Umat manusia harus menyadari karunia dan berkat dari Surga ini dan memberikan Kemuliaan kepada Tuhan yang telah mendengarkan tangisan mereka dan menyediakan semua kebutuhan mereka.

Bagian III

Saat itu tanah akan dipenuhi dengan bunga-bunga, pepohonan, serta danau-danau dan aliran-aliran air yang memberi kehidupan. Tanam-tanaman akan berbunga empat kali dalam setahun dan cuaca akan tetap konstan. Suhu tidak akan berubah-rubah dan tidak ada kebutuhan untuk mengganti pakaian yang sesuai dengan Iklim yang berbeda Tidak akan ada panas atau dingin yang berlebihan daripada yang dibutuhkan untuk kehangatan tubuh dan sumber daya lainnya. Tidak akan terjadi pertumbuhan melebihi dari yang dibutuhkan. Semuanya akan menjadi surga dimana mereka yang bisa bertahan akan melangkah di dalamnya, pada saat ketika Aku memanggil mereka dari rumah mereka, setelah hari dan jam yang terakhir itu.

Aku ingin agar kamu mengerti ke tempat mana Aku memanggilmu. Aku ingin kamu mengerti bahwa Aku sungguh menghendaki kamu memasuki sebuah Pemerintahan Damai yang memberi rasa damai ke dalam pikiran, hati, tubuh, dan jiwa. Ia akan berupa sebuah keberadaan yang penuh kedamaian, penuh kasih, karena kamu akan selalu hidup di dalam KehadiranKu.

Pada hari-hari pertama kamu akan mengira bahwa dirimu sendirian. Kamu akan melihat kesana kemari dan bertanya-tanya apakah ada orang-orang lain yang hidup. Kamu akan bertanya-tanya tentang keluarga, sahabat, orang-orang yang kau kasihi, dari segala masa. Apakah mereka bisa bertahan? Apakah mereka hidup?

Tetapi anak-anakKu, kamu tak pernah sendirian. Aku ada bersamamu dan Aku akan menuntunmu untuk berjumpa dengan orang-orang yang lain. jika anggota keluargamu masih hidup, kamu akan bertemu dengan mereka. Jika tidak, Aku akan memberimu  sebuah keluarga yang baru, sebuah rumah yang baru, dimana Aku ingin kamu memilikinya. Kamu tidak usah takut. Jika kamu hidup sendirian, dan ingin seperti itu, kamu bisa mengalaminya. Jika kamu ingin hidup bersama orang-orang lain, dalam sebuah kelompok keluarga, kamu bisa mengalaminya. Biarlah Aku yang memutuskan bagimu, karena Aku mengenal kamu dan Aku tahu segala keinginanmu.

Kamu akan muncul di sebuah daratan yang baru dan daratan itu akan sangat menyenangkan untuk kau saksikan. Kamu akan meninggalkan semua rasa trauma keputus-asaan, segala penyakit dan luka-luka, dan kamu menemukan penyembuhan di dalam pikiran, hati, tubuh dan jiwa.

Pada hari itu, hari pertama akan berupa sebuah penerangan yang dahsyat bagimu, dimana kamu akan mendapati duniamu yang baru. Allah sendiri yang akan memberi pencerahan dan kebijaksanaan kepadamu agar kamu mengetahui apa yang harus kau lakukan dan bagaimana kamu melakukannya, bagaimana bisa bertahan hidup, karena saat itu kamu hidup di sebuah dunia yang baru, sebuah dunia dimana tak ada lagi rasa takut, penyakit, permusuhan, pengeboman, polusi. Ia adalah sebuah dunia yang kau terima atas upah dari segala penderitaanmu saat ini.

Sedangkan bagi mereka yang mengalami Pengangkatan, sebelum saat Pemurnian Besar itu, mereka akan terbangun dan memanggilmu untuk bangun pula. Mereka juga perlu melakukan orientasi dengan lingkungan yang baru, karena meskipun mereka hidup melalui campur tangan Surgawi, tetapi mereka juga perlu menata kembali dirinya.

Membutuhkan waktu beberapa saat bagi semua orang untuk bisa memahami apa yang telah terjadi, dan menemukan rumah atau tempat bernaung mereka, untuk menemukan bahan makanan serta air, untuk mengerti bagaimana kamu akan hidup ke depannya. Anak-anakKu yang terkasih, bukankah keadaan saat itu begitu mulia?  

Bagian IV

Kini anak-anakKu yang terkasih, Aku ingin melihat unsur yang terpenting dari Pemerintahan Damai itu, yaitu mengisinya kembali dengan jiwa-jiwa bagi Surga. Selama saat Pemurnian Besar, banyak sekali pasangan-pasangan dari segala masa akan bertahan hidup bersama-sama, meski banyak pula yang tidak bisa. Semua orang-orang muda yang ingin hidup menikah akan diberi berkat yang istimewa untuk melakukan hal itu dan sementara pasangan-pasangan yang baru akan diberkati dengan memiliki anak-anak. Hal itu tidak berbeda dengan saat ini, orang-orang muda dan dewasa akan saling jatuh cinta dan menikah. Hanya saja saat itu, pasangan-pasangan akan memberikan Kemuliaan yang besar kepada Allah karena keputusan-keputusan mereka adalah suci, hidup di dalam kebajikan, dan mereka memiliki anak-anak seperti yang dikehendaki Allah. Semua anak-anak yang lahir saat itu hanya dipersembahkan bagi Allah saja.

Memang tidaklah dikehendaki bahwa semua pasangan yang menikah akan memiliki anak-anak. Tidak juga dikehendaki bahwa semua ibu akan melahirkan anak-anak beberapa kali. Mereka bukanlah ‘pabrik anak’. Oh tidak, Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku mengatakan kepadamu bahwa bayi-bayi yang lahir selama masa Pemerintahan Damai itu akan bersifat istimewa, karena mereka akan memuliakan Allah dan menjadikan Allah dihormati secara layak dan sepenuhnya di Surga.

Adalah sebuah karunia yang luar biasa pada saat-saat itu bagi pasangan yang menikah jika mereka diberi kesempatan untuk memiliki anak-anak, dimana ada sebuah keinginan besar dan Allah percaya bahwa itu adalah pasangan yang layak untuk menikah dan memiliki anak-anak. Akan ada juga beberapa pria tua yang ingin menikah, dan juga ada wanita-wanita tua yang ingin menikah. Namun semuanya akan diatur oleh Allah dan tak seorangpun yang akan dipaksa untuk menikah ataupun menikahi orang yang tidak dikasihinya dengan kasih yang murni dan sejati bagi sebuah pernikahan.

Selain itu, tidak semua pria atau wanita akan menikah. Hal ini bukan berarti bahwa mereka akan menjadi klerus atau suster. Tidak. Karena orang-orang seperti itu akan mendukung keluarga-keluarga, mengajar dan hidup di dalam doa, kesucian, dan kebajikan. Begitulah yang akan terjadi, anak-anakKu, dan Allah telah merancang Pemerintahan Damai itu.

Bagian V

Aku ingin mengatakan secara jelas bahwa setiap bayi yang lahir akan memberi Kemuliaan bagi Allah karena masing-masing akan menjalani kehidupan yang memberi mereka rahmat istimewa di hadapan Allah dan manusia. Dari sejak awal, ketika mereka menerima Rahmat di dalam Sakramen Pembaptisan, masing-masing akan menerima Rahmat yang istimewa yaitu menjadi sebuah berkat yang istimewa bagi dunia. Mereka akan bergabung dengan anak-anak yang lahir selama saat-saat akhir zaman yang dipanggil bagi pelayanan kepada Allah dan bersama-sama mereka terlibat dalam perbuatan-perbuatan suci yang berupa doa, kurban, menghormati dan  memuji Tritunggal Yang Mahakudus dan Bunda Allah Yang Kudus dan Terberkati.  

Bagian VI

Sementara anak-anak ini semakin bertumbuh dewasa, mereka tak akan mengalami godaan-godaan seperti kaum muda saat ini dan mereka akan memusatkan hidupnya secara murni bagi Allah saja. Mereka akan menjadi klerus atau kaum religius, mereka ada yang menikah dan memiliki anak-anak, atau mereka hidup membujang. Tetapi apapun jenis kehidupan yang mereka pilih, tujuan, bentuk maupun substansi kehidupan mereka hanya bagi Allah saja. Begitulah angkatan yang baru nanti akan tumbuh untuk memberi Kemuliaan bagi Allah. Dalam beberapa kasus ada anak-anak yang diselamatkan dan menjadi yatim piatu selama proses Pemurnian Besar dan peperangan itu. Anak-anak ini akan ditempatkan di rumah-rumah untuk diadopsi. Maka tak ada lagi anak-anak yatim piatu. Allah sendiri yang akan mencarikan rumah bagi anak-anak kecil itu dan tak seorangpun yang tak memiliki rumah, mulai dari yang paling muda hingga yang paling tua. Semuanya akan memiliki tempat untuk hidup. Semuanya akan memiliki kehidupan, pekerjaan, doa dan rasa damai, karena mereka menyadari bahwa mereka sedang melaksanakan Kehendak Allah.

Bagian VII

Saat itu adalah sebuah saat yang luar biasa, sebuah saat Rahmat berlimpah yang siap untuk diminta. Ia adalah sebuah saat kehidupan penuh doa serta saat Rahmat yang memberi kehidupan. Semuanya akan menerima dukungan Surgawi secara berlimpah.

Kini anak-anakKu, Aku percaya bahwa Aku telah memberikan penjelasan kepadamu di dalam Booklet terakhir, bagaimana Raja dan Ratu Surga dan Bumi akan memerintah bumi ini. Aku telah menunjukkan kepadamu karunia-karunia besar bagi hari-hari itu serta tujuan-tujuan yang akan dilaksanakan dalam Pemerintahan Damai. Kini Aku ingin menjelaskan sesuatu yang lain, sisi yang lain dari dunia ini, wilayah-wilayahnya, dan bagaimana dunia ini akan berfungsi. Telah diketahui oleh banyak orang bahwa merupakan Kehendak Allah jika beberapa negara tertentu dan benua-benua tertentu diperintah oleh monarki-monarki. Raja-raja dan ratu-ratu itu telah ditunjuk oleh Allah sejak lama. Negara-negara yang dipimpin oleh monarki-monarki ini telah memilih untuk menghentikan kekuasaan mereka dalam berbagai kasus atau mereka telah menerima sistem pemerintahan yang lebih demokratis, dimana raja dan ratu itu hanya menjadi sebuah simbol atau pemimpin tituler dari sebuah negara. Hal ini tidak berlaku bagi semua kasus, tetapi berlaku pada sebagian besar kasus.

Pada hari-hari Akhir Zaman, akan ada lebih banyak lagi informasi mengenai monarki-monarki dari berbagai negara beserta keturunan mereka. Hal ini karena kebutuhan dari semua orang untuk mengingat dan mengenal siapa mereka itu dan untuk memberikan pengakuan kepada mereka, karena di dalam Pemerintahan Damai nanti hal seperti itu akan dikenal dan diakui juga. Manusia saat itu (saat Pemerintahan Damai) akan memberikan penghormatan dan pujian yang istimewa kepada Raja dan Ratu  sebagai pengakuan akan kehormatan yang diberikan kepada keluarga-keluarga mereka dan mereka sendiri oleh Allah sendiri selama berabad-abad sebelumnya.

Ya anak-anakKu, selama Pemerintahan Damai itu akan ada raja-raja dan ratu-ratu, para bangsawan dan para pangeran. Namun mereka semua akan menghormati Allah dan IbuNya secara layak dan pantas. Anak-anakKu, Aku tidak mengatakan bahwa orang-orang kaya akan hidup karena mereka kaya, oh tidak, sama seperti keadaan mereka di hadapan Allah, serta garis keturunan mereka sebagai kaum bangsawan, orang-orang ini akan hidup dengan memperoleh pengakuan dari semua orang atas siapa diri mereka dan keluarga mereka. Pengetahuan atas gelar-gelar ini serta garis keturunan mereka akan memberikan Kemuliaan kepada Allah karena Dia telah menciptakan mereka untuk memiliki karunia ini dan kemudian mereka diberi dengan hal itu lagi.

Bagian VIII

Anak-anakKu, hal berikut ini juga akan terjadi di zaman Pemerintahan Damai nanti. Akan ada banyak orang yang telah memperoleh karunia kepandaian yang istimewa, orang-orang yang berilmu dan berpendidikan, yang akan ada bersama kita dan  semuanya akan mengajar, terlibat di dalam pekerjaan mereka bagi tujuan-tujuan dari Allah, dan memberikan Kemuliaan kepada Raja dan Ratu. Kami memiliki rencana untuk menyampaikan kepada banyak orang-orang ini tentang peranan mereka pada hari-hari Kemuliaan itu dan mencari dukungan mereka demi kebaikan semua orang. Mereka akan menolong semua orang, melayani semua orang, dan saling berbagi kehidupan dari komunitas-komunitas dimana mereka hidup. 

Begitulah anak-anakKu, kamu masih memiliki kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan kamu juga memiliki guru-guru. Namun disitu segala pekerjaan mereka akan memuliakan Allah.

Bagian IX

Ketahuilah hal ini, anak-anak yang terkasih, bahwa Allah telah menetapkan rencana bagimu untuk mengasihi Dia, melayani Dia dan tinggal bersama Dia. Dia telah dan akan menciptakan sebuah dunia dimana Dia bisa memperoleh penghormatan, pujian, penghargaan dan kasih yang layak bagiNya.

Allah Bapa bersama dengan Roh Kudus akan memandang kepada dunia dan Mereka akan merasa berkenan. Dia menciptakan bumi dan manusia untuk memberiNya Kemuliaan, dan Dia akan menerima Kemuliaan yang layak bagiNya, karena Dia akan menerimanya dari PuteraNya dan dari IbuNya, yang akan menyalurkan segala kemuliaan yang diberikan kepada Mereka secara langsung kepadaNya, Sang Pencipta.

Anak-anak yang terkasih, siapakah yang seperti Allah? Siapakah yang bisa mengukur besarnya kasih, keagungan, kuasa yang menakjubkan dari Allah, di dalam kebesaran KebajikanNya , Kesucian dan Karunia-karuniaNya? Dialah Kemuliaan, Hormat dan Kuasa sepanjang segala masa, dan Aku memuji, menghormati dan berterima-kasih kepada BapaKu Yang Kekal atas segala sesuatu yang diberikan kepadaKu dan kepadamu.

Bagian X

Ada banyak lagi yang akan Kukatakan kepadamu, anak-anak yang terkasih. Aku adalah Putera dari Yang Maha Tinggi, Allah Bapa. Aku adalah Putera Kekal dari Bapa, Aku adalah Pribadi Kedua dari Tritunggal Terberkati yang menjadi manusia untuk hidup di antara umatNya. Kamu adalah umatKu, suatu umat yang bersifat imamat, suatu umat yang kudus, suatu umat yang dipisahkan bagi keabadian.

Jangan pernah melupakan hak istimewamu karena kamu dipilih oleh Allah sebagai milikNya sendiri. Jangan pernah lupa bahwa umat Katolik, lebih dari yang lainnya, memiliki tanggung jawab yang besar dan mengagumkan untuk menjalani kehidupan yang layak bagi keistimewaanmu ke arah mana kamu dipanggil. Jangan pernah melupakannya dan hiduplah sesuai dengan hal itu. Jadikan hidupmu sebagai karya Allah, sebuah anugerah khusus dari Allah, bagi Allah, di dalam Tritunggal yang Terberkati. Jangan terlalu memikirkan hak istimewamu. Aku juga tidak pernah melakukan hal itu hingga kini. Jangan pernah memikirkan kelebihan dan jasamu sendiri. Jangan pernah merasa sombong atau dirimu pantas untuk memperoleh penyelamatan. Cara hidupmu, cara bekerjamu dan berdoa, sekarang dan di dalam Pemerintahan Damai nanti, adalah untuk terus mencari tingkat kekudusan dan kebajikan seperti yang diinginkan Allah atas dirimu, karena setiap orang itu unik dan setiap orang menerima Rahmat untuk mencapai hal itu, ke tempat mana mereka dipanggil. Berjuanglah selalu untuk menyempurnakan dirimu. Jangan pernah menganggap dirimu sempurna atau ‘telah sampai’ pada tingkat kebajikan yang ditentukan Allah pantas bagimu, karena jika kamu melakukan hal itu, maka kamu bertindak dalam kesombongan dan kesia-siaan.

Aku berkata hal ini kepadamu untuk memperingatkan kamu, agar kamu berhati-hati, dimana informasi yang diberikan kepadamu ini bisa membuatmu menjadi kendur dan melemahkan usahamu. Janganlah melakukan hal itu. Janganlah mengendurkan usahamu karena kamu tidak tahu bahwa mungkin saja doamu yang terakhir yang bisa memberimu Rahmat untuk mampu bertahan di tengah krisis Iman dan krisis di duniamu. Sadarilah hal ini dan berteguhlah selalu.

Bagian XI

Saat sekarang ini tidaklah lama lagi sebelum kamu menyaksikan bencana-bencana besar terjadi yang sekaligus menunjukkan saat akhir dari zamanmu ini. Dengan pikiran seperti ini, Aku memintamu untuk memantapkan komitmenmu terhadap doa, belajarlah dan lakukanlah Keutamaan. Aku meminta kepada semua orang untuk bersatu dengan sahabat-sahabat yang berpikiran sama, untuk mempersembahkan doa dan adorasi kepada Allah dan IbuNya. Tentu saja hal ini baik jika dilakukan di dalam kelompok-kelompok doa mingguan atau bahkan seminggu tiga kali, yang secara sistematis mempersembahkan doa-doa untuk memohon Rahmat dan segala keperluan bagi saat-saat Akhir Zaman ini, serta bagi intensi-intensi Yesus, Maria dan Yosef. Panggillah Kami agar hadir bersamamu demi kepentingan doa-doamu dan dan mintalah Rahmat dari Kami agar kamu bisa bertahan.

Kesimpulan

Aku telah berusaha, melalui Booklet ini, untuk menjelaskan berbagai hal kepadamu mengenai dunia, keluarga, serta orang-orang di saat Pemerintahan Damai itu. Bagi mereka yang membaca dan percaya, Rahmat akan diberikan secara melimpah. Ini adalah hadiah yang memberimu Pengharapan. Ini adalah Rahmat Allah yang mempertahankan kamu. Ini adalah doaKu agar kamu semua menginginkan, di dalam doa, untuk bersama-sama dengan Kami di dalam Pemerintahan Damai, dan berteguh di dalam kehidupan doamu dan pertumbuhanmu di dalam kesucian dan keutamaan.

Selama hari-hari ini lakukanlah segala upaya untuk bisa berada bersamaKu di dalam Sakramen Terberkati. Bicaralah kepadaKu tentang keluarga dan sahabat-sahabatmu. Belajarlah dariKu agar kamu menjadi bijaksana, berhati-hati dan sabar. Carilah nasihatKu, kasihilah Aku, dan serahkanlah semuanya kepadaKu melalui IbuKu, Maria Terkudus, yang akan menghiasi doa-doamu dengan sebuah pakaian Rahmat agar didengarkan di hadapan Tahta Allah. Semoga Kehendak KudusNya menjadi keinginanmu juga, dan semoga Kehendak KudusNya terlaksana dalam dirimu.

Anak-anakKu, Aku menunjukkan bahwa perkataan ini adalah milikKu, Yesus Kristus, Putera Bapa Yang Kekal dan Bapa Yang Maha Kasih, dan bahwa sekretarisKu telah dengan setia dan benar mempersiapkan setiap kata yang Kusampaikan bagi kamu. Aku akan memberkati setiap orang yang membaca kalimat-kalimat ini sebagai PerkataanKu, dengan Rahmat yang istimewa sekarang: Dalam nama Bapa Yang Kekal, dan dalam nama Roh Kudus yang akan memberimu segala berkat bagi saat-saat ini.

Aku tetaplah :



Yesus Kristus
Putera Allah
Sabda Allah Yang Hidup

2 Nopember 1993


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

Friday, August 25, 2017

Vortex : Kemurtadan & Dia bukanlah Allah

Vortex - Kemurtadan
Hanya inilah kata yang pas

Hari ini wawancara kardinal Burke dengan sahabat-sahabat kami di The Wanderer dimana dia menjawab pertanyaan mengenai ketidak-setiaan dari begitu banyak pemimpin di dalam Gereja Katolik pada hari-hari ini beserta kemurtadan yang menjadi akibatnya.

Kardinal Burke dengan tegas menyebutnya: kemurtadan ! Hanya inilah kata yang pas ! Sebuah gerakan yang menjauhi Iman, sebuah penolakan atas apa sebenarnya Gereja itu, yang tidak lain adalah Yesus Kristus, Mesias, Putera Allah, yang hadir di dunia dan melanjutkan misi penyelamatanNya sepanjang masa melalui peran serta manusia. Betapa jahatnya jika kelompok orang-orang yang tertahbis ternyata mereka tunduk kepada kemurtadan. Tak ada yang lebih buruk daripada kemurtadan apostolik, dan inilah yang terjadi saat ini pada diri para klerus dan uskup-uskup yang rusak, lemah dan munafik. 

Perkataan kardinal Burke mengajak kita kembali kepada penyangkalan Yudas, yang diceritakan di dalam Kisah Rasul-rasul, ketika paus pertama, Petrus, menyatakan bahwa Yudas, yang ikut berperan serta di dalam misi keselamatan namun kehilangan keselamatan itu beserta peran kerasulannya, dan Yudas harus pergi menuju ‘tempatnya sendiri’. Yudas adalah yang pertama kali murtad diantara para rasul. Dan sayangnya, Yudas bukanlah yang terakhir. Seperti halnya St.Petrus mengatakannya saat itu, demikian pula saat ini St.Petrus bisa mengatakan hal yang sama, agar umat beriman tidak dituntun kepada kesesatan lebih jauh.

Hadapilah kenyataan bahwa saat ini ada banyak Yudas-Yudas, pengkhianat, orang-orang yang murtad, yang bergerak bebas di dalam Gereja. Mereka menyangkal Kristus. Mereka menyangkal Gereja KudusNya. Mereka itu harus dibuka kedoknya dan dihentikan langkahnya.



Vortex - dia bukanlah Allah
Paham neo-arianisme sedang merasuki hirarki gereja

Saat ini paham neo-arianisme sedang merasuki hirarki gereja. Arianisme adalah sebuah aliran bidaah abad ke 4, yang menyangkal Keilahian Kristus.

Apakah dia adalah orang yang baik hati? Ya, demikian kata Arius, nama seorang imam sesat yang kemudian namanya menjadi nama dari paham aliran sesat itu: arianisme. Apakah dia seorang yang mulia? Ya, demikian jawab Arius beserta semua pengikutnya. Apakah dia semacam superman, seorang yang layak ditiru? Ya dan ya. Semua jawaban diatas adalah ya, kecuali bahwa dia bukanlah Allah. Itulah jawaban terakhir mereka. Dan jika jawaban seperti itu juga menjadi jawaban terakhir bagi klerus ‘Arianist’ maka mereka akan menderita nasib yang sama seperti imam abad ke 4 itu, yang memamerkan segala keangkuhannya di seluruh wilayah Constantinople setelah dia memperoleh rasa simpati dari kaisar dan diijinkan untuk kembali ke rumahnya setelah dia mengalami pengusiran.

Sementara mondar-mandir kesana kemari dia tiba-tiba diserang dengan apa yang oleh seorang penulis kontemporer disebut "relaksasi perut yang kencang, bersamaan dengan muntah-muntah, perutnya menonjol, diikuti oleh perdarahan yang berlebihan dan turunnya usus yang kecil…” Juga bagian limpa dan hatinya mengalami pendarahan ... "Singkatnya, Tuhan telah memukulnya. Tuhan mengizinkan dia, untuk sementara, tetap bertahan dalam kecongkakannya dan dosa-dosanya, tapi di dalam Tuhan, tidak hanya ada belas kasihan saja, namun juga ada keadilan.


Karena itu para kardinal, uskup serta imam yang saat ini berbuat seperti itu, segeralah kembali saat ini juga, karena mereka yang sedang berada di jalan yang sama dengan Arius. Mereka mondar-mandir dengan penuh kecongkakan, memberitakan segala apa yang mereka inginkan. Mereka harus berhati-hati dengan apa yang mereka makan.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

Wednesday, August 23, 2017

Komentar Gereja Tetangga tentang PF

Komentar Gereja Tetangga tentang PF:
NEWSFAITHPOLITICS - U.S.Mon Sep 28, 2015 - 4:20 pm EST

PARA PEMIMPIN GEREJA EVANGELIS AMERIKA SERIKAT MEMPERINGATKAN BAHWA PAUS FRANCISCUS SEDANG MENGGIRING GEREJA KE ARAH KIRI




Albert Mohler, president of the Southern Baptist Theological Seminary

By John-Henry Westen

September 28, 2015 (LifeSiteNews) -- Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pemimpin Gereja Evangelis konservatif di Amerika Serikat telah memperingatkan umat Katolik konservatif bahwa Paus Fransiskus sedang menggiring Gereja Katolik ke arah kiri. Pemimpin yang sama ini selama bertahun-tahun telah bekerja sama dengan umat Katolik pro-life dan pro-keluarga dalam pendekatan bersama untuk membela kehidupan dan keluarga.

Kritik paling tajam datang dari salah satu pemikir terkemuka dari Gereja Evangelis di Amerika Serikat, Albert Mohler, Presiden dari Seminari Teologis the Southern Baptist.

Yang juga berbicara keras adalah Russell Moore, presiden dari the Ethics & Religious Liberty Commission (ERLC) of the Southern Baptist Convention, yang sangat menyesalkan bahwa pidato Paus Francis kepada Kongres (Amerika Serikat) hari Kamis lalu yang sama sekali tidak memiliki kejelasan. "Saya menganggap bahwa pidato Paus itu adalah sebuah kesempatan untuk mengatasi masalah moral yang mendesak, seperti budaya aborsi dan kebebasan beragama, agar masalah itu disampaikan secara lebih jelas dan langsung, daripada yang telah disampaikan olehnya," katanya.

Mohler, yang ikut menandatangani Deklarasi Manhattan yang terkenal itu, bersama-sama dengan para pemimpin Katolik dan pemimpin Kristen lainnya, dia memperingatkan bahwa penampilan paus di Kongres, "telah memberikan sinyal yang sangat jelas kepada umat Katolik konservatif bahwa mereka benar-benar sedang menghadapi apa yang mereka takutkan, yaitu seorang paus yang tidak hanya condong ke kiri, tapi dia juga akan membawa Gereja Katolik Roma ke arah kiri bersamanya."

Mohler memperingatkan dengan keras betapa paus Franciscus, di hadapan konggres Amerika Serikat, ‘bahkan tidak menyebut kata Yesus Kristus sama sekali’.

"Lebih jauh lagi,” Mohler mengatakan, “di antara hal-hal yang tidak disebutkan oleh paus secara khusus adalah keprihatinan Gereja Katolik tentang aborsi dan definisi mengenai pernikahan yang secara eksklusif merupakan persatuan antara pria dan wanita," demikian tambah Mohler. "Sebaliknya, apa yang dikatakan oleh paus dalam masalah itu (aborsi dan perkawinan) adalah berupa pendekatan yang sangat kabur dan secara sengaja paus berusaha menghindari sesuatu yang membuat banyak orang akan bertanya-tanya: apakah dia benar-benar membicarakan tentang aborsi / perkawinan, atau tidak sama sekali."

Komentar Mohler tentang penampilan PF di hadapan Kongres Amerika Serikat:

“Paus,” demikian Mohler mencatat, “memang menyebutkan kata pernikahan, tetapi dia tidak pernah mendefinisikannya dan dia, tentu saja, tidak memperhatikan fakta bahwa Gereja Katolik Roma mengartikan pernikahan sebagai dan hanya sebagai penyatuan antara pria dan wanita."

Selanjutnya Mohler melanjutkan :

Sebagai gantinya paus menawarkan sebuah pernyataan yang dapat ditafsirkan oleh hampir semua orang, karena setiap individu mungkin ingin menafsirkannya secara berbeda, dimana paus saat itu menyebutkan pernikahan dan keluarga tanpa menentukan apa definisinya. Dan paus berbicara tentang masa depan pernikahan sedemikian rupa hingga hampir tidak ada seorangpun yang mempedulikan posisi mereka di tengah revolusi moral saat ini jika seseorang tidak setuju dengannya. Lebih jauh lagi, meskipun kesucian hidup manusia adalah ajaran mendasar dalam Gereja Katolik Roma, tetapi hal itu hampir tidak dapat ditemukan dalam pernyataan paus. Yang secara eksplisit tidak ada pada pidato paus adalah referensi tentang aborsi dan fakta bahwa aborsi sekarang adalah salah satu isu paling depan dan paling  kontroversial di Amerika saat ini.

Mengutip Huffington Post, Mohler mencatat, "Hanya 75 kata dari 3400 kata" pada pidato paus kepada Kongres Amerika Serikat ‘yang ada kaitannya dengan apa saja yang mendekati’ masalah kehidupan dan pernikahan.”

Menurut Mohler, paus "telah condong ke kiri dengan melalui begitu banyak tindakan simbolis serta begitu banyak isyarat dan pernyataan, namun tidak ada pertanyaan dalam kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi paus untuk berbicara pada sebuah acara bersama dengan Kongres Amerika Serikat, dimana dia membiarkan prioritasnya (keinginan-keinginannya) diketahui secara jelas dimana prioritas tersebut, dalam bahasa politik, tidak dapat disangkal lagi adalah condong ke kiri."

Komentar Mohler tentang pendekatan umum dari paus Francis:
Menganalisis pendekatan paus, Mohler mengatakan bahwa "bagian dari kesuksesan paus Fransiskus adalah kepribadiannya dan cara keterlibatannya yang terbuka," dan meminta agar sifat-sifat tersebut ditiru.

Selanjutnya dia menambahkan:

Sebenarnya hal ini merupakan kesempatan untuk menghindari kesulitan dalam menguasai kebenaran Kristiani. Ini adalah usaha paus yang disengaja untuk menghindari konfrontasi langsung dengan budaya sekularisasi. Ini adalah upaya paus untuk mencoba menyesuaikan dirinya dengan revolusi moral ini, dengan cara merubah ajaran gerejanya sendiri, namun dengan menjajakannya secara tersembunyi, atau dalam kasus pidatonya kepada Kongres, bahkan paus tidak menyebutkannya (ajaran Gereja) sama sekali. Bahkan dia tidak berani mendefinisikan arti pernikahan yang sangat penting bagi Gereja Katolik,  yang sebenarnya hal itu adalah salah satu sakramen yang diakui oleh gereja, namun paus Franciscus tidak merujuk pada pentingnya pernikahan dan dia juga tidak mendefinisikannya, dan hal itu adalah benar-benar kejadian yang luar biasa.

Mohler mengaitkan popularitas liar dari Francis dengan cara pendekatan yang dilakukannya selama ini. "Itulah sebabnya mengapa ada begitu banyak orang yang tertarik kepada paus Franciscus, dimana jika umat tidak mau melakukan hal itu maka mereka akan ditolak oleh ajaran gerejanya sendiri dan paus akan bisa menentang mereka secara terbuka," kata Mohler. “Karena itulah anda bisa menyukai paus Franciscus, karena dia tidak secara khusus menempatkan dirinya sebagai pembela ajaran (sesat) yang menyebabkan pelanggaran semacam itu dilakukan."

Mohler berbicara tentang ke arah mana pendekatan paus Franciscus itu menuju:
"Meskipun tidak ada perubahan mendasar dalam ajaran aktual Gereja Katolik Roma," demikian menurut Mohler, "tetapi jelas bahwa dalam hal proses pastoral dan aplikasinya paus ini tidak hanya mengarahkan Gereja Katolik ke arah yang lebih liberal, tapi sekarang dia bahkan telah mengirimkan sinyal prioritasnya dan prioritas tersebut adalah keputusannya yang akan membawa Gereja Katolik ke arah yang lebih liberal."

Di dalam diri Francis, Mohler melihat jenis kepemimpinan religius yang dimiliki oleh media sekuler dan itulah yang dirindukan oleh kaum teolog beraliran kiri. "Sebuah contoh kepemimpinan yang tidak mau menjelaskan isu-isu yang ada, sebuah contoh kepemimpinan yang berpindah perhatian dari masalah teologi kepada masalah kesalehan, sebuah contoh kepemimpinan yang tidak berani mengemukakan pertanyaan-pertanyaan ceroboh dan tidak mau memperhatikan isu-isu yang sulit, di mana kebenaran harus didefinisikan dan dipertahankan. "

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/


Monday, August 21, 2017

KOREKSI FORMAL TERHADAP PF

NEWSCATHOLIC CHURCHFri Aug 18, 2017 - 4:26 pm EST

KOREKSI FORMAL TERHADAP PF : 12 FAKTA YANG HARUS ANDA KETAHUI

by Dorothy Cummings McLean

ROME, Italy, August 18, 2017 (LifeSiteNews) — Dalam sebuah wawancara 14 Agustus 2017 Kardinal Leo Burke mengatakan kepada media The Wanderer bahwa sebuah koreksi formal atas beberapa ajaran PF mengenai perkawinan dan keluarga adalah perlu.

12 fakta mengenai koreksi yang diusulkan itu:

1) Koereksi ini adalah sebagai upaya untuk menjernihkan kebingungan dan mengatasi perpecahan di dalam Gereja Katolik yang disebabkan karena adanya perbedaan dalam penafsiran terhadap anjuran paska-synodal Amoris Laetitia dari PF

2) Koreksi ini merupakan kelanjutan dari dubia (pertanyaan keraguan dari 4 orang kardinal) mengenai implikasi doktrinal dari paragraf 300-305 Amoris Laetitia, yang dikirimkan kepada PF dan  Cardinal Gerhard Müller yang saat itu menjabat sebagai kepala Kongregasi bagi Doktrin Iman, pada 19 September 2016

3) Dubia itu beserta surat yang menyertainya ditandatangani oleh Cardinals Walter Brandmüller, Carlo Caffarra, Joachim Meisner (almarhum) dan Raymond Burke.

4) Tetapi PF memilih untuk tidak menanggapi dubia itu sehingga kebingungan dan perpecahan mengenai penafsiran Amoris Laetitia terus berlanjut di dalam Gereja Katolik, dimana hal ini memerlukan sebuah koreksi yang segera.

5) Sebagai bukti dari adanya perpecahan ini, Cardinal Burke berkata kepada The Wanderer, “Beberapa orang uskup mengatakan kepadaku bahwa jika mereka bertahan dengan ajaran yang otentik dari Gereja mengenai perkawinan yang menyimpang, maka umat akan cenderung untuk menolak ajaran-ajaran Gereja. Umat berkata bahwa ‘uskup yang lain mengajarkan sesuatu yang berbeda, karena itu mereka lebih memilih uskup yang lain saja.’ ”

6) Sebagai bukti dari perpecahan lebih jauh, Cardinal Burke mengutip apa yang dilakukan oleh Uskup Agung Malta yang mengatakan bahwa uskup-uskup Malta ‘mengikuti ajaran dari PF dan bukan paus-paus sebelumnya,’ dimana hal ini adalah sebuah pernyataan yang ‘mengejutkan’, demikian menurut Cardinal Burke. (Yang dimaksud mengikuti ajaran dari PF disini adalah memberikan Komuni kepada para pezinah tanpa persyaratan pertobatan ataupun pengakuan dosa).

7) Meskipun sebuah koreksi formal (mengenai masalah doktrinal) terhadap paus yang sedang menjabat, belum pernah terjadi selama berabad-abad sebelumnya, tetapi memang pernah ada tindakan koreksi terhadap paus-paus pada masa lalu mengenai beberapa hal, termasuk dalam masalah administrativ.

8) Koreksi yang diusulkan itu akan menunjukkan ajaran yang jelas dari Gereja Katolik mengenai perkawinan, keluarga, perbuatan yang salah secara intrinsik, serta masalah-masalah lain yang sekarang semua itu  diragukan karena adanya Amoris Laetitia, serta membandingkannya dengan apa yang sedang diajarkan oleh PF.

9) Jika ada sebuah koreksi, maka ia akan meminta kepada PF agar menyesuaikan ajarannya di dalam ketaatan kepada Kristus dan Magisterium Gereja.

10) Koreksi itu akan berupa sebuah deklarasi formal dimana, menurut Cardinal Burke, PF ‘berkewajiban’ untuk menanggapinya.

11) Cardinal Burke menekankan bahwa Uskup Roma (Paus) merupakan prinsip penyatuan dari semua uskup, maka tanggung jawab dari PF adalah menghentikan perpecahan yang ada saat ini yang terjadi diantara uskup-uskup dengan melalui sebuah penegasan yang jelas atas ajaran Gereja.

12) Sementara dia menentang segala bentuk skisma di dalam Gereja Katolik, Cardinal Burke yakin bahwa saat ini telah dan sedang terjadi sebuah kemurtadan di dalam Gereja, seperti yang dinubuatkan oleh Bunda Fatima.


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/