Monday, January 29, 2018

Dari bu Lucy - KARDINAL EIJK MEMINTA PAUS UNTUK MENGKLARIFIKASI....


KARDINAL EIJK MEMINTA PAUS UNTUK MENGKLARIFIKASI PERTANYAAN TENTANG (PASANGAN) YANG BERCERAI DAN MENIKAH LAGI

Oleh: Maike Hickson
26 Januari 2018

Seperti yang dilaporkan oleh Katholisch.de - situs resmi para uskup Jerman - hari ini, Kardinal Willem Eijk, kardinal Belanda dan Uskup Agung di Utrecht, meminta agar Paus Fransiskus membawa terang ke dalam kebingungan seputar pertanyaan tentang bagaimana menghadapi mereka yang bercerai dan menikah lagi di Gereja. Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan hari ini di surat kabar Belanda Trouw, Cardinal Eijk (64) mengatakan: "Orang-orang menjadi bingung, dan itu tidak baik."

Kardinal Eijk merujuk kepada ajaran ambigu yang berasal dari dokumen paus Amoris Laetitia. Seperti yang dikatakan Katholisch.de:

Francis meminta agar gagasan itu dimungkinkan, dalam kasus-kasus individual, bahwa mereka yang bercerai dan menikah lagi bisa memiliki akses kepada Sakramen-sakramen - setelah pemeriksaan pastoral yang hati-hati, dan bahkan jika pernikahan kanonik mereka sebelumnya masih berlaku.

Kardinal Eijk mengusulkan agar paus menulis sebuah dokumen tambahan yang menghapus semua keraguan itu. Eijk sendiri, dalam hal ini, mendukung penafsiran yang lebih ketat terhadap Hukum Kanonik. Menurutnya, umat Katolik tidak boleh diizinkan untuk menikah kembali jika perceraian mereka belum diproses ke pengadilan perkawinan Gereja. Jika tidak, menurut Eijk, pasangan ini tidak boleh memiliki akses untuk menerima Komuni Kudus. Seperti yang dia katakan, menurut terjemahan Mark de Vries:

"Kita mempunyai Sabda Kristus, bahwa pernikahan itu satu kali dan tak terpisahkan. Itulah yang kami pertahankan di keuskupan agung. Ketika sebuah pengadilan gerejawi telah menyatakan sebuah pernikahan batal, maka secara resmi dikonfirmasikan bahwa tidak pernah ada pernikahan atas suatu pasangan. Hanya pada saat itulah, seseorang bebas untuk menikah (kembali) dan menerima sakramen Pengakuan dan Komuni Kudus."

Seperti yang dilaporkan Katholisch.de, Kardinal Eijk juga mengkritik perdebatan tentang topik ini di dalam Gereja Katolik: “Satu konferensi uskup menetapkan peraturan yang berbeda dari yang lainnya.” Dia berkata: "Tapi apa yang 'benar' di satu tempat tidak bisa tiba-tiba menjadi 'tidak benar' di tempat lain."

Pernyataan Kardinal Eijk ini memiliki bobot yang cukup besar karena dia adalah seorang ahli yang dihormati dalam hal pertanyaan-pertanyaan seputar teologi moral. Selain itu, dia bukanlah seorang prelatus pensiunan dan karenanya dia mengambil risiko lebih besar untuk membuat pendirian semacam itu. Pada tahun 2015, dia termasuk di antara para penandatangan surat 'tiga belas Kardinal' kepada Paus Fransiskus, yang meminta sebuah prosedur yang fair selama berlangsungnya Sinode para Uskup yang kedua tentang Pernikahan dan Keluarga.

Lebih jauh lagi menjelang Sinode Keluarga Kedua tahun 2015, Kardinal Eijk termasuk di antara sebelas kardinal yang menerbitkan sebuah buku untuk membela ajaran tradisional tentang pernikahan, yang berjudul Eleven Cardinal Speak on Marriage and the Family: Essays from a Pastoral Standpoint. Dalam buku itu, Kardinal John Onaiyekan (Nigeria) menyampaikan kata-kata berikut yang sekarang ini berdering dengan nada yang menusuk:

Sinode (tentang keluarga) diadakan bukan untuk memutuskan apakah pasangan yang bercerai dan menikah kembali bisa menerima Komuni Kudus. Ini tentu bukan tujuan sinode. Sinode juga tidak diadakan untuk membahas masalah homoseksualitas dan apakah dua pria Katolik atau dua wanita Katolik dapat hadir di altar untuk menikah. [...] Karena ini adalah isu-isu yang sudah jelas dalam doktrin kita. Sinode tidak diadakan untuk mengubah doktrin atau ajaran Gereja.


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

Friday, January 26, 2018

NUBUATAN TENTANG KEMURTADAN DARI GEREJA KATOLIK

NUBUATAN TENTANG KEMURTADAN DARI GEREJA KATOLIK


Bunda Gereja kita Yang Kudus – Dari Kemuliaan Kepada Debu – Dari Debu Kepada Kemenangan – Kemenangan Bunda Kudus kita dan Ratu Yang Mulia,
Maria Yang Tak Bernoda


Kemurtadan Besar - apakah kita diperingatkan? Sudahkah kita diberitahu? Oleh siapa? Kapan? Mengapa? Apakah ‘kejatuhan besar’ itu - Kemurtadan Besar - telah dinubuatkan; dan, apakah kita sekarang sedang hidup dalam masa-masa sulit yang telah dinubuatkan itu? Kemurtadan telah dimulai, namun akan merebak sepenuhnya ketika Fransiskus menyatakan berbagai ajaran sesat dari kaum modernis sebagai dogma baru, setelah berlangsungnya Sinode Oktober 2014 (5-19 Oktober 2014), saat artikel ini diterbitkan.

Pembaca mungkin terkejut mengetahui bahwa ‘kejatuhan besar ini’ adalah salah satu peristiwa yang paling banyak dinubuatkan dalam sejarah. Prediksi atau nubuatan-nubuatan ini ditemukan di atau diturunkan dari pewahyuan. Sebelum melangkah lebih jauh, akan lebih bijaksana untuk menyampaikan beberapa kalimat, untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan istilah pewahyuan, dimana ada dua macam pewahyuan yang kita kenal: Ilahi dan pribadi.

Pewahyuan Ilahi dapat ditemukan di dalam Kitab Suci dan di dalam Deposit Iman Gereja Katolik. Pewahyuan ini berakhir sampai pada para Rasul, dan sama sekali tidak dapat salah. Oleh karena itu, sebagai Kebenaran diwahyukan secara Ilahiah, hal itu harus dipercaya oleh semua orang.

Pewahyuan pribadi adalah inspirasi atau wahyu yang diberikan oleh Tuhan kepada individu-individu tertentu demi kepentingan mereka sendiri atau demi kepentingan orang-orang lain, seperti yang dikatakan oleh St. Paulus: "Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama." (1 Kor 12 : 7). Tidak seperti pada Pewahyuan Ilahi, pada pewahyuan pribadi tidak ada orang yang diharuskan untuk mempercayainya. Tetapi jika pewahyuan pribadi itu otentik, maka tindakan tidak mempercayai hal itu sama saja dengan kita mengarahkan telinga yang tuli kepada Tuhan. Tindakan semacam ini akan mengakibatkan hilangnya kekayaan spiritual, seperti yang diajarkan oleh St. Thomas Aquinas: "… nubuat, seperti halnya rahmat cuma-cuma lainnya, diberikan kepada kita demi kebaikan Gereja." (Summa, SS - 172, 4). Tuhan selalu memiliki tujuan bagi apapun yang dilakukan-Nya, dan jika Dia mengungkapkan sesuatu kepada kita, kita boleh merasa yakin bahwa Dia melakukan hal itu demi kebaikan kita sendiri. Hanya orang bodoh saja yang akan mengabaikan apa yang dinyatakan oleh Kebijaksanaan Tuhan yang tak terhingga kepada kita.

Contoh manfaat yang telah kita terima melalui pewahyuan pribadi dapat ditemukan dalam harta atau kebaikan spiritual yang diterima oleh Gereja melalui pewahyuan-pewahyuan selama hampir 2.000 tahun ini. Beberapa diantaranya adalah: sebagian besar dari berdirinya Ordo-ordo Religius, yang telah mendatangkan banyak manfaat bagi Gereja dan telah menghasilkan begitu banyak orang-orang kudus, semua itu didirikan oleh para pendirinya masing-masing melalui pewahyuan pribadi atau disebut juga ilham; doa-doa yang tak terhitung banyaknya, termasuk Rosario Kudus, yang diberikan kepada kita melalui pewahyuan pribadi; enam belas macam skapulir yang telah disetujui oleh Gereja, termasuk Skapulir Coklat dari Gunung Karmel, semua ini sampai kepada kita melalui pewahyuan pribadi; devosi kepada Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda, telah sampai kepada kita melalui pewahyuan pribadi; beberapa doa kaplet, seperti kaplet Bunda Dukacita, kaplet para Malaikat, dan lain-lainnya, semuanya ini sampai kepada kita melalui pewahyuan pribadi. Daftar ini bisa terus berlanjut dan hampir tak ada habisnya. Menilai dari karunia-karunia surgawi ini saja, seseorang dapat dengan mudah melihat betapa besar manfaat spiritual yang kita peroleh  dengan mengikuti Tangan Allah yang menuntun ini, melalui pewahyuan pribadi.

Apakah Kemurtadan Massal Dengan Menjauhi Iman Katolik Mungkin Terjadi?

Kita tahu bahwa Gereja Katolik akan mampu bertahan sampai akhir zaman:  Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Mat.28:20)  Namun demikian, janganlah mengira bahwa Gereja (Katolik) akan selalu memiliki jumlah umat beriman yang besar, karena umat Katolik yang setia dalam jumlah besar ini tidak ada ditulis di dalam Kitab Suci maupun di tempat lainnya. Justru sebaliknya, Kitab Suci jelas mengatakan kepada kita: Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Luk 18: 8).

Sejarah telah menyaksikan berkali-kali dimana seluruh bangsa (Inggris) dan bahkan kelompok-kelompok bangsa (the Great Eastern Schism), yang dulunya adalah Katolik, telah murtad dari Iman Katolik. Dan hal ini (kemurtadan ini) akan terjadi dalam skala yang lebih besar, terutama karena "dunia yang makin menyusut" karena adanya teknologi modern, yang sama sekali tidak terbayangkan sebelumnya, dan faktanya, hal ini telah dinubuatkan dan kini telah dan sedang terjadi.

Hal ini terjadi, sebagian, karena musuh-musuh Gereja telah menjadi ahli sejarah yang cerdik, dan mereka sadar akan fakta bahwa penganiayaan eksternal terhadap Gereja benar-benar membawa pertumbuhannya yang lebih besar, seperti yang dikatakan pepatah: "Darah para martir adalah benih Iman." Itulah sebabnya selama berabad-abad mereka (musuh-musuh Gereja) telah memusatkan usaha mereka untuk menghancurkan ajaran Katolik melalui berbagai macam infiltrasi.

Paus St. Pius X memperingatkan Gereja tentang kemurtadan ini, pada tahun 1907:

"Mereka (musuh-musuh Gereja) melaksanakan rancangan mereka untuk melemahkan (Gereja), bukan dari luar, tetapi dari dalam. Oleh karena itu, bahaya itu hadir pada hampir seluruh pembuluh darah dan jantung Gereja, dimana cedera yang ditimbulkannya dapat dilihat dari kenyataan bahwa pengetahuan mereka (musuh Gereja) tentang Gereja Katolik semakin dalam. Selain itu, mereka meletakkan kapaknya bukan pada cabang dan tunas, tetapi juga pada akar, yaitu iman dan serat-seratnya yang paling dalam." – Pascendi Dominici Gregis

Paus St. Pius X sebenarnya tidak mengungkapkan sesuatu yang baru. Sebaliknya, dia menambahkan peringatannya sendiri kepada paus-paus lainnya dan juga mengingatkan tentang banyaknya peringatan yang telah dikirimkan oleh Surga selama ratusan tahun ini.

PERINGATAN-PERINGATAN DARI BUNDA ALLAH, MARIA YANG TERKUDUS

Our Lady of Good Success

Pada awal abad ke-17, seorang biarawati Conceptionist di Ekuador, Ibu Mariana de Jesus Torres (1563-1635), adalah penerima berbagai penampakan dari Bunda Allah, termasuk banyak nubuatan mengenai abad ke-20. Fakta bahwa nubuat-nubuat ini dimulai pada 400 tahun yang lalu membuat hal itu sangat penting untuk diperhatikan. Jenazah ibu Mariana yang tidak rusak diketahui pada tahun 1906 dan ia masih dapat dilihat hingga hari ini.

"Saya sampaikan kepadamu bahwa sejak akhir abad ke-19 dan tak lama setelah pertengahan abad ke-20 ... Akan sulit untuk menerima Sakramen Pembaptisan, dan juga Sakramen Penguatan ... Semangat Katolik akan membusuk dengan cepatnya; cahaya Iman yang amat berharga secara bertahap akan padam ... "

"Berbagai ajaran sesat akan disebarkan di negeri ini, yang saat itu menjadi sebuah Republik yang  merdeka. Seiring ajaran sesat ini menyebar luas dan mendominasi, cahaya Iman yang berharga akan padam di dalam jiwa-jiwa karena kebusukan yang hampir total di dalam moral masyarakat ... Hanya ada sejumlah kecil jiwa yang, dalam keadaan bersembunyi, akan menjaga harta Iman dan kebajikan-kebajikan, dan orang-orang benar itu akan menderita kemartiran yang kejam dan perlahan ... "

"Pada abad ke-20 ... kebusukan adat istiadat akan terjadi hampir secara universal dan cahaya Iman hampir semuanya padam."

Sekali lagi, mengacu pada abad ke-20:

"Betapa Gereja akan sangat menderita pada kesempatan itu ---  malam yang gelap karena tidak adanya seorang Uskup dan Bapa untuk mengawasi mereka ... Sikap suam-suam kuku dari semua jiwa yang dikonsekrasikan kepada Allah, dalam profesi imamat dan religius lainnya, akan menunda kedatangan Uskup dan Bapa ini... "

Our Lady of La Salette

Pada tahun 1846, Bunda Allah menampakkan diri kepada dua anak gembala di La Salette, Prancis. Dia memberi mereka banyak peringatan tentang bagaimana Tuhan akan menghukum umat manusia jika umat manusia tidak berhenti berbuat dosa. Bunda Maria juga memberikan beberapa prediksi yang mengejutkan.

Relaksasi universal:

"Lucifer, bersama dengan sejumlah besar iblis akan dibebaskan dari neraka. Secara bertahap derajat mereka akan menghapuskan Iman, terutama di antara orang-orang yang dikuduskan kepada Allah (imam-imam)."

"Di setiap tempat akan ada keajaiban luar biasa, karena Iman sejati telah padam."

“Kekejiannya akan terlihat di tempat-tempat kudus, di dalam biara-biara, dan kemudian setan akan menjadikan dirinya sebagai raja di dalam hati."

"Roma akan kehilangan Iman dan menjadi tempat kedudukan Antikristus."

Ketika Bunda Maria memperingatkan bahwa Iman sejati akan dihapuskan dan dipadamkan, apa yang dinubuatkannya adalah bahwa jumlah umat Katolik yang sejati akan sangat kecil, sehingga akan nampak seolah-olah mereka telah dihapuskan atau dipadamkan, namun seperti yang dikatakan di atas, kita tahu bahwa Gereja tidak akan pernah benar-benar padam, tapi ia akan bertahan sampai akhir zaman.

Mengenai kebenaran penampakan ini, yang ditentang oleh beberapa penulis sesat dari zaman modern ini, Uskup di keuskupan La Salette menerbitkan sebuah mandat yang pada pokoknya mengatakan: "(Penampakan) ini memiliki ciri dan sifat dari semua kebenaran, dan bahwa umat beriman dibenarkan untuk percaya dan bahwa penampakan itu kebenarannya tidak diragukan lagi dan pasti." Mandat ini dikirimkan ke Roma dan mendapat persetujuan dari Paus Pius IX.

Our Lady of Fatima

Mungkin ini adalah yang paling terkenal dari semua penampakan Maria, dimana Maria hadir sebanyak enam kali kepada tiga anak gembala di Fatima, Portugal, pada tahun 1917. Selain pesan bagi perbaikan kehidupan, berdoa Rosario dan melakukan penebusan dosa, Bunda Maria juga mempercayakan tiga buah rahasia kepada anak-anak itu; dan pesan yang ada hubungannya dengan artikel ini, umumnya, dikenal sebagai Rahasia ke-3 Fatima.

Rahasia ke-3 Fatima - "Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan ...
Bahkan dengan menyisihkan bagian-bagian dari Rahasia ke-3 yang oleh kaum Modernis biasa diabaikan, tetapi penggal kalimat "Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan" telah diakui oleh semua orang. Kalimat parsial ini telah berbicara banyak. Betapa ini merupakan sebuah pernyataan yang aneh yang dibuat pada saat ketika setiap negara di dunia memiliki dogma Iman. Implikasinya jelas: Bunda Maria, paling tidak, telah meramalkan bahwa seluruh negara akan kehilangan dogma Iman, kecuali Portugal.

"Setan akan memerintah bahkan di posisi-posisi tertinggi dan menentukan arah dari segala sesuatu. Dia akan berhasil menyusup masuk bahkan sampai ke puncak tertinggi Gereja ... "

"Tetapi ini akan menjadi saat pencobaan besar bagi Gereja. Kardinal akan melawan kardinal. Uskup akan melawan uskup. Setan akan berjalan di barisan mereka. Di Roma, akan ada perubahan-perubahan besar. Apa yang busuk akan jatuh dan apa yang akan jatuh tidak akan pernah bangkit lagi. Kegelapan akan menyelimuti Gereja dan dunia akan dilemparkan ke dalam kepanikan."

Kutipan yang diberikan di atas diambil dari majalah berkala Jerman yang diterbitkan pada tahun 1963, Neues Europa, dan ia mendapat persetujuan tidak resmi pada tahun 1960 oleh beberapa pejabat Gereja yang telah membaca teks Rahasia 3 yang asli yang ditulis oleh Suster Lucia. Di antara para pejabat Gereja ini adalah Kardinal Ottovani. Rahasia ketiga Fatima versi baru dan "resmi" yang dikeluarkan Vatikan pada tahun 2006 telah terbukti benar-benar salah.

BEBERAPA PREDIKSI DARI ORANG-ORANG KUDUS

St. Hippolytus (abad ketiga)

"Dan gereja-gereja pun akan meratap dengan ratapan yang keras, karena tidak ada persembahan maupun dupa dihadirkan, tidak ada ibadah yang dapat diterima oleh Allah; tempat-tempat suci gereja akan menjadi seperti gubuk penjaga kebun; Tubuh Kudus dan Darah Kristus tidak akan diperlihatkan lagi pada hari-hari itu. Ibadah kepada Tuhan secara terbuka akan berhenti."

St. Nicholas von Flue (abad 15)

"Gereja akan dihukum karena mayoritas anggotanya, di jajaran tinggi maupun rendah, akan menjadi begitu sesat. Gereja akan tenggelam semakin dalam dan semakin dalam sampai akhirnya ia nampak telah padam, dan suksesi Petrus serta para Rasul lainnya telah berakhir. Tapi, setelah ini, ia akan ditinggikan lagi dengan jaya di hadapan semua orang yang meragukannya."

St. John Bosco (abad 19)

"Akan ada sebuah Konsili Ekumenis di abad berikutnya nanti, dan setelah itu akan terjadi kekacauan di dalam Gereja." (1862 Prediksi 1862)

Anna Katarina Emmerick (Venerabilis) (abad 19)

Anna Katerina Emmerick (Venerabilis) adalah seorang mistikus Jerman yang dikarunia dengan banyak sekali pewahyuan. Enam minggu setelah kematiannya, setelah ada desas-desus bahwa tubuhnya telah dicuri, makamnya dibuka dan ternyata tubuhnya tidak rusak. Namanya terkenal secara internasional saat film "The Passion of Christ" dari Mel Gibson diakui bahwa film itu berdasarkan pewahyuan-pewahyuan Katarina Emmerick.

"Saya juga melihat hubungan antara dua paus ... Saya melihat betapa menyebalkan (jahat, berbahaya) akibat-akibat dari gereja palsu ini. Saya melihatnya semakin besar dalam hal ukurannya; segala macam bidaah datang ke kota (Roma) ... Sekali lagi saya melihat Gereja Petrus dirusak oleh sebuah rencana yang dikembangkan oleh sekte rahasia (Masoneria), sementara badai merusaknya."

"Saya melihat sebuah sekte rahasia merongrong Gereja besar itu tanpa henti ... Ketika Gereja itu sebagian besar telah dihancurkan (oleh sekte rahasia), dan ketika hanya tempat kudus dan altar yang masih berdiri, saya melihat para perusak (sekte rahasia ) memasuki Gereja bersama dengan Binatang itu."

"Saya melihat sebuah penampakan Bunda Allah, dan dia mengatakan bahwa masa kesusahan (tribulasi) itu akan sangat besar. Dia menambahkan bahwa orang-orang ini (umat beriman) harus berdoa dengan sungguh-sungguh dengan lengan terulur ... Mereka harus berdoa terutama agar Gereja Kegelapan itu meninggalkan Roma."

"Gereja berada dalam bahaya besar ... Saya melihat bahwa di tempat ini (Roma) Gereja (Katolik) sedang dilemahkan dengan sangat cerdik sekali, hingga hampir tidak sampai seratus orang imam atau lebih sedikit, yang tersisa, yang belum tertipu. Mereka semua bekerja demi penghancuran (terhadap Gereja), terutama para klerus. Kehancuran besar itu sekarang sudah dekat. "

"Ketika saya melihat Gereja St. Peter hancur, dan cara di mana ada begitu banyak klerus sibuk dalam upaya penghancuran ini – tetapi tidak satupun dari mereka yang melakukannya secara terbuka di depan orang lain - saya sangat sedih dan dalam keadaan tertekan, hingga saya berseru kepada Yesus dengan sekuat tenaga, memohon belas kasihan-Nya. Kemudian, saya melihat di hadapan saya nampak Mempelai Surgawi ... Dia mengatakan, antara lain, bahwa perpindahan Gereja ini dari satu tempat ke tempat lain menunjukkan bahwa Gereja akan nampak benar-benar mengalami kemunduran. Tapi ia akan bangkit lagi. Bahkan meski hanya  ada satu saja umat Katolik, Gereja akan mampu menaklukkan lagi karena ia tidak bergantung pada tuntunan dan kecerdasan manusia. Juga diperlihatkan kepada saya bahwa hampir tidak ada orang Kristiani yang tersisa yang mau menerima Sabda yang lama."

"Gereja benar-benar terisolasi dan seolah-olah ia telah benar-benar sepi. Sepertinya semua orang telah kabur. "

"Di antara hal-hal aneh yang saya lihat, nampak ada prosesi para uskup yang panjang. Pikiran dan ucapan mereka diperlihatkan kepada saya melalui gambaran yang dikeluarkan dari mulut mereka. Kesalahan-kesalahan mereka terhadap agama ditunjukkan melalui kelainan bentuk tubuh mereka. Beberapa hanya memiliki tubuh saja, dengan awan gelap dan kabut di bagian atas, dan bukannya kepala. Yang lainnya nampak hanya memiliki kepala saja, tubuh dan hati mereka nampak seperti uap tebal. Ada juga yang timpang; lainnya lagi lumpuh; yang lainnya nampak tertidur atau dalam keadaan terhuyung-huyung."

"Saya melihat apa yang saya yakini adalah hampir semua uskup di dunia, tetapi hanya sejumlah kecil saja yang nampak utuh sempurna ..."

"Kemudian saya melihat bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan aliran Protestan secara bertahap semakin kuat, dan agama Katolik jatuh ke dalam kemerosotan moral yang lengkap ..."

"Pada masa itu, Faith akan jatuh sangat rendah, dan iman itu hanya akan dipertahankan di beberapa tempat saja, di beberapa gubuk dan di beberapa keluarga yang dilindungi Tuhan dari segala bencana dan peperangan."

"Saya melihat bahwa banyak pastor membiarkan diri mereka menerima gagasan-gagasan yang berbahaya bagi Gereja. Mereka membangun sebuah Gereja yang megah, aneh, dan mewah. Setiap orang harus diterima di dalamnya untuk dipersatukan dan memiliki hak yang sama: kaum Evangelis, Katolik, sekte-sekte dari segala macam aliran. Begitulah bangunan itu menjadi gereja baru ... "

"Saya mendengar bahwa Lucifer (jika saya tidak salah) akan dibebaskan lagi untuk sementara waktu, sekitar lima puluh atau enam puluh tahun, sebelum tahun 2.000 Masehi."

PREDIKSI DARI BEBERAPA ORANG PAUS

Pope Leo XIII

Pada tanggal 25 September 1886, Paus Leo XIII dikaruniai sebuah penglihatan atas suatu rombongan pasukan dari neraka dan usaha mereka untuk menghancurkan Gereja Katolik. Penglihatan itu membuat dia ketakutan sehingga menyebabkan dia kehilangan kesadaran. Sebagai tanggapan atas penglihatan ini, dia membuat sebuah doa kepada St. Michael, Malaikat Agung, dan memerintahkan agar doa ini didaraskan setiap hari setelah Kurban Misa Kudus. Bagian yang relevan dari doa tersebut disajikan di sini, seperti yang banyak ditemukan pada buku-buku doa dari Gereja Katolik (Raccolta) pada tahun 1930: (Perlu dicatat bahwa Raccolta edisi-edisi berikutnya telah menghilangkan bagian dari doa Leo XIII ini).

"Musuh-musuh yang paling licik ini (setan-setan) telah memenuhi dan memabukkan Gereja, mempelai dari Anak Domba Yang Tak Bercela, dengan air empedu dan kepahitan, dan telah meletakkan tangan-tangan keji mereka kepada harta Gereja yang paling suci. Di Tempat Kudus itu sendiri, di mana telah ditegakkan Tahta Petrus yang paling suci dan Tahta Kebenaran bagi Terang dunia, mereka telah mengangkat tahta dari kesesatan yang keji, dengan rancangan yang tidak bermoral bahwa ketika pastor telah dipukul jatuh, maka domba-domba bisa dicerai-beraikan."

Pope St. Pius X

"... ada alasan-alasan yang benar untuk merasa takut karena kesesatan besar ini telah bisa dirasakan sebelumnya, dan mungkin itu adalah awal dari kejahatan yang dicadangkan bagi hari akhir zaman.”

Pope Pius XII

"Kami percaya bahwa saat ini adalah merupakan fase ketakutan akan kejadian-kejadian yang dikatakan oleh Kristus. Nampaknya kegelapan hampir jatuh ke dunia. Kemanusiaan berada dalam cengkeraman krisis yang tertinggi."

"Umat manusia harus mempersiapkan diri bagi penderitaan seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya." Komentar ini berasal dari Paus yang hidup melewati saat Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Dia mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang dia lihat telah menghadang umat manusia di masa depan yang tidak begitu jauh, dimana dia menggambarkan masa-masa itu sebagai ‘masa yang paling gelap sejak Air Bah.’

"Saya khawatir dengan pesan Santa Perawan kepada Lucy dari Fatima. Kegigihan Maria ini dalam menyampaikan bahaya-bahaya yang mengancam Gereja adalah juga peringatan dari Tuhan terhadap tindakan bunuh diri manusia karena berusaha merubah Iman, liturgi, teologi dan jiwa dari Gereja. ... Saya mendengar di sekitar saya ada banyak sekali inovator yang ingin membongkar Kapel Suci, menghancurkan nyala universal dari Iman Gereja yang sejati, menolak ornamen-ornamennya dan membuat Gereja merasa menyesal atas sejarah masa lalunya."

"Suatu hari akan tiba ketika dunia yang beradab akan menyangkal Tuhannya, ketika Gereja akan merasa ragu seperti Petrus yang ragu. Gereja akan tergoda untuk percaya bahwa manusia telah menjadi Tuhan. Di gereja-gereja kita, umat Kristiani akan mencari dengan sia-sia keberadaan lampu merah yang menjadi tanda bahwa Tuhan menantikan mereka. Seperti Maria Magdalena, yang menangis di depan kubur yang kosong, mereka akan bertanya, 'Ke mana mereka membawa Dia?' "

Lampu merah yang menyala di dalam Gereja Katolik menandakan bahwa Tuhan benar-benar hadir di hadapan umat di dalam Ekaristi Kudus – di sini Paus Pius XII bernubuat bahwa mendatang, Sakramen Mahakudus tidak dapat lagi ditemukan di gereja-gereja 'Katolik', sebuah kenyataan yang akan terjadi ketika Fransiskus menyalahi pelaksanaan upacara misa dengan melalui Kekejian Yang Membinasakan.

PREDIKSI DARI ORANG-ORANG TERKENAL

* Melanie Calvat adalah salah satu dari dua visiuner La Salette. Kutipan berikut ini diambil dari buku "Rahasia Melanie dan Krisis Aktual" oleh Abbot Combe, 1906:

"Gereja akan dikalahkan. Awalnya, kita tidak akan tahu paus mana yang benar. Kemudian yang kedua, Kurban Kudus dari Misa akan berhenti dipersembahkan di gereja-gereja dan di rumah-rumah; saat itu akan terjadi sedemikian rupa sehingga, untuk sementara waktu, tidak akan ada lagi perayaan Misa secara terbuka. Tetapi saya melihat bahwa Kurban Kudus itu belum benar-benar berhenti: karena Ia akan dipersembahkan di lumbung-lumbung,di ceruk-ceruk, di gua-gua, dan di bawah tanah."

* Kardinal Manning adalah pejabat tinggi gereja Anglikan dan mencapai ketenaran saat ia berpindah ke agama Katolik pada abad ke-19. Dia adalah pendukung setia infalibilitas kepausan dan teman dekat Paus Leo XIII.

Kemurtadan kota Roma yang berasal dari wakil Kristus serta penghancurannya oleh Antikristus mungkin merupakan pemikiran yang sangat baru bagi banyak umat Katolik, bahwa menurut saya sebaiknya kita membaca teks para teolog yang memiliki reputasi terbaik. Pertama Malvenda, yang menulis secara tegas mengenai masalah ini, dimana dia menyatakan bahwa menurut pendapat Ribera, Gaspar Melus, Biegas, Suarrez, Bellarmine dan Bosius bahwa Roma akan murtad dari Iman, mengusir Wakil Kristus dan kembali ke paganisme kuno. ... Kemudian Gereja akan tercerai-berai, diusir ke padang gurun, dan untuk sementara waktu, seperti pada awalnya dulu, Gereja tidak terlihat; tersembunyi dalam katakombe-katakombe, di sarang-sarang, di gunung-gunung, di tempat-tempat persembunyian; untuk sementara waktu Gereja akan nampak tersapu, seolah tersapu bersih dari muka bumi. Itulah kesaksian universal para Bapa Gereja awali."- (Henry Edward Cardinal Manning, The Present Crisis of the Holy See, 1861, London: Burns and Lambert, pp. 88-90)

* Yves DuPont, penulis buku "Catholic Prophecy" dan banyak lagi karya nubuatan lainnya, dia menulis pada tahun 1970:

"Beberapa nubuatan nampaknya menegaskan kesimpulan bahwa Gereja Katolik yang sejati akan lenyap sama sekali untuk sementara waktu sebagai sebuah organisasi. Tetapi meski tidak terorganisir, ia akan bertahan dalam diri para anggota klerus dan umat awam yang setia yang akan pergi bersembunyi ke bawah tanah."

KESIMPULAN

Kutipan-kutipan di atas hanyalah contoh dari banyak nubuatan yang meramalkan sebuah kemurtadan besar, yaitu, ada sejumlah besar orang yang jatuh dan keluar dari Gereja Katolik. Secara nalar, kita tahu bahwa peristiwa seperti itu tidak hanya mungkin terjadi, tapi tak terelakkan.

Kepada mereka yang mengemukakan argumen bahwa Gereja Katolik adalah "Gereja Katolik Roma" dan bahwa ajaran Katolik tidak dapat dipisahkan dari Roma, saya mengajak mereka untuk memperhatikan kalimat yang diberikan oleh Paus Pius XII pada tahun 1949:

"Jika tiba sebuah hari - Kami mengatakan ini sebagai sebuah masalah hipotesis murni - ketika realitas fisik Roma telah hancur; jika terjadi bahwa Basilika Vatikan ini, simbol Gereja Katolik yang satu, tak terkalahkan, dan jaya, terpaksa harus menguburkan di bawah reruntuhannya seluruh harta sejarah dan makam-makam suci yang diabadikannya, tetapi meski dengan kenyataan yang ada saat itu, Gereja tidak akan digulingkan atau dirusak; janji Kristus kepada Petrus akan selalu tetap benar, kepausan akan terus berlanjut, dan juga Gereja yang tidak dapat dihancurkan yang didirikan di atas Paus yang hidup pada saat itu."

"Jadi: Roma yang Abadi dalam pengertian supernatural dan Kristiani, adalah lebih unggul daripada  Roma sejarah. Kebenaran supranatural dan kekalnya lebih unggul dan terlepas dari Kota sejarah."

Seperti yang telah dinubuatkan, mereka yang memiliki karunia Iman Katolik pada masa-masa ini akan terusir ke bawah tanah, di mana mereka nyaris tidak diketahui, namun mereka masih dibenci oleh dunia, dimana mereka masih menjalankan dan mempertahankan Harta Kekayaan Katolisitas murni – sebagai Sisa Gereja. Pada saat Gereja perdana dulu, mereka benar-benar pergi menuju katakombe-katakombe, sementara hari ini mereka akan memiliki ‘katakombe maya’, itulah tempat yang aman yang telah diatur oleh Tuhan. Di sana mereka akan tinggal sampai Tuhan, dalam belas kasihan-Nya, sekali lagi akan membuat Gereja-Nya bangkit dari makam, melalui perantaraan Hati Maria yang Tak Bernoda. Hal ini juga telah dinubuatkan:

Our Lady of Good Success

"Ketika aku, dengan cara yang luar biasa, akan menumbangkan iblis yang sombong dan terkutuk itu, menginjak-injak dia di bawah kakiku dan menjeratnya di jurang maut. Dengan demikian, Gereja dan Negara akhirnya akan terbebas dari tiraninya yang kejam .... Kemudian, dengan gembira dan penuh kemenangan, seperti seorang anak yang lembut, Gereja akan terlahir kembali ... "

Our Lady of La Salette

"Akhirnya air dan api akan membersihkan bumi dan karya kebanggaan manusia akan hancur dan semua akan diperbarui. Kemudian semua manusia akan melayani Tuhan dan memuliakan Dia.”

"Raja-raja baru akan berada di sebelah kanan Gereja yang akan tumbuh kuat, dan yang akan bersifat rendah hati, saleh, sederhana, bersemangat dan sebagai pengikut kebajikan."

"Di mana-mana Injil akan diberitakan, manusia akan membuat kemajuan besar dalam Iman; akan ada persatuan di antara para pekerja Yesus Kristus, dan manusia akan hidup dalam rasa takut akan Allah."

"Yesus Kristus akan dilayani, dipuja, dan dimuliakan. Di mana saja kasih kepada sesama akan berkembang."

Our Lady of Fatima

"Pada akhirnya, Hatiku Tak Bernoda akan menang."



*********************


Seorang Prelatus adalah seorang gerejawi yang ‘memiliki yurisdiksi dengan hak jabatannya. Prinsipnya prelatus ini adalah uskup-uskup... "(Catholic Dictionary - Attwater). Jadi seorang prelatus adalah juga termasuk paus, yang menurut definisinya adalah "Uskup Roma."

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/