Wednesday, March 29, 2023

Orang muda Katolik lapar akan tradisi…

 These Last Days News - March 22, 2023

 

 

Orang muda Katolik lapar akan tradisi, karena mereka menginginkan Iman yang tidak akan disesalinya di masa mendatang 

https://www.tldm.org/news57/young-catholics-are-hungry-for-tradition-because-they-want-an-unapologetic-faith.htm

 

 

LifeSiteNews.com reported on March 1, 2022:

 

by Jack Bingham

 

Pernyataan baru-baru ini oleh seorang pastor tua dari Irlandia yang menegaskan tentang apa yang telah kita ketahui selama beberapa waktu ini: Eksperimen pasca-Konsili Vatikan II mungkin menekankan banyak hal, tetapi ajaran Katolik bukan termasuk di antaranya.

 

Pastor Brendan Hoban, pastor dalam video yang banyak dikritik, mengatakan bahwa dia “putus asa” atas fakta bahwa para klerus muda ingin “berpakaian hitam”, mengenakan jubah yang indah, dan berkhotbah dengan tegas menentang dosa. Dan ekspresi serta nadanya menunjukkan bahwa dia hampir tercengang karena memang demikian keadaan yang sedang terjadi.

 

Pastor tua itu sebenarnya lebih jauh mengatakan bahwa dia akan "lebih memilih" untuk tidak memiliki para pastor muda ini sama sekali, daripada memiliki mereka dan harus berurusan dengan pandangan tradisionalis mereka.

 

Mengingat bahwa pastor Hoban adalah seorang kontributor untuk laporan media Irish Synodal Way, yang menyerukan diadakannya “pastor perempuan dan penyertaan/penerimaan  penuh homoseksualitas ke dalam Gereja, maka tidak terlalu mengejutkan bahwa dia tidak terlalu memikirkan para pemuda ini yang tidak menginginkan apa pun selain mengabdikan hidup mereka untuk menjadi imam Katolik yang otentik.  

 

Tetapi saya pikir keterkejutan dan kengeriannya menunjukkan kelemahan mendasar dalam kesalahpahaman gerakan Katolik tradisional di kalangan anak-anak muda, dan kemudian mengapa gerakan kaum modernis yang tulus ini, yang menginginkan misa tradisionil, ditakdirkan untuk mati oleh paus Francis (sebagaimana faktanya). 

 

Kaum muda – termasuk lebih dari 500 pemuda Katolik Irlandia — mendambakan iman tradisional bukan karena keinginan aneh untuk merebut kembali segala sesuatu yang kuno, atau karena watak yang kaku atau puritan, tetapi mereka sungguh menyadari bahwa dunia saat ini sudah begitu jatuh dan kacau balau sehingga kita membutuhkan seorang gembala sejati untuk mengarahkan kita secara gamblang dan jelas menuju kebenaran, agar kita sendiri terhindar dari keputusasaan dan kejatuhan.

 

Pikirkan seorang mahasiswa muda di zaman modern. Dia kemungkinan pergi ke sekolah di mana bendera simbol pelangi ada di mana-mana, deklarasi "kata ganti" seseorang (pria atau wanita atau transgender) adalah wajib di kelas, dan aborsi diajarkan secara dogmatis sebagai "hak" wanita.

 

Kalau begitu, mengapa dia pergi ke Misa pada hari Minggu? Jika dia setuju dengan apa yang diajarkan di dunia sekuler, dia tidak akan mau ke Gereja. Budaya kita tidak lagi mempermalukan mereka yang murtad dari iman, dan kecuali dia berasal dari keluarga yang sangat religius (kemungkinan besar juga tidak), maka kegiatannya hanya tidur saja di hari Minggu dan tidak terlalu memperhatikan pergi ke Gereja atau tidak.

 

Tetapi jika dia tidak setuju dengan apa yang diajarkan, jika dia tahu, seperti semua orang pada tingkat tertentu, bahwa ada sesuatu yang salah dengan dunia ini, mungkin dia akan mencari Misa untuk dihadiri pada hari Minggu dengan harapan dia dapat menemukan beberapa pelipur lara dan penangguhan hukuman dari serangan iblis yang semakin keras, yang dia alami hari demi hari.

 

Nah, dengan asumsi dia memiliki akses kepada Misa yang sejati, maka tidak akan lama lagi dia akan bisa menemukan Misa tradisional, atau paling tidak, Misa yang dipersembahkan oleh seorang imam yang tidak berbasa-basi tentang realitas dunia dan satu-satunya solusi yang diketahui adalah benar.

 

Lagi pula, setelah mengikuti maraton dan diberikan kedua pilihan, siapa yang ingin minum segelas air suam-suam kuku, saat segelas air dingin yang segar juga tersedia?

 

Ada sebuah ketepatan waktu, ketepatan dalam kehadiran kembali iman tradisional, yang kemudian sengaja dibuat ambigu oleh kaum modernis, dan Misa Baru, dan selama itu berlanjut (dan itu akan terjadi karena itulah tujuannya), maka tradisionalisme akan berhasil.

 

Para pastor muda ingin berkhotbah tentang dosa bukan karena penghakiman yang aneh atau obsesi dengan sifat legal dari moralitas, tetapi karena kaum muda memang ingin mendengarnya!

 

Dosa yang terus berkembang biak tanpa henti melalui budaya, praktis telah mengejek Gereja untuk akhirnya berdiri dan mengutuknya dengan keras. Namun sebaliknya, para imam yang berpikiran sinode ini menghabiskan waktu mereka dengan membuat Gereja yang membuka pintu untuk dosa-dosa tersebut!

 

Di dunia relativistik ini, di mana tidak ada yang dapat disematkan atau didefinisikan, mahasiswa hipotetis kita sangat ingin mendengar apa yang dia tahu adalah benar. Bahwa beberapa hal sebenarnya adalah jahat dan berdosa. Bahwa definisi dosa itu objektif, dan bahwa Gereja masih mempercayai definisi dosa seperti ini.

 

Dia ingin melihat Ekaristi dengan rasa kagum, namun dengan membagikan Ekaristi ke tangannya dan dilakukan oleh seorang umat awam, hal itu segera menghilangkan rasa kagum ini.

 

Pemuda hipotetis kita sudah tahu bahwa dunia ini sudah jatuh. Yang dia inginkan adalah solusinya, jalan keluarnya.

 

Dia sangat sadar bahwa apa pun yang ditawarkan dunia ini bukanlah solusi itu, dan dia membutuhkan Gereja untuk hadir sebagai solusi itu, bukan untuk menyesuaikan diri dengan dunia.

 

Dia perlu tahu bahwa dia, sebagai orang berdosa, sayangnya telah berkontribusi pada apa yang menurutnya tidak tertahankan, tetapi melalui sakramen dan Kurban Kudus Misa, bahkan dia, seorang pendosa yang menyedihkan, dapat mengalami dan menerima rahmat kemurahan hati Kristus.

 

Sungguh mengejutkan kita semua, bahkan aktor Hollywood Shia LaBeouf telah memahami pentingnya tradisi, dan menilai dari ekspresi wajah yang ditimbulkan oleh pernyataannya yang mendukung Misa Latin, dan dia menyampaikan perasaannya di hadapan Uskup Robert Barron!

 

Iman Katolik yang sejati tidak menyembunyikan kekatolikannya. Iman Katolik sejati tidak berbasa-basi, atau berjingkat-jingkat di sekitar masalah. Keberanian dan kejujuran inilah yang menarik bagi kaum muda dan itu akan terus menarik bagi mereka, terlepas dari berapa banyak pertemuan sinode tentang sinode saat ini yang diadakan oleh kaum modernis yang kebetulan menguasai pemerintahan Gereja.

 

******************

 

KEMBALILAH KEPADA RITUS TRADISIONALMU

“Aku mengirimkan kepada para pastor-Ku, orang-orang yang telah Aku beri rahmat untuk mewakili Surga di bumi, peringatan ini: Hendaknya sekarang kamu kembali kepada ritual tradisionalmu! Hendaknya kamu memulihkan Rumah-Ku dari bagian luarnya yang hancur dan bagian dalamnya yang membusuk. Hendaknya kamu membangun kembali apa yang ingin kau hancurkan - sekarang! 

“Banyak orang yang menyebut diri mereka umat pilihan-Ku telah menetapkan diri mereka untuk menghancurkan dari dalam. Perbuatanmu tidak luput dari perhatian Bapa Yang Kekal. Kesalahan, penipuan, tipu daya, dalam kedok kesucian dan kesalehan! Kamu akan segera dibuka kedokmu di hadapan Bapa Yang Kekal. Hendaknya kamu mulai sedikit demi sedikit memperbaiki fondasinya, atau kamu akan berada di dalam dan menghancurkannya. 

"Aku melihat segala macam kekejian yang dilakukan di Rumah-Ku. Apakah kamu pikir kamu bisa berjalan lebih lama lagi tanpa hukuman? Bangunlah dari tidurmu, para pastor-Ku! Kamu tidak boleh menipu siapa pun!" - Yesus, Bayside, 22 November 1975 

-------------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

Realitas Neraka - Kisah orang-orang yang pernah mengunjungi neraka

LDM, 17 Maret 2023

LDM, 22 Maret 2023

Kutipan pesan Yesus kepada LDM tentang keberadaan Antikristus di dunia

Lihatlah liturgi baru ‘Ritus Maya’ dilaksanakan dalam Gereja Katolik

Pedro Regis, 5416 - 5420

Misa Latin: Lusinan poster di Roma sedang mempermalukan Francis

 

 

Tuesday, March 28, 2023

Misa Latin: Lusinan poster di Roma sedang mempermalukan Francis

 en.news

  

Misa Latin:

Lusinan Poster di Roma sedang Mempermalukan Francis 

https://gloria.tv/post/kqBgVVU7XScq2SVuEA9GdgZUv

 

 

 

Beberapa lusin poster dalam bahasa Italia dan Inggris untuk membela Misa Latin (contoh-contoh di bawah) dipasang di papan-papan reklame di sekitar Vatikan pada tanggal 28 Maret. 

Di antara penyelenggara pemasangan poster-poster itu adalah MessaInLatino.it, Komite Nasional Summorum Pontificum, dan St Michael the Archangel Association. Dalam siaran pers mereka merendahkan diri, menyebut diri mereka "pinggiran liturgi" dan mereka minta pengertian dari Francis. 

“Dalam Gereja zaman kita, di mana tindakan mendengarkan, menyambut, dan penyertaan, mengilhami semua tindakan pastoral, dan ada keinginan untuk membangun persekutuan gerejawi 'dengan metode sinodal', maka kelompok-kelompok umat beriman biasa, keluarga-keluarga muda, dan imam-imam yang bersemangat ini, memiliki rasa percaya diri dengan berharap bahwa suara mereka tidak akan tertahan, tetapi disambut, didengarkan, dan dipertimbangkan.” 

Mereka sepertinya adalah orang-orang yang terakhir, yang belum mengerti realitas, bahwa "mendengarkan", "menyambut", "sinodalitas" (dll) hanyalah tipuan belaka dari para penguasa Gereja. 

#newsKskvcgygjv

 

 


 

 


-------------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:


Pedro Regis - 5411-5415

Realitas Neraka - Kisah orang-orang yang pernah mengunjungi neraka

LDM, 17 Maret 2023

LDM, 22 Maret 2023

Kutipan pesan Yesus kepada LDM tentang keberadaan Antikristus di dunia

Lihatlah liturgi baru ‘Ritus Maya’ dilaksanakan dalam Gereja Katolik

Pedro Regis, 5416 - 5420

 

 

 

 

 

Lihatlah liturgi baru ‘Ritus Maya’ dilaksanakan dalam Gereja Katolik

 Church Revolution in Pictures

 Photo of the Week 


  

Lihatlah liturgi baru ‘Ritus Maya’ dilaksanakan dalam Gereja Katolik  

 https://traditioninaction.org/RevolutionPhotos/B030-May.htm 

 

Di keuskupan San Cristobal de las Casas, yang lebih dikenal sebagai Keuskupan Chiapas, sebuah Ritus Maya baru untuk merayakan Misa dan Sakramen-sakramen, telah dipersiapkan selama beberapa waktu ini. Konferensi Uskup-uskup Meksiko telah menyetujui Ritus tersebut, dan pada bulan Mei draft akan dikirim ke Vatikan untuk diedit dan diresmikan. 

Pada foto di atas, kita melihat 'altar' Maya di San Cristobal Seminary. Itu terdiri dari lingkaran dari buah dan bunga yang dikelilingi oleh lilin. Dalam kultus suku Maya, ritus ini merupakan penghormatan kepada Ibu Pertiwi dan Kosmos sebagai ucapan syukur atas buah dan bunga yang diterima manusia. Ritus itu dibagi menjadi empat bagian untuk berterima kasih kepada dewa-dewa angin, api, udara dan bumi. Ritus Maya yang baru ini mempertahankan elemen-elemen yang sama, tetapi menyertakan gambar Yesus dan Maria di tengah altar untuk menggantikan dewa pagan. Ini jelas-jelas sebuah penataan sinkretisme yang menggabungkan Yesus Kristus dengan dewa-dewa pagan mereka.   

Foto di bawah, baris pertama, kita melihat orang-orang berlutut dengan dahi di lantai. Ini adalah cara pagan Maya untuk memuja dewa; postur yang sama dilestarikan dalam Ritus Maya baru dari Gereja Konsili. Contoh satu detail kecil: umat Katolik tidak memuja Perawan Maria tetapi menempatkan kultus hiper-dulia kepada Maria. Begitulah umat Katolik Chiapas sedang dituntun ke dalam kesalahan bahkan dalam poin teologi yang paling mendasar ini. 

Di baris kedua, kita melihat wanita menari dengan mangkuk yang terbakar. Asap & dupa kopal yang dibakar dalam mangkuk ini digunakan dalam upacara pagan untuk memberkati altar dan hadiah-hadiah atau persembahan, serta memohon perlindungan dewa Tlaloc dan dewi Chalchiuhtlicue, dewa penciptaan dan kesuburan. Ritual yang sama dilestarikan tanpa terlalu banyak penentangan dengan alasan demi "inkulturasi" konsili. 

Di baris ketiga, kita melihat mainan kerincingan atau sonaja yang bergetar. Sekali lagi, mainan itu adalah simbol pagan Maya yang digunakan untuk memanggil roh leluhur agar datang dan berkomunikasi dengan orang yang masih hidup. Bagian dari upacara pagan ini juga dipertahankan. Seorang pemuda berbandana itu adalah salah satu seminaris yang sebentar lagi akan ditahbiskan menjadi imam dalam upacara yang digelar untuk memperingati acara pentahbisan itu. 

Di bawah foto berikutnya, yang menunjukkan seorang seminaris meniup alat musik dari kerang – juga merupakan praktik pagan untuk memanggil roh leluhur – kita bisa melihat tiga baris dengan foto-foto pentahbisan. 

Yang pertama, ada prosesi yang dipimpin oleh para seminaris yang memegang kerang dan seorang wanita yang membawa semangkuk kopal berasap; yang kedua, seorang wanita diizinkan naik ke altar untuk memberkati calon imam; dan yang ketiga, seorang wanita "memberkati" altar dengan dupa kopal. 

Setelah sketsa kedua, ada karakteristik lain dari Ritus Maya yang akan disertakan: di baris pertama, ada seorang pastor yang berlutut di dekat altar Maya, di sekelilingnya kita dapat melihat cakram-cakram kecil. Itu adalah simbol kalender Maya yang mewakili banyak dewa yang mereka puja. Mereka dilestarikan dalam Ritus Baru Maya, seperti yang bisa kita lihat. Di baris kedua kiri, prosesi para uskup dengan empat Diakon berjalan ke altar bersama istri mereka; pengenalan banyak wanita dalam fungsi liturgi adalah tanda lain dari Ritus Maya; kanan, seorang pelayan Ekaristi membagikan Komuni dengan berpakaian suku Maya. 

Setelah sketsa ketiga, kita melihat paus Francis merayakan Misa di Chiapas pada tanggal 15 Februari 2016, menuangkan kopal ke dalam mangkuk berasap yang dipegang oleh dua wanita. Mereka menemani Francis saat dia membakar dupa untuk Kristus yang Disalib, baris kedua. Di baris ketiga, Francis menyapa Kardinal Felipe Arizmendi dan Uskup Rodrigo Aguilar, otoritas agama yang mengesahkan Ritus Maya yang baru. 

 

Ritus Maya, Ritus Afrika, Ritus Amazon… 

Francis sedang mempersiapkan karnaval ritus "inkulturasi" baru yang akan menaungi Misa Novus Ordo. Kita juga telah mendengar tentang Ritus Ekumenis baru yang sedang dipersiapkan yang akan diperuntukkan bagi semua "umat Kristiani" (termasuk non-Katolik). Namun, pada saat yang sama, Francis melarang Misa Tridentine. 

Berapa banyak lagi yang dibutuhkan umat Katolik untuk menyadari bahwa Francis adalah musuh terburuk dari Agama Katolik? 

 

  

 

 

 

 



 



   

-------------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

Paus Francis menyangkal bahwa neraka adalah Suatu Tempat

5 Orang Kudus yang menerima penglihatan amat menakutkan tentang neraka

Pedro Regis - 5411-5415

Realitas Neraka - Kisah orang-orang yang pernah mengunjungi neraka

LDM, 17 Maret 2023

LDM, 22 Maret 2023

Kutipan pesan Yesus kepada LDM tentang keberadaan Antikristus di dunia