Friday, April 30, 2021

Chrislam, Francis Dan Sebuah Agama Tunggal Dunia

 

These Last Days News - April 29, 2021

 

 

 



CHRISLAM, FRANCIS DAN SEBUAH AGAMA TUNGGAL DUNIA

https://www.tldm.org/news49/chrislam-francis-and-a-one-world-religion.htm 

 

by John Paul Wohlscheid

 

 

Dalam beberapa tahun terakhir, Francis telah berusaha keras untuk mempromosikan segalanya, kecuali ajaran Katolik sejati. Terkadang, ketika dia menyebut Yesus atau Injil, hal itu lebih merupakan kata ikutan belaka. Berdasarkan interaksinya baru-baru ini dengan Islam, Francis tampak jelas berusaha untuk menciptakan agama tunggal dunia.

 

 

Francis Tidak Menyebut Nama Yesus Sama Sekali Dalam Pidatonya Di PBB

 

Salah satu tanda awal ketidaktertarikan Francis pada agama Kristen adalah pidatonya di Majelis Umum PBB. Pidato itu berlangsung pada 25 September 2015. Selama pidatonya itu, Francis sama sekali tidak menyebut kata Yesus atau Kristus. Dia hanya berdoa kepada Tuhan di akhir pidatonya, ketika dia berdoa agar anggota PBB "mengesampingkan kepentingan partisan dan ideologis, dan dengan tulus berusaha untuk melayani kebaikan bersama."

 

Ini bukan satu-satunya saat paus Francis menyebutkan frasa "kebaikan bersama" dalam kaitannya dengan PBB. Pada tahun 2019, paus Francis juga berbicara kepada Akademi Kepausan Untuk Ilmu Sosial dan dia berkata, "Ketika kebaikan bersama supranasional telah ditentukan dengan jelas, maka diperlukan otoritas khusus yang dibentuk secara hukum yang mampu memfasilitasi penerapannya." Pada dasarnya, saat itu Francis berbicara tentang mengurangi otoritas Gereja demi organisasi sekuler.

 

 

Francis Bertemu Dengan Imam Besar Dari Mesir 

Juga pada tahun 2019, paus Francis menandatangani dokumen bersama dengan Ahmad el-Tayeb, Imam Besar Masjid al-Azhar Mesir. Dokumen itu berjudul “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama.”

 

Banyak umat Katolik yang terkejut saat mengetahui bahwa dokumen tersebut mencakup bagian berikut ini:

Kebebasan adalah hak setiap orang: setiap individu berhak menikmati kebebasan dalam berkeyakinan, berpikir, berekspresi, dan bertindak. Pluralisme dan keragaman agama, warna kulit, jenis kelamin, ras dan bahasa memang dikehendaki oleh Tuhan dalam kebijaksanaan-Nya, yang melaluinya Dia menciptakan manusia. Kebijaksanaan Ilahi ini adalah sumber dari mana hak kebebasan dalam berkeyakinan dan kebebasan untuk berbeda, berasal. Oleh karena itu, fakta bahwa orang yang dipaksa untuk menganut agama atau budaya tertentu harus ditolak, begitu pula pemaksaan terhadap cara hidup budaya yang tidak diterima orang lain.

 

Sejumlah wali gereja, termasuk Kardinal Burke dan Bishop Schneider, dengan cepat menunjukkan adanya kesalahan dalam kalimat itu. Lagipula, seperti yang dikatakan Yesus kepada Petrus "...engkau adalah Petrus; dan di atas batu karang ini Aku akan membangun gereja-Ku, dan gerbang neraka tidak akan menguasainya." (St. Matius 16:18 DRB) Dari situ disimpulkan bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja atau agama yang benar di bumi.

 

Tetapi upaya mereka untuk memberitakan kebenaran diwarnai oleh dukungan kepada ide-ide anti-Kristen dari Francis. Sebuah komite multi-agama dibentuk beberapa bulan setelah dokumen itu ditandatangani. Tujuan dari komite itu? Untuk menyebarkan ide-ide cacat dari "Persaudaraan Manusia." Francis kemudian "menyambut hangat" pembentukan kelompok seperti itu.

 

Bahkan kaum Freemason memuji dokumen tersebut, menyebutnya sebagai "titik balik dalam peradaban karena akan membuka era baru." Jika ada sesuatu yang didukung oleh Freemason yang notabene adalah anti Katolik, maka itu adalah tidak baik untuk Gereja Katolik.

 

Faktanya, Francis melipatgandakan kesalahannya dengan berkata bahwa semua agama memang "dikehendaki" oleh Tuhan. Dia meminta para profesor Katolik untuk menyebarkan seluas mungkin isi dokumen tersebut.

 

PBB memperingati ulang tahun penandatanganan dokumen sesat ini dengan "Hari Persaudaraan Manusia Internasional pertama" pada 4 Februari 2021. Uskup Inggris Brian McGee bahkan menyerukan diadakan perayaan tahunan.

 

Para pendukung "persaudaraan manusia" usulan Francis ini melangkah lebih jauh dengan memperkenalkan rencana untuk membangun pusat ibadah antaragama. "Abrahamic Family House" yang dibangun di Pulau Saadiyat di Abu Dhabi. Itu disebut sebagai "kompleks multi-agama yang memberikan ruang yang sama untuk sinagoga, gereja, dan masjid." Ini akan berdiri sebagai platform konkret dan nyata untuk kesesatan baru dari Francis.

 

The proposed Abrahamic Family House, to be built in Abu Dhabi.

From left to right: the mosque, the church, and the synagogue. 

 

Chrislam: Langkah Pertama Menuju Agama Tunggal Dunia? 

Aliansi Francis dengan Islam yang terus berkembang telah membangkitkan kembali gagasan Chrislam. Awalnya dibuat pada 1980-an di Afrika, Chrislam dimaksudkan untuk menggabungkan ide-ide Kristen dan Islam. Para pendukung Chrislam menunjukkan bahwa Yesus disebutkan 25 kali dalam Alquran dan adanya ajaran moral yang serupa dari keduanya.

 

Namun, Kristen dan Islam tidak dapat digabungkan. "Tuhan yang dijelaskan dalam Alquran berbeda dalam hal-hal penting dari Tuhan yang disampaikan di dalam Injil. Perbedaannya begitu radikal sehingga keliru jika menyebut mereka itu adalah Tuhan yang sama."

 

Ide untuk menyederhanakan dan melunturkan Kebenaran Katolik untuk bersatu dengan kelompok lain akan menjadi kutukan bagi semua umat Katolik. Nyatanya, ini terdengar seperti langkah pertama untuk menciptakan Agama Tunggal Dunia. Karena “Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama” menyatakan bahwa semua agama dikehendaki oleh Tuhan, dokumen itu menempatkan semuanya pada level yang sama. Hal ini menata panggung dengan rapi untuk terbentuknya Agama Tunggal Dunia (yang sangat dekat) di masa depan. 

 

Peringatan-Peringatan Bunda Maria Berbicara Tentang Penyatuan Agama-Agama

 

Mari kita lihat apa yang dikatakan Our Lady of the Roses di Bayside, Amerika, tentang gagasan menciptakan Agama Tunggal Dunia.

 

Pada tanggal 21 Agustus 1975, Bunda Maria berkata: "Anakku, katakanlah kepada dunia bahwa manusia - anak-anak Tuhan, sedang disesatkan, kamu tidak boleh mengkompromikan Imanmu! Tidak boleh ada satu dunia tunggal dan satu agama tunggal saat ini, karena tidak ada seorang pun yang akan mengumpulkan kawanan. Tidak seorang pun akan bisa mengumpulkan kawanan. Karena ini hanya akan dilakukan oleh Putraku ketika Dia kembali pada tahap terakhir dari Armagedon. Kamu harus ingat - janganlah tertipu, anak-anakku, oleh mereka yang mengaku sebagai Kristus, karena mereka akan berkata, 'Keluarlah ke lapangan, karena dia ada di sana. Keluar ke gudang! Datanglah ke tengah-tengah!' Tetapi tidak, anak-anakku, Putraku akan datang seperti saat Dia naik. Dia akan turun dari langit, disertai dengan seruan kemenangan kepada semua orang. Dia akan turun bersama pasukan Malaikat Surgawi dan semua jiwa yang telah mandi di dalam Darah-Nya dan sekarang mengenakan pakaian terang dan hidup. Tunggulah dan perhatikanlah, anak-anakku; berdoalah yang banyak, karena Kitab Kehidupan sedang dibuka; halaman-halamannya sedang dibuka. Kamu benar-benar berada di hari-hari Kiamat. Bacalah Wahyu, anak-anakku, dan ketahuilah apa yang ada di depan. Seperti halnya kamu diberitahu pada waktu yang lalu, banyak hal yang akan dibuka bagimu, karena hari-hari Armagedon telah berada di sini. Bacalah Wahyu, Kitab Wahyu, anak-anakku. Santo Yohanes diberi pengetahuan untuk mengungkapkan kepadamu hari-hari di mana kamu hidup sekarang. Kenalilah tanda-tanda zamanmu."

 

Pada 27 September 1986, Bunda Maria berkata: "Kamu memiliki para teolog yang menganggap diri mereka sebagai dewa di bumi. Mereka mendirikan agama dunia baru, agama tunggal dunia berdasarkan humanisme dan modernisme. Ini tidak akan berlanjut lebih lama lagi, anak-anakku. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun di bumi untuk mengembangkan teori-teori ini. Dan mereka yang memiliki kepala di atas awan, meskipun mereka memakai topi ungu dan topi merah (uskup dan kardinal), mereka yang telah dibutakan oleh cinta yang berlebihan akan kemewahan dan materialisme, akan tersesat dalam kebingungan dan kekacauan."

 

Pada tanggal 13 September 1974, Bunda Maria berkata: "Ini adalah petunjuk dari Bapa yang Kekal agar kamu menyingkirkan dari negaramu kekuatan-kekuatan setan yang sekarang merajalela dalam lembaga yang kau sebut sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebagai satu bangsa kamu harus menempatkan dirimu jauh dari kelompok setan ini. Kamu telah membuka pintumu bagi musuh-musuh Tuhan! Musuh-musuh ini tidak membela dirimu, tetapi mereka menunggu untuk menerkam kamu seperti burung nasar! Mereka sedang membuatmu bertekuk lutut sekarang, anak-anakku. Seperti burung nasar, mereka sedang menunggu waktu mereka." 

 

Kesimpulan 

Katolik adalah satu Iman Sejati yang diciptakan oleh Yesus Kristus untuk menyelamatkan jiwa. Ia tidak mungkin bisa bersatu dengan agama lain, kecuali pemeluknya yang lain masuk Katolik. Upaya Francis untuk bersatu dengan agama lain dengan mengatakan bahwa semua agama dikehendaki oleh Tuhan, adalah langkah awal menuju Agama Tunggal Dunia. 

 

------------------------------- 

 

AGEN 666 SEKARANG DILEPASKAN DI ROMA

"Para agen 666 sekarang dilepaskan di Roma dan mereka telah memasuki tempat-tempat tertinggi dalam hierarki. Hal itu akan menyebabkan uskup melawan uskup dan kardinal melawan kardinal, sampai semua yang tersisa akan muncul dari pemurnian." - Yesus, Bayside, 25 Juli 1977

 

 

Roma akan kehilangan iman dan akan menjadi tahta Antikristus. - Our Lady of La Salette, 19 September 1846 

 

"Tanpa sejumlah doa yang cukup yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan neraca dan tindakan perbaikan dari anak-anak di dunia, akan ditempatkan di atas Takhta Petrus seseorang yang akan meletakkan dan menempatkan jiwa-jiwa dan Rumah Tuhan ke dalam kegelapan yang dalam." - Our Lady, Bayside, 18 Maret 1974

 

 

 

 -----------------------------------------

 

Katakombe Baru

Pedro Regis 5111 - 5115

Gisella Cardia 17, 21, 24 April 2021

Para Gembala Bukanlah Orang Upahan

Enoch, 24 April 2021

LDM, 27 April 2021

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 1

 

 

Wednesday, April 28, 2021

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 1

 


 

Pertempuran Terakhir Setan

 Pastor Paul Kramer, B.Ph., M.Div., S.T.L. (Cand.) 

 

 

Bab 1

 

Pesan Dan Keajaiban Fatima 

 

Tuhan tidak menyia-nyiakan keajaiban. Sepanjang sejarah keselamatan — dari Yosua, hingga Musa, hingga dua belas rasul, hingga kepada orang-orang kudus Gereja Katolik selama berabad-abad — Tuhan telah mengabulkan terjadinya mukjizat untuk satu tujuan utama: sebagai mandat Ilahi bagi seorang saksi yang memohon keajaiban dalam nama-Nya. Ketika Tuhan memilih seorang saksi, dan kemudian menghubungkan sebuah mukjizat yang otentik dengan kesaksian dari saksi itu, maka kita bisa tahu dengan pasti bahwa saksi itu layak dipercaya. Tuhan tidak memberikan mukjizat untuk menjamin saksi yang tidak dapat diandalkan; Tuhan tidak memilih saksi yang tidak bisa diandalkan. 

Tidak, Tuhan tidak menyia-nyiakan keajaiban. Apalagi Tuhan menyia-nyiakan keajaiban publik yang disaksikan oleh 70.000 orang, baik orang beriman maupun yang tidak beriman, yang terjadi tepat pada saat yang diramalkan tiga bulan sebelumnya oleh tiga orang saksi yang kesaksiannya diragukan: Lucia dos Santos (dikenal dunia sebagai Lucia) dan sepupunya, Francisco dan Jacinta Marto. 

Saat itu tanggal 13 Oktober 1917. Di ladang sederhana yang dikenal sebagai Cova da Iria di Fatima, ada sekitar 70.000 orang yang telah berkumpul untuk menunggu terjadinya mukjizat. Kejadian ini sendiri sangat mencengangkan. Belum pernah sebelumnya dalam sejarah keselamatan, ada seorang visioner yang meramalkan berbulan-bulan sebelumnya bahwa keajaiban publik akan terjadi pada waktu dan tempat yang tepat. Belum pernah sebelumnya ada kerumunan besar orang berkumpul untuk menyaksikan keajaiban publik yang telah diramalkan seperti itu. Namun justru itulah yang terjadi pada hari itu.

Mengapa hari itu? Karena Lucia dos Santos dan sepupunya, Francisco dan Jacinta, telah menerima penampakan dari seorang Wanita pada tanggal tiga belas setiap bulan sejak Mei sebelumnya. Wanita itu telah menampakkan diri kepada mereka di atas pohon holm-oak di Cova, dan dengan setiap penampakan, kerumunan orang terus bertambah. Tetapi keraguan tentang kebenaran para visiuner itu juga terus tumbuh, serta ejekan dan penganiayaan terhadap para visiuner dan keluarga mereka, pada saat Portugal berada di bawah kendali rezim politik atheis dan Masonik. 

Dan kemudian, pada 13 Juli 1917, Bunda Maria menunjukkan kepada mereka sesuatu yang akan menakutkan mereka dan mengubah mereka selamanya, menjadikan mereka orang-orang suci yang akan menghabiskan hidup mereka (dalam kasus Francisco dan Jacinta, kehidupan yang sangat singkat) dengan berdoa dan melakukan korban untuk orang berdosa. Seperti yang diceritakan Lucia dalam kesaksian yang dianggap Gereja Katolik layak untuk dipercaya, Bunda Maria menunjukkan neraka kepada mereka: 

“Bunda Maria membuka tangannya sekali lagi, seperti yang telah dia lakukan selama dua bulan sebelumnya. Nampak berkas cahaya sepertinya menembus bumi, dimana kami melihat disana ada sesuatu seperti lautan api. Tercebur ke dalam api itu adalah banyak sekali iblis dan jiwa [yang terkutuk] dalam bentuk manusia, seperti bara api transparan, seperti perunggu menghitam atau mengkilap, melayang-layang di dalam api unggun itu; sesekali mereka terangkat ke udara oleh nyala api yang keluar dari dalam diri mereka bersama dengan awan asap, dan kemudian mereka jatuh kembali ke segala sisi seperti percikan api dalam kobaran api yang besar, tanpa bobot atau keseimbangan, di tengah lolongan dan jeritan dan rintihan kesakitan dan keputusasaan, yang membuat kami sangat ngeri dan membuat kami gemetar ketakutan. (Pasti pemandangan inilah yang menyebabkan saya menjerit, seperti yang dikatakan orang-orang bahwa mereka mendengar saya menjerit.) Setan dapat dibedakan [dari jiwa-jiwa yang terkutuk] melalui wujud mereka yang amat menakutkan dan menjijikkan seperti hewan yang menakutkan dan tidak dikenal, hitam dan transparan seperti bara api.” 

Penglihatan ini berlangsung sesaat. “Betapa kami sangat bersyukur kepada Bunda surgawi yang baik hati, yang telah mempersiapkan kami dengan berjanji, pada penampakan pertama, untuk membawa kami ke Surga. Jika tidak, saya pikir, kami akan mati karena ketakutan dan teror.” 

Setelah menunjukkan kepada anak-anak visiuner itu tentang nasib dari orang-orang terkutuk, yang merupakan bagian pertama dari Rahasia Besar Fatima, Bunda Maria kemudian menyampaikan kepada anak-anak itu bagian kedua dari Rahasia Fatima. Semuanya, termasuk pejabat dari Vatikan yang menjadi fokus dari tulisan ini, setuju bahwa bagian kedua dari Rahasia itu, seperti yang tercatat dalam buku harian Sr. Lucia, adalah sebagai berikut: 

“Kamu telah melihat neraka di mana jiwa-jiwa orang berdosa yang malang menuju. Untuk menyelamatkan mereka, Tuhan ingin membentuk di dunia ini suatu devosi kepada Hatiku Yang Tak Bernoda. Jika apa yang kukatakan kepadamu ini dilaksanakan, banyak jiwa akan diselamatkan dan akan ada kedamaian. Perang akan berakhir. Tetapi jika orang-orang tidak berhenti menentang Tuhan, kejadian yang lebih buruk akan terjadi pada masa pemerintahan Pius XI. Ketika kamu melihat suatu malam hari diterangi oleh cahaya yang tidak diketahui asalnya, ketahuilah bahwa ini adalah tanda besar yang diberikan oleh Tuhan bahwa Dia akan menghukum dunia karena dosa-dosanya, melalui perang, kelaparan, dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci.” 

“Untuk mencegah hal ini, aku meminta dilakukan Konsekrasi Rusia kepada Hatiku Yang Tak Bernoda, dan Komuni Silih pada hari Sabtu Pertama. Jika permintaanku ini dilaksanakan, Rusia akan bertobat, dan akan ada kedamaian; jika tidak, ia akan menyebarkan kesalahannya ke seluruh dunia, hingga menyebabkan peperangan dan penganiayaan terhadap Gereja. Orang yang baik akan menjadi martir, Bapa Suci akan sangat menderita, berbagai bangsa akan dimusnahkan. Pada akhirnya, Hatiku Yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengkonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan bertobat, dan masa damai akan diberikan kepada dunia. Di Portugal, dogma Iman akan selalu dipertahankan, dll. Jangan katakan ini kepada siapa pun. Untuk Francisco, ya, kamu boleh memberitahunya.” 

Unsur dasar dari Pesan yang menakjubkan ini adalah: 

• Banyak jiwa masuk neraka karena dosa yang mereka lakukan.

• Untuk menyelamatkan mereka, Tuhan ingin mendirikan di seluruh dunia, devosi yang khusus

Kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.

• Ini harus dicapai dengan mengkonsekrasikan bangsa Rusia kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda

 (dalam kaitannya dengan Komuni Silih pada hari Sabtu pertama setiap bulan), dimana Rusia akan dipertobatkan kepada Iman Katolik.

• Jika hal ini dilakukan, banyak jiwa akan diselamatkan dan akan ada kedamaian.

• Jika tidak dilakukan, Rusia akan menyebarkan kesalahannya ke seluruh dunia. Akan ada perang, kelaparan, penganiayaan atas Gereja, dan kemartiran orang-orang yang baik. Bapa Suci akan mengalami banyak penderitaan. Dan jika permintaan Bunda Maria masih juga tidak ditaati, maka berbagai negara akan dimusnahkan.

• Meskipun demikian, “Pada akhirnya, Hatiku Yang Tak Bernoda akan menang. Bapa Suci akan mengkonsekrasikan Rusia kepadaku, dan ia akan bertobat, dan sebuah masa damai akan diberikan kepada dunia." 

Terhadap hal-hal ini, Bunda Maria menambahkan permintaan mendesak agar umat Katolik memasukkan kedalam doa Rosario mereka setiap hari di akhir setiap dekade, dengan doa berikut: “Ya Yesus, ampunilah kami atas dosa-dosa kami, selamatkan kami dari api neraka. Hantarlah semua jiwa ke Surga, terutama mereka yang paling membutuhkan kerahiman-Mu.” Untuk memenuhi permintaan Bunda Maria, dan sebagai bukti keaslian penampakannya di Fatima, Gereja memasukkan doa ini dalam doa Rosario, dan umat Katolik mendaraskannya hingga hari ini. 

Gereja juga telah mengadakan devosi Sabtu Pertama dari Komuni Silih, yang dijelaskan Bunda Maria sebagai berikut: 

“Aku berjanji untuk menolong pada saat kematian, dengan semua rahmat yang dibutuhkan demi keselamatan, kepada siapa pun yang setiap hari Sabtu Pertama selama lima bulan berturut-turut melakukan: pengakuan dosa dan menerima Komuni Kudus, mendaraskan Rosario Suci sebanyak lima persepuluhan, dan menyertai aku selama lima belas menit sambil merenungkan lima belas misteri Rosario, dengan tujuan untuk melakukan silih kepadaku.” 

Kita berhenti sejenak di sini untuk mencatat secara sepintas (untuk pembahasan lebih lanjut nanti) frasa aneh di akhir dua bagian pertama Rahasia itu: "Di Portugal dogma Iman akan selalu dipertahankan, dll." Frasa yang tidak lengkap, diakhiri dengan "etc.", muncul dalam memoar keempat penampakan yang diterima Sr. Lucia. Ini dengan jelas memperkenalkan prediksi surgawi, berisi kata-kata lebih lanjut dari Bunda Maria yang tidak dicatat, tentang kepatuhan terhadap dogma Katolik di dalam Gereja pada umumnya, dibedakan dari Portugal pada khususnya, di mana dogma Iman akan selalu dipertahankan. 

Berdiri sendiri, pengamatan tentang kepatuhan pada dogma Katolik di Portugal muncul secara serampangan dan sangat tidak masuk akal, karena kalimat itu sama sekali tidak mengikuti secara logis dua yang pertama dari tiga Rahasia Fatima. Setiap ahli tentang Fatima yang diakui, menyimpulkan dari sini bahwa kalimat atau frasa tersebut mewakili permulaan dari bagian ketiga Rahasia Rahasia — yang kemudian hanya dikenal sebagai Rahasia Ketiga Fatima. Seperti yang akan kita lihat, Lucia sangat takut dengan isinya, bahkan setelah dia diperintahkan untuk menuliskannya pada bulan Oktober 1943, dia masih tidak dapat melakukannya sampai penampakan berikutnya pada 2 Januari 1944, di mana Bunda Maria meyakinkan dirinya bahwa dia harus menuliskannya. Namun, hingga hari ini, Vatikan tidak pernah mengungkapkan pesan-pesan Sang Perawan yang secara jelas yang mengatakan “Di Portugal dogma Iman akan selalu dipertahankan, dll. " Kata ‘dll’ tetap menjadi rahasia. Penyembunyian kata ‘dll’ yang terus berlangsung hingga kini adalah sebuah elemen kunci dari ketidakadilan yang menjadi subjek dari buku ini.

Setelah menerima dari Surga, sebuah pesan dengan kepentingan yang jelas sangat penting bagi Gereja dan seluruh umat manusia, Lucia tahu bahwa dia dan sepupunya membutuhkan kredensial ilahi jika mereka bisa dipercaya. Selama penampakan pada 13 Juli, Suster Lucia meminta Sang Perawan “untuk memberi tahu kami ‘siapakah engkau sebenarnya,’ dan agar melakukan sebuah keajaiban, agar semua orang akan percaya bahwa engkau menampakkan diri kepada kami." Dan Wanita itu menjawab: “Teruslah kamu datang ke sini setiap bulan. Pada bulan Oktober aku akan memberi tahu kamu siapa aku dan apa yang kuinginkan, dan aku akan melakukan sebuah keajaiban untuk dilihat dan dipercaya oleh semua orang." Wanita itu mengulangi janji ini pada penampakan selanjutnya kepada Lucia dan saudara-saudaranya pada 19 Agustus dan lagi, di Cova, pada 13 September. 

Dan begitulah orang-orang berkumpul dalam kerumunan besar di Cova pada 13 Oktober 1917. Dan tepat pada jam yang telah dikatakan Bunda Maria bulan Juli — jam 12 siang waktu matahari, dan jam 13:30 pada jam di Portugal — keajaiban itu dimulai. Lucia tiba-tiba meminta kepada orang-orang yang hadir untuk menutup payung mereka di tengah hujan deras yang mengubah Cova menjadi ladang lumpur. Banyak orang yang berdiri di kubangan lumpur hingga pergelangan kaki mereka. Lucia memasuki keadaan ekstase spiritual saat Bunda Maria muncul lagi dan memanggilnya. Bunda Maria memulai dengan memberi tahu Lucia siapa dirinya dan apa yang dia inginkan, seperti yang dia janjikan: “Aku ingin sebuah kapel dibangun di sini untuk menghormati aku. Aku adalah Bunda Rosario.” Wanita itu adalah Bunda Allah, Perawan Maria, yang selanjutnya akan dikenal dengan gelar Bunda Maria dari Fatima, salah satu dari sekian banyak gelar yang dianugerahkan kepada Perawan Terberkati oleh Gereja. Kapel itu, tentu saja, akan dibangun, dan kemudian dibangun kembali setelah ia diledakkan pada tanggal 6 Maret 1922 oleh bom yang ditanam oleh teman-teman Tinsmith, nama panggilan untuk Walikota Ourem, yang adalah anggota Masonik. 

Dan kemudian keajaiban itu terjadi. Di sini kami menceritakan kesaksian seorang reporter yang tidak mungkin dituduh memihak dalam masalah ini dan untuk alasan yang benar! Kami mengacu pada Avelino de Almeida, pemimpin redaksi O Seculo, surat kabar harian besar ‘liberal, anti gereja dan Masonik’ di Lisbon. Dia menulis: 

Dari jalan raya, tempat kereta-kereta berdesakan dan tempat ratusan orang telah berada karena tidak berani maju melintasi tanah berlumpur, kami melihat kerumunan besar orang berpaling ke arah matahari yang muncul di atas kepala mereka, dengan suasana langit bersih dari mendung. Matahari nampak menyerupai cakram perak, dan saat itu orang-orang bisa menatapnya secara langsung tanpa sedikit pun rasa sakit atau kabur pada mata mereka. Sinar matahari Itu tidak membakar mata. Ia tidak membutakan. Kami bisa mengatakan bahwa ia seolah dalam keadaan gerhana. Kemudian teriakan yang luar biasa terdengar keluar, dan kerumunan terdekat kami terdengar berteriak: “Keajaiban! Keajaiban! ...!!!” 

Di depan mata orang-orang yang silau, yang sikap mereka telah mengingatkan kita pada keadaan zaman alkitabiah, dan orang-orang yang sangat tercengang, kepala tidak terlindung apa pun, merenungkan birunya langit, matahari itu nampak bergetar dan membuat gerakan aneh dan tiba-tiba, dimana itu semua berada di luar semua hukum kosmik — "matahari menari," demikian menurut ekspresi khas para petani yang polos saat itu... 

Diserang keras oleh semua pers yang anti klerus dan anti gereja, Avelino de Almeida memperbarui kesaksiannya beberapa hari kemudian, dalam ulasannya di IlustraĂ§Ă£o Portuguesa. Kali ini dia mengilustrasikan pada laporannya dengan selusin foto-foto kerumunan orang yang sangat gembira, dan diulangi sebagai refrein di seluruh artikelnya: "Saya melihat ... Saya melihat ... saya melihat." Dan dia menyimpulkan: “Keajaiban, seperti yang diteriakkan oleh orang-orang? Fenomena alam, seperti kata para ahli? Untuk saat ini, itu bukanlah urusan saya, saya hanya mengatakan apa yang saya lihat ... Selebihnya adalah sebuah masalah untuk Sains dan Gereja." 

Sabtu, 13 Oktober 1917 mulailah para peziarah berjalan kaki sebagai bentuk silih karena saat itu sempat turun hujan sepanjang malam sebelumnya. Sekarang, ini adalah “perubahan cuaca yang hampir tiba-tiba, dari jalanan yang berdebu berubah menjadi rawa berlumpur oleh hujan lebat, menyebabkan keadaan tiba-tiba berubah, selama sehari, manisnya musim gugur dengan kerasnya musim dingin, tidak berhasil membuat mereka menyerah atau putus asa untuk pergi ke tempat itu." 

Dalam membandingkan banyak catatan para saksi mata, kita dapat membedakan aspek yang beragam dan hasil dari fenomena menakjubkan yang dilihat oleh semua orang. Untuk setiap fenomena, adalah sangat mungkin untuk membariskan banyak saksi, yang kesaksiannya akan menjadi buku tebal yang mengesankan. Inilah fakta luar biasa pertama yang dikatakan oleh Dr. Almeida Garrett: 

“Saat itu jam 1:30 siang, ketika di tempat di mana anak-anak visiuner itu berada, muncul sebuah kolom asap, tipis, halus dan kebiru-biruan, yang mencapai sekitar dua meter di atas kepala mereka, dan kemudian asap itu menguap di ketinggian itu. Fenomena ini terlihat dengan mata telanjang, berlangsung selama beberapa detik. Tidak terlalu memperhatikan berapa lama hal itu berlangsung, saya tidak bisa mengatakan apakah itu berlangsung lebih atau kurang dari satu menit. Asapnya menghilang dengan tiba-tiba, dan setelah beberapa saat, asap itu kembali lagi muncul untuk kedua kalinya, lalu ketiga kalinya ... 

“Sementara itu ‘langit nampak rendah dan berat’ memiliki warna yang sangat gelap, sarat dengan kelembapan, dan meski telah terjadi hujan yang deras dan lama, namun selama penampakan, hujan berhenti sama sekali. Tiba-tiba langit menjadi cerah: "Matahari dengan penuh kemenangan menembus lapisan awan tebal yang menutupinya sampai saat itu, dan ia bersinar dengan intens." (laporan Dr. Almeida Garrett) 

Perubahan cuaca yang tiba-tiba ini membuat semua saksi mata terkejut: “Itu adalah hari yang hujan lebat dan terus menerus. Tapi beberapa menit sebelum keajaiban, hujan itu berhenti dan mendung gelap sirna." (laporan Alfredo da Silva Santos) 

Dan kesaksian ini adalah dari seorang dokter, seorang ilmuwan, tentang warna perak dari matahari yang tak dapat dijelaskan, dan memungkinkan matahari itu dapat dilihat secara langsung tanpa membahayakan mata: 

“Tiba-tiba aku mendengar keributan dari ribuan suara, dan aku melihat orang banyak itu menyebar keluar di lapangan luas di bawah kakiku (aku berada di ketinggian bukit) ... membelakangi tempat di mana, yang sampai saat itu, semua harapan orang-orang terpusat, dan mereka melihat matahari yang bertingkah laku aneh ...Aku berbalik melihat ke arah tatapan mata orang-orang, dan aku bisa melihat matahari, seperti cakram yang sangat jernih, dengan tepinya yang tajam, yang bersinar tanpa merusak mata kita... Itu tidak sama dengan matahari yang melewati mendung atau kabut (tidak ada kabut pada saat itu), karena matahari tidak terselubung apa pun, juga ia tidak redup. Di Fatima saat itu, matahari memancarkan cahayanya dan panasnya, dan nampak dengan jelas di langit, dengan tepi yang tajam, seperti meja judi besar. Hal yang paling menakjubkan adalah kita semua bisa menatap cakram matahari untuk waktu yang lama, cemerlang dengan cahaya dan panas, tanpa melukai mata kita atau merusak retina." (Dr. Almeida Garrett) 

Senada dengan itu, kesaksian dari pemimpin redaksi koran O Seculo:

“Dan kemudian kami menyaksikan tontonan yang sangat unik, tontonan yang luar biasa, tak bisa dipercaya jika Anda tidak menyaksikannya sendiri. Dari atas jalanan ... Kami melihat (dari tempat ketinggian) kerumunan besar orang yang memandang ke arah matahari, yang muncul di puncak kepala kita saat itu, bersih dari awan. Matahari itu tampak seperti sebuah piring perak kusam, hingga memungkinkan kita untuk menatapnya tanpa sedikit pun merasa tidak nyaman. Sinar matahari itu tidak membakar mata. Ia tidak membutakan. Orang mungkin mengatakan bahwa gerhana sedang terjadi." (Artikel tanggal 15 Oktober 1917)  

Dan juga komentar lain: "Orang-orang bisa melihat matahari seperti kita melihat bulan." (Maria do Carmo)

Orang dapat menambahkan sekian banyak kesaksian tanpa henti tentang fenomena matahari berikutnya, yang disaksikan bahkan oleh pemimpin redaksi sekuler dari sebuah surat kabar yang bersikap antiklerus dan anti gereja. Perhatikan komentar ini:

“Ia nampak berguncang dan bergetar; matahari nampak seperti roda api. " (Maria da Capelinha) 

“Matahari berubah seperti kincir api, memancarkan semua warna pelangi.” (Maria do Carmo) 

“Matahari tampak seperti bola salju yang berputar dengan sendirinya.” (Pastor Lourenço) 

“Cakram seperti mutiara itu melakukan gerakan yang limbung. Ini bukanlah kedipan sekejap seperti bintang dengan segala kecemerlangannya. Ia nampak berputar dengan kecepatan yang tinggi." (Dr. Almeida Garrett) 

“Pada saat tertentu, matahari berhenti dan kemudian mulai menari lagi dan berputar; kemudian ia berhenti lagi, dan mulai menari lagi." (Ti Marto) 

“Matahari memancarkan semua warna pelangi. Semuanya memantulkan warna yang sama: pada wajah kita, pada pakaian kita, dan pada bumi itu sendiri.” (Maria do Carmo) 

“Sebuah cahaya, yang warnanya berubah dari satu saat ke saat berikutnya, dipantulkan pada orang-orang dan benda-benda di sekitar kita.” (Dr.Pereira Gens) 

Apa yang terjadi selanjutnya merupakan aspek yang paling menakutkan dari Keajaiban di Fatima, dan aspek yang sangat mendalam implikasinya bagi zaman kita, di mana manusia telah menyempurnakan kemampuannya untuk menghancurkan seluruh dunia dengan api dari langit: matahari nampak melepaskan diri dari langit dan terjun ke bumi. 

“Tiba-tiba kami mendengar keributan, seperti jeritan kesedihan dari seluruh kerumunan itu. Matahari melakukan gerakan rotasi yang cepat, seolah-olah membebaskan dirinya dari langit dan dengan warna merah darah, untuk terjun langsung ke arah bumi, yang mengancam akan menghancurkan kita dengan massa yang membara. Itu adalah beberapa detik yang sangat menakutkan.” (Dr. Almeida Garrett) 

“Saya melihat matahari berubah dan sepertinya ia akan turun. Itu seperti roda sepeda.” (John Carreira) 

“Matahari mulai menari-nari, dan pada saat tertentu, ia nampak melepaskan diri dari langit dan bergegas meluncur ke depan kita, seperti roda api." (Alfredo da Silva Santos) 

“Saya melihat matahari turun dengan sempurna seolah-olah jatuh di bumi. Tampaknya ia melepaskan diri dari langit dan bergegas ke arah kami. Kemudian matahari mempertahankan dirinya sendiri pada jarak pendek di atas kepala kita; tetapi kejadian semacam itu berdurasi sangat singkat ... Sepertinya ia berada sangat dekat dengan orang-orang dan terus berputar ke arah yang sebaliknya." (Maria do Carmo) 

“Tiba-tiba, matahari muncul dengan lingkarannya yang jelas. Ia turun seolah-olah ke ketinggian awan dan mulai berputar dengan cepat seperti bola api yang tertahan. Dengan beberapa jeda sebentar, hal ini berlangsung sekitar delapan menit.” (Pastor Pereira da Silva) 

"Matahari tiba-tiba tampak turun secara zig-zag, mengancam bumi." (Pastor Lourenço) 

"Saya melihat matahari jatuh kepada kita ..." (Pastor John Gomes) 

“Akhirnya, matahari berhenti bergerak dan semua orang menghela nafas lega ...” (Maria da Capelinha) 

“Dari ribuan mulut itu saya mendengar teriakan sukacita dan kasih kepada Perawan Tersuci. Dan kemudian saya percaya. Saya yakin tidak menjadi korban dari sebuah sugesti massa. Saya telah melihat matahari bertingkah laku aneh karena saya tidak akan pernah melihatnya seperti itu lagi." (Mario Godinho, seorang insinyur) 

Fakta mencengangkan lainnya: semua orang itu, yang sebagian besar basah kuyup, bersaksi dengan gembira dan takjub bahwa diri mereka dan baju mereka menjadi kering (sebelumnya basah kuyup oleh hujan deras). Fakta tersebut dibuktikan dalam proses kanonik untuk Jacinta dan Francisco, yang akhirnya dibeatifikasi pada 13 Mei 2000. 

"Saat yang paling tidak terduga, pakaian kami benar-benar kering." (Maria do Carmo) 

"Jasku langsung kering." (John Carreira) 

Akademisi, Marques da Cruz, bersaksi sebagai berikut:

Orang yang sangat banyak ini basah kuyup, karena hujan turun tak henti-hentinya sejak fajar. Tetapi — meskipun ini mungkin tampak luar biasa — setelah mukjizat besar matahari, semua orang merasa nyaman, dan mendapati pakaiannya kering, ini adalah hasil dari keajaiban... Kebenaran dari fakta ini telah dijamin dengan ketulusan yang besar oleh lusinan orang dengan kepercayaan yang mutlak, yang telah saya kenal secara dekat sejak masa kanak-kanak, dan yang masih hidup (1937), serta oleh orang-orang dari berbagai wilayah di negara ini yang hadir saat itu. 

Dalam satu aspek, ini adalah efek keajaiban matahari yang paling menakjubkan dan salah satu bukti terbaiknya:

Jumlah energi yang dibutuhkan untuk melakukan proses pengeringan instan ini akan bisa

membakar semua orang yang hadir seandainya itu terjadi sesuai hukum alami. Dan aspek

keajaiban ini bertentangan dengan hukum alam secara radikal, dan tidak ada setan yang bisa melakukan hal itu. 

Dan akhirnya, ada juga keajaiban moral yang berupa pertobatan banyak orang. Dalam bukunya, Meet

the Witnesses, John Haffert menulis:

“Kapten resimen tentara yang bertugas di gunung saat itu — dengan perintah dari atasannya untuk mencegah kerumunan orang banyak — langsung dia bertobat. Begitu pula terjadi pada ratusan orang lainnya, orang-orang yang tidak beriman, mereka bertobat, seperti yang ditunjukkan oleh kesaksian mereka.” 

“Ada seorang yang tak beriman di sana yang menghabiskan pagi itu dengan mengejek 'orang-orang bodoh' yang pergi ke Fatima hanya untuk melihat seorang gadis biasa disana. Dia sekarang tampak lumpuh, matanya terpaku kepada matahari. Dia mulai gemetar dari kepala sampai kaki, dan mengangkat tangannya, berlutut di dalam lumpur, berseru kepada Tuhan." (Pastor Lourenço) 

“Saya tinggal delapan belas mil dari Fatima. Dan pada Mei 1917 kami diberi tahu tentang peristiwa luar biasa dari penampakan itu, tetapi berita yang datang kepada kami bercampur dengan fantasi orang-orang. Tentu saya tidak percaya. Dengan sungguh saya mengira itu hanya imajinasi seseorang. ... Atas permintaan ibu saya, saya pergi sekali lagi ke Cova da Iria pada bulan Agustus pada saat penampakan. Sekali lagi saya kembali ke rumah dengan putus asa dan kecewa. Namun saat itu, sesuatu yang luar biasa terjadi. Ibu saya, yang menderita tumor besar di salah satu matanya selama bertahun-tahun, sembuh. Dokter yang merawatnya mengatakan dia tak dapat menjelaskan kesembuhan seperti itu.

Masih saja saya tidak percaya pada penampakan barusan. Akhirnya, dan sekali lagi atas permintaan ibu saya, saya pergi ke Cova da Iria sekali lagi pada tanggal tiga belas Oktober. ... Terlepas dari apa yang terjadi pada ibu saya, saya kecewa dan tidak percaya pada penampakan itu. Maka saya duduk di dalam mobil saya. Kemudian seketika saya menyadari bahwa semua orang melihat ke langit. Kemudian keingintahuan alami menarik perhatian saya, dan saya turun dari mobil dan ikut melihat ke langit juga. ... Dari ratusan mulut di sekitar saya, saya mendengar pernyataan keyakinan dan kasih kepada Perawan Terberkati. Dan kemudian saya percaya." (Mario Godinho, seorang insinyur) 

Banyak sekali kesembuhan dan pertobatan lainnya didokumentasikan, antara lain ada di dalam buku berikut ini: DocumentaĂ§Ă£o CrĂ­tica de FĂ¡tima dan Fatima from the Beginning. 

Bagi mereka yang mengatakan mukjizat adalah produk dari "histeria massa" di tempat kejadian, Tuhan sendiri menyusun bantahan yang tegas: fenomena itu bisa disaksikan dan dikagumi dari luar Fatima. Saksi-saksi yang asli dan dapat dipercaya, yang berada sangat jauh dari Cova da Iria, menceritakan telah melihat hal yang belum pernah terjadi sebelumnya yang berupa tontonan tarian matahari, persis dengan yang disaksikan oleh 70.000 peziarah yang berkumpul di sekitar holm-oak tempat Sang Perawan itu menampakkan diri. 

Di desa kecil Alburitel, yang terletak sekitar sepuluh mil dari Fatima, orang di seluruh kota itu bisa menikmati penglihatan keajaiban matahari. Kesaksian yang sering dikutip adalah dari pastor Inacio Lourenço, karena itu yang paling detail. Apa yang dia katakan, bahwa semua penduduk desa yang ditanyai oleh penyidik, menegaskan bahwa diri mereka menyaksikan penglihatan itu dengan cara yang persis sama. 

Para saksi dari peristiwa itu memang tidak terhitung banyaknya, kesaksian mereka sama dan kita kebanjiran data dengan dokumen yang mereka tinggalkan bagi kita. 

Pertama-tama, banyak laporan muncul sekaligus di pers Portugis. Itu patut diperhatikan bahwa yang pertama memberikan kesaksian adalah reporter yang bersikap anti gereja. Tiga artikel Avelino de Almeida — salah satunya bertanggal 13 Oktober, tepat sebelum kejadian; yang lainnya tanggal 15 Oktober, diedit pada koran Vila Nova de Ourem pada malam hari tanggal 13; dan artikel ketiga tanggal 29 Oktober — yang pantas mendapatkan perhatian khusus. Terlepas dari nada mengejek dan ironi Voltarian, yang menginspirasi sebagian artikel pertama, terlepas dari nada anti gereja yang diharapkan masih muncul dalam artikel ke-15, teks-teks ini berasal dari reporter berbakat, dan selain itu juga jujur ​​dan teliti; ini adalah dokumen sejarah yang sangat penting. 

Tapi dia bukan satu-satunya orang yang menceritakan fakta, karena para wartawan lain juga hadir di Cova da Iria saat keajaiban berlangsung. 

Selanjutnya ada investigasi resmi. Pada November 1917, atas permintaan Uskup de Lima Vidal, yang saat itu mengelola Keuskupan Lisbon, dipimpin oleh pastor paroki Fatima, melakukan investigasi dan menanyai beberapa saksi di paroki tersebut. Sayangnya, dia hanya menyalin empat kesaksian dari ribuan kesaksian yang ada! 

Investigasi para sejarawan untungnya bisa mengkompensasi kekurangan para pejabat penyelidik. Laporan Pastor Formigao, yang diperoleh dari Dr. JosĂ© Maria de Almeida Garrett, profesor di Fakultas Sains Coimbra, yang memberi laporan sangat teliti, adalah yang paling ilmiah yang kami miliki. Selain itu, kami memiliki laporan dari Pastor da Fonseca (yang tulisannya dilakukan untuk memverifikasi poin-poin yang disengketakan oleh Pastor Dhanis, yang menolak untuk memeriksa bukti-bukti yang ada), dan beberapa laporan mendukung dari Pastor de Marchi, Canon Barthas, Pastor Dias Coelho dan Pastor Richard. 

Pada tahun 1977, untuk memperingati ulang tahun keenam puluh penampakan terakhir Fatima, masih memungkinkan bagi kita untuk mengumpulkan di Fatima lebih dari tiga puluh orang yang telah hadir di dalam peristiwa keajaiban matahari dan bisa menceritakan kembali kesaksian mereka. Berkat banyak berbagai kesaksian itu, dimungkinkan untuk merekonstruksi secara tepat dari semua komentar dan kesaksian yang ada, hingga memungkinkan kita untuk menghidupkan kembali, jam demi jam dan menit demi menit, hari yang sangat menentukan ini, yang pasti menjadi salah satu yang terpenting dalam sejarah dunia. Memang, bukti adanya keajaiban matahari pada 13 Oktober 1917 begitu luar biasa sehingga pada tahun 1952 bahkan Hollywood menjamin keaslian keajaiban itu dengan merilis film klasik (dibintangi oleh Gilbert Roland) berjudul “The Miracle of Our Lady of Fatima,” yang dipasarkan dalam bentuk video hingga hari ini. 

Mengapa hari ini menjadi sangat penting? Karena ini adalah hari dimana sebuah pesan surgawi dari Bunda Allah disahkan tanpa keraguan; pesan yang lebih dari 90 tahun kemudian, berdiri di tengah situasi Gereja dan dunia yang sangat berbahaya saat ini, merupakan sebuah momen dalam sejarah manusia yang menawarkan jalan keluar bagi kita. 

 

-----------------------------------

 

Selanjutnya: Bab 2 - Penentangan Berkepanjangan Dimulai 

Silakan melihat artikel lainnya disini: 

Uskup Agung ViganĂ²: Takhta Suci Menjadikan Dirinya Hamba Dari Tata Dunia Baru

Katakombe Baru

Pedro Regis 5111 - 5115

Gisella Cardia 17, 21, 24 April 2021

Para Gembala Bukanlah Orang Upahan

Enoch, 24 April 2021

LDM, 27 April 2021

 

 

 

Sunday, April 25, 2021

Para Gembala Bukanlah Orang Upahan

 

PARA GEMBALA BUKANLAH ORANG UPAHAN

oleh: Pastor Paul D. Scalia

 

https://www.thecatholicthing.org/2021/04/25/shepherds-not-hirelings/?utm_source=The+Catholic+Thing+Daily&utm_campaign=5d4fe9abc4-EMAIL_CAMPAIGN_2018_12_07_01_02_COPY_64&utm_medium=email&utm_term=0_769a14e16a-5d4fe9abc4-244061125

  

 

SUNDAY, APRIL 25, 2021

 

Selama kebaktian malam minggu lalu kami berdoa, "Lindungilah kami dari serigala dan orang upahan." Sangat menggembirakan untuk berdoa demi keselamatan dari orang upahan. Kita perlu dilindungi dari mereka - bahkan mungkin lebih dari serigala. Bagaimanapun, serigala yang asli agak jarang; sedangkan orang upahan berlimpah jumlahnya. Hanya ada sedikit orang yang sejahat Thomas Cromwell, tetapi banyak orang yang sama lemahnya dengan Richard Rich. Lebih jauh lagi, kelemahan, kepengecutan, dan keserakahan orang upahan memberi serigala semua akses kepada kawanan domba. Dalam istilah militer, orang upahan adalah "pengganda kekuatan" serigala.

 

Hari ini adalah Minggu Gembala Yang Baik dan Hari Doa Panggilan Sedunia. Dalam Injil (Yoh 10: 11-18) Tuhan kita membedakan gembala dan orang upahan. Kontras itu membantu kita menyoroti persyaratan tertentu bagi para gembala Gereja. Ia menetapkan semacam deskripsi pekerjaan - dan pemeriksaan hati nurani – khusus untuk para imam.

 

Tugas pertama seorang gembala yang baik adalah berkorban: "Seorang gembala yang baik bersedia memberikan nyawanya untuk domba-dombanya." Sekarang, kita mungkin mendengar ayat itu hanya sebagai pernyataan prinsip: Seorang gembala yang baik harus menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya. Atau: Ketika di masa-masa sulit, dia harus menyerahkan nyawanya. Semuanya benar, tetapi Tuhan memiliki arti yang lebih. Maksud-Nya, gembala yang baik selayaknya mau berkorban. Secara harfiah, dia bersedia "menyerahkan nyawanya untuk domba-dombanya." Pengorbanan bukanlah sesuatu yang dilakukan oleh gembala yang baik sesekali saja atau mungkin perlu dilakukan suatu hari nanti. Tetapi pengurbanan harus ada dalam tatanan hidupnya, seperti di dalam kehidupan Kristus.

 

Jadi, gembala yang baik mestinya merangkul tindakan pengorbanan yang berupa kemiskinan, kesucian, dan ketaatan demi kebaikan domba-dombanya. Dia tidak membenci atau lari dari semua ketidak-nyamanan kecil, kejengkelan, dan kekecewaan dalam kehidupan imamatnya. Karena dia mempersembahkan Korban dari Gembala yang Baik, dia tahu bahwa hidupnya juga harus dibentuk dan diwarnai oleh pengorbanan.

 

Sebaliknya, orang upahan "bekerja demi upah, dan tidak mempedulikan dombanya." Dia marah dan menolak pada ketidaknyamanan kecil dan pengorbanan yang diminta darinya, dan juga pada sifat ‘tidak dipedulikan dan tersembunyi’ dari begitu banyak tugas imamat. Dia membenci beban ‘dipisahkan’ dan menolak disiplin kemiskinan, kesucian, dan kepatuhan. Dia ada di dalam imamat demi keuntungannya sendiri, untuk diakui, dihargai, dan - tentu saja - diberi kompensasi materi.

 

Kedua, gembala yang baik melindungi kawanannya. Kalau orang upahan, melarikan diri. Jika dia melihat serigala datang, maka dia akan meninggalkan domba-dombanya dan melarikan diri. Namun gembala akan tetap tinggal bersama dombanya dan terus berjaga. Bagi gembala di ladang, hal ini berarti kewaspadaan terhadap ancaman fisik dari hewan predator yang akan menangkap dan mencerai-beraikan kawanannya. Bagi gembala di paroki, ini berarti kewaspadaan terhadap ancaman spiritual dari kesalahan doktrinal yang menuntun jiwa ke dalam begitu banyak kesedihan dan perpecahan.

 

Ketiga, seorang gembala selalu berusaha memenuhi kebutuhan kawanannya. Perlindungan bukanlah tujuan itu sendiri. Itu melayani kebaikan yang lebih tinggi dalam menyediakan kebutuhan dombanya. Seorang gembala melindungi agar dia bisa mencukupi kawanan. Dia tahu bahwa kawanan Kristus harus dipelihara dalam perjalanan ke rumah Bapa. Dan dia tahu apa yang membuatnya menjadi makanan yang benar – yaitu bahwa doktrin, sakramen, dan liturgi Gereja benar-benar memelihara jiwa bagi kehidupan kekal.

 

Image: Christ as the Good Shepherd by Cornelis Engebrechtsz, c. 1510

[Museum Boijmans Van Beuningen, Rotterdam]  

 

Orang upahan, karena dia pastilah juga orang yang bersifat duniawi, memberi sebagaimana dunia memberi. Ajaran dan liturgi-nya mengikuti jejak dunia, memberi makanan dan hiburan yang mungkin memberikan dorongan sesaat, tetapi pada akhirnya membuat kawanannya lapar.

 

Keempat, menurut teladan Tuhan kita, seorang gembala yang baik mengenal domba-dombanya. "Aku adalah Gembala Yang Baik, dan Aku mengenal milik-Ku dan milik-Ku mengenal Aku." Salah satu faktor yang membedakan gembala jiwa dari orang upahan, atau administrator biasa, adalah hubungannya dengan umatnya. Kawanan domba bukanlah klien atau konstituen. Mereka adalah anak-anak Tuhan yang dipercayakan pada karya pastoralnya. Dia diutus kepada kawanan untuk berada dan tinggal di antara mereka, untuk mengenal mereka, dan untuk berbagi harapan, suka, duka, dan penderitaan dengan mereka.

 

Kelima, kemurahan hati. Gembala yang Baik sendiri berbicara tentang kebebasan dan oleh karena itu juga tentang kemurahan hati yang Dia gunakan untuk merawat kawanan-Nya: “Aku menyerahkan hidup-Ku untuk mengambilnya kembali. Tak seorang pun yang bisa mengambilnya dari-Ku, tapi Aku meletakkannya sendiri." Dia mengukur pekerjaan-Nya menurut kebutuhan domba, bukan menurut kenyamanan-Nya sendiri. Santo Petrus, dengan mengingat kata-kata Tuhan sendiri, menasihati sesama penatua, "Rawatlah kawanan domba Allah di tengah-tengahmu, bukan dengan paksaan tetapi dengan sukarela, seperti yang Tuhan inginkan, bukan untuk keuntungan yang memalukan tetapi dengan penuh semangat." (1 Pt 5: 2).

 

Begitulah yang menyedihkan bagi orang upahan adalah bahwa dia terjebak oleh keinginannya sendiri untuk mendapatkan kenyamanan, pengakuan, dan keuntungan. Dia tidak dapat dengan bebas dan murah hati memberi, karena dia hanya mencari keuntungan. Dia mengukur kerja kerasnya tidak sesuai dengan kebutuhan kawanan, tetapi menurut berapa biaya yang dikeluarkannya. Dan kurangnya kemurahan hati ini menyebabkan tidak adanya kegembiraan bagi semuanya.

 

Saya mengatakan bahwa daftar persyaratan ini merupakan pemeriksaan hati nurani bagi kami para imam. Untuk itu, saya juga memberi beberapa gagasan tentang bagaimana dan apa yang harus didoakan bagi para imam. Karena seorang gembala selalu dalam bahaya menjadi orang upahan. Itu adalah godaan yang terus-menerus ada - dilakukan dengan pengorbanan dan kerja keras, untuk mencari pemenuhan diri. Tanpa usaha keras yang disengaja maka seorang gembala pasti akan tunduk pada status orang upahan. 

Karena itu berdoalah agar para imam mampu menahan godaan itu dan sebaliknya berusaha untuk berkorban dengan murah hati dalam melindungi dan memberi makan kepada kawanan yang dipercayakan kepada mereka. 

----------------------------------------

 

LDM, 18 April 2021

Di Bawah Kedok Covid, Vatikan Kini Semakin Rusak

Guru Yoga Diundang Berbicara Pada Acara Konperensi Kepausan Tentang Kesehatan

Uskup Agung ViganĂ²: Takhta Suci Menjadikan Dirinya Hamba Dari Tata Dunia Baru

Katakombe Baru

Pedro Regis 5111 - 5115

Gisella Cardia 17, 21, 24 April 2021

 

 

Friday, April 23, 2021

Katakombe Baru

  

 

Vortex:

KATAKOMBE BARU 

https://www.churchmilitant.com/video/episode/vortex-the-new-catacombs?mc_cid=4f881b60a4&mc_eid=6f7d1beaf7 

 

Para pastor terpaksa pergi ke bawah tanah. 

 

April 22, 2021  

 

Kembali ke awal krisis virus Wuhan yang dihebohkan media, ada para imam menghubungi kami dengan mengatakan mereka sangat menentang uskup mereka yang menutup akses kepada sakramen-sakramen, tetapi mereka sadar bahwa jika mereka mengatakan sesuatu tentang hal itu secara terbuka, maka itu akan menjadi akhir dari setiap pelayanan publik yang mereka miliki.

 

Namun, percakapan dengan para pastor di seluruh negeri Amerika Serikat telah menghasilkan sebuah gagasan yang kini telah menjadi kenyataan, dan kami mengumumkannya hari ini: sebuah inisiatif dari Church Militant bagi para imam untuk berbicara menentang semua kebusukan dan kepengecutan di antara para uskup, tetapi juga dengan cara tertentu, yang melindungi diri mereka secara menyeluruh.

 

Sebelum kita memulai upaya kita, jika Anda mengenal seorang pastor yang bersedia terbuka bagi hal ini, tolong kirimkan artikel ini kepada mereka segera.

 

Inti dari masalahnya adalah ini: Banyak imam yang masih setia kepada ajaran sejati dari Kristus, justru mendapat hukuman atas tindakan buruk para uskup mereka. Mereka dipandang, oleh beberapa orang, sebagai terlibat dalam keburukan itu, karena tidak mau berbicara dan tidak mau mengutuk tindakan para uskup - tidak hanya soal virus Partai Komunis Cina saat ini, tetapi juga sejumlah masalah lain, seperti memberikan Komuni Kudus kepada orang-orang yang anti-Katolik, kepada para politisi Katolik-palsu. Ini adalah dorongan yang menetap dari garis politik Marxis tentang iklim, imigrasi, BLM, dan sebagainya.

 

Imam-imam yang membela Iman bukanlah musuh Gereja yang membutuhkan manajemen amarah atau terapi psikologis dari atasan mereka. GabTweet

 

Para imam ini (seperti banyak umat Katolik yang sejati) telah muak dengan semua kebejatan ini dan, dengan pengecualian yang jarang, mereka tidak benar-benar memiliki suara yang efektif untuk memprotes atau memberikan kata-kata penyemangat yang terus-menerus, karena mereka takut bahwa begitu mereka melangkah maju untuk melindungi domba-dombanya, maka gembala atasan mereka yang jahat atau pengecut akan menjatuhkan mereka. Sungguh - kita telah melihat hal ini terjadi berkali-kali.

 

Jadi ketika kami mulai mendengar semua ini, yang dikedepankan oleh kasus virus Wuhan, kami pikir kami dapat memberikan tempat bagi para imam ini untuk berbicara tentang semua ini sebagai bentuk pelayanan kepada umat awam, namun sekaligus dan sepenuhnya melindungi identitas mereka. Kami melaksanakan ide tersebut melalui para kader pastor yang sangat baik, dan mereka semua segera memeluk dan menerima ide dan kesempatan untuk menjadi bagian darinya.

 

Jadi setelah berbulan-bulan mengerjakan semua jenis logistik (pribadi dan teknis), kami telah menemukan cara yang sepenuhnya aman bagi para imam ini untuk tetap anonim, namun tetap menyuarakan keprihatinan dan kata-kata penyemangat mereka.

 

Berikut detailnya:

• Sebuah kelompok inti yang terdiri dari 12 imam yang luar biasa, yang semuanya telah diteliti oleh Church Militant, akan secara kolektif membuat berbagai pernyataan yang relevan pada saat-saat reguler penting dalam kehidupan Gereja

• Pernyataan-pernyataan ini sebagian besar (tetapi tidak secara eksklusif) adalah sebagai tanggapan atas segala tindakan buruk atau kurangnya tindakan baik oleh Hierarki, sebagai cara untuk memberikan suara alternatif kepada Magisterium otentik - bukan masalah-masalah politik yang dimuntahkan oleh Hirarki hampir setiap hari, yang begitu melukai umat beriman

• Setelah pernyataan dibuat, pernyataan itu kemudian akan disebarkan ke atas dan ke bawah oleh anggota non-inti dari klerus

• Pernyataan-pernyataan yang mendapatkan dukungan mayoritas akan dipublikasikan

 

 

Sesederhana itu!

 

Itulah salah satu poin dari halaman Vortex ini: untuk memberi tahu para pastor lainnya bahwa kami sedang melakukan upaya ini, bahwa telah ada 12 anggota klerus yang membuat pernyataan kolektif sesuai kebutuhan dan sesuai keadaan yang terjadi, dan kami ingin Anda menjadi anggota pemungutan suara untuk menentukan berbagai pernyataan tersebut.

 

Dan inilah kunci utama untuk semua ini: Tidak ada seorang imam pun yang mengetahui identitas imam lainnya - tidak satupun dari mereka. Hanya sebagian kecil, staf terpilih di sini, di Church Militant, yang mengetahui identitasnya, dan identitas itu tidak akan pernah dirilis, bahkan kepada imam-imam lainnya. Imam yang menjadi anggota inti tidak tahu siapa anggota inti lainnya. Anggota klerus yang memberikan suara tidak akan tahu siapa anggota klerus yang ikut pemungutan suara lainnya untuk menentukan pernyataan mana yang akan mereka keluarkan. Tidak ada yang tahu. Dengan begitu, jika seorang uskup memanggil seorang imam, imam itu dapat dengan jujur ​​mengatakan bahwa dia tidak tahu siapa di antara anggota klerus lainnya.

 

Jika ini semua nampak sedikit subversif, ketahuilah bahwa itu adalah tanggapan kita terhadap beberapa dekade perbuatan uskup yang pengecut, lemah atau jahat, yang menumbangkan Iman itu sendiri. Terlebih lagi, ketika seorang imam yang setia kepada ajaran Kristus yang sejati, mengatakan atau melakukan hal yang benar, orang-orang atau para atasan jahat ini akan menjatuhkan palu kepadanya. Hal itu harus dicegah dan dihentikan.

 

Imam-imam yang membela Iman Kristus bukanlah musuh Gereja yang membutuhkan manajemen amarah atau tindakan psikologis. Mereka membutuhkan dukungan, dan mereka perlu diberi hak untuk bersuara. Namun mereka tidak mendapatkan keduanya dari uskup mereka. Jadi kita perlu melangkah maju dan mengisi kekosongan ini. Benar-benar kenyataan konyol bahwa kaum awam perlu berperang melawan uskup demi para imam, tetapi di situlah tugas kita sekarang sebagai Gereja, karena Hirarki licik yang lebih peduli kepada dunia daripada Gereja.

 

Semoga hal itu terjadi.

 

Kami menyebut upaya Church Militant  yang serba baru ini "The New Catacombs," dan kami sekarang secara resmi menerima aplikasi dari para klerus untuk menjadi anggota pemungutan suara pada setiap pernyataan yang dibuat oleh anggota inti. Dan jangan sampai Anda menyibukkan diri dengan gagasan Gereja Nice yang mencoba memasukkan tahi lalat ke dalam sistem, Church Militant akan melakukan pemeriksaan sendiri terhadap setiap pastor pendaftar untuk memastikan tidak ada "tipe Pastor James Martin" yang masuk. (Pastor James Martin adalah pastor pendukung LGBT dan pelaku homosex aktiv, yang mendapat dukungan besar dari paus Francis)

 

Seperti yang Anda ketahui, kami telah berada di dalam "permainan" ini sekarang. Kami tahu dan kenal banyak sekali pastor – yang baik dan yang buruk.

 

Para imam yang baik telah dibungkam terlalu lama, dibungkam oleh "mafia lavender" di keuskupan atau komunitas religius mereka; dibuang oleh uskup atau atasan; dituduh secara salah, dikesampingkan, dikirim ke rumah sakit jiwa dengan alasan palsu; dituduh melakukan hal-hal palsu di pengadilan Gereja - sebut saja. Dan semua itu adalah upaya untuk membungkam mereka dan membuat domba-domba kehilangan ajaran yang benar. Cukuplah semua itu!

 

Ini adalah jawaban Church Militant untuk mimpi buruk ini: memberikan suara kepada para imam yang baik sambil melindungi mereka dari kehancuran oleh para uskup modernis, staf mereka yang ramah gay dan semua klerus yang terlibat. Dan sementara itu, kami akan sepenuhnya menyembunyikan identitas mereka - bahkan dari satu sama lain - dan itulah intinya. Untuk kejelasan lengkap, sekali lagi, tidak ada yang tahu, dan tidak akan pernah tahu, siapa anggota inti atau anggota pemungutan suara - tidak pernah.

 

Seluruh upaya ini dilakukan di bawah kendali operasional Perlawanan Church Militant, upaya terorganisir bagi umat awam untuk dapat menanggapi dengan cepat berbagai krisis di dalam Gereja. Melindungi para imam yang setia dan menyediakan sarana bagi mereka untuk berbicara kepada umat beriman tentang ajaran otentik Gereja, semuanya adalah bagian dari upaya ini. Kita berada dalam kekacauan yang mengerikan dan kotor di dalam Gereja hari ini, dan itu harus ditangani. 

 

Profesi Imamat dari Yesus Kristus adalah layak untuk diperjuangkan. GabTweet 

 

Jadi, inilah tugas Anda: Jika Anda seorang pastor, silakan klik tautan ini untuk mengirimkan informasi rahasia Anda, dan kami akan menghubungi Anda kembali. Kami menjaga kerahasiaan Anda. Jika Anda adalah umat awam, harap teruskan artikel Vortex ini kepada pastor yang Anda kenal. Satu kata terakhir sebagai penghargaan untuk para pastor inti yang tidak saling mengenal satu sama lain: Terima kasih atas upaya Anda dan kerja keras Anda selama beberapa bulan terakhir ini untuk membantu mendirikan "Katakombe Baru" bagi para pastor sesama Anda yang sedang dalam penderitaan dan kesakitan.

 

Dan terima kasih juga kepada semua pendukung kami yang menyediakan sarana finansial untuk dapat melakukan pekerjaan ekstra semacam ini.

 

Tidak pernah dalam mimpi yang paling liar sekalipun bahwa kita akan kita berada di sini, di Church Militant / St. Michael's Media, yang telah kita bayangkan 15 tahun yang lalu, bahwa segala sesuatu akan menjadi seperti ini, tetapi inilah kami. Kerasulan ini adalah milik Gereja dan karya penyelamatan-Nya. Profesi Imamat dari Yesus Kristus layak diperjuangkan.

 

----------------------------------

 

Enoch, 16 April 2021

Konperensi Kepausan Tentang Kesehatan, 6 - 8 Mei 2021

Konperensi Vatikan Tentang Kesehatan: Kesehatan Mental!

LDM, 18 April 2021

Di Bawah Kedok Covid, Vatikan Kini Semakin Rusak

Guru Yoga Diundang Berbicara Pada Acara Konperensi Kepausan Tentang Kesehatan

Uskup Agung ViganĂ²: Takhta Suci Menjadikan Dirinya Hamba Dari Tata Dunia Baru