Thursday, August 31, 2023

Viganò - Globalisme Adalah Persiapan 'Setan' Bagi 'Kebangkitan Antikristus'...

 These Last Days News - May 7, 2019 


Uskup Agung Viganò:

Globalisme Adalah Persiapan 'Setan' Bagi 'Kebangkitan Antikristus'...

Sebagai GRAND MASTER 

https://www.tldm.org/news59/archbishop-vigano-globalism-is-satanic-preparation-for-the-rise-of-the-antichrist.htm 

 

LifeSiteNews.com reported on August 29, 2023: 

by Michael Haynes 

 

Uskup Agung Carlo Maria Viganò sekali lagi mengutuk kebangkitan “globalisme,” dengan menyatakan bahwa hal tersebut mempersiapkan umat manusia “bagi kebangkitan politik Antikristus.” 

Dalam wawancara tanggal 24 Agustus 2023 dengan outlet berita berbahasa Prancis, Uskup Agung Viganò mengomentari kebangkitan paham “globalisme” dan dampaknya terhadap masyarakat. Mengulang kembali kecamannya terhadap globalisme yang secara konsisten dilontarkannya, Uskup Agung Viganò menghubungkan kebusukan di masyarakat dengan kebusukan di dalam Gereja Katolik: 

Unsur yang menurut pendapat saya perlu diperjelas – agar penolakan tersebut menjadi lengkap – adalah adanya hubungan khusus antara kudeta ‘deep state’ di ranah sipil dengan kudeta serupa yang dilakukan oleh ‘deep church’ di ranah gerejawi. 

“Tindakan subversif” yang melemahkan setiap bidang adalah “identik,” katanya, “begitu juga dengan prinsip-prinsip inspiratif yang menggerakkan mereka dan tujuan yang mereka tetapkan.” 

Beliau berpendapat bahwa “penting” bagi umat Katolik untuk “memahami bahwa Konsili Vatikan Kedua dan Novus Ordo bagi Gereja adalah sama pentingnya dengan Revolusi dan Deklarasi Hak Asasi Manusia bagi masyarakat sipil, karena pada akar dari kedua hal tersebut terdapat bibit penyakit yang beracun: Revolusi, yaitu subversi terhadap tatanan alam yang ditetapkan Tuhan bagi manusia dan umat manusia.” 

Lebih lanjut, Uskup Agung Viganò menggambarkan hubungan antara globalisme dan satanisme, dengan alasan bahwa keduanya hampir sama. “Inti dari globalisme adalah setan, dan inti dari satanisme adalah para globalis.” 

Karena rencana Setan adalah mendirikan pemerintahan Antikristus, memberinya cara untuk memparodikan kehidupan Kristus di bumi, meniru mukjizat-Nya dengan keajaiban yang mengerikan, menyeret orang banyak bukan dengan kesederhanaan Kebenaran tetapi dengan penipuan dan kebohongan. 

Globalisme, bisa dikatakan, merupakan tatanan panggung, naskah dan skenario yang harus mempersiapkan umat manusia menghadapi kebangkitan politik Antikristus, kepada siapa para penguasa dunia – para pelayannya – akan menyerahkan kedaulatan nasional sehingga ia akan menjadi semacam tiran dunia. 

Menjelaskan bagaimana “persiapan panggung” tersebut dapat dicapai, Viganò menulis bahwa “apa yang tersisa dari pemerintahan Kristus harus dihapuskan dalam institusi, budaya dan kehidupan sehari-hari warga negara.” Salah satu cara untuk mewujudkan hal ini adalah dengan menerapkan “pembubaran moral”, demikian kata Viganò, yang akan mendorong orang “melakukan kejahatan dan mengejek kebajikan.” 

Namun dia juga menyoroti aspek-aspek seperti upaya untuk menghancurkan “keluarga alami, sel fundamental masyarakat, yang menjadikan anak-anak sebagai komoditas, produk-produk yang dapat dipesan oleh mereka yang memiliki uang melalui Internet, memberi makan jaringan kriminal yang luas dan semakin berkembang, selain juga menciptakan industri ‘ibu pengganti.’ ” 

Perceraian, aborsi, euthanasia, homoseksualisme dan panseksualisme, mutilasi transisi gender, LGBT, telah terbukti menjadi alat yang efektif untuk menghilangkan tidak hanya Iman yang diwahyukan, tetapi juga prinsip-prinsip Hukum Alam yang paling sakral. 

Berbeda dengan iman Katolik yang ditentang oleh gerakan anti-kehidupan, globalisme adalah “agama” yang disebarkan melalui “ideologi yang terbangun,” kata uskup agung tersebut. Meskipun agama Katolik berpusat pada Kristus, “kaum globalis menerapkan prinsip-prinsip Katolik tentang ’kerajaan sosial’, namun mereka menyatakan Setan sebagai raja masyarakat.” 

Uskup Agung Viganò, yang sebelumnya menjabat sebagai Papal Nuncio untuk AS pada tahun 2011 – 2016, menyoroti pola “penyensoran informasi yang tidak selaras dengan berita resmi, yang dilakukan dengan keterlibatan platform sosial dan media.” Hal ini, menurutnya, telah diterapkan dalam masyarakat modern, sehingga memungkinkan penyebaran semangat anti-Katolik:

Bukan suatu kebetulan bahwa fiksi demokratis menggunakan cara-cara penindasan dengan kekerasan terhadap demonstrasi rakyat yang, dalam demokrasi bebas, harus mengarah pada barikade dan eksekusi internasional – Saya memikirkan, antara lain, tentang Macron (presiden Prancis), seorang mahasiswa Pemimpin Muda untuk Masa Depan dari Forum Ekonomi Dunia yang dibangun oleh Klaus Schwab. Tidaklah cukup untuk menyebut kediktatoran sebagai ‘demokrasi’ sehingga hal tersebut terjadi secara ajaib, terutama ketika persetujuan warga negara terhadap mereka yang menafsirkan keadaan pikiran dan harapan mereka merupakan ancaman terhadap kelangsungan hidup parasit subversif ini. 

Viganò juga menyatakan keraguannya mengenai independensi dan kebenaran proses pemilu saat ini, dengan menyatakan bahwa “demokrasi” adalah sebuah ilusi yang dibiarkan terjadi oleh “oligarki Masonik” bagi warga negara. 

Saya ulangi: jika demokrasi berhasil, mereka tidak akan membiarkan warga negara bermain-main dengan pemilu dan ilusi terwakili di Parlemen. Jika mereka mengizinkannya, itu karena oligarki Masonik tahu bahwa mereka dapat mengendalikannya melalui utusan-utusannya yang ditempatkan di mana-mana. Di sisi lain, Antikristus akan menjadi raja, bukan presiden; dia akan menjalankan kekuasaan secara absolut, totaliter, dan diktator. Dan mereka yang percaya pada dongeng demokrasi akan terlambat menyadari bahwa diri mereka telah ditipu. 

Komentar uskup agung Viganò yang menentang globalisme dan kekuatan kaum globalis bukanlah yang pertama kalinya dia mengutarakan argumen semacam itu. Berbicara kepada Steve Bannon musim panas lalu, Viganò menyatakan:Singkatnya, kita akan dan sedang diperintah oleh sekelompok besar rentenir dan spekulan, mulai dari mereka yang berinvestasi di pertanian besar tepat sebelum darurat pangan, atau pada vaksin sebelum munculnya pandemi, hingga George Soros, yang berspekulasi pada fluktuasi mata uang dan obligasi pemerintah dan bersama dengan Hunter Biden mendanai laboratorium biologis di Ukraina. 

Viganò berargumentasi bahwa para pemimpin nasional dan para kepala negara “adalah pengkhianat bangsa yang mengabdi pada pemusnahan populasi, dan semua tindakan mereka dilakukan untuk menimbulkan kerugian terbesar bagi warga negara.” 

Namun Viganò juga percaya bahwa meskipun ada “niat yang disengaja untuk merugikan,” upaya para globalis yang dikenal sebagai “Great Reset” mempunyai akhir kegagalan yang “tidak dapat dihindari”, yang masa kegagalannya bergantung pada “kapasitas kita untuk menentangnya dan juga apa yang terkandung di dalamnya.” dalam rencana Penyelenggaraan Ilahi.” 

Uskup Agung Viganò mendesak keluarga-keluarga untuk menjadi bagian dari gerakan untuk menolak agenda “membangun kembali dengan lebih baik” dari Great Reset, dan sebaliknya dia menganjurkan kita untuk “membangun kembali apa yang telah hancur.” 

 

**********

“Ada para master di dunia, para grand master di dunia, yang kini berupaya mengatur kehidupan setiap pria, wanita, dan anak-anak. Mereka berkumpul untuk menjadikan umat manusia di bawah perbudakan.

“Anak-anakku, kamu sadar akan adanya satu lengan gurita yang kau kenal sebagai komunisme. Aku meyakinkan kamu, anak-anakku, itu hanyalah satu lengan kecil dari gurita yang sedang menjulur ke segala penjuru bumi untuk menelan manusia dan memperbudaknya. Lengan-lengan ini berusaha untuk mempromosikan pemerintahan tunggal dunia dan agama tunggal dunia, sebuah agama yang tidak akan menjadikan Putraku sebagai pemimpinnya. Kerugian terbesar bagi umat manusia dipromosikan melalui saluran Gereja Putraku. Dia yang bertopi merah (kardinal) tidak mau memandang kepada Putraku. Mereka menolak Keilahian-Nya; mereka menolak Dia sebagai bagian dari Ketuhanan. Mereka menolak Dia sebagai Tuhan mereka, dan mereka telah menggabungkan kekuatannya dengan pangeran kegelapan dan kelompoknya." - Bunda Maria, Bayside, 28 Desember 1976


KONSPIRASI

“Kamu semua yang kini merencanakan konspirasi di dalam Rumah-Ku untuk mewujudkan sebuah agama dunia baru, sebuah agama yang bukan berasal dari Tuhan, tapi sebuah agama yang muncul dari dasar neraka! Kamu sedang ditipu, hai para pastor. Sebuah khayalan telah menimpa dunia, namun mereka yang jahat akan dibasmi, dan mereka yang suam-suam kuku akan jatuh. Dan mereka yang bertahan sampai akhir akan diselamatkan." - Yesus, Bayside, 1 Februari 1977


ROMA AKAN MENJADI TEMPAT KEDUDUKAN ANTIKRISTUS

“Duniamu, umat manusia, kini sedang berkembang menjadi sebuah pemerintahan tunggal dunia dan sebuah agama tunggal dunia, yang akan mengesampingkan Putraku. Celakalah, aku berkata kepadamu, sebagaimana aku berkata sebelumnya, bahwa jika kamu tidak berdoa, jika kamu tidak bertindak sekarang, 666 akan bercokol di Roma, Kota Abadi Roma, dan kemudian kota itu akan menjadi pusat kekuatan antikristus. Anak-anakku, hilangkan kebutaan dari hati dan matamu. Tidak bisakah kamu mengenali apa yang sedang terjadi?

Aku menangis dengan air mata kesedihan yang pahit. Aku meminta semua anak-anakku untuk menyelamatkan Rumah Putraku, Gereja-Nya di bumi. Dan bagaimana hal ini bisa dicapai? Dengan doa, anak-anakku; dengan teladan yang baik; kritik yang membangun. Kamu tidak bisa memberikan kepercayaan penuh kepada mereka, setan dan antek-anteknya. Kamu tidak bisa mengharapkan orang lain mengambil bagianmu dalam peperangan roh ini. Tiap-tiap orang yang sudah cukup umur harus maju sebagai pembawa kebenaran dan terang. Hari-hari ini, anak-anakku, adalah hari-hari yang telah berlalu, telah dibicarakan dan ditulis oleh para nabi zaman dahulu.” - Bunda Maria, Bayside, 7 Desember 1977


“Anak-anak-Ku, dahulu kala Gereja-Ku, umat-Ku, telah melewati masa-masa penderitaan yang berat, namun Aku berkata kepadamu: Rumah-Ku, Gereja-Ku di dunia saat ini sedang melewati sebuah pencobaan yang jauh lebih besar daripada yang pernah terjadi dalam sejarah masa lalu. Lucifer dan agen-agennya sekarang bekerja dengan tekun dan mereka paling berhasil pada saat ini dalam upaya mereka untuk menggulingkan Tahta Petrus dan menempatkan di Roma seorang Paus yang merupakan Anti-Paus dalam sejarah." - Yesus, Bayside, 18 Juni 1978

 

-------------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Pedro Regis, 5476 - 5480

LDM, 21 Agustus 2023

Kardinal Burke - sinode Paus ini akan menyulut ‘kebingungan, kesalahan dan perpecahan’

INILAH AKHIR DUNIA (SEPERTI YANG KITA KETAHUI)

Pedro Regis 5481 - 5485

LDM, 28 Agustus 2023

World Youth Day 2023 (WYD - Hari Pemuda Sedunia)

 

Wednesday, August 30, 2023

World Youth Day 2023 (WYD - Hari Pemuda Sedunia)

 Church Revolution in Pictures

Photo of the Week

 https://traditioninaction.org/RevolutionPhotos/B052-WYD.htm 

 

World Youth Day 2023 (WYD - Hari Pemuda Sedunia),

di Lisbon, Portugal, 1–6 August 2023

 

 

 

Sekilas WYD

 

World Youth Day 2023 (WYD - Hari Pemuda Sedunia - adalah sebuah acara berkumpulnya kaum muda dari seluruh dunia bersama Paus. Diselenggarakan oleh Gereja Katolik. Tahun ini diadakah di Lisbon, Portugal 1-6 Agustus 2023. Para pemimpin agama dan kaum muda berkumpul untuk berdoa dan merayakan rahmat ilahi Tuhan pada Hari Pemuda Sedunia di Lisbon, Portugal. Acara tahun 2023 ini diumumkan pada Hari Pemuda Sedunia 2019 di Panama City, Panama. Acara beriukutnya akan diadakan di Seoul pada tahun 2027 mendatang.

Tema: Maria bangkit dan pergi dengan tergesa-gesa.

 

Tanggal: 1–6 August 2023 

Foto atas, momen istirahat di antara dua upacara keagamaan…

 

Berikut kami sampaikan sedikit laporan dari acara tersebut. 

Lisbon WYD 2023 - Seperti inikah adat istiadat yang baik?

Banyak orang tua yang ingin percaya bahwa WYD adalah tempat yang aman untuk menyekolahkan remaja mereka, khususnya anak perempuan mereka. “Karena ini adalah acara yang dipromosikan oleh Gereja, dengan kehadiran Paus, hal ini seharusnya baik-baik saja jika menyangkut adat istiadat,” demikian pikir mereka.

Sayangnya waktu telah berjalan lewat, sejak kehadiran Gereja menjadi jaminan perilaku jujur dan sopan.

Di halaman ini kami memberikan Anda beberapa contoh "kebiasaan baik" yang ditampilkan di siang hari bolong di Lisbon selama berlangsungnya WYD 2023. 

Lihat foto di atas, momen istirahat di antara dua upacara keagamaan...

Foto-foto di bawah, baris pertama hingga keempat, foto pemuda di pantai Cascais. Pada hari kedua mereka menghadiri Misa di kota tetangga Lisbon (31,6 mil jauhnya) dan setelah itu mereka diizinkan untuk bersantai di pantainya.

Dari baris keempat hingga akhir, Anda dapat melihat foto-foto yang mencerminkan suasana di lokasi perkemahan di Lisbon dari tanggal 1 hingga 6 Agustus.

Pertanyaannya tetap: Jika para peserta ini mengambil kebebasan dalam berpakaian pada siang hari, apa yang akan mereka lakukan pada malam hari ketika mereka tidur bersama dengan pakaian seperti itu tanpa kewaspadaan dari pihak berwenang yang mendorong dan mengadakan pertemuan tersebut?

Jika Anda masih dengan tulus percaya bahwa cukup aman untuk mengirimkan putra dan putri Anda ke acara ini, bersiaplah untuk mendapat kejutan besar ketika Anda akan menghadap Tuhan untuk menerima pengadilan dan penilaian pribadi Anda.

 

  

 

  



 

 

WYD-2023 2 WYD-2023 3WYD-2023 4

Foto-foto dari Internet - Instragram

 

-------------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

LDM, 13 Agustus 2023

Pedro Regis, 5476 - 5480

LDM, 21 Agustus 2023

Kardinal Burke - sinode Paus ini akan menyulut ‘kebingungan, kesalahan dan perpecahan’

INILAH AKHIR DUNIA (SEPERTI YANG KITA KETAHUI)

Pedro Regis 5481 - 5485

LDM, 28 Agustus 2023

 

Monday, August 28, 2023

INILAH AKHIR DUNIA (SEPERTI YANG KITA KETAHUI)

 INILAH AKHIR DUNIA (SEPERTI YANG KITA KETAHUI) 

Dr. Kelly Bowring

 

June 2, 2022

Kata kunci:

Kesengsaraan akhir zaman (100 tahun): Kesengsaraan akhir zaman yang alkitabiah adalah periode pencobaan terakhir, penipuan agama yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemurtadan besar.

Kesengsaraan besar: Ini adalah masa puncak dari ‘kesengsaraan akhir zaman’ dimana kesengsaraan itu terutama dilakukan oleh nabi palsu dan antikristus.

 

Hari dan jam kedatangan Kristus yang kedua kali tidak diketahui siapa pun selain Tuhan, namun menurut nubuatan Tuhan melalui MDM, hal itu akan terjadi dalam hidup kita. Ini adalah generasi kedatangan Kristus yang kedua, ketika Dia akan datang kembali, kali ini sebagai Hakim. Jadi, inilah generasi terungkapnya peristiwa-peristiwa apokaliptik dalam kitab Wahyu. Dan ini adalah generasi yang mengungkap Kesengsaraan Besar dan seluruh Kesengsaraan akhir zaman.

Gereja Katolik memperbolehkan berbagai sudut pandang dan pendapat dalam menafsirkan kitab Wahyu dan nubuatan akhir zaman. Ada banyak argumen akhir zaman mengenai eskatologi yang berbeda satu sama lain. Namun dengan menggabungkan ajaran gereja yang alkitabiah dan solid serta analisis teologis, serta analisis yang solid terhadap nubuatan akhir zaman, kami dapat menyajikan ringkasan yang lebih akurat di sini.

Yesus sendiri membedakan antara Kesengsaraan akhir zaman secara umum dari Kesengsaraan Besar. Dia pertama kali memperingatkan tentang Kesengsaraan, dengan mengatakan:

Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Mat. 24:9-13

Dalam ajaran yang sama, Yesus kemudian secara khusus berbicara tentang Kesengsaraan Besar, dengan mengatakan: “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.” (Mat 24:21-22)

Katekismus Gereja Katolik juga memberi kita ringkasan ajaran tentang Kesengsaraan akhir zaman, dengan menyebutnya sebagai “ujian terakhir”, dengan mengatakan: “Sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali, Gereja harus melewati ujian terakhir yang akan menggoncangkan iman banyak orang beriman.” (#675)

Katekismus juga menyatakan bahwa ujian terakhir ini mencakup Kesengsaraan Besar, masa penganiayaan antikristus dan penipuan agama terbesarnya. Katekismus menggambarkan tujuan utama antikristus sebagai “menawarkan solusi nyata terhadap permasalahan mereka dengan mengorbankan kemurtadan dari kebenaran.” Jadi, Kesengsaraan akhir zaman yang alkitabiah adalah periode pencobaan terakhir, penipuan agama yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemurtadan besar. Dan masa ini mencapai puncaknya dengan Kesengsaraan Besar dari nabi palsu dan antikristus.

Dan meskipun Kesengsaraan Akhir Zaman yang alkitabiah telah terjadi selama beberapa waktu, menurut nubuatan, Kesengsaraan Besar pada masa nabi palsu dan antikristus dimulai pada masa kepausan paus Francis. Menurut Tuhan Yesus melalui MDM pada tahun 2011:

“Anak-anak-Ku, kamu sekarang berada di tengah-tengah apa yang disebut Masa Kesengsaraan, seperti yang dinubuatkan dalam Kitab Kudus-Ku. Bagian kedua, Kesengsaraan Besar, akan dimulai seperti yang telah Kukatakan, sebelum akhir tahun 2012.”

Dalam pesan ini kita bisa melihat bahwa Yesus membedakan antara Kesengsaraan akhir zaman secara umum dengan Kesengsaraan Besar secara khusus yang dilakukan oleh nabi palsu dan antikristus. Jadi Kesengsaraan Besar adalah tahap terakhir dari Kesengsaraan umum di akhir zaman.

 

Kesengsaraan vs. Kesengsaraan Besar

Nubuatan Tuhan bagi zaman kita mengungkapkan 100 tahun peristiwa spesifik Masa Kesengsaraan dan Kesengsaraan Besar menjelang Kedatangan Kedua Yesus Kristus, khususnya secara rinci saat sekarang ini, melalui MDM.

Dengan demikian, nubuatan dengan jelas mengatakan bahwa Kesengsaraan Akhir Zaman telah dimulai beberapa dekade yang lalu, dan bahwa Kesengsaraan Besar itu sendiri dimulai pada akhir tahun 2012, ketika Francis mengambil alih jabatan kepausan 2 bulan kemudian, pada bulan Februari 2013. Jadi, seperti nubuatan, kita harus membedakan antara Kesengsaraan Akhir Zaman dengan Kesengsaraan Besar. Kesengsaraan akhir zaman secara umum dan Kesengsaraan Besar yang spesifik. Di akhir zaman ini, masa Kesengsaraan Besar di dunia terjadi segera menjelang Kedatangan Kedua Tuhan kita Yesus Kristus. Dan itu sudah dimulai.


Dua Bagian dari Kesengsaraan Besar

Sekarang, periode yang disebut Kesengsaraan Besar yang dimulai pada masa kepausan Francis, mencakup dua bagian:

Bagian pertama adalah pemerintahan nabi palsu sebagai paus palsu. Menurut nubuatan, hal ini telah berlangsung sekitar sembilan tahun sekarang.

Bagian kedua adalah periode 7 tahun, yaitu masa pemerintahan antikristus (Daniel 9:27). Menurut nubuatan, hal ini akan dimulai kapan saja sejak sekarang, diawali oleh kemunculan antikristus.

Nubuatan sangat jelas mengatakan bahwa selama kedua bagian dari Kesengsaraan Besar, Tuhan merespons dengan sangat jelas, yang pertama dengan belas kasihan-Nya dan yang kedua dengan keadilan-Nya. Pada bagian pertama dari Kesengsaraan Besar ini, ketika paus nabi palsu menghancurkan Iman dan Sakramen-sakramen, Tuhan menanggapi hal itu dengan belas kasihan-Nya termasuk melalui peristiwa Peringatan Besar untuk menyadarkan umat manusia terhadap zaman sekarang ini dan kehidupan mereka sendiri, dan pada bagian kedua dari Kesengsaraan Besar. Kesengsaraan Besar, ketika antikristus dengan licik menipu dunia dan menganiaya umat beriman, Tuhan merespons dengan keadilan-Nya termasuk 3 Hari Kegelapan (KTH) untuk memberikan guncangan terakhir kepada umat manusia, untuk menghancurkan kejahatan dan setan dan memurnikan orang yang benar.

Bagian pertama dari Kesengsaraan Besar adalah nabi palsu, yang pada akhirnya dia akan menghapuskan Ekaristi. Bagian kedua dan terakhir, dimulai dengan kemunculan antikris serta 7 tahun pemerintahannya. Antikristus akan bangkit di Yerusalem dan mempengaruhi dunia sebagai pembawa damai yang palsu (3,5 tahun) dan akhirnya dia memasuki Roma dan mengambil alih tahta Petrus (3,5 tahun). Dan dia menempatkan dirinya di tempat Kristus, dia akan menjadi kekejian yang membinasakan di kuil baru agama dunia tunggal yang baru yang akan mencakup cangkang Gereja Katolik.

Di paruh kedua masa Kesengsaraan Besar ini, di 3,5 tahun terakhir masa antikristus, dia kemudian akan menganiaya umat beriman karena Iman Kristiani mereka, sementara Tuhan akan merespons dengan pergolakan ilahi, yang akan disaksikan di seluruh dunia, di empat penjuru bumi. Ya, Hukuman Tuhan akan disaksikan pada saat ini, karena hal ini telah dinubuatkan, dan ini merupakan bagian penting dari pemurnian akhir atas umat manusia dan untuk menggagalkan rencana jahat dari nabi palsu dan antikristus.

Jadi ringkasnya:

Kesengsaraan umum adalah keseluruhan periode akhir zaman yang terkadang disebut 100 tahun pemerintahan Setan, dan dimulai sekitar awal hingga pertengahan abad ke-20 dan akan mencapai puncaknya dengan kedatangan Kristus yang kedua kali. Bagian terakhir dari Kesengsaraan akhir zaman adalah Masa Kesengsaraan Besar, yaitu periode yang terdiri dari dua bagian, pertama masa nabi palsu dan kemudian, kedua, masa pemerintahan 7 tahun antikristus.

Kita telah mengetahui selama beberapa waktu ini bahwa kita berada dalam peperangan akhir zaman karena visi terkenal Leo XIII tentang hal itu, yang kemudian dia menulis doa Santo Michael untuk membantu memeranginya.

Selama masa yang sedang berlangsung ini, pengaruh Setan belum pernah sekuat saat ini karena dia tahu bahwa ini adalah hari-hari terakhir pemerintahannya di Bumi, dan menurut penglihatan yang dialami oleh Leo XIII, Setan telah diberi kekuatan yang lebih besar daripada yang pernah diberikan kepadanya sejak dunia diciptakan dan 100 tahun untuk menggunakannya. Ini adalah masa Kesengsaraan akhir zaman.

Selama kurun waktu 100 tahun ini, dunia telah mengalami dua kali perang dunia besar dan bangkitnya kejahatan politik terbesar dalam sejarah, komunisme. Selama periode ini, separuh dunia telah menderita melalui berbagai rezim politik yang menggantikan Tuhan dengan melalui kontrol politik dan atheisme serta membunuh jutaan orang baik jiwa maupun raga.

Namun ada sedikit penangguhan dari semua ini dengan periode perdamaian sementara selama 25 tahun yang dialami dunia, seperti yang dinubuatkan di LaSalette, pada masa kepausan St. Yohanes Paulus II yang menyaksikan runtuhnya tembok Berlin dan Uni Soviet, bahkan meski hanya sementara. Tapi, jangan tertipu. Perang terakhir ini belum berakhir. Tahap terakhir dari Kesengsaraan, yaitu Kesengsaraan Besar, masih akan terjadi setelah 25 tahun masa damai berakhir, yang benar-benar berakhir ketika Paus Benediktus digulingkan dari jabatan kepausan.

Sang visioner Garabandal menyatakan pada tahun 1960an bahwa komunisme akan datang untuk kedua kalinya dan ketika komunisme terjadi, seperti yang terjadi sekarang, maka ketika keadaan berada pada kondisi terburuknya, peristiwa Peringatan Besar akan terjadi. Nubuatan baru-baru ini juga mengatakan bahwa wahyu St. Maleakhi tentang paus terakhir, Petrus Romanus, sebenarnya adalah St. Petrus itu sendiri, yang dari Surga dia akan melindungi Gereja sejati selama masa Kesengsaraan Besar dari nabi palsu dan antikristus. Tampaknya hal ini akan dimulai segera setelah Benediktus meninggal. Dan nubuatan mengatakan bahwa dia akan segera melarikan diri dari Roma sebelum Peringatan itu dan akhirnya mati dengan cara yang kejam di pengasingan. (Kita tahu bahwa selama saat-saat terakhirnya di Roma, paus Benediktus XVI ditempatkan di ruang khusus, terpisah dari ruang lainnya. Dia dijauhkan dari komunikasi dengan orang-orang dan dunia luar. Hal ini bisa kita katakan sebagai tempat pengasingan baginya.)

Jadi kita tahu berdasarkan berbagai nubuatan, termasuk dari MDM, bahwa selama tahap terakhir dari 100 tahun masa Kesengsaraan ini, selama periode Kesengsaraan Besar yang dilakukan oleh nabi palsu dan antikristus, komunisme akan bangkit untuk kedua kalinya dan kali ini akan bangkit untuk mengambil alih seluruh dunia, dan antikristus akan memerintah satu rezim yang terdiri dari Rusia, Tiongkok, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Maka saat ini kita bertanya: Apakah Presiden Biden dan sebagian besar pemimpin dunia belum menjual diri mereka sendiri serta posisi politik dan kekuasaan mereka kepada China, si Naga Merah? Apakah kita sudah menderita akibat kelakuan jahat dari nabi palsu Paus selama sembilan tahun hingga sekarang? Bukankah kita berada pada tahap akhir, baik secara politik maupun agama, sebelum muncul dan bangkitnya antikristus?

Salah satu penderitaan terbesar dalam masa Kesengsaraan adalah menyaksikan Francis menghancurkan doktrin sejati Gereja dan memaafkan dosa, menyingkirkan para Kardinal dan Uskup yang setia, dan menggantikan mereka dengan para wali gereja yang sesat, sementara pada saat yang sama kita melihat dunia dengan hukum-hukum barunya yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah, dimana setiap perbuatan salah ditampilkan sebagai hal yang baik, di dalam Gereja maupun di dunia, seperti halnya aborsi dan homoseksualitas.

Menurut Yesus melalui MDM, “Belum pernah sebelumnya, sejak zaman Nuh, dunia dipenuhi dengan tipu daya seperti itu. Belum pernah manusia berbuat dosa seperti yang dilakukannya sekarang.” Melalui MDM, Yesus memperingatkan sisa umat beriman dengan mengatakan kepada mereka, “Kejahatanmu adalah karena kamu mempertahankan Firman Tuhan dan karena itu kamu akan dibuat menderita.” Dan kita semua juga tahu dari nubuatan bahwa ke depan, undang-undang baru lainnya akan segera diberlakukan untuk merampas semua kekuasaan dari kita, dan ini akan mengarah pada bentuk kediktatoran global di bawah antikristus, yang akan segera menjadikan tindakan melaksanakan ajaran kristiani sejati sebagai perbuatan yang melanggar hukum, dan kemudian umat manusia akan dibujuk oleh para pemimpin dunia untuk bergabung dengan agama tunggal dunia yang baru demi persatuan, yang sebenarnya diam-diam akan berorientasi pada penyembahan kepada setan itu sendiri, di bawah pimpinan antikris.

Gereja juga telah terkena dampak dari musuh selama masa Kesengsaraan alkitabiah yang berlangsung sepanjang abad ke-20. Penipuan agama benar-benar mulai terbentuk di dalam Gereja tepat setelah Konsili Vatikan Kedua pada tahun 1960an ketika suatu roh palsu menyusup ke dalam Gereja Katolik dalam upaya untuk membongkar doktrin dan ajarannya yang sejati dan benar, sehingga dapat menyesatkan umat beriman. Inilah masa kekuasaan Tata Dunia Baru yang mendominasi, didorong oleh kekuatan-kekuatan masonik, yang mengambil alih dunia politik dan ekonomi serta Gereja Katolik dari dalam, melalui berbagai tahapan. Ya, kita sekarang berada di tengah Kesengsaraan terakhir di akhir zaman dan musuh mempunyai keunggulan baik di dunia maupun di dalam Gereja.

Jadi sekarang kita sudah memasuki masa Tribulasi atau Kesengsaraan yang terakhir, yaitu masa Kesengsaraan Besar, yaitu masa pemerintahan nabi palsu dan antikris. Menurut Yesus melalui MDM, dalam nubuatan yang diberikan pada tahun 2010 dan 2011, periode Kesengsaraan Besar ini akan dimulai pada akhir tahun 2012. Kalau dipikir-pikir, hal itu masuk akal dan terlebih lagi kita dapat melihat bahwa nubuatan itu telah digenapi, karena paus Francis mengambil alih Gereja pada bulan Februari 2013, dan nubuatan mengatakan bahwa dia adalah nabi palsu yang ada dalam kitab Wahyu, anti-Yohanes Pembaptis yang diutus untuk mempersiapkan antikristus. Dan seluruh masa kepausannya menunjukkan bahwa hal itu terjadi persis seperti yang dinubuatkan.

Jadi, menurut nubuatan, Kesengsaraan Besar secara spesifik dimulai dengan diangkatnya si nabi palsu oleh mafia St. Gallen ke atas takhta Petrus, dimana si nabi palsu itu ditugaskan untuk mempersiapkan kemunculan antikristus. Paus Benediktus memang mengundurkan diri pada peringatan satu tahun ramalan MDM, yang menyatakan bahwa dia akan mengundurkan diri, melalui kekuatan yang menipu dan manipulasi, pada bulan Februari 2013, dan nabi palsu itu kemudian menggantikannya, yaitu paus Francis. Jadi kita sekarang berada dalam masa Kesengsaraan Besar yang dilakukan oleh nabi palsu dan antikristus itu sendiri. Bagian terakhir dari masa Kesengsaraan 100 tahun akhir zaman telah dimulai, dan sebenarnya ini dimulai sekitar sembilan tahun yang lalu, dan sekarang sepenuhnya sedang berlangsung sesuai dengan nubuatan. Nabi palsu telah mengambil alih Gereja Katolik. Dan antikristus akan segera bangkit. Menurut ramalan.

Nubuatan Tuhan mengungkapkan selama bertahun-tahun ini berbagai peristiwa spesifik yang terjadi saat ini, dan mengarah pada Kedatangan Yesus kedua kalinya.

 

Penganiayaan Besar vs. Hukuman Besar

Seperti dalam pertempuran apa pun, dalam pertempuran terakhir di akhir zaman ini, ada dua pihak. Dan ketika pertempuran terakhir mencapai klimaksnya, di satu sisi antikristus akan terlibat dalam penganiayaan terakhir dan di sisi lain Tuhan akan terlibat dalam pemurnian besar. Kesengsaraan Besar, seperti yang telah dinubuatkan sejak lama, kini sedang terjadi di hadapan mata dunia yang tidak beriman saat ini. Di dalamnya, kita dengan cepat mendekati saatnya ketika antikristus akan mencoba melakukan penganiayaan besar-besaran berupa genosida rohani dan jasmani secara global. Yang pertama merampok jiwa-jiwa dari tempat mereka di surga, dan yang kedua mengurangi populasi bumi untuk mendapatkan kendali lebih besar. Musuh-musuh Tuhan akan berusaha mengendalikan uang kita, kesehatan kita, makanan kita, dan bahkan iman kita.

Namun setelah peristiwa Peringatan Besar Ilahi nanti, dan masa kerahiman Tuhan, Pedang Keadilan Tuhan akan menyerang dimana-mana, untuk menghentikan dan menggagalkan rencana antikristus. Dalam keadilan-Nya, Tuhan akan melancarkan pergolakan global, bencana alam apokaliptik, dan pemurnian-pemurnian ilahi, pertama untuk menghentikan antikristus dan antek-anteknya, dan kedua untuk mendorong pertobatan umat manusia guna mempersiapkan kita semua menyambut kedatangan kedua dari Putra-Nya.

Baik dari nubuatan Alkitab maupun wahyu pribadi, kita mengetahui bahwa antikristus akan memerintah selama tujuh tahun. Selama 3,5 tahun pertama pemerintahannya, dia akan memulai kehidupan publiknya dengan menjadi pembawa perdamaian palsu bagi orang-orang Palestina dan Israel di Yerusalem dan kemudian dia akan membantu membangun perdamaian palsu di banyak tempat lain dan pada akhirnya dia akan memasuki Roma dan mengambil alih kekuasaan dan menaikkan posisinya di tahta Petrus di mana pada paruh kedua dari tujuh tahun pemerintahannya, dia akan memerintah menggantikan Kristus dalam bentuk kekejian yang membinasakan setelah Ekaristi yang sejati dihapuskan. Pada tahap terakhir dari Kesengsaraan Besar ini, dunia akan mengalami penganiayaan besar dari antikristus.

Ketika penganiayaan besar yang dilakukan antikristus terjadi pada paruh kedua dari masa pemerintahannya, Tuhan akan merespons setelah peristiwa Peringatan dengan melalui Pemurnian Ilahi yang besar. Pemurnian Ilahi ini akan mencapai puncaknya pada kegelapan tiga hari menjelang kedatangan Kristus yang kedua kali untuk melenyapkan nabi palsu dan antikristus dari muka bumi serta semua orang yang memilih untuk memihak mereka sampai akhir. Dan kemudian mengantarkan era perdamaian milenial di dalam Kerajaan Baru dari Kehendak Ilahi di bumi seperti di surga.

Sangat penting untuk memahami bahwa periode Kesengsaraan Besar yang sedang berlangsung saat ini dapat diatasi melalui doa. Namun hal itu akan tetap terjadi sesuai dengan nubuatan Tuhan dalam kitab Wahyu dan terungkap melalui wahyu pribadi termasuk nubuatan MDM. Kesengsaraan ini akan bisa dilemahkan atau dikurangi melalui pertobatan yang terjadi setelah Peringatan Besar nanti.

Tuhan mengizinkan Kesengsaraan akhir zaman sebagai pemurnian terakhir untuk membantu menyucikan umat manusia dari dosa dan pengaruh setan. Agar umat manusia lebih siap menghadapi Yesus Sang Hakim pada sat kedatangan-Nya yang kedua nanti.

Dan bagaimana dengan kita, umat beriman yang tersisa, apa yang harus kita lakukan?

Tuhan memanggil kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang berani di masa-masa ini, untuk berdiri dan menyatakan bahwa tindakan yang menjijikkan bagi Tuhan dan Hukum Ilahi-Nya adalah salah, tidak peduli siapa pun yang menyatakan sebaliknya, bahkan ketika kita menerima kritik keras dan melakukan hal tersebut membuat kita menjadi tidak populer bahkan kita dianiaya.

Ingatlah apa yang dikatakan Yesus – orang yang benar-benar melayani Dia, dengan jujur, tidak akan pernah takut untuk mengatakan Kebenaran dan dia tidak akan pernah berusaha menjadi populer. Satu-satunya tujuannya adalah untuk mencintai Tuhan dan menyelamatkan jiwa-jiwa. Miliki keberanian dan lakukan perjuangan yang baik demi kemenangan Tuhan, demi keselamatan Anda sendiri, dan untuk membantu menyelamatkan umat manusia dalam masa Kesengsaraan Besar di akhir zaman ini.

Dan saya merasa baik-baik saja!

 

**********

 

Kelly Bowring:

Seorang Profesor dan Doktor bidang teologi, dekan, dan dosen di sebuah University Katolik di Amerika Serikat. Saat ini bekerja di Two Hearts Press, LLC. Belajar di Texas A&M University, di Pontifical University of St. Thomas Aquinas - Angelicum, di Pontifical Faculty at the Dominican House of Studies dan juga di Franciscan University of Steubenville. Saat ini tinggal di Lawrenceville, Georgia.

 

-------------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Apa Yang Akan Mereka Lakukan…

Bagaimana Cara Mengenali Antikristus

Gisella Cardia, 3 Agustus 2023

LDM, 13 Agustus 2023

Pedro Regis, 5476 - 5480

LDM, 21 Agustus 2023

Kardinal Burke - sinode Paus ini akan menyulut ‘kebingungan, kesalahan dan perpecahan’