Friday, November 30, 2018

KEPERCAYAANKU KEPADA KEPEMIMPINAN GEREJA SUDAH HANCUR



NEWS: US NEWS

by Anita Carey  •  ChurchMilitant.com  •  November 20, 2018    

James Zeigler, seorang korban pencabulan oleh pastor Edward Ganster, berkata:

KEPERCAYAANKU KEPADA KEPEMIMPINAN GEREJA SUDAH HANCUR


ALLENTOWN, Pa. (ChurchMilitant.com) - Seorang korban dari seorang imam predator mengaku bahwa tidak adanya tindakan tegas dari para uskup, telah semakin menyiksanya lebih jauh lagi.

Setelah laporan grand jury Pennsylvania yang menyebut Edward Ganster sebagai imam pelaku pencabulan, lebih banyak lagi orang yang menyatakan bahwa diri mereka juga telah dicabuli di tangan imam itu. James Zeigler adalah salah satu korbannya. Dia menghubungi Church Militant, bukan untuk menceritakan kisah pelecehan yang dialaminya, tetapi untuk mencela bagaimana tidak adanya tindakan tegas dari pihak Gereja telah sangat menyakitkan bagi para korban.

"Sungguh sangat mengejutkan bagi saya, bahwa sekarang, bahkan sampai hari ini, panjangnya daftar keuskupan, Vatikan, dan para uskup, yang terus berusaha menjaga kerahasiaan mereka, kebohongan mereka, tipu daya mereka," katanya. "Rasanya hampir seperti saya dilecehkan kembali."

Pada malam sebelum para uskup berkumpul untuk mengadapat rapat umum mereka di Baltimore, Maryland, Paus Francis mengarahkan Presiden dari Konferensi Uskup Katolik AS (USCCB), Cdl. Daniel DiNardo, agar mereka tidak memilih reformasi kebijakan Gereja tentang penanganan terhadap tuduhan pelecehan seksual.

Pada hari terakhir dari pertemuan mereka, para uskup melakukan pemungutan suara yang akan meminta Vatikan untuk membuka semua dokumen yang mereka miliki mengenai ex-Cdl. Theodore McCarrick, si predator sexual. Namun usulan itu dikalahkan dengan suara 137 - 83 dengan tiga suara abstain. Sementara umat beriman tidak tahu uskup mana saja yang memilih untuk melanjutkan sikap diam mereka, tetapi jumlah mereka meningkat hingga 90 orang uskup yang secara terbuka menyerukan pembukaan dokumen-dokumen itu.

Zeigler mencatat bahwa keuskupan Allentown tidak mengeluarkan pernyataan publik tentang penolakan Paus atas resolusi mereka: "Saya merasa sangat menyebalkan, keuskupan saya adalah salah satu dari tiga besar yang disebut oleh grand jury."

Keuskupan Allentown menjawab bahwa uskup Alfred Schlert memang merilis sebuah pernyataan pada akhir dari pertemuan itu. Di dalamnya, dia setuju dengan usulan dari para uskup untuk menetapkan langkah-langkah untuk mengawasi para uskup dan mengatasi tuduhan kesalahan yang dilakukan oleh mereka.

"Saya sangat mendukung tindakan ini, dan saya yakin bahwa tindakan akuntabilitas yang efektif kepada para Uskup Amerika akan mengalir dari tugas kami dalam beberapa hari terakhir di Baltimore," kata uskup Schlert.

Seperti banyak korban lainnya, Zeigler mengatakan bahwa keluarganya adalah umat Katolik yang saleh dan dia aktif di Gereja sebagai pelayan altar. Setelah pastor kesayangan mereka pensiun, pastor Ganster ditugaskan ke paroki itu.

"Dia merubah lantai dua pastoran menjadi sebuah arena Walt Disney World untuk anak-anak," katanya. "Disitu ada kamar-kamar dengan berbagai macam permainan, tokoh-tokoh Walt Disney, kereta api, dan lain-lainnya. Nah pencabulan itu terjadi disitu."

Seperti kesaksian banyak korban lain dari pastor Ganster, dia juga mencabuli mereka di rumahnya di Jersey Shore, di mana dia mengajak mereka pergi semalaman, atau dilakukan di  pastoran.

Zeigler mengaku dirinya dicabuli dan disiksa selama sekitar satu tahun dan mengatakan bahwa pastor Ganster "sangat menyakiti tubuhnya." Pencabulan itu hanya berhenti ketika Ganster melukai dirinya sendiri.

"Keuskupan telah memindahkannya, dan itu yang terakhir saya dengar tentang Ed Ganster untuk beberapa lama," katanya.

Setelah 11 kali berpindah tempat tugas dan tiga kali mengalami sakit, pada tahun 1990 Ganster memutuskan untuk meninggalkan imamatnya dan menikahi seorang mantan biarawati yang dia kenal ketika mereka berdua di St. John Vianney Center, fasilitas perawatan keuskupan, di Downingtown, Pennsylvania. Ganster menulis kepada keuskupan Allentown yang menyampaikan keinginannya untuk memperoleh penilaian yang baik dari keuskupan, agar dia dapat bekerja di Walt Disney World di Orlando, Florida.


Mary and Ed Ganster (courtesy of the family)


Laporan grand jury mencatat bahwa keuskupan memberikan referensi dan penilaian yang bagus kepada Ganster dan mencatat bahwa dia dipekerjakan oleh Walt Disney World. Ganster bekerja di sana sebagai operator kereta api selama 15 tahun hingga kematiannya pada tahun 2014 akibat serangan jantung.

Jandanya, Mary Ganster, menyampaikan kepada Orlando Sentinel sebuah cerita yang berbeda tentang sejarah suaminya: "Dia mengalami gangguan kepribadian, yang memaksanya untuk mencari laicisasi dari paus." ( laicization: penghapusan hak-hak klerus untuk melaksanakan fungsi-fungsi pelayan tertahbis.)

Diasuh dalam keluarga Katolik yang ketat dan taat, Zeigler tidak pernah berbicara tentang pelecehan sexual yang dialaminya. Gereja adalah sangat berarti bagi keluarga mereka, dan pastor paroki adalah tokoh sentral bagi keluarga mereka. "Sulit untuk mengatakan kepada seseorang, dan saya memiliki ide-ide seperti itu, seperti setiap korban lainnya, bahwa omongan mereka tidak akan dipercayai," katanya.

Dia mengaku "ini benar-benar mengacaukan " dan dia menjadi peminum berat ketika dia berusia antara 14 dan 15 tahun.

Ketika dia berusia sekitar 22 tahun, Zeigler menghubungi keuskupan. Dia mengatakan bahwa saat itu tidak ada orang yang mendukung korban pelecehan. Mereka memberikan konseling profesional kapan pun dia memintanya, dan Zeigler mengatakan dia berbicara dengan banyak monsignor dan pastor yang selalu berusaha mendamaikan dirinya dengan Gereja, sama sekali tak menyinggung soal pelecehan sex yang dialaminya.

Kami sudah menunggu selama 50 tahun. Ini bukan apa-apa selain alasan belaka - untuk melindungi apa? Tweet

Zeigler mengatakan bahwa imannya kepada Yesus Kristus tidak terguncang oleh hal ini. "Tetapi keyakinan saya kepada kepemimpinan Gereja sudah hancur," katanya.

"Saya telah berusaha dengan cara saya sendiri," dia menjelaskan. "Pergi ke Misa dan melaksanakan fungsi resmi Gereja yang resmi selalu sangat sulit dilakukan." Zeigler bersikeras bahwa ini bukan upaya untuk mendapatkan uang dari Gereja.

"Saya tidak pernah berpikir untuk menghalangi sesama umat Katolik yang mengejar keuskupan atau Gereja untuk mendapatkan santunan atas pelecehan yang dilakukan," katanya. "Uang tidak akan mengubah perasaan yang saya alami selama 40 tahun terakhir. Itu tidak akan menyelesaikan apa yang terjadi."

"Karena uang santunan ini akan menguras semua uang paroki kita dan menggunakannya untuk bersembunyi dan memberi tempat bagi mereka untuk terus melanjutkan tindakan pelecehan mereka," katanya. Dia telah "kehilangan pengertian" tentang mengapa keuskupan mau mengirim pelaku pencabulan itu ke "lingkungan yang sangat kaya dengan sasaran pelecehan, seperti Walt Disney World itu."

Matt Kerr, direktur komunikasi keuskupan Allentown, mengatakan, "Mengenai rekomendasi bagi pastor Ganster 1990: Itu seharusnya tidak pernah terjadi dan tidak akan terjadi hari ini."

Zeigler berkata bahwa dengan pengeluaran uang yang begitu besar, tidak mungkin paus Francis tidak menyadari adanya masalah di dalam Gereja.

"Kemudian dari Vatikan," katanya "Datanglah perintah Paus untuk menghentikan uskup-uskup AS mengeluarkan resolusi, berapa banyak lagi kekecewaan umat?"

"Kami sudah menunggu selama 50 tahun. Ini bukanlah apa-apa kecuali mengulur-ulur waktu - untuk melindungi apa?" dia bertanya.

Zeigler mengatakan alasan lainnya untuk berbicara, yaitu bahwa dia berterima kasih kepada Church Militant dan yang lain-lainnya karena "telah mengangkat masalah ini dan berjuang untuk kita."

"Kami ini orang kecil dan jumlah kami begitu besar sehingga kami tak kelihatan," katanya. "Ini memberi saya semacam perasaan yang baik demi mengetahui bahwa ada seseorang di luar sana yang mencoba memaksakan jawaban."


Laporan ini diperbarui setelah Keuskupan Allentown menanggapi pertanyaan kami.

Thursday, November 29, 2018

BAGAIMANA BERBICARA DENGAN TUHAN


BAGAIMANA BERBICARA DENGAN TUHAN


Disarikan dari tulisan-tulisan St. Alphonsus Liguori,
disunting oleh D. MacKinnon, C.SS.R.

CATHOLIC TRUTH SOCIETY of OREGON No. Pr158 (1958).


Tulisan ini, dalam kata-kata yang sederhana dan jelas, tetapi bersemangat dan membangkitkan jiwa dari seorang kudus yang besar, adalah dimaksudkan untuk menunjukkan kepada semua orang bagaimana berbicara secara akrab dengan Tuhan mereka.

Ayub merasa takjub, ketika dia menyadari bagaimana Tuhan telah mendedikasikan diri-Nya untuk membantu manusia - bagaimana Dia telah menunjukkan bahwa minat Hati-Nya adalah untuk mengasihi manusia dan dikasihi oleh manusia, hingga ada seorang kudus zaman dulu yang berseru dengan gemetar, "Apakah manusia ini hingga Engkau menciptakan dia begitu agung? Mengapa Engkau sangat memperhatikannya? "

Tuhan adalah keagungan yang tanpa batas. Pada saat yang sama Dia adalah kebaikan dan kasih yang tak terbatas pula. Dia adalah tokoh terhebat yang pernah kau kenal. Dan Dia mengasihi kamu dengan kasih yang paling besar. Dia tidak pernah merasa kesal ketika kamu curhat kepada-Nya.

TAK ADA KASIH YANG LEBIH BESAR

Renungkan hal ini! Tidak ada teman atau saudara, tidak ada ayah atau ibu, tidak ada pasangan atau kekasih, yang mengasihi kamu lebih dari Tuhan. Dengan karunia yang tak terhingga besarnya dari Rahmat Ilahi, kita, mahluk yang paling menyedihkan, bisa menjadi sahabat akrab dari Tuhan. Tuhan mengosongkan diri-Nya, memusnahkan diri-Nya sebagaimana adanya, untuk meningkatkan kepercayaan kita. Dia merendahkan diri-Nya hingga menjadi manusia agar Dia bisa berbicara dengan manusia.

Dia menjadi seorang bayi. Dia hidup dalam kemiskinan dan mati di depan umum di sebuah salib yang hanya layak bagi penjahat. Dia bahkan bertindak lebih jauh --- Dia menyembunyikan diri di bawah penampilan sekeping roti agar Dia bisa menjadi pendamping setia kita. "Dia yang makan daging-Ku dan minum darah-Ku, akan hidup terus di dalam Aku dan Aku di dalam dia".

BERSEPAKATLAH DENGAN DIA

Tuhan mengasihi kamu seolah kamu adalah satu-satunya kekasih-Nya. Kamu harus tahu bahwa tidak ada kasih yang lain selain Dia. Kamu harus bisa mengatakan tentang Dia dalam segala kebenaran "Kekasihku adalah milikku dan aku adalah milik-Nya". Tuhan telah memberikan diri-Nya sepenuhnya untukku. Maka aku juga harus memberikan diriku sepenuhnya kepada-Nya. Dia telah membuatku menjadi kekasih-Nya. Maka aku juga ingin Dia menjadi lebih dari apa pun juga bagiku.

Sering-seringlah bertanya kepada-Nya, "Tuhan, mengapa Engkau begitu mengasihiku? Kebaikan apakah yang Engkau lihat ada dalam diriku? Sudahkah Engkau lupa akan segala kesalahan yang kulakukan pada-Mu?"

"Engkau telah bersikap sangat baik kepadaku. Padahal sebenarnya Engkau bisa mengirimku ke neraka. Sebaliknya Engkau menjadikan aku sebagai milik-Mu yang paling istimewa. Aku bertekad, ke depan, untuk hanya mengasihi Engkau saja. Jika aku telah bersalah kepada-Mu di masa lalu, Tuhanku dan Segalanya bagiku, bukanlah hukuman yang pantas kuterima yang menyiksa aku saat ini, tetapi penyesalan karena rasa sakit yang menimpa Engkau itulah yang menyiksaku. Engkau layak menerima kasih yang tak terhingga."

RENUNGKANLAH

Dengan cara memperkuat kepercayaanmu kepada Tuhan, sering-seringlah merenungkan kasih-Nya kepadamu. Cobalah untuk memvisualisasikan rasa sakit yang Dia terima untuk menyelamatkan kamu dari kesalahan-kesalahanmu sendiri dan keterikatanmu kepada pengejaran duniawi, karena Dia ingin menarikmu kepada-Nya. Dan sekarang kamu telah memutuskan untuk mengasihi dan menyenangkan Tuhan dengan segenap kekuatan yang kau miliki, maka waspadalah terhadap kepercayaanmu yang terlalu kecil kepada-Nya. Belas kasih yang telah Dia tunjukkan kepadamu adalah janji yang paling pasti dari kasih yang Dia miliki bagimu.

Dia tidak senang dengan hanya berupa keinginan untuk percaya saja yang ada pada jiwa-jiwa yang mau mengasihi-Nya. Jika kamu ingin menyenangkan Dia, bicaralah langsung kepada-Nya - mulai saat ini - dengan rasa percaya dan kelembutan terbesar yang dapat kau ungkapkan.

BUKTI TERBAIKNYA.

Di atas segalanya, renungkanlah karunia yang diberikan Allah kepadamu di dalam diri Yesus Kristus untuk menghidupkan rasa percayamu. Ingatlah, Allah begitu mengasihi dunia ini hingga Dia memberikan Putera-Nya yang tunggal.

"Bagaimana kita bisa merasa takut," kata seorang rasul, "bahwa Allah akan menolak kita ketika Dia telah menganggap pantas untuk menyerahkan Putera-Nya sendiri bagi kita semua. Bukankah karunia itu pasti akan disertai juga dengan pemberian semua berkat yang lain?"

Adalah kesalahan besar untuk merasa terkekang di hadapan Allah - untuk datang kepada-Nya sebagai budak yang takut dan bingung, yang akan tersandung-sandung di hadapan tuannya. Tetapi akan menjadi sebuah kesalahan besar untuk berpikir bahwa berbicara dengan Tuhan adalah sesuatu yang menyedihkan dan pahit. Bukan seperti itu. Perkataan-Nya tidaklah pahit ataupun penyertaan-Nya akan sangat membosankan. Bertanyalah kepada suatu jiwa yang benar-benar mengasihi Tuhan. Dia akan memberi tahu kamu bahwa dia tidak memiliki keringanan yang lebih besar atas kesedihan hidupnya daripada berbicara penuh kasih dengan Tuhan.

Hal itu tidak membutuhkan pengerahan terus-menerus dari pikiranmu. Kamu tidak perlu melupakan pekerjaan dan rekreasimu. Sebaliknya, kamu harus bersikap terhadap Tuhan seperti kamu bersikap terhadap orang-orang yang kau kasihi dan oleh siapa kamu dikasihi.

Tuhan selalu ada di dekat kamu. Dia bahkan ada di dalam dirimu. Di dalam Dia kita hidup dan bergerak dan memiliki keberadaan kita. Tidak ada penghalang untuk menghentikan mereka yang ingin berbicara kepada-Nya. Dia ingin kamu memperlakukan-Nya dengan keyakinan --- untuk memberi tahu Dia tentang pekerjaanmu, rencanamu, kesedihanmu, ketakutanmu - dari semua hal yang memprihatinkan kamu. Di atas segalanya, lakukan semua itu dengan penuh percaya dan dengan hati terbuka.

JIKA TIDAK.

Tuhan tidak mungkin berbicara kepada jiwa yang tidak sudi berbicara kepada-Nya. Jika kita membenci rahmat-Nya, maka Tuhan akan bertindak dengan menunjukkan diriNya sebagai Tuhan yang penuh kuasa dan kekuatan; sementara itu jika kita mengasihi Dia, Dia akan berperan sebagai teman kita yang paling mengasihi. Itulah sebabnya Dia ingin kita berbicara kepada-Nya dengan sering dan tanpa batas ataupun hambatan.

Adalah sebuah kenyataan bahwa Tuhan layak menerima penghormatan yang terbesar dari kita. Dan jika Dia berkenan membuat kamu merasakan Kehadiran-Nya dan membiarkan kamu tahu keinginan-Nya untuk membuatmu berbicara kepada-Nya, sebagaimana terhadap Dia yang mengasihimu di atas segalanya, maka nyatakanlah perasaanmu kepada-Nya dengan bebas dan penuh keyakinan.

BERSAMA.

Tuhan itu sungguh luar biasa. Dia bisa ditemukan di mana-mana. Tetapi ada dua tempat di mana Dia membuat rumah-Nya dengan cara yang khusus. Yang satu berada di ketinggian surga di mana kemuliaan-Nya menyatukan Dia dengan jiwa-jiwa yang diberkati.

Yang lainnya ada di bumi, di dalam jiwa yang mengasihi Dia. Dia berdiam juga di antara jiwa-jiwa yang sedang dimurnikan dan direndahkan. Rumah Tuhan ada di surga. Tetapi Dia tidak menganggap hina bagi-Nya untuk datang siang dan malam ke gua-gua di lereng bukit atau kamar-kamar yang sepi milik hamba-Nya untuk memberikan penghiburan ilahi yang melampaui kesenangan duniawi. Hanya orang yang belum tahu hal ini yang tidak mau menginginkannya. Rasakanlah dan lihatlah bahwa Tuhan itu amat manis.

PROGRAM HARIAN.

Tuhan selalu ada bersamamu di pagi hari untuk mendengarkan beberapa kata kasih dan kepercayaan darimu, untuk menjadi penerima pertama dari pikiranmu dan semua tindakanmu, dimana kamu berjanji untuk melakukannya pada hari itu untuk menyenangkan Dia --- dan bahkan dari penderitaan dan sakit yang kau persembahkan dalam menanggung kemuliaan dan kasih-Nya.

Dan jika Tuhan selalu ada bersamamu setiap pagi, dalam detik pertama dari hidupmu pada sebuah hari, maka kamu tidak boleh lalai untuk melayangkan pandangan kasih kepada-Nya sebagai balasan.

Janganlah seperti mayoritas orang yang melupakan Tuhan. Berbicaralah kepada-Nya sesering mungkin. Para penguasa bumi akan bosan denganmu. Tetapi Tuhan tidak. Dan jika kamu mengasihi Dia, kamu tidak akan lupa akan sesuatu untuk dikatakan kepada-Nya.

Sampaikanlah kepada Dia segala sesuatu yang mempengaruhi kamu dan segala urusanmu seperti yang kau lakukan kepada seorang teman yang akrab. Jangan pikirkan Dia sebagai seorang aristokrat yang angkuh, yang hanya berbicara dengan orang-orang penting tentang masalah yang penting. Tuhan merasa senang dalam merendahkan diriNya untuk bisa berbicara dengan kita. Dia menikmati kisah-kisah terkecil dari kesulitan kita. Dia mengasihi kamu dan sangat peduli terhadap kamu, seolah Dia tidak memiliki apa pun dalam pikiran-Nya, kecuali dirimu saja.

Janganlah berkata: "Mengapa saya harus mengatakan kepada Tuhan semua kebutuhan saya? Bukankah Dia sudah tahu semuanya, lebih baik dari saya." Tuhan memang sudah tahu semua itu. Tetapi Dia bertindak seolah-olah Dia tidak tahu. Tuhan kita tahu dengan baik bahwa Lazarus sudah mati, tetapi Dia bertindak seolah Dia tidak tahu hingga saatnya Maria memberi tahu-Nya. Saat itulah Dia menghiburnya dengan membuat saudaranya hidup kembali.

KESULITAN

Ketika kamu dicobai oleh penyakit atau godaan, penganiayaan atau kesedihan lainnya, datanglah kepada-Nya segera untuk meminta pertolongan-Nya. Cukuplah bagimu untuk memberi tahu Dia tentang pencobaan yang kau alami. "Perhatikanlah kesedihanku, ya Tuhan."

Katakanlah kepada Tuhan semua ketakutan dan kekhawatiran yang menyiksa kamu. "Ya Tuhan," kamu harus mengatakan ini, "…semua harapanku ada pada-Mu. Aku menyerahkan cobaan ini kepada-Mu. Aku pasrah kepada keinginan-Mu. Kasihanilah aku -- bebaskanlah aku dari kesulitan ini, dan berilah aku kekuatan untuk menanggungnya."

Jangan khawatir jika Tuhan akan tersinggung jika kamu kadang-kadang mengeluh, "Mengapa Engkau berdiam diri hingga lama, ya Tuhan? Engkau tahu bahwa aku mengasihi-Mu dan tidak menginginkan apa pun kecuali mengasihi Engkau. Demi kasih-Mu, tolonglah aku. Jangan tinggalkan aku, Tuhan."

Jika kesulitan berlangsung begitu lama sehingga menjadi terlalu berat, satukanlah suaramu dengan suara Yesus yang sedang sekarat dalam penderitaan-Nya di kayu salib.

"Ya Tuhan, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?"

Namun cobaan ini adalah untuk membuatmu semakin rendah hati, mengingat bahwa orang yang telah menentang Tuhan tidak layak mendapatkan penghiburan. Dan kepercayaanmu harus ditingkatkan oleh kesadaran bahwa Tuhan melakukan semua hal dan mengizinkan segala sesuatu adalah demi kebaikanmu. Semuanya bekerja bersama demi kebaikan.

Bahkan ketika kamu merasa benar-benar terbengkalai, ditinggalkan, milikilah keberanian untuk mengatakan: "Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, siapakah yang harus kutakuti? Tuhan, sudilah Engkau menerangi aku. Sudilah Engkau menyelamatkan aku. Aku percaya kepada-Mu. Aku telah berharap kepada-Mu, ya Tuhan, biarlah aku tidak pernah dipermalukan."

Dengan menyadari bahwa tidak ada orang yang menaruh kepercayaannya kepada Tuhan akan menadi musnah, maka kamu akan menemukan kedamaian. Karena tidak ada orang yang berharap kepada Tuhan akan diabaikan.

"Renungkanlah Tuhan di dalam kebaikan," kata orang bijak memohon. "Bukannya takut akan pengadilan ilahi, tetapi percayalah lebih besar lagi akan kerahiman ilahi." "Kerahiman Tuhan adalah lebih tinggi di atas penghakiman-Nya" tambah St. James, "Tuhan secara tak terhingga cenderung untuk mengaruniai daripada menghukum."

Dan St. Petrus mengatakan bahwa apakah kepedulian kita bersifat spiritual atau hanya sementara, maka tugas kita terletak di dalam mengabaikan kepentingan diri kita demi kebaikan ilahi, yang pada akhirnya, akan membawa penderitaan kita yang terbesar bersama kesejahteraan kita. "Serahkan semua kecemasanmu kepada-Nya", katanya, "karena Dia akan menjagamu."

Gagasan ini memberi arti yang indah pada gelar yang diberikan Daud kepada Tuhan ketika dia berkata, "Tuhan kita adalah Tuhan keselamatan." - sebuah teks yang dijelaskan oleh St. Robert Bellarmine sebagai makna dari tindakan yang dengan tepat menjadikan Tuhan sebagai TUHAN kita, karena Dia tidaklah mengutuk, melainkan Dia ingin menyelamatkan semua manusia. Jika Dia mengancam orang-orang yang mengabaikan Dia, Dia selalu menjanjikan belas kasihan kepada mereka yang takut akan Dia.

Bukankah Bunda Terberkati bernyanyi dalam Magnificatnya, "Dia mengasihani orang-orang yang takut akan Dia"?

SETELAH SEBUAH KESALAHAN.

Tanda kepercayaan lainnya darimu yang paling disukai Tuhan yang maha kasih adalah agar kamu bersujud di kaki-Nya segera dan memohon ampun ketika kamu melakukan kesalahan. Ingatlah bahwa Dia memang cenderung untuk mengampuni orang berdosa, dan bahwa Dia meminta kepada mereka, "Mengapa kamu harus memilih kematian, oh Rumah Israel? Kembalilah dan hiduplah."

Seandainya saja orang-orang berdosa mengetahui belas kasihan yang luar biasa, yang dengan hal itu Tuhan menunggu agar Dia dapat melimpahkan belas-kasihan-Nya kepada  mereka. Jika saja orang berdosa tahu keinginan yang dimiliki Tuhan, bukan untuk menghukum mereka, tetapi untuk melihat mereka bertobat. Tuhan ingin merangkul mereka, untuk mendekap mereka ke dalam hati-Nya. "Karena Aku adalah Allah yang hidup", kata Tuhan, "Aku tidak menginginkan kematian orang fasik, tetapi agar mereka bertobat dan hidup... Datanglah dan terimalah Aku," kata Tuhan; "Jika dosamu merah seperti kirmizi, ia akan dibuat putih seperti salju."

Singkatnya, Tuhan telah menyatakan bahwa ketika jiwa menyesali semua pelanggarannya maka mereka akan diampuni.

Jadi, segera setelah kamu berbuat salah, angkatlah matamu ke arah Tuhan, lakukanlah sebuah tindakan kasih dan dengan pengakuan yang rendah hati atas kesalahanmu, berharap dengan penuh percaya untuk menerima pengampunan Tuhan. Katakanlah kepada-Nya, "Tuhan, dia yang Kau kasihi, sedang sakit. Hati yang Kau kasihi sedang sakit dan penuh dengan luka. Sembuhkanlah jiwaku karena aku telah berdosa terhadap Engkau."

JERITAN KRISTUS.

Dan supaya kamu tidak berkecil hati, perhatikanlah dengan seksama ketika Yesus Kristus berada di Kayu Salib. Jika kamu mempersembahkan segala pahala-Nya kepada Bapa yang kekal, maka kamu dapat mengharapkan pengampunan dengan pasti. Penyaliban Kristus bermanfaat dengan membawa pengampunan bagimu hingga Allah tidak menghindarkan Putera-Nya sendiri dari kesengsaraan dan kematian. Katakanlah kepada-Nya, "Ya Allah, lihatlah Putera-Mu, yang mati demi aku. Demi kasih Putera-Mu, ampunilah aku."

Jiwa yang taat menaruh kepercayaan kepada nasihat dari para tokoh kehidupan spiritual. Meskipun kamu telah tidak setia kepada Allah seratus kali dalam sehari, larilah kepada Dia segera setiap kali kamu terjatuh, dan segeralah berdamai dengan-Nya. Jika tidak, kamu akan tetap tersungkur dan terganggu oleh kesalahanmu. Kepercayaanmu kepada-Nya akan sia-sia. Keinginanmu untuk mengasihi-Nya akan menjadi dingin. Kamu tidak akan bisa maju di jalan Tuhan. Di sisi lain, dengan cara segera kembali kepada pengampunan Tuhan dan dengan perbaikan yang menjanjikan, maka kesalahanmu akan memajukan dirimu lebih jauh di dalam kasih ilahi.

Milikilah keberanian yang cukup untuk menyampaikan bukan hanya kebutuhanmu sendiri, tetapi juga kebutuhan orang lain. Sungguh menyenangkan bagi Tuhan jika kamu melupakan kepentinganmu sendiri untuk berbicara tentang penyebaran kemuliaan-Nya atau tentang kesulitan-kesulitan orang lain atau tentang orang-orang berdosa yang malang yang tak memiliki rahmat-Nya - atau tentang jiwa-jiwa dari para mempelai-Nya yang sedang menderita di api penyucian.

PENGHARAPAN YANG TINGGI DI SURGA

Ada dikatakan mengenai hukuman khusus di api penyucian, penderitaan kelesuan, bagi jiwa-jiwa yang menunjukkan sedikit sekali keinginan akan surga dalam kehidupan ini. Hal ini memang ada. Jiwa seperti ini tidak terlalu peduli tentang surga; dia menaruh perhatian atau nilai yang kecil pada Kerajaan Kekal yang telah dibayar bagi kita oleh kematian Penebus kita.

Sering-seringlah merindukan surga, jiwa-jiwa yang taat. Katakanlah kepada Tuhan seolah seribu tahun kamu harus menunggu sebelum kamu dapat melihat-Nya dan mengasihi Dia secara langsung. Bangunlah keinginan yang besar untuk meninggalkan tanah pengusiran ini, untuk meninggalkan segala dosa ini, dengan resiko kehilangan kasih karunia Tuhan, agar kamu bisa datang ke negeri di mana kamu dapat mengasihi Dia dengan segenap kekuatanmu. Katakanlah kepada-Nya dengan sering, "Tuhan, selama aku hidup di dunia ini, aku terus berada dalam bahaya kehilangan kasih-Mu. Kapankah aku dapat meninggalkan kehidupan ini di mana aku selalu menentang Engkau? Kapankah aku dapat mengasihi Engkau dengan segenap jiwaku dan menyatukan diriku dengan-Mu tanpa resiko akan kehilangan Engkau lagi?"

St. Teresa terus berpikir dengan cara seperti ini. Dengan bergeraknya jarum jam adalah kegembiraan yang nyata baginya. Hal itu berarti satu jam kehidupan duniawi telah dilewatinya sekaligus bahaya kehilangan Tuhan sudah lewat. Keinginannya untuk mati dan melihat Tuhan begitu besar hingga dia benar-benar sekarat dengan keinginan ini. "Aku mati karena aku tidak mati," adalah istilah yang sering digunakannya dalam kidungnya yang indah.

Kita akan sampai pada kesimpulan ini: Jika kamu ingin menyenangkan hati Tuhan yang penuh kasih, berusahalah untuk berbicara dengan-Nya sesering mungkin. Bicaralah kepada-Nya dengan penuh keyakinan. Dia tidak akan menolak memberi jawaban kepadamu sebagai balasannya.

Memang, Dia tidak berbicara kepadamu dengan suara yang dapat didengar telingamu. Tetapi hatimu akan mampu mengenali suara-Nya -- ketika kamu meninggalkan percakapan dengan makhluk dan untuk berbicara kepada-Nya saja. "Aku akan membimbingnya keluar ke padang gurun dan Aku akan berbicara kepada hatinya."

MEMO PAGI HARI

Dengan melalui sebuah ringkasan yang praktis, saya tidak ingin menghilangkan saran tentang sebuah pelatihan kesalehan yang akan membuat semua tindakan dari hari-harimu akan bisa  menyenangkan Tuhan.

Ketika kamu bangun di pagi hari, biarkan pikiran pertamamu adalah mempersembahkan semua yang akan kau lakukan atau kau derita hari itu demi kemuliaan Tuhan, dan untuk meminta pertolongan rahmat-Nya. Kemudian lakukanlah tindakan kesalehan kristiani lainnya: ucapan syukur dan kasih, doa, dan niatan untuk menjalani hari itu seolah-olah itu adalah hari terakhir dari hidupmu.

St. Jure, imam,  menyarankan agar kamu membuat semacam perjanjian dengan Tuhan di pagi hari, bahwa setiap kali kamu membuat tanda tertentu pada hari itu, misalnya mengangkat pandangan matamu ke surga atau ke arah salib, atau menaruh tangan di dadamu, maka niatanmu saat itu adalah untuk menjadikannya sebagai tindakan kasih, atau ingin melihat Tuhan dikasihi oleh semua makhluk, atau mempersembahkan dirimu kepada Tuhan.

Ketika kamu telah melakukan tindakan-tindakan ini, taruhlah jiwamu di sisi Yesus dan di bawah mantel Bunda Maria. Mintalah kepada Bapa Yang Kekal agar kasih Yesus dan Maria selalu melindungimu selama hari itu.

Segera setelah itu, sebelum kamu melakukan hal yang lain, renungkanlah beberapa saat tentang kesedihan dan rasa malu yang dirasakan Yesus di atas salib.

Dalam perjalanan perenungan ini lakukanlah tindakan berulang yang berupa rasa penyesalan dan kasih kepada Tuhan serta penyangkalan diri. Pastor Charles Caraffa, pendiri dari Imam-imam Pekerja Yang Saleh, mengatakan bahwa sebuah tindakan kasih kepada Allah yang demikian hebat yang dilakukan di pagi hari seperti itu, sudah cukup untuk membuat jiwa tetap tegar sepanjang hari.

Setelah itu, selain tindakan devosi yang khusus, seperti misalnya Pengakuan Dosa dan Komuni Kudus, janganlah lupa, ketika kamu memulai beberapa jenis pekerjaan lain, baik itu belajar atau bekerja atau apa pun juga, untuk mempersembahkannya kepada Tuhan. Mintalah bantuan-Nya untuk melakukan pekerjaan itu dengan sempurna. Janganlah lupakan praktek yang dilakukan oleh St. Catherine dari Siena dengan cara sering menarik diri ke dalam kamar di hatimu dan menyatukan dirimu dengan Tuhan.

Singkatnya, apa pun yang kau lakukan, lakukanlah hal itu bersama dan bagi Tuhan.

Jika kamu memasuki atau meninggalkan rumah atau kamarmu, selalu serahkan dirimu kepada Bunda Ilahi dengan mendaraskan sebuah doa Salam Maria. Ucapkanlah rasa syukurmu sebelum dan sesudah makan. Jangan lupa untuk membaca buku spiritual setiap hari dan mengunjungi Sakramen Mahakudus dan Perawan Maria Yang Terberkati. Daraskanlah doa Rosario setiap hari, terutama di malam hari. Periksalah hati nuranimu dan ucapkanlah tindakan Kristiani dari iman, pengharapan, kemurahan hati, penyesalan, dan niatan untuk perbaikan. Buatlah tekad untuk menerima Sakramen-sakramen Kudus selama hidupmu dan pada jam kematianmu dan untuk mendapatkan semua indulgensi yang kamu bisa. Ketika kamu pergi ke tempat tidur, ingatlah bahwa dirimu sebenarnya layak untuk berbaring di  dalam api neraka. Peganglah salibmu ketika kamu mau tidur dan katakanlah, "Begitu aku berbaring, aku akan tertidur lelap di pelukan Tuhanku."

Buatlah tekad untuk mendapatkan semua indulgensi yang dapat kau lakukan setiap hari; misalnya ketika kamu memiliki kesempatan untuk berdoa rosario, Angelus tiga kali sehari, mendaraskan Litani Bunda Maria atau Salam Ratu Suci, Salam Maria, Kemuliaan, atau mengucapkan doa singkat ini "Terberkatilah perkandungan yang kudus, tak bercela serta paling murni dari Santa Perawan Maria" atau mendaraskan doa singkat ini "Terpujilah Sakramen Yang Mahakudus sekarang dan selama-lamanya", juga dengan cara mendaraskan doa Jiwa Kristus, sikap menundukkan kepala pada saat doa Kemuliaan dan pada saat kamu menyebut nama-nama Yesus dan Maria, atau kamu mengikuti Misa Kudus. Semua ini mendatangkan banyak indulgensi bagimu.

Biarkan dirimu selalu merenungkan dan menyatu dengan Tuhan sebanyak kamu bisa dalam kehidupan ini. Cobalah semua kesempatan untuk mengarahkan pikiranmu kepada Tuhan dan memusatkan pandanganmu kepada keabadian.

Jika kamu melihat sebuah proses pemakaman yang rumit atau melewati tempat pemakaman yang indah, katakanlah kepada dirimu sendiri, "Jika jiwa-jiwa ini terkutuk, apa gunanya semua kemegahan ini dilakukan?" Renungkanlah perbedaan antara jiwa yang berada dalam keadaan rahmat dengan jiwa yang tak memiliki rahmat ketika kamu melihat laut yang tenang atau penuh badai. Ketika kamu melihat pohon yang layu, ingatlah bahwa jiwa tanpa Tuhan itu tidak bermanfaat apa pun kecuali dicampakkan ke dalam api.

Jika kamu merasa takut di tengah badai, ingatlah bagaimana orang yang terkutuk akan gemetar mendengar suara guntur dari murka Ilahi yang terus-menerus. Jika kamu melihat seseorang yang dijatuhi hukuman mati yang menyakitkan dan menangis, renungkanlah: "Apakah tidak ada cara bagi saya untuk melepaskan diri dari kematian ini?" Pikirkan keputusasaan dari jiwa yang dikutuk di neraka dengan mengatakan, "Apakah tidak ada jalan untuk melepaskan diri dari kehancuran kekal?"

Pemandangan atas sungai-sungai atau saluran-saluran air hendaknya mengingatkan kamu bahwa jika air yang kau lihat di dalamnya tak henti-hentinya mengalir ke arah samudera, maka kamu seharusnya bergegas mengalir ke arah Tuhan, yang merupakan satu-satunya kebaikanmu. Ketika kamu melihat gerobak yang ditarik kuda, katakanlah pada dirimu sendiri, "Betapa besar yang dilakukan oleh hewan yang tidak berdosa ini untuk melayani aku! Tetapi berapa banyak rasa sakit yang kuterima untuk melayani dan menyenangkan Allah?" Ketika kamu melihat rasa syukur dari seekor anjing yang ditunjukkan kepada tuannya karena sepotong kecil roti, maka pikirkan berapa banyak lagi alasanmu untuk tetap setia kepada Allah yang telah menciptakan kamu, mempertahankan kamu dan mencukupi kebutuhanmu -- melimpahkan berkat-Nya kepadamu. Ketika kamu mendengar nyanyian burung, berserulah "Dengarlah jiwaku, terhadap puji-pujian hewan kecil ini kepada Pencipta mereka. Dan apa yang kau lakukan? Pujilah Dia dengan tindakan kasihmu."

Ketika kamu melihat suatu lembah, ingatlah bahwa kesuburannya adalah karena air yang mengalir turun dari gunung dan bahwa dengan cara yang sama rahmat Tuhan turun dari surga kepada jiwa yang rendah hati, dan rahmat yang sama akan berlalu melewati orang yang congkak. Ketika kamu melihat gereja yang indah, ingatkan dirimu akan keindahan jiwa yang berada dalam keadaan rahmat karena jiwa seperti itu menjadi bait bagi Allah. Ketika kamu melihat laut, ingatkan dirimu tentang besarnya dan kehebatan Tuhan. Ketika kamu melihat api atau lilin menyala di altar, katakan pada dirimu sendiri, "Berapa tahun saya harus terbakar di neraka? Tetapi hingga saat ini Engkau belum mengirim aku ke sana, ya Tuhan."

Sering-seringlah mempersembahkan dirimu kepada Tuhan di siang hari. St. Theresia berkata bahwa tindakan kasih adalah seperti kayu bakar yang menghidupkan api dalam jiwa kita. Katakanlah, seperti yang sering dia lakukan, "Inilah aku, Tuhan. Lakukanlah apa yang Kau inginkan. Katakanlah kehendak-Mu kepadaku agar aku dapat melakukannya. Aku ingin melakukan semua yang Kau inginkan."

Jika kamu berdosa, segeralah merendahkan dirimu sendiri dan dengan tindakan kasih yang tulus, cobalah bangkit lagi. Ketika sesuatu yang buruk terjadi, persembahkanlah rasa sakitmu kepada Tuhan sekaligus satukanlah dirimu kepada Kehendak Kudus-Nya.

Jika kamu terbiasa mengulang-ulang perbuatan dosa, maka serukanlah "Apa yang menjadi kehendak Allah, demikianlah aku menginginkannya juga." Tindakan merendahkan diri adalah bentuk kasih yang paling berharga yang dapat diterima oleh Hati Tuhan.

Ketika kamu harus membuat keputusan atau memberikan nasihat penting apa pun, serahkanlah dirimu kepada Tuhan lebih dahulu. Kemudian pertimbangkan masalahnya dan berikan pendapatmu. Sering-seringlah berpaling kepada gambar salib Yesus atau Bunda Maria yang telah kau tempatkan di kamarmu untuk tujuan ini. Jangan pernah lupa, terutama pada saat godaan, untuk memanggil nama Yesus dan Maria. Karena Tuhan adalah kebaikan yang tak terhingga. Seluruh keinginan-Nya adalah untuk melimpahkan rahmat-Nya kepada kita.

Pastor Alvarez, Venerabilis, yang pernah melihat Tuhan Yesus, tangan-Nya penuh dengan rahmat dan mencari-cari seseorang untuk memberikan rahmat itu kepada mereka. Tetapi Tuhan Yesus ingin agar kita yang meminta rahmat itu kepada-Nya. Mintalah dan kamu akan menerima. Jika tidak, meskipun Dia dengan senang hati akan memberikannya kepada mereka yang memintanya, tetapi Dia akan menarik tangan-Nya kembali.

"Siapakah yang memanggil Tuhan," tanya Kitab Pengkhotbah, "dan dia diabaikan?" Sementara itu Daud menulis bahwa Tuhan tidak hanya menunjukkan belas kasihan, tetapi belas kasihan yang berlimpah ruah bagi mereka yang memanggil-Nya. "Engkau adalah manis dan lembut dan penuh belas kasihan, ya Tuhan, terhadap mereka yang memanggil-Mu."

Tuhan itu sangat baik terhadap jiwa-jiwa yang mencari-Nya! Jika Dia membiarkan diri-Nya ditemukan bahkan oleh mereka yang tidak mencari Dia, maka betapa lebih besar lagi keinginan-Nya dan membiarkan diri-Nya ditemukan oleh mereka yang sengaja mencari-Nya, dan mencari Dia berarti melayani Dia dan mengasihi Dia.

"Di dunia ini," St. Teresa memberi tahu kita, "Jiwa-jiwa suci harus menyesuaikan diri dengan kasih seperti yang dilakukan oleh jiwa-jiwa terberkati di surga." Orang-orang kudus di surga hanya menyibukkan dirinya dengan Tuhan. Mereka tidak memiliki pikiran atau kenikmatan lain kecuali dengan kemuliaan dan kasih-Nya. Biarlah hal itu juga terjadi atas dirimu.

Semoga Tuhan menjadi satu-satunya kebahagiaanmu di dunia ini. Semoga Dia juga menjadi satu-satunya sasaran dari kasihmu, satu-satunya alasan dari semua tindakan dan keinginanmu sampai kamu datang menuju Kerajaan Kekal di mana kasihmu akan benar-benar disempurnakan, dan keinginanmu dipenuhi secara sempurna dan memuaskan.

Hiduplah Yesus, Kasih kita - dan Maria pengharapan kita!