Wednesday, August 31, 2016

CARDINAL GIACOMO BIFFI: FONDASI-FONDASI KEBERADAAN

CARDINAL  GIACOMO  BIFFI: FONDASI-FONDASI  KEBERADAAN

Seorang uskup berbicara

Chiesa e Post Concilio
August 30, 2016






Kita tidak memerlukan para pengkhotbah yang mau merubah Kitab Injil, dengan alasan untuk menyesuaikannya dengan keadaan zaman ini, tetapi kita butuh para pengkhotbah yang berusaha setiap hari, meskipun hanya sedikit hasilnya, untuk merubah dirinya sendiri setiap hari agar semakin selaras dengan Kitab Injil yang tak pernah berubah.


Di dalam rancangan yang diciptakan oleh Allah demi keselamatan manusia, ada tiga buah pilar yang mempertahankan seluruh sendi bangunan keberadaan kita. Jika mereka memberi jalan (bagi tindakan kompromi) maka keruntuhan seluruh nilai-nilai moral tak terelakkan lagi. Hal itu juga termasuk kebenaran-kebenaran yang mengikat kita untuk menerimanya, jika kita ingin disebut sebagai umat Kristiani.

Kebenaran-kebenaran ini adalah: Allah, Bapa dan Sahabat kita; Yesus Kristus, Utusan dan Putera Allah; Gereja, sebagai suatu umat yang ditebus dan sebuah komunitas orang-orang yang menantikan Kerajaan Allah. Ketiga kebenaran ini saling bertautan satu sama lain sehingga jika yang satu hilang, maka cepat atau lambat kebenaran yang lainnya juga hilang. Sejarah selama beberapa abad belakangan ini telah membuktikan hal itu

Empat abad yang lalu untuk pertama kalinya di Eropa, ide mengenai Gereja dipertanyakan, meskipun iman yang dalam kepada Kristus, Allah dan Juru Selamat, tetap dipertahankan. Namun setelah beberapa abad, dimana ide mengenai Gereja menjadi hilang, maka hal itu berakibat pada penghinaan atas Keilahian Kristus, oleh kelompok orang yang menganggap Kristus sebagai manusia biasa, meskipun kelompok orang-orang itu banyak yang jenius. Selanjutnya, semakin menjadi kebiasaan orang-orang merenungkan Kristus sebagai ‘tokoh sosialis pertama’, seorang pejuang kebebasan bagi orang tertindas, dan seorang pengkhotbah keadilan duniawi. Nampak ada kebodohan yang cukup menarik disini: Jika Yesus Kristus bukan Anak Allah yang sejati, maka Dia adalah seorang yang fanatik dan gagal. Jika iman akan Kristus dilemahkan, beserta ide mengenai Allah dilemahkan, yang nampak jelas saat ini, maka sedikit demi sedikit iman itu menjadi luntur. Begitulah untuk pertama kalinya dalam sejarah, atheisme massal memperlihatkan dirinya.

Nampaknya, pada awalnya, meskipun tanpa adanya ide mengenai Allah tetapi ide manusia mengenai keadilan dan moral bisa dipertahankan. Kemudian seseorang yang lebih pandai mulai melihat kemana segala sesuatu ini berjalan: Jika Allah tidak ada, maka segala sesuatu adalah diijinkan, demikian anggapan Dostoyevsky, hingga bahkan pembunuhan akan dibenarkan. Saat ini kita semakin banyak menyaksikan ide semacam ini, dan tentu saja hal ini merugikan kita. Masyarakat yang lancang saat ini, yang telah menghancurkan fondasi-fondasinya sendiri, tidak lagi bisa berdiri di atas kakinya sendiri: tidak ada sesuatu yang bisa dianggap penting, tak ada nilai-nilai moral yang patut dipertahankan. Kita dihadapkan kepada sebuah dunia yang tak memiliki rasa, dimana hal ini tak terelakkan lagi sedang menjurus kepada keputus-asaan massal.

Tentu saja kita tidak boleh menuju kepada keputus-asaan, karena kita telah diberi harapan besar dan setiap perayaan Paskah menawarkan kepada kita sekali lagi motif (harapan ini) dengan mengembalikan kesegaran dan vitalitas kita; selama kita tetap sepenuhnya menyadari tiga pilar diatas, serta hubungan penting dari ketiganya: adalah tidak mungkin untuk menyelamatkan eksistensi manusia tanpa iman kepada Allah; adalah tidak mungkin untuk percaya kepada Allah yang adalah Bapa kita dan yang tidak akan meninggalkan kita, tanpa merenungkan Yesus yang Tersalib dan Bangkit, di mana kasih Allah dinyatakan; adalah tidak mungkin untuk mengetahui siapa Yesus itu sebenarnya, jika kita tidak tinggal di dalam Gereja, yang merupakan 'kolom dasar Kebenaran' dan 'Mempelai tanpa cacat atau kerut', seperti St Paulus mengumpamakan hal itu. Kita tidak bisa bermain-main dengan dasar-dasar keberadaan kita, sebab, siapakah yang akan menarik kita keluar dari puing-puing dan reruntuhan istana megah kita?


Read the full article at Rorate Caeli

Vol 2 - Bab 8 : Penghiburan jiwa-jiwa di Api Penyucian

Volume 2 : Misteri Kerahiman Allah

Bab 8

Penghiburan jiwa-jiwa di Api Penyucian
Para malaikat
Emilia Terberkati dari Vercelli
Para kudus di Surga

Jika para malaikat suci ingin menolong jiwa-jiwa di Api Penyucian secara umum, maka mudah untuk dimengerti bahwa mereka memiliki semangat yang bernyala-nyala terutama bagi anak asuhnya. Didalam biara Vercelli dimana Emilia Terberkati, seorang religius Dominikan, menjadi Suster Kepala, sudah menjadi aturan disitu bahwa para suster disitu tidak boleh minum pada waktu makan mereka, kecuali ada ijin khusus dari Suster Kepala. Ijin ini tidak selalu diberikan oleh Suster Kepala. Dia menasihati para Suster anak buahnya untuk melakukan kurban yang kecil itu dengan sukacita, untuk mengingat rasa haus yang membakar yang telah ditanggung oleh Juru Selamat kita di salib demi keselamatan kita. Dan untuk mendorong para Suster disitu untuk melakukan hal ini Suster Kepala menganjurkan mereka untuk menyerahkan beberapa tetes air kepada para malaikat pelindung mereka agar dia menyimpannya hingga kepada kehidupan nanti, untuk meringankan panasnya Api Penyucian. Kejadian berikut ini menunjukkan betapa perbuatan yang suci ini sangat berkenan bagi Allah.

Seorang Suster yang bernama Cecilia Avogadra suatu hari datang untuk meminta ijin untuk menyegarkan dirinya dengan sedikit air, karena bibirnya telah pecah-pecah karena kehausan. “Puteriku”, demikian kata Suster Kepala, “lakukanlah kurban yang kecil ini demi kasih kepada Allah dan demi jiwa-jiwa di Api Penyucian”. “Bunda, kurban ini tidaklah ringan. Aku hampir mati rasanya karena kehausan”, jawab Suster yang baik hati itu. Namun meskipun dia bersedih, dia mematuhi nasihat dari atasannya itu. Tindakan kepatuhan dan matiraga ini amatlah berharga di mata Allah. Dan Suster Cecilia segera menerima ganjarannya. Beberapa minggu kemudian dia meninggal. Setelah 3 hari kemudian, dia muncul didalam kemuliaan yang berkilauan kepada Bunda Emilia. “Oh, ibu !”, katanya, “betapa aku sangat berterima kasih kepadamu ! Aku dihukum untuk masuk kedalam Api Penyucian hingga lama, karena aku telah memperhatikan kepentingan keluargaku sendiri, dan lihatlah, setelah 2 hari, aku melihat malaikat pelindungku memasuki penjara tempat tinggalku, sambil di tangannya membawa segelas air, dimana sebelumnya anda telah menyuruhku untuk mempersembahkan hal itu kepada Mempelai Ilahiku. Malaikat pelindungku itu menuangkan air itu kepada nyala api yang membakar diriku dan segera saja api itu padam, dan aku dibebaskan. Aku segera terbang ke Surga dan rasa terima kasihku tak akan melupakan anda”.

Begitulah para malaikat Allah menghibur jiwa-jiwa di Api Penyucian. Bisa diperkirakan pula betapa para kudus dan orang-orang terberkati yang telah dimahkotai di Surga bisa menolong jiwa-jiwa itu. “Sudah pasti”, demikian kata Pastor Rossignoli, dan begitu juga ajaran dari para ahli teologi, St. Agustinus dan St.Thomas, bahwa para kudus itu amat kuat pertolongannya dalam masalah ini, dengan melalui doa-doa permohonan mereka. Dengan kata lain, para kudus di Surga berdoa bagi jiwa-jiwa dan memperoleh dari Kerahiman Ilahi, pengurangan atas penderitaan mereka. Namun mereka tak bisa memuaskan sepenuhnya jiwa-jiwa itu, ataupun membayar lunas hutang-hutang mereka terhadap Pengadilan Ilahi. Itulah keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada Gereja Militan.


Bayside : #98 - JIWA, (BGN II)

#98 - JIWA, (BGN II)



Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? - St. Mark 8:36-37




JAUH MELEBIHI - Our Lady, February 1, 1974
Anak-anakku, ketahuilah nilai dari benda-benda sakramental ini. Jagalah anak-anakmu dengan baik. Kamu harus sadar bahwa dirimu tidak akan terlindung jika tanpa benda-benda sakramental. Jagalah jiwa dari anak-anakmu. Mereka harus dikelilingi oleh sebuah aura kemurnian. Jauhkanlah mereka dari segala sumber pencemaran, apakah itu dari sekolah atau dari pastor-pastor palsu. Bukankah kehancuran satu jiwa yang terkecil sekalipun akan mengoyakkan Bapa? Nilai dari satu jiwa yang terkecil sekalipun jauh melebihi seluruh para kudus yang naik ke Surga. Karena itu waspadalah dengan anak-anakmu, karena kamu yang akan menderita ketika jiwa mereka terjatuh kedalam perangkap setan.

LEMBAH - Our Lady, April 13, 1974
Apakah kegelapan yang kau tanyakan itu, anakku? Kegelapan yang kukatakan ini adalah sebuah kegelapan besar dari roh. Belajarlah dari pelajaran iman yang sederhana. Apakah untungnya bagi manusia jika dia bisa mengumpulkan harta seluruh dunia ini namun dia menderita karena kehilangan jiwanya? Maukah kamu diberi seribu pound uang perak untuk tinggal sehari saja di dalam lembah?

RENUNGKANLAH - Our Lady, September 7, 1974
Apa untungnya, anakku, jika kamu mendapatkan seluruh dunia ini namun kehilangan jiwamu? Renungkanlah! Pikirkanlah! Selamatkanlah jiwamu serta jiwa-jiwa yang kau kasihi.
Banyak yang mengesampingkan jiwanya dan tidak diberi kesempatan untuk melakukan pemulihan. Itulah sebabnya mengapa kamu melihat dan merasakan air mataku menetes kepada umat manusia.

PILIHANMU - Our Lady, October 6, 1974
Lebih baik kematian pada tubuhmu daripada kematian pada jiwamu yang bersifat kekal. Manusia dengan kecongkakannya telah mencampakkan kebenaran dari jiwa yang bersifat kekal, sifat manusia, keadaan jiwa yang tak dapat mati. Ketahuilah bahwa tak ada kata ‘kematian’ karena kata itu hanya berlaku bagi tubuh. Kamu, sebagaimana sebenarnya, adalah suatu entitas yang hidup selamanya. Dibalik kematian tubuh nanti, kamu memiliki pilihan kerajaan: selamanya di dalam terang atau kegelapan. Selamanya bersama Allah Bapa, Puteraku, dan semua mereka yang telah mencuci bersih jubah mereka di dalam penderitaan dan kemartiran demi Puteraku, atau kamu akan bersatu dengan kerajaan orang-orang terkutuk, kegelapan, ratap tangis, siksaan di dalam hati, karena saat itu kamu sadar bahwa kamu musnah selamanya di dalam lembah.

MURNI - Our Lady, October 6, 1974
Ketahuilah bahwa ada neraka, dan ada sebuah tempat pemurnian sebelum kamu memasuki Kerajaan Bapa. Suatu jiwa haruslah dalam keadaan murni dan putih seperti bunga salju, seperti sebelum ia dicemari oleh udara bumi ini, sebelum jiwa itu bisa masuk ke dalam Kerajaan Bapa.

PILIHAN - Our Lady, May 17, 1975
Kamu semua, masing-masing orang yang masih hidup di dunia, diberi pilihan untuk bersatu dengan Kerajaan Bapa atau menyerahkan dirimu kepada setan dan kerajaan dari pangeran kegelapan serta hukuman, penderitaan, kesedihan, dan musnah selamanya.

Ketika Kami berjalan ke seluruh dunia, anak-anakku, Kami melihat banyak orang yang dikatakan ‘mati’. Tetapi lebih baik mereka mati di dalam tubuhnya dan dibersihkan jiwanya daripada kamu hidup di dalam tubuhmu dan mati di dalam rohmu. Apa untungnya seseorang yang mendapatkan kekayaan seluruh dunia ini namun dia memperdagangkan dan menyerahkan jiwanya kepada setan?

SAAT PEMBUAHAN - Our Lady, June 5, 1976
Anak-anak adalah merupakan korban tak berdosa dari orang-orang yang lebih tua. Negaramu dan banyak lagi negara di dunia kini berdiri di hadapan pengadilan Bapa Yang Kekal karena pembunuhan atas banyak sekali anak-anak yang belum lahir (janin). Tak seorangpun boleh menghancurkan suatu ciptaan Bapa Yang Kekal. Roh kehidupan ditiupkan pada saat pembuahan, dan jiwa itu diletakkan oleh Bapa Yang Kekal di dalam tubuh anak itu, dan tidak ada alasan untuk dibunuh yang bisa diterima oleh Bapa Yang Kekal.

SAKRAMEN-SAKRAMEN  - Our Lady, September 7, 1976
Ketika seseorang melangkah melewati batas dan membiarkan dirinya terjatuh kedalam dosa berat, maka dia harus dimurnikan melalui pencobaan dan dia juga harus dimurnikan oleh aturan pertobatan dan pengakuan dosa. Betapa saat ini kejahatan telah disebarkan kepada umat manusia yang akan mendorongnya kehilangan jiwanya dengan cara menolak Sakramen-sakramen, dengan tidak mau lagi mengaku dosa kepada bapa pengakuannya, tetapi dia tetap saja menerima Puteraku di dalam kurban Misa Kudus, sementara jiwanya masih dicemarkan oleh dosa berat.

OMONG KOSONG DARI NERAKA - Jesus, November 22, 1976
Janganlah kamu terjatuh ke dalam kesesatan dari zamanmu ini, kesesatan yang disebarkan ke seluruh dunia di dalam rumah-rumahmu, di dalam gereja-gereja – GerejaKu dan semua sekte-sekte bidaah – dengan mengatakan bahwa karena kematian dan penyalibanKu maka tak ada orang yang akan mati. Tetapi kematian itu adalah merupakan kehancuran dari jiwamu yang tak dapat mati, suatu jiwa yang  berada di dalam kegelapan dan dihancurkan karena telah menyerah kepada setan untuk mendapatkan hukuman kekal. Janganlah kamu disesatkan oleh mereka yang berkata bahwa kamu boleh berbuat dosa, kamu boleh melanggar aturan-aturan dari Allahmu, dan kamu masih bisa diselamatkan. Itu adalah omong kosong dan kesesatan keji yang berasal dari kedalaman neraka, dan itu adalah ciptaan dari setan untuk membujuk kamu hingga tak ada lagi jalan untuk kembali.  

Setiap pria, wanita dan anak-anak yang mampu berpikir adalah bertanggung-jawab hingga saat akhir hidupnya, di jalan yang telah dipilihnya ketika hidup di dunia. Kehidupan ini adalah kekal bagi semua orang, namun dimanakah kamu menghabiskan masa keabadian ini? Meskipun IbuKu telah menangis dan berteriak untuk meminta kepadamu, sebagai angkatan yang telah terjatuh, kamu harus mengerti bahwa tidak semua yang berseru ‘Tuhan, Tuhan’ akan masuk Kerajaan. Kerajaan itu dimenangkan melalui pahalamu dan ketaatanmu kepada Allah. Aku mengulangi: ketaatan kepada Allahmu, bukan ketaatan kepada manusia yang menolak Allahmu.

KAMU HIDUP TERUS - Jesus, December 31, 1976
Anak-anakKu, mengertilah Aku sekarang: kamu itu tidak mati. Hanya tubuhmu yang harus kembali kepada debu, tetapi kamu tidak mati. Kamu hidup terus. Namun pilihan itu ada padamu, apakah kamu mau bersatu dengan Kami di Surga, atau apakah kamu mau melakukan penebusan di dalam Api Penyucian, untuk dimurnikan, hingga pakaianmu dicuci sampai putih dan bersih, hingga layak untuk memasuki tempat dari Anak Domba. Anak-anakKu, ada juga sebuah tempat hukuman kekal, tempat tinggal dari pangeran kegelapan, setan, si pembohong, bapa dari segala kebohongan.

PERSIAPKANLAH DIRIMU - Our Lady, March 18, 1978
Anak-anakku, sebagai sebuah aturan, aku tak pernah menggunakan kata ‘mati’, karena kata ‘mati’ itu hanya diperuntukkan bagi jiwa. Namun agar kamu bisa mengerti perkataanku, maka aku mengatakan kata ‘mati’ yang mengacu kepada jiwa, roh, yang meninggalkan tubuhmu, tubuh manusiawimu. Setiap pria, wanita, dan anak-anak, harus dipisahkan tubuh dari jiwanya pada satu saat dalam kehidupannya, cepat atau lambat. Kamu harus mempersiapkan dirimu dengan baik, serta anak-anakmu, bagi saat perpisahan itu.

KASIH DAN DOA - Jesus, March 18, 1978
Tak seorangpun akan dihukum di dalam kutukan kekal, tak seorangpun akan terjatuh kecuali hal itu terjadi atas kehendak bebasnya sendiri. Manusia telah terjatuh dan menjadi suam-suam kuku karena dia telah mencari harta benda untuk memberi makan tubuhnya, sifat jasmaninya, sementara itu dia membuat jiwanya kelaparan. Apakah untungnya kamu mengumpulkan segala kekayaan dunia ini namun kamu tidak menyimpan hartamu di Surga? Kamu akan berjalan melewati batas kehidupan ini tanpa membawa apapun kecuali pahala dari kasih dan doa-doamu.

TAK ADA REINKARNASI - Our Lady, May 27, 1978
Anak-anakku, ingatlah dan ingatkanlah saudara-saudarimu bahwa sebuah kesesatan besar dari segala kesesatan adalah pengetahuan yang diperoleh para ilmuwan mengenai reinkarnasi. Anak-anakku, tak ada reinkarnasi manusia! Ketika dia mati, rohnya keluar, roh yang merupakan bagian yang hidup dari dirinya, bagian yang hidup kekal, dan roh itu akan menerima ganjarannya yang adil, dihakimi oleh Bapa Yang Kekal di dalam penghakiman akhir nanti.

Hanya bagi sebuah misi yang khusus saja Bapa Yang Kekal mengembalikan roh itu ke dunia, tetapi bukan untuk menerima tubuh manusiawi yang lain. Aku memberimu gambaran yang sederhana mengenai hal ini: jika memang benar bahwa roh akan masuk dan masuk lagi ke dalam tubuh yang lain, maka pada saat penghakiman akhir, ketika rohmu, jiwamu, akan masuk kembali kedalam tubuhnya di dunia, seandainya kamu memiliki 6 atau 7 tubuh, maka tubuh yang mana yang akan dimasuki oleh jiwamu, sebab jiwamu hanya satu itu saja.

Anak-anakku, doktrin-doktrin iman telah diberikan kepadamu, dogma-dogma bagi agamamu, dan kamu tak bisa merubahnya tanpa menyebabkan kehancuran atas dirimu dan Gereja Puteraku.

TEORI PALSU - Jesus, June 9, 1979
Tak ada kematian bagi jiwa. Terdapat kehidupan segera setelah kematian fisik – kehidupan dibalik tirai duniawi ini, apakah itu di Surga, Kerajaan Allahmu, di dalam Api Penyucian, atau dibuang selamanya di dalam neraka, tempat tinggal mereka yang terkutuk.

Teori palsu yang mengatakan bahwa tak ada kehidupan setelah kematian, dimunculkan untuk membawa kejatuhan bagi manusia. Karena jika manusia percaya bahwa tak ada kehidupan, maka dia akan menceburkan dirinya dalam segala macam dosa dan kekejian. Ada disiplin yang telah diminta sejak awal, dan ada aturan-aturan untuk diikuti. Itu adalah jalan dari Surga, sebuah jalan yang sederhana.

HANYA KAMU  - Our Lady, June 13, 1981
Anakku dan anak-anakku, hanya kamu, sebagai satu individu, yang bisa menyelamatkan jiwamu saat ini dan jiwa-jiwa yang kau kasihi yang harus kau raih. Bagi mereka yang memiliki rahmat yang besar, mereka itu bisa berbagi. Kamu memiliki kewajiban yang besar saat ini untuk bertindak sebagai murid-murid dari Puteraku.  

KEMURAHAN HATI - Our Lady, June 18, 1981

Anakku dan anak-anakku, seandainya aku bisa membawamu bersamaku dan memberimu mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar, kamu akan mengerti mengapa aku menangis dan berteriak kepadamu pada waktu yang lalu untuk melindungi jiwamu, jiwa anak-anakmu, jiwa saudara-saudaramu, dan agar kamu menjadi sebuah jiwa kurban untuk menerima rahmat dari Surga untuk menyelamatkan orang-orang lain. Karena kemurahan hati dan kasih tak mengenal batas, tak mengenal hambatan, dan di dalam memberi maka seseorang melaksanakan makna sejati dari kasih. 

Pope Maker : The Soros Syndicate

Pope Maker : The Soros Syndicate
The Remnant Newspaper – 23 Agustus 2016
Ditulis oleh: Elizabeth Yore



Lebih dari satu dekade yang lalu, dengan keangkuhannya yang khas, George Soros membual bahwa ia "adalah bos Paus, sekarang." Tampaknya bualannya itu menjadi ramalan yang dipenuhinya sendiri di masa kepausan Francis.

Dua orang yang paling kuat di dunia bergabung untuk membentuk satu aliansi yang sulit dipahami dan mengganggu. Salah satu dari mereka sering disebut sebagai orang yang paling berbahaya di dunia, dan yang satunya lagi adalah Wakil Kristus.

Dalam beberapa bulan sejak pemilihan Paus Argentina Bergoglio ini, lingkaran dalam Soros bercokol kuat di Vatikan, mereka berkuasa, menyusun dokumen-dokumen, menetapkan agenda politik Soros dengan kekuasaan dan kepercayaan moral Vatikan. Gerakan eco global akhirnya menemukan komponen kritisnya yang hilang, yaitu suara otoritas moral. Para aktivis lingkungan hidup kini bisa menempatkan para pemimpin mereka yang lemah seperti Al Gore, Leo DiCaprio dan Michael Moore di tempat sampah.

Sebagaimana ditunjukkan oleh Wikileaks data Soros baru-baru ini, tentakel miliarder Soros mengacaukan kebijakan-kebijakan dan menciptakan kekacauan di negara-negara di seluruh dunia melalui banyak mata-matanya di filantropi Open Society nya. Uangnya mendanai kelompok-kelompok ekstremis dalam upayanya untuk menggulingkan kapitalisme, dan mempromosikan tatanan global lingkungan hidup yang radikal. Para penasehat dekatnya menjangkau dunia dalam posisi-posisi yang berpengaruh dan berkuasa, melaksanakan agenda radikalnya.

Meskipun Open Society mendanai kelompok Katolik radikal, Soros tidak mampu merebut kepausan sebagai hadiah utama baginya di dalam penguasaan dunia, karena dua Paus konservatif sebelumnya dengan gigih menentang agenda radikalnya, sampai sekarang.

Gerakan lingkungan hidup sangat membutuhkan seorang penggerak baru yang pandai berpidato dan mempesona, untuk mendukung seruan-seruan penyebab pemanasan global dan membungkam kritik-kritik terhadapnya di bawah hukuman tindak pidana kriminal yang berat atau dosa berat.

Pada tanggal 13 Maret 2013, dengan adanya perubahan rezim yang tiba-tiba dan tak terduga di Vatican, Soros dan mata-mata PBB-nya memahami bahwa suasananya langsung menghangat dan peluang terbuka penuh dengan Paus Argentina golongan kiri yang baru itu. George Soros tak bisa membayangkan pasangan yang lebih sempurna di panggung dunia, seseorang yang dia cari di sepanjang karirnya : pemimpin agama utama kepausan sebagai otoritas moral untuk lingkungan hidup, negara-negara tanpa perbatasan, migrasi masal, dan gerakan-gerakan pro-Islam.
Sekjen PBB Ban Ki Moon, Uskup Sorondo and Paus Francis

Masuklah Jorge Bergoglio, yang selalu tersenyum, si Argentina yang penuh belas kasih itu. Dalam beberapa minggu sejak pemilihan Francis, kaki-tangan Soros, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon, melakukan kunjungan kehormatan wajib kepada paus baru itu, dan Moon tahu bahwa sesuatu telah berubah secara dramatis di Vatikan. Setelah kunjungannya kepada paus, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon mengumumkan kepada dunia, "Kami telah membahas kebutuhan untuk memajukan keadilan sosial dan mempercepat dunia dalam memenuhi [pencapaian] MDGs (Millennium Development Goals*) dan Sustainable Development Goals (SDGs). Kami juga berbicara tentang perlunya bagi kita semua dan dunia untuk memajukan martabat dan hak asasi manusia, terutama bagi para perempuan dan anak-anak perempuan". Mengejutkan, Wakil Kristus yang baru terpilih itu nampaknya merestui MDGs dan SDGs yang radikal dan pro-aborsi itu, tapi ini barulah tahap awal dari kudeta Soros di Tahta Suci.

*  MDGs :  The Millennium Development Goals, adalah target dunia yang terikat waktu dan terukur, untuk mengatasi kemiskinan ekstrim dalam banyak dimensi – kemiskinan pendapatan, kelaparan, penyakit, kurangnya tempat tinggal yang memadai, dan pengucilan – sambil mempromosikan kesetaraan gender, pendidikan, dan kelestarian lingkungan.

Wakil Ketua PBB, Timothy Wirth, yang terkenal dan dikenal karena pohon kondom nya pada postingan Departemen Luar Negeri sebelumnya, mengatakan: “Kami belum pernah melihat paus melakukan hal seperti ini. Tak ada satu individu pun yang bisa memiliki pengaruh global sebesar yang dia lakukan. Apa yang dia lakukan akan beresonansi dalam pemerintahan negara manapun yang memiliki konstituen Katolik terkemuka."

Penerimaan paus yang ramah itu bergema di kalangan elit global. Haleluya! Francis memberi lampu hijau untuk aborsi, penyimpangan jenis kelamin, feminis, yang sarat kontroversi dan didorong oleh Millenium Development Goals (MDGs) dan keturunannya itu, SDGs.

Jeffrey Sachs, Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk MDGs juga menikmati relasi ekonomi selama 30 tahun sebagai pendukung Soros, penasihat dekat dan penerima jutaan [Dollar] dari Soros. Sachs menuju ke Vatikan untuk penyusunan blueprint peluncuran teologi pemanasan global Vatikan.

Segera, PBB, melalui penempatan sejumlah ahli oleh Soros, mulai mendominasi agenda Vatikan dengan membungkam dan membuang setiap pandangan yang bertentangan dengan ilmu pemanasan global. Adalah suatu keuntungan bagi Soros dan PBB, bahwa Paus Francis hanya ingin "berdialog" dengan satu sisi pembahasan iklim saja.


Perubahan Iklim – bukan keyakinan Katolik – pada Agenda Vatikan

Sachs dan sekutu-sekutu Soros-nya mengatur waktu pekerjaan mereka di Vatikan dengan presisi yang strategis. Pada tanggal 25 Mei 2015, Paus merilis ensiklik lingkungan hidup Laudato Si, yang sangat dinantikannya, yang menyerukan bagian dari SDGs. Pada tanggal 25 September 2015, PBB menjadwalkan Paus Francis untuk berpidato pada Sidang Umum PBB, untuk mendesak persetujuan SDGs, yang kebetulan disahkan pada tanggal tersebut.

Francis dengan bangga membual bahwa ia berharap agar ensiklik lingkungan hidup-nya, Laudato Si, akan digunakan untuk mempromosikan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB pada bulan September 2015, dan diikuti oleh bagian dari Perjanjian Iklim Paris (Cop 21) pada bulan Desember 2015. Jeffrey Sachs mengakui bahwa Paus Francis dan ensikliknya "Laudato Si, membuat adopsi atas kedua bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB pada September 2015 dan Perjanjian Iklim Paris pada Desember 2015 menjadi mungkin."

Sebuah ‘perintah ke-sebelas’ dinyatakan: Engkau harus mengurangi jejak karbon-mu.

Pada akhir 2015, sindikat Soros itu telah mengirimkan ke penyokongnya, George Soros, ensiklik pemanasan global paus setebal 185 halaman, yang merupakan bagian dari SDGs ; dan yang terpenting adalah, lampu hijau untuk memulai pelaksanaan Perjanjian Iklim Paris, redistribusi kekayaan global melalui pajak karbon atas dunia industri.

...... dst ......

Misi selesai, Mr. Soros

Soros dan Bergoglio – pasangan yang serasi di dalam ekosistem. Jejak karbon mereka selaras dengan banyak isu-isu politik. George Soros adalah pemilik tanah terbesar di Argentina (setengah juta hektar) dengan lebih dari 150.000 ekor sapi, dan dia juga memiliki aset keuangan Argentina yang kuat. Jorge Bergoglio adalah Paus Amerika Latin pertama, Peronis Argentina dengan keprihatinan yang mendalam terhadap pergulatan perekonomian Argentina. Dua sisi dari Peso Argentina, yang satu Paus kelahiran asli dengan kantong Bank Vatikan yang dalam, yang satu lagi seorang miliarder global broker kekuasaan dengan kantong yang bahkan lebih dalam lagi.

Jorge dan George, ideolog globalis politik yang identik : lingkungan hidup, pro-Iran, pro-PBB, pro-Kuba, pro-Argentina, pro-migrasi masal, pro-dunia tanpa perbatasan, anti hukuman mati, dan anti-Trump.

George Soros kini adalah bos dari Paus Francis.
Ini adalah kebenaran yang tidak menyenangkan... [menyedihkan]

(ulasan selengkapnya bisa dibaca di link : Pope Maker: The Soros Syndicate)



Artikel terkait lainnya:


Kebocoran email melalui WikiLeaks mengungkapkan bahwa miliarder globalis George Soros – salah satu donor terbesar Hilary Clinton – membayar $ 650.000 untuk mempengaruhi kunjungan Paus Francis ke AS pada September 2015 yang lalu, dengan maksud untuk "menggeser paradigma nasional dan prioritas menjelang kampanye presiden 2016." Dana tersebut dialokasikan pada bulan April 2015 dan laporan efektivitas mereka menunjukkan bahwa hasil-hasil yang sukses dicapai adalah termasuk "menyuap uskup-uskup individu untuk lebih menyuarakan dukungan terhadap pesan-pesan keadilan ekonomi dan rasial, guna memulai pembentukan kelompok kritis para uskup yang sejalan dengan Paus."

Uang tersebut diberikan kepada dua entitas AS yang, menurut laporan tersebut, telah terlibat dalam proyek jangka panjang pergeseran "prioritas gereja Katolik AS."  Para penerima adalah PICO, kelompok berbasis agama yang mengorganisir masyarakat, dan FPL (Faith in Public Life), sebuah kelompok progresif yang bekerja di media untuk mempromosikan gerakan 'keadilan sosial' yang berhaluan kiri. Soros telah mendanai gerakan sayap kiri seluruh dunia dan baru-baru ini didapati telah mendanai sebuah upaya untuk menghilangkan hukum pro-kehidupan di seluruh dunia.

.... dst....  silahkan menuju ke link ini





* * * * * * * * * * * * * *

Kini, lagi-lagi, nubuatan dalam pesan Kitab Kebenaran yang diberikan kepada Maria Divine Mercy (MDM) tergenapi:

Pesan dari Bunda Maria kepada MDM – 3 Jan 2015:
Namun, akan tiba sebuah saat ketika Gereja Puteraku menjadi bagian dari sebuah gerakan politik dalam skala besar, dan kemudian ia akan memimpin dalam segala hal yang menyangkut dunia ini, kecuali bahwa ia tidak lagi setia kepada Firman seperti yang diberikan oleh Allah.