Wednesday, December 30, 2020

St. Theresa Avila : Ruangan Yang Dipersiapkan Oleh Setan Bagiku

 

ST. THERESA DARI AVILA :

SEBUAH RUANGAN YANG DIPERSIAPKAN OLEH SETAN BAGIKU

http://christtotheworld.blogspot.co.id/2010/02/room-devil-had-prepared-for-me-st.html 

 

 

 

PENGLIHATAN ST. THERESA ATAS NERAKA 

 

"Beberapa lama setelah Tuhan memberi saya banyak rahmat karunia yang telah saya sebutkan sebelumnya, dan karunia-karunia yang sangat mulia lainnya, ketika saya sedang berdoa suatu hari, tiba-tiba saya menemukan bahwa, tanpa mengetahui bagaimana, saya tampaknya telah dimasukkan ke dalam neraka. Saya mengerti bahwa Tuhan ingin saya melihat tempat yang telah disiapkan iblis di sana untuk saya, dan yang pantas saya dapatkan karena dosa-dosa saya. Pengalaman ini terjadi dalam waktu yang amat singkat, tetapi bahkan jika saya hidup selama bertahun-tahun sesudahnya, saya pikir pengalaman itu tidak mungkin bagi saya untuk melupakannya. 

Pintu masuknya, menurut saya, mirip dengan sebuah gang atau lorong yang sangat panjang dan sempit, seperti sebuah oven, rendah, gelap dan terbatas atau sempit. Menurut pengamatan saya, lantainya terdiri dari air kotor berlumpur yang mengeluarkan bau sangat busuk dan dipenuhi dengan hama yang anyir. Di ujung gang, nampak sebuah lubang yang tampak seperti lemari kecil dilubangi di dinding. Di sana saya menemukan diri saya ditempatkan dalam ruangan dan kondisi yang sempit. Semua ini menyenangkan untuk dilihat dibandingkan dengan apa yang saya rasakan di sana. Apa yang saya jelaskan tidak bisa diceritakan secara memadai.

 "Tetapi tentang apa yang saya rasakan kemudian, saya tidak tahu harus mulai dari mana jika saya harus menjelaskannya. Itu sama sekali tidak dapat dijelaskan. Saya merasakan api di dalam jiwa saya, tetapi saya masih tidak dapat menggambarkannya. Penderitaan tubuh saya tak tertahankan. Saya telah mengalami penderitaan yang paling menyakitkan dalam hidup di dunia, dan, seperti yang dikatakan para dokter, yang terbesar yang dapat dipikul oleh manusia, seperti kontraksi otot-otot saya ketika saya lumpuh, tanpa membicarakan penyakit lain dari jenis yang berbeda - namun, bahkan semua penyakit yang telah saya ceritakan, ditimpakan kepada saya oleh Setan. Namun semua ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang saya rasakan saat itu, terutama ketika saya melihat bahwa tidak akan ada waktu untuk istirahat atau saat akhir bagi mereka di dalam neraka. 

"Penderitaan-penderitaan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan jiwa saya, dimana saya merasa sangat tertekan, gerah, dan rasa sakit yang begitu akut, disertai dengan penderitaan yang begitu besar tanpa harapan dan kejam, sehingga saya tidak tahu bagaimana menceritakannya. Jika saya katakan bahwa jiwa saya terus-menerus dirobek dari tubuh, itu masih belum seberapa - karena hal itu menyiratkan kehancuran kehidupan oleh tangan orang lain - tetapi di sini, jiwa itu sendiri yang merobek-robek dirinya sendiri. Saya tidak dapat menggambarkan api yang membakar ke arah dalam, atau itu sebuah rasa putus asa, melampaui semua siksaan dan semua rasa sakit. Saya tidak melihat siapa yang menyiksa saya, tetapi saya merasa diri saya terbakar dan tercabik-cabik, seperti yang terlihat oleh saya. Dan saya ulangi, api yang membakar ke arah dalam dan keputusasaan ini adalah siksaan terbesar dari semuanya. 

"Ditinggal di tempat yang penuh penyakit itu, dan sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk mengharapkan kenyamanan, saya tidak dapat duduk atau berbaring; tidak ada ruangan yang cukup lapang disitu. Saya ditempatkan seperti di dalam lubang di dinding; dan dinding-dinding itu, amat mengerikan untuk dilihat. Dinding itu mengurung diri saya pada setiap sisi. Saya tidak bisa bernafas. Tidak ada cahaya, semuanya gelap gulita. Saya tidak mengerti bagaimana itu. Meski tidak ada cahaya, namun semua yang bisa memberi rasa sakit pada saya, bisa terlihat. 

"Tuhan, pada waktu itu, tidak membiarkan saya melihat lebih banyak lagi tentang Neraka. Setelah itu saya memiliki penglihatan lain yang paling menakutkan, di mana saya melihat hukuman atas dosa-dosa tertentu. Itu adalah yang paling mengerikan untuk dilihat, tetapi karena saya tidak merasakan sakit apapun, teror yang saya alami tidak begitu besar. Dalam penglihatan sebelumnya, Tuhan membuat saya benar-benar merasakan siksaan dan penderitaan pada jiwa saya, sama seperti saya telah menderita di dalam tubuh di sana. Saya tidak tahu bagaimana itu, tetapi saya mengerti dengan jelas bahwa itu adalah rahmat yang besar bahwa Tuhan ingin saya melihat dengan mata kepala saya sendiri di mana belas kasih-Nya menyelamatkan saya. 

Saya telah mendengarkan orang-orang berbicara tentang hal-hal ini dan saya pernah tinggal di berbagai tempat siksaan di neraka, meski tidak sering, karena jiwa saya tidak bisa membuat kemajuan melalui rasa takut yang saya alami. Dan saya telah membaca tentang siksaan yang beragam, dan bagaimana iblis merobek daging dengan alat penjepit yang membara. Tetapi semua itu tidak seperti sebelumnya: Ini adalah sepenuhnya masalah yang berbeda. Singkatnya, yang satu adalah kenyataan, yang lain adalah sebuah deskripsi, dan semua yang terbakar di sini, dalam kehidupan ini, tidak seberapa jika dibandingkan dengan api yang ada di sana. 

"Saya sangat takut dengan penglihatan itu - dan teror itu melekat pada pikiran dan hati saya bahkan sampai sekarang ketika saya menulis ini - bahwa meskipun penglihatan dan pengalaman itu terjadi hampir enam tahun yang lalu. Kehangatan alami tubuh saya dibekukan oleh ketakutan hingga sekarang ketika saya ingat akan hal itu. Jadi, di tengah semua rasa sakit dan penderitaan yang mungkin harus saya tanggung, saya ingat tidak ada waktu di mana saya tidak berpikir bahwa yang harus kita derita di dunia ini bukanlah apa-apa. Sepertinya saat ini kita mengeluh tanpa alasan. Saya ulangi, penglihatan ini adalah salah satu belas kasihan Tuhan yang paling agung. Hal itu merupakan pemberian terbesar kepada saya, karena pengalaman dan penglihatan itu telah menghancurkan ketakutan saya akan semua masalah dan kontradiksi di dunia ini, dan karena semua kesulitan di dunia ini telah membuat saya cukup kuat untuk menanggung segala penderitaan, dan untuk bersyukur kepada Tuhan kita yang telah menjadi Pembebas saya, seperti yang terlihat sekarang bagi saya, Pembebas dari rasa sakit yang menakutkan dan kekal. 

"Sejak saat itu, seperti yang saya katakan, segala sesuatu di dunia ini tampak tertahankan oleh saya dibandingkan dengan penderitaan sesaat seperti yang saya tanggung di neraka. Saya diliputi ketakutan ketika melihatnya, setelah sering membaca buku yang menjelaskan dengan berbagai cara tentang rasa sakit di dalam neraka. Maka saya tidak takut lagi pada penderitaan itu di dunia, atau jika saya harus bertanggung-jawab atas apa pun tentang penderitaan ini. Di manakah saya? Bagaimana mungkin saya bisa menikmati hal-hal yang membawa saya langsung ke tempat yang begitu mengerikan? Terpujilah selamanya Engkau, ya Tuhan! Dan oh, sungguh nyata bahwa Engkau mengasihi aku lebih dari pada aku mengasihi Engkau! Betapa sering, ya Tuhan, Engkau menyelamatkan aku dari penjara yang menakutkan itu! Dan betapa aku dulu sering kembali ke penjara yang bertentangan dengan Kehendak-Mu. 

"Adalah penglihatan itulah yang memenuhi saya dengan kesusahan yang sangat besar, yang saya rasakan saat melihat begitu banyak jiwa yang musnah saat ini, terutama dari Lutheran - karena mereka pernah menjadi anggota Gereja melalui Baptisan - dan juga memberi saya keinginan yang paling kuat untuk berusaha demi keselamatan jiwa-jiwa. Karena tentu saja, saya percaya bahwa untuk menyelamatkan bahkan satu jiwa saja dari siksaan yang luar biasa itu, saya akan rela untuk menanggung banyak kematian. Jika di bumi ini kita melihat seseorang yang secara khusus kita cintai, yang sedang dalam kesusahan atau kesakitan, maka sifat alami kita cenderung mendorong kita untuk berbelas kasih kepadanya. Dan jika rasa sakit itu hebat, seolah kita sendiri yang merasakan penderitaan itu. Jika begitu, apakah kita mau melihat suatu jiwa yang berada dalam bahaya penderitaan kesakitan, yang paling menyedihkan dari semua rasa sakit, untuk selamanya? Itu adalah pikiran yang tidak dapat ditanggung oleh hati tanpa merasakan kesedihan yang besar. Di sini kita tahu bahwa rasa sakit pada akhirnya akan berakhir dengan kehidupan, dan bahwa ada batasan pada rasa sakit itu. Namun melihat rasa sakit dan penderitaan itu akan menggerakkan kita begitu kuat untuk melakukan tindakan belas kasih. Dan bahwa ada rasa sakit lainnya yang tidak ada akhirnya, maka saya tidak tahu bagaimana kita bisa merasa tenang ketika kita melihat Setan membawa begitu banyak jiwa setiap hari kedalam neraka. 

"Ini juga membuat saya berharap bahwa, dalam masalah yang sangat mengkhawatirkan, kita tidak puas dengan melakukan yang lebih kecil dari apa yang bisa kita lakukan - bahwa kita tidak meninggalkan apa pun yang belum diselesaikan. Semoga Tuhan menjamin kita tetap aman dengan memberi kita rahmat-Nya untuk itu."

 

*****

Seorang mystic, guru doa – dan Doktor Gereja

St. Teresa dari Yesus, juga dikenal sebagai St. Teresa dari Avila, tinggal di Spanyol pada abad ke-16. Kehidupannya sebagai seorang Karmelit, meskipun jauh dari arus utama budaya modern, masih berbicara dengan kuat kepada kita hari ini, saat kita memasuki milenium ketiga ini.

 

*****

 

Enoch, 25 Desember 2020

Perawan Maria menampakkan diri kepada seorang tahanan

Rosario Vs Globalisme

Viganò: Great Reset Akan Menciptakan Massa Budak Yang Anonim

Giselle Cardia, 22, 24, 27 Desember 2020

Bertemu Orang Yang Mendirikan Illuminati

Ned Dougherty – 25 Desember 2020

 

 

 

Tuesday, December 29, 2020

Bertemu Orang Yang Mendirikan Illuminati

 

 

Kassel in 1783, the capital of the Protestant state of Hesse, whose Prince Karl was one of many high-profile figures linked to the Illuminati.

IMAGE COURTESY BRIDGEMAN/ACI OIL PAINTING BY J. H. TISCHBEIN  

 

BERTEMU ORANG YANG MENDIRIKAN ILLUMINATI 

https://www.nationalgeographic.com/history/magazine/2016/07-08/profile-adam-weishaupt-illuminati-secret-society/

 

Bagaimana seorang profesor Bavaria akhirnya menciptakan sebuah kelompok yang akan menjadi pusat teori konspirasi dunia selama dua abad? 

 

BY ISABEL HERNÁNDEZ

 


 

 

Pemikir JERMAN abad ke -18 Adam Weishaupt akan tercengang jika dia tahu bahwa ide-idenya suatu hari nanti akan memicu teori konspirasi global, dan menginspirasi berbagai novel dan film blockbuster terlaris.

 

Sampai dia berusia 36 tahun, sebagian besar rekan senegaranya akan sama tertegunnya saat mengetahui bahwa profesor yang secara lahiriah terhormat ini, adalah musuh negara yang berbahaya, yang perkumpulan rahasianya, Illuminati, dianggap mengancam tatanan masyarakat luas.

 

Lahir pada tahun 1748 di Ingolstadt, sebuah kota di Elektorat Bavaria (sekarang bagian dari Jerman modern), Weishaupt adalah keturunan orang Yahudi yang berpindah agama menjadi Kristen. Yatim piatu di usia muda, pamannya yang terpelajar mengurus pendidikannya, dan mendaftarkannya di sekolah Yesuit. Setelah menyelesaikan studinya, Weishaupt menjadi profesor hukum alam dan kanon di Universitas Ingolstadt, menikah, dan membentuk sebuah keluarga. Di permukaan, itu adalah karier yang cukup konvensional — sampai 1784, ketika negara bagian Bavaria mengetahui ide-idenya yang sangat menghasut.



RITUAL-RITUAL RAHASIA, RINCIAN detil


 

Freemason, seperti perkumpulan masyarakat rahasia lainnya,

selalu mengadakan upacara-upacara inisiasi.

IMAGE COURTESY BRIDGEMAN/ACI

ENGRAVING FROM 1733

 

 

Berbagai makalah rahasia yang disita oleh otoritas Bavaria mengungkapkan detil menarik tentang ritual Illuminati. Seorang pemula yang bersiap untuk lulus ke level yang lebih tinggi dari minerval, misalnya, harus mempresentasikan laporan rinci tentang judul buku yang dimilikinya, identitas musuhnya, dan titik lemah dari karakternya. Setelah diinisiasi sebagai minerval, dia berjanji untuk mengorbankan semua kepentingan pribadi untuk kepentingan masyarakat rahasia itu.

 

Melihat lebih dekat pada masa kecilnya, bagaimanapun, terungkap bahwa Weishaupt selalu memiliki pikiran yang gelisah. Sebagai anak laki-laki, dia adalah seorang yang rajin membaca, membaca buku-buku karya filsuf Pencerahan Prancis terbaru di perpustakaan pamannya. Bavaria pada waktu itu sangat konservatif dan Katolik. Weishaupt bukanlah satu-satunya yang menuduh bahwa monarki dan gereja sedang menindas kebebasan berpikir manusia.

 

Yakin bahwa ide-ide religius tidak lagi menjadi sistem kepercayaan yang memadai untuk mengatur masyarakat modern, ia memutuskan untuk menemukan bentuk lain dari "iluminasi," serangkaian ide dan praktik yang dapat diterapkan untuk secara radikal mengubah cara negara-negara Eropa dijalankan. 

Freemasonry terus berkembang di seluruh Eropa pada periode ini, menawarkan alternatif yang menarik bagi para pemikir bebas. Weishaupt awalnya berpikir untuk bergabung dengan sebuah lodge atau pondok Freemason. Kecewa dengan banyak ide Freemason, bagaimanapun, ia menjadi asyik dalam buku-buku yang berhubungan dengan tema esoteris, seperti Misteri Tujuh Orang Bijak di Memphis dan Kabbala, dan memutuskan untuk mendirikan sebuah perkumpulan rahasia baru sendiri. 

 

Masyarakat rahasia 

Weishaupt, katanya, tidak menentang agama itu sendiri, melainkan cara yang dipraktikkan dan dipaksakan. Pemikirannya, tulisnya, menawarkan kebebasan “dari semua prasangka agama; menumbuhkan kebajikan sosial; dan menjiwainya dengan prospek kebahagiaan universal yang besar, layak, dan cepat. Untuk mencapai ini, perlu untuk menciptakan "keadaan kebebasan dan kesetaraan moral, terbebas dari rintangan yang terus-menerus dilemparkan oleh subordinasi, pangkat, dan kekayaan kepada kita."

 

 

The Kreuztor Gate stands in Ingolstadt, the Bavarian city whose religious and political conservatism Weishaupt sought to challenge.

PHOTOGRAPH BY MARIA BREUER/IMAGEBROKER/AGE FOTOSTOCK 

 

Pada malam 1 Mei 1776, anggota Illuminati pertama bertemu untuk mendirikan sebuah ordo di hutan dekat Ingolstadt. Bermandikan cahaya obor, ada lima pria berkumpul. Di sana mereka menetapkan aturan yang mengatur tatanan organisasi. Semua kandidat masa depan untuk penerimaan anggota baru, membutuhkan persetujuan anggota lama, memiliki reputasi yang kuat dengan hubungan keluarga dan sosial yang mapan, dan kekayaan.

 

Pada awalnya, keanggotaan ordo ini memiliki tiga level: pemula, minerval, dan minerval tercerahkan. "Minerval" mengacu pada dewi kebijaksanaan Romawi, Minerva, yang mencerminkan tujuan ordo itu untuk menyebarkan pengetahuan sejati, atau pencerahan, tentang bagaimana masyarakat dan negara dapat dibentuk kembali menjadi lebih baik.  

Illuminati bertujuan untuk menciptakan "sebuah keadaan kebebasan dan kesetaraan moral." 

Selama tahun-tahun berikutnya, ordo rahasia Weishaupt berkembang pesat dalam ukuran dan keragaman, kemungkinan berjumlah 600 anggota pada tahun 1782. Mereka termasuk orang-orang penting dalam kehidupan publik Bavaria, seperti Baron Adolph von Knigge. Meskipun, pada awalnya, Illuminati terbatas pada siswa Weishaupt, keanggotaannya diperluas hingga mencakup para bangsawan, politisi, dokter, pengacara, dan ahli hukum, serta intelektual dan beberapa penulis terkemuka, termasuk Johann Wolfgang von Goethe. Pada akhir 1784, Illuminati memiliki 2.000 hingga 3.000 anggota.

 

Baron von Knigge memainkan peran yang sangat penting dalam organisasi dan ekspansi masyarakat rahasia ini. Sebagai mantan Freemason, dia mendukung untuk mengadopsi ritus yang serupa dengan Freemason. Anggota Illuminati diberi nama "rahasia" simbolis, yang diambil dari zaman kuno klasik: nama untuk Weishaupt adalah Spartacus, misalnya, dan nama untuk Knigge adalah Philo. Tingkat keanggotaan juga menjadi hierarki yang lebih kompleks. Ada total 13 derajat inisiasi, dibagi menjadi tiga kelas. Yang pertama mencapai puncaknya pada derajat illuminatus minor, yang kedua illuminatus dirigens, dan yang ketiga, derajat raja.

 


Adam Weishaupt, founder of the Illuminati

PICTURE COURTESY KARGER-DECKER/AGE FOTOSTOCK 

 

 

KONEKSI PERANCIS


 

Charles Theodore, Duke-Elector of Bavaria (1777-1799)

IMAGE COURTESY AKG/ALBUM 

 

Setelah Revolusi Prancis dimulai pada 1789, organisasi Illuminati dituduh menginginkan pemberontakan serupa melawan rezim Bavaria. Beberapa bahkan mengklaim bahwa Weishaupt telah bertemu dengan pemimpin revolusioner Prancis, Robespierre. Kenyataannya, Weishaupt lebih merupakan seorang reformer daripada seorang revolusioner yang hebat.  

Sebuah tugas rahasia 

Berbagai tekanan internal dan eksternal, bagaimanapun, akan segera mengakhiri ekspansi ordo ke eselon atas dari struktur kekuasaan Bavaria. Weishaupt dan Knigge semakin memperebutkan tujuan dan prosedur ordo, sebuah konflik yang, pada akhirnya, memaksa Knigge untuk meninggalkan masyarakat rahasia ini. Pada saat yang sama, mantan anggota lainnya, Joseph Utzschneider, menulis sepucuk surat kepada Grand Duchess of Bavaria, yang konon membuka tutup paling rahasia dari masyarakat ini.


Fakta yang terkumpul merupakan campuran dari kebenaran dan kebohongan. Menurut Utzschneider, anggota Illuminati percaya bahwa bunuh diri itu sah, bahwa musuhnya harus diracuni, dan bahwa agama adalah absurditas. Dia juga menyarankan bahwa Illuminati bersekongkol melawan Bavaria atas nama Austria. Setelah diperingatkan oleh istrinya, Duke-Elector of Bavaria mengeluarkan dekrit pada bulan Juni 1784 yang melarang pembentukan segala jenis masyarakat rahasia yang sebelumnya tidak diizinkan oleh hukum.

 

Illuminati awalnya mengira bahwa larangan umum ini tidak akan berdampak langsung pada mereka. Tetapi kurang dari setahun kemudian, pada Maret 1785, penguasa Bavaria mengeluarkan dekrit kedua, yang secara tegas melarang masyarakat rahasia itu. Dalam proses penangkapan para anggota, polisi Bavaria menemukan banyak dokumen yang sangat membahayakan, termasuk pembelaan terhadap tindakan bunuh diri dan atheisme, rencana untuk membuat cabang ordo perempuan, resep-resep dengan memakai tinta tak kelihatan, dan instruksi medis untuk melakukan aborsi. Alat bukti itulah yang dijadikan dasar untuk menuduh tatanan Illuminati itu berkonspirasi dalam menentang agama dan negara. Pada Agustus 1787, duke-elector mengeluarkan dekrit ketiga di mana dia menegaskan bahwa ordo Illuminati itu dilarang, dan menjatuhkan hukuman mati untuk orang yang menjadi anggotanya.

 

Weishaupt kehilangan jabatannya di Universitas Ingolstadt dan dibuang. Dia menjalani sisa hidupnya di Gotha di Saxony di mana dia mengajar filsafat di Universitas Göttingen. Negara Bavaria menganggap Illuminati telah bubar.

 

Warisan mereka, bagaimanapun, tetap bertahan dan memicu banyak teori konspirasi. Weishaupt dituduh — secara tidak benar — membantu merencanakan Revolusi Prancis. Illuminati telah terlibat dalam peristiwa baru-baru ini, seperti pembunuhan John F. Kennedy. Ide-ide Weishaupt juga mempengaruhi dunia fiksi populer, seperti Angels & Demons karya Dan Brown dan Pendulum Foucault karya novelis Italia, Umberto Eco. Meskipun grupnya dibubarkan, kontribusi abadi Weishaupt mungkin berupa gagasan bahwa perkumpulan rahasia tetap berada di belakang layar, menarik tuas kekuasaan.

 

 

Naik MENUJU PENCerahan

 

Di dalam Ordo Illuminati, struktur kelas 13 dirancang oleh Baron von Knigge, yang menerapkan model yang digunakan di lodge-lodge atau pondok masonik tempat ia menjadi anggotanya.

 

The Christian Eye of Providence (as shown on the great seal of the U.S.A.),

later a symbol of Freemasonry

IMAGE COURTESY LEEMAGE/PRISMA

 

Kelas Pertama
Setiap novis diinisiasi dalam filosofi kemanusiaan hingga ia menjadi minerval. Dia kemudian menerima ketetapan perintah dan dapat menghadiri berbagai pertemuan.

1. Initiate
2. Novice
3. Minerval
4. Illuminatus Minor

 

Kelas Kedua
Berbagai gelar di kelas ini terinspirasi oleh Freemasonry. Perekrutan utama illuminatus diawasi, dan illuminatus dirigens memimpin pertemuan para minerval.

5. Apprentice
6. Fellow
7. Master
8. Illuminatus Major
9. Illuminatus Dirigens

 

Kelas Ketiga
Tingkat iluminasi filosofis tertinggi. Anggotanya adalah para imam (versi mereka) yang mengajar anggota tingkat rendah. Ordo yang lebih rendah dari kelas ini sendiri berada di bawah otoritas seorang raja.

10. Priest
11. Prince
12. Magus
13. King

 

*****

 

Kisah Nyata Kelahiran Yesus Kristus Dari Maria Yang Dalam Keadaan Murni...

Francis - Tidak Ada Tempat Untuk Anda Di Neraka

Enoch, 25 Desember 2020

Perawan Maria menampakkan diri kepada seorang tahanan

Rosario Vs Globalisme

Viganò: Great Reset Akan Menciptakan Massa Budak Yang Anonim

Giselle Cardia, 22, 24, 27 Desember 2020

 

 

Monday, December 28, 2020

Viganò: Great Reset Akan Menciptakan Massa Budak Yang Anonim

 

en.news 

Viganò: Pengaturan Ulang Besar’ (Great Reset) Akan Menciptakan Massa Budak Yang Anonim

https://gloria.tv/post/C7yuSZAdtyvt12MW8UwDsJfEi   

 

 

Uskup Agung Carlo Maria Viganò bertanya-tanya: mengapa virus flu (Covid-19) yang menurut data WHO baru-baru ini memiliki tingkat kematian 0,13%, sedikit lebih tinggi daripada sindrom flu musiman normal (0,10%), namun dapat menyulut pernyataan pandemi serta serangkaian tindakan penanganan yang praktis identik di hampir semua negara Barat.

Dalam pernyataan 25 November
2020 (InsideTheVatican.com), Viganò bertanya mengapa pengobatan terhadap Covid-19 secara umum belum maksimal, didiskreditkan, dihambat atau dilarang, sementara vaksinasi dianggap sebagai solusi paling efektif.

Perlu dijelaskan baginya bagaimana mungkin membuat vaksin, karena -- menurut pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat -- virus tersebut sampai saat ini belum diisolasi.

Viganò meragukan keandalan tes virus ini karena hasilnya dikalibrasi untuk mendeteksi hanya virus korona generik, “Jika pada 19 Oktober Rumah Sakit Spallanzani di Roma mengumumkan pengembangan tes yang membedakan antara flu normal dan Covid-19, mungkin kita tahu apa yang terjadi sejauh ini dimana pasien yang menjalani tes baru ini, terbukti positif?"

Viganò percaya bahwa "sebuah rencana dunia muncul dalam kenyataan yang membingungkan"
dimana arsiteknya menciptakan alarm sosial palsu tentang dugaan pandemi, sehingga menyebabkan terjadinya krisis sosial dan ekonomi global yang luar biasa dan mengurangi hak-hak dasar warga masyarakat, "Itulah yang disebut oleh para penulisnya sendiri sebagai ‘Great Reset: pengaturan ulang global terhadap ekonomi, masyarakat dan massa rakyat."

Bagi Viganò, Covid-19 adalah alibi
untuk membenarkan "perampasan kebebasan individu, campur tangan pemerintah dalam kehidupan pribadi warganya, pembentukan rezim kesehatan semu, yang bertentangan dengan semua bukti ilmiah yang obyektif, hingga dilakukan pembatasan atas jumlah pengunjung, jarak antara orang-orang, kemungkinan membeli, menjual, bernapas, dan bahkan berdoa, harus ditentukan dari atas.”

“Orang yang kaya semakin kaya dan semakin kaya saja, sementara itu kelas menengah yang membentuk sebagian besar tatanan sosial dan jiwa bangsa, sedang ditebang.”

Revolusi Prancis telah memusnahkan sistem aristokrasi Barat. Revolusi Industri melenyapkan kelompok kaum tani dan menyebarkan proletarianisasi yang menyebabkan bencana bagi masyarakat luas melalui pemaksaan paham dan sistem Sosialisme dan Komunisme. Revolusi '68 menghancurkan keluarga dan sekolah.

Reset Besar ini, yang diinginkan oleh para elit globalis, mewakili revolusi terakhir untuk menciptakan massa budak tak berbentuk dan anonim, yang terhubung ke Internet, terkurung di rumah, terancam oleh serangkaian pandemi tak berujung yang dirancang oleh mereka yang sudah memiliki keajaiban. Vaksin siap pakai."

Menurut Viganò, ada sebuah rencana yang diatur di bawah satu kepemimpinan yang memberlakukan vaksin itu, sebelum efektivitasnya dan efek sampingnya diketahui sepenuhnya, “Kewajiban untuk menerima vaksin diproyeksikan oleh banyak orang akan terjadi bersamaan dengan penerbitan 'paspor kesehatan,' sehingga mereka yang memiliki paspor seperti itu dapat bergerak kesana kemari tanpa batasan, sementara mereka yang menolak vaksin, dan dengan begitu tak memiliki paspor kesehatan, mereka tidak akan dapat menggunakan alat transportasi, makan di restoran dan mengunjungi tempat-tempat umum, sekolah dan kantor.”

Namun, Viganò yakin bahwa "
...bagaimana pun juga, manuver orang-orang yang bekerja dalam kegelapan akan terungkap, dan akan menunjukkan diri mereka dalam semua kengerian dan mengungkapkan rencana sesat dan jahat mereka."

"Kastil kebohongan dan penipuan ini akan runtuh total, dan arsiteknya harus kembali bersembunyi untuk menghindari kerasnya keadilan dan eksekusi rakyat."

 

 


 

 

*****

 

Uskup Agung Viganò: Sebuah Sarang Pencuri

Forum Ekonomi Dunia Mendiskusikan KTT 'Great Reset' Yang Dijadwalkan Januari 2021

Kisah Nyata Kelahiran Yesus Kristus Dari Maria Yang Dalam Keadaan Murni...

Francis - Tidak Ada Tempat Untuk Anda Di Neraka

Enoch, 25 Desember 2020

Perawan Maria menampakkan diri kepada seorang tahanan

Rosario Vs Globalisme

 

 

Rosario Vs Globalisme

 

ROSARio VS GLOBALISME  

https://www.churchmilitant.com/news/article/rosary-weapon-vs-globalism 

 

 

 

by David Martin  •  ChurchMilitant.com  •  December 10, 2020   

 

Berjuang dengan senjata Maria 

Nubuatan pertama dan mungkin terbesar dari Kitab Suci terkandung dalam Kitab Kejadian, di mana Tuhan mengatakan kepada ular: "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."(Kej. 3:15)

 

Secara umum, ayat dari tulisan suci ini merujuk pada Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda dan kuasa besar yang akan dia kerahkan untuk melawan Iblis. Tetapi ini juga merujuk secara lebih spesifik pada waktu dari hari-hari terakhir ini, ketika Perawan Terberkati akan mengangkat tumitnya dalam gerakan terakhir yang dramatis untuk melenyapkan kekuatan jahat dari dunia kita.

 

Ayat ini memang mengacu secara khusus bagi hari-hari di mana kita hidup sekarang, ketika para pengikut Antikristus (para globalis) terlibat dalam upaya habis-habisan untuk membubarkan Amerika dan menundukkannya di bawah pemerintahan tunggal dunia yang berpaham komunis. Bunda Maria siap, bagaimanapun, untuk menaklukkan si ular global, tetapi keberhasilannya bergantung pada langkah dan upaya kita untuk berseru memohon kepadanya.

Rencana untuk mendirikan sebuah Deep-State sekarang adalah untuk mengambil (merebut) negara kita melalui penipuan elektoral (dalam pemilu) dan menyerahkan kendali negara kepada Joe Biden yang berpaham sosialis. Musuh mengetahui kejatuhan Amerika yang akan datang, yang akan mengikuti kepresidenan Biden, dan hal ini juga berarti jatuhnya semua bangsa. Kemenangan Biden akan membuka pintu dan memenuhi impian mereka akan pemerintahan tunggal dunia yang totaliter, yang dikenal sebagai "Great Reset."   

 

Peperangan Spiritual

 

Kita memang sedang berjalan tertatih-tatih di ambang sebuah tirani global, dan sampai Amerika, secara keseluruhan, mengakui bahwa kita sekarang terlibat dalam perang spiritual antara Lucifer dan anak-anak Tuhan -- perang spiritual besar dari Apokalips – maka kita masih belum berhasil sepenuhnya dalam pertempuran ini.

 

Dalam Efesus 6:12, Santo Paulus mengangkat tema ini: “Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

 

Sangatlah penting agar Amerika segera berpaling kepada Tuhan dan mengadopsi cara yang efektif secara spiritual untuk mengimbangi serangan-serangan keji ini terhadap negara kita.


 

Mary crushes the Devil underfoot  

 

 

Diperlukan Perang Salib Nasional

 

Memang sangat penting bahwa orang Amerika harus mengambil Rosarionya. Inilah yang dilakukan otoritas spiritual seperti Abp. Carlo Maria Viganò dan Cdl. Raymond Burke, yang menyerukan: untaian doa Rosario yang tanpa henti di seluruh negeri kita -- manik demi manik, tautan ke tautan – sebuah rantai doa yang kokoh di seluruh negeri kita. Dengan Rosario, kita dapat berbagi dalam kekuatan Maria dan membantunya dalam menghancurkan dan mencampakkan Setan dari tengah-tengah kita.  

Dengan Rosario, musuh merah akan berbalik dan

Laut Merah globalisme akan mendekati para firaun sosialis ini. Tweet 

 

Karena, dengan cara yang sama, Utsmaniyah Turki secara ajaib dikalahkan dalam Pertempuran Lepanto pada tahun 1571. Ketika pertempuran dimenangkan, dengan Perang Salib Rosario, yang diperintahkan oleh Paus St. Pius V, maka sekarang dengan Rosario pula musuh merah akan berbalik dan Laut Merah globalisme akan mendekati para firaun sosialis yang sekarang mengejar Amerika dengan kemarahan seperti yang terjadi saat ini.

 

Karena alasan itulah almarhum Padre Pio menyebut Rosario sebagai "senjata." Maka biarkan Amerika sekarang mempersenjatai diri dengan amunisi suci ini agar ia bisa menang pada momen yang sangat penting dalam sejarah ini. Karena Rosario adalah rencana Surga untuk menyatukan Amerika melawan musuh Tuhan. Dengan Rosario kita memegang kuasa Tuhan di tangan kita. Jadi, mari kita gunakan cara ini untuk memanfaatkan kekuatan Surga dan mempermalukan Antikristus!

 

***** 

LDM, 23 Desember 2020 – Triduum

Uskup Agung Viganò: Sebuah Sarang Pencuri

Forum Ekonomi Dunia Mendiskusikan KTT 'Great Reset' Yang Dijadwalkan Januari 2021

Kisah Nyata Kelahiran Yesus Kristus Dari Maria Yang Dalam Keadaan Murni...

Francis - Tidak Ada Tempat Untuk Anda Di Neraka

Enoch, 25 Desember 2020

Perawan Maria menampakkan diri kepada seorang tahanan