Tuesday, October 31, 2017

#15 PERKAWINAN KUDUS

#15 PERKAWINAN KUDUS
Pesan-pesan yang diterima oleh Veronica Lueken
Visiuner dari Bayside


Karunia Sakramen (Perkawinan) pada saat yang sama adalah merupakan sebuah bentuk hidup bakti dan perintah bagi pasangan-pasangan Kristiani, agar mereka selalu setia kepada satu sama lain selamanya, ditengah berbagai cobaan dan kesulitan, di dalam ketaatan yang tulus kepada kehendak kudus Allah: ‘Karena apa yang disatukan Tuhan, tak boleh dipisahkan oleh manusia.’ - Familiaris Consortio, Pope John Paul II, November 22, 1981



DIPERSATUKAN
Tindakan perkawinan yang diberkati oleh Bapa tidak boleh diceraikan untuk memenuhi keinginan manusia di dalam sifat jasmaninya dan karena hilangnya pengetahuan akan Allah. Apa yang telah disatukan Allah tak boleh dipisahkan oleh manusia. - Our Lady, December 28, 1974

TERCELA
Bapa Yang Kekal telah memberi manusia seperangkat aturan-aturan, dan di dalam kedisiplinan mereka harus mematuhinya. Sebuah keharusan bagiKu untuk mengatakan bahwa HatiKu terkoyak oleh perbuatan, tindakan yang tercela, dari klerusKu. Sebagai Allahmu Aku menyatukan pria dan wanita ke dalam perkawinan yang kudus. Dan apa yang telah Kuikat bersama tak boleh dipisahkan oleh manusia. Namun apa yang Kulihat adalah berupa runtuhnya rumah tangga, perkawinan yang tercerai berai melalui proses anulasi. Hal itu mempermalukan bangsamu, dan juga mempermalukan dunia. Celakalah guru-guru dan para pemimpin yang mempermalukan doma-dombanya. - Jesus, May 3, 1978

PENYEBAR-LUASAN
Tindakan penyatuan daging diciptakan sebagai sarana untuk penyebar-luasan kehidupan di duniamu. Kami melihat ritual kudus dari Allahmu ini dicemarkan. Kamu berzina seperti binatang, dan ketika kamu berdosa, kamu tidak mau berdiri tegak dan menerima buah dari perbuatanmu yang tidak sopan itu.
Penyatuan daging akan menghasilkan buah seperti yang dikehendaki oleh Bapa. Jika kamu memanfaatkan penyatuan daging ini secara bertentangan dengan hukum-hukum Allahmu, maka kamu akan memanen apa yang kau tabur. - Our Lady, May 10, 1972

HUMANAE VITAE*
Ensiklis dari Paus Paulus (VI) tentang (cara) pengendalian kelahiran adalah benar dan hendaknya diikuti oleh umat manusia. Tidak boleh ada rasionalisasi terhadap dosa. Tidak boleh ada alasan apapun bagi pembunuhan terhadap janin. Kini dosa telah menjadi jalan hidup diantara umat manusia, tetapi Surga tidak akan mendukung pembunuhan. Surga tak bisa mendukung perbuatan dosa, meskipun Allah Bapa dengan kerahimanNya yang sangat besar telah mengampuni, serta lama menderita. - Our Lady, October 2, 1976

*
Ensiklis Humanae Vitae (Tentang Kehidupan Manusia) oleh Paus Paulus VI prinsipnya melarang penggunaan alat kontrasepsi artifisial untuk mengatur kelahiran, dengan membawa resiko dosa berat. Surat itu dikeluarkan pada 1968 ditengah kontroversi besar yang disebabkan oleh para teolog yang membangkang serta dari yang lain-lainnya, yang berusaha untuk merubah doktrin yang kekal ini. Upaya yang sesat mereka itu memperoleh pukulan telak ketika Bapa Suci (Paulus VI) berbicara sebagai guru Gereja, dengan lemah lembut namun tegas mengenai ajaran Gereja yang menetap. Kami menganjurkan anda membaca dan mempelajari ensiklis Humanae Vitae itu.

KEKUATAN
Kekuatan dari jiwa-jiwa didapatkan di dalam lingkup keluarga. - Our Lady, December 31, 1972

ANULASI
Keluarga-keluarga sedang tercerai berai. Sekarang aku harus berkata kepadamu, anak-anakku, keluarga harus dikembalikan kepada keadaan yang kudus seperti yang dimaksudkan semula. Kami tak akan mengijinkan atau menerima perbuatan kumpul kebo, tanpa perkawinan. Kami tak akan menerima anulasi yang saat ini banyak diberikan tanpa alasan yang benar. - Our Lady, September 27, 1986

HUKUM ADAT
Oh anakku dan anak-anakku, belum pernah Kami melihat, sejak awal mula zaman, sebuah dunia yang sedemikian kacaunya. Dan juga, aku tidak akan berbicara dengan kata-kata yang menakuti hatimu, anakku, namun aku ingin hal itu diketahui bahwa peranan baru dan modern ini, yang mereka sebut sebagai ‘perkawinan tanpa perkawinan’ – yang berarti hidup dengan ‘hukum adat’, aku tahu hal itu, tetapi anak-anakku tidak akan bisa diterima di dalam Surga. Hal itu bukanlah rencana dari Bapa Yang Kekal bahwa pria dan wanita akan hidup seperti binatang.

Perzinahan tak pernah bisa diterima. Tak ada alasan pembenar bagi perzinahan. Jika kamu tak bisa hidup selibat, maka lebih baik kamu menikah. Itu adalah lebih baik, anakku dan anak-anakku, lebih baik menikah daripada terbakar di dalam neraka.

Aku juga meminta agar semua anak-anakku di dunia mempelajari Sepuluh Perintah Allah. - Our Lady, November 1, 1985

AWAN HITAM
Anak-anakku, ketika Puteraku kembali ke duniamu, akankah Dia masih bisa menemukan sebuah kedipan api iman tersisa di dalam hati manusia? Pada zaman Sodom dulu, manusia telah menyerahkan dirinya kepada segala macam kenikmatan daging: mereka makan, minum, kawin dan dikawinkan. Segala macam dosa nafsu dilakukan saat itu. Pria berbuat yang memalukan dengan pria lain, wanita melepaskan peranan mereka sebagai ibu dan bernafsu dengan wanita lainnya. Seperti halnya pada zaman Sodom, saat inipun awan hitam menaungi Amerika. - Our Lady, July 14, 1979

KESUCIAN
Kesucian perkawinan dan kehidupan perkawinan pria dan wanita tak boleh dirusak oleh sensualitas rendahan. Hal itu adalah sebuah penyerahan diri pribadi antara pria dan wanita dan keluarga. Hal itu bukanlah obyek tawa ejekan ataupun lelucon cemoohan, anak-anakku.

Segala perbuatanmu disaksikan oleh Bapa Yang Kekal yang memandang ke dalam hatimu. Pikiran yang murni, angan-angan yang murni, roh yang murni – apa yang masuk ke dalam hati ia akan mengalir keluar. - Our Lady, August 21, 1975

KELUARGA
Berdoalah rosario selalu, manik-manik doamu ke arah Surga. Tetaplah bersatu di dalam kehidupan keluargamu. Institusi dari negaramu – fondasi besarnya berdasarkan kepada kehidupan keluarga. Hancurkanlah keluarga maka kamu menghancurkan negaramu. - Our Lady, June 18, 1980

PERPECAHAN
Anak-anakku, jika kamu bisa memulihkan damai dan ketenangan dari roh, yang dulu ada di rumahmu dan yang kini digantikan oleh segala macam ciptaan setan, ciptaan yang menyesatkan pikiran mereka tak berdosa…

Orang tua telah banyak yang jatuh ke dalam kesesatan dengan memberi makan tubuh dan melaparkan jiwa-jiwa muda. Jiwa-jiwa ini, di mata Bapa Yang Kekal, adalah seperti kembang-kembang muda yang harus diberi makan dan diperlihara dengan air murni yang berupa kebenaran, tujuan hidup, dedikasi di jalan yang benar, menempatkan mereka di jalan yang menuju Kerajaan Kekal dari Allah Bapa di Surga. - Our Lady, July 24, 1976

LAKUKANLAH YANG TERHORMAT
Keluarga-keluarga, bawalah kehormatan ke dalam rumahmu. Para bapa, jadilah bapa yang baik. Disiplinkan anak-anakmu. Para ibu, janganlah mengabaikan perananmu sebagai ibu. Mengapa kamu berusaha berdiri berdampingan dengan suamimu tanpa mau tunduk kepadanya? Kamu telah kehilangan kehormatanmu. Contoh yang kau berikan kepada anak-anakmu akan menuntun mereka kepada kegelapan. Sebuah pohon yang kuat akan menghasilkan buah yang baik. Sebuah pohon yang disirami dengan air yang tidak murni, tidak akan tumbuh matang, karena ia akan mati dan layu pada pokoknya. - St. Joseph, March 18, 1974

CARA-CARA ARTIFISIAL
Manusia tak boleh berusaha menciptakan kehidupan melalui cara-cara artifisial, karena kamu menghancurkan sifat alami dari kemanusiaanmu. Dan karena perbuatan itu kamu akan menerima hukuman yang adil, di dalam pemurnian, dari Bapa Yang Kekal. - Our Lady, October 6, 1979

DOA
Kami sangat berkenan dengan perkataan yang diberikan Roh kepada manusia yang berbunyi : ‘dimana keluarga berdoa bersama akan tetap tinggal bersama.’ Sebuah pesan yang sangat baik. Keluarga yang berdoa bersama akan tetap tinggal bersama. - Our Lady, June 18, 1974

MENETAP HINGGA KEMATIAN
Veronica (visiuner): Yesus ingin anda tahu bahwa banyak perkawinan tidak disetujui oleh Surga. Contoh yang diberikan di dalam rumah telah menuntun banyak anak-anak di jalan ke neraka. Tak boleh ada rasionalisasi terhadap perzinahan, tak boleh ada rasionalisasi terhadap hancurnya rumah tangga karena perceraian. Perkawinan, yang disempurnakan dan diberkati oleh Allah Bapa, tak boleh diceraikan oleh keinginan manusia.

Anda tahu bahwa setan memerintah di seluruh dunia untuk waktu yang singkat. Dia memiliki kuasa untuk merubah suami agar melawan istrinya, dan istri melawan suaminya. Anda tahu bahwa anda tak bisa lolos dari api neraka jika anda menceraikan sebuah perkawinan yang diberkati Allah Bapa. Perkawinan itu menetap, dan di mata Allah, menetap hingga kematian. - October 2, 1973



Annulment Statistics
"There are 431,000,000 members of the Roman Catholic Church under the jurisdiction of the Pope. The decrees of nullity granted by the Roman Rota over a period of years has the surprisingly low figure of 16 for a yearly average of decrees of nullity."1
"In 1968 there were 450 Catholic marriage annulments in the U.S., but 48,000 in 1981!"2
"More than 61,400 U.S. Catholics were granted annulments in 1989...."3
1Fathers Rumble and Carty, Marriage Quizzes to a Street Preacher, Rockford, Ill;, Tan Book and Publishers, Inc.
2Msgr. Joseph Cirrincione and Thomas A. Nelson, The Rosary and the Crisis of Faith, Rockford, Ill., Tan Books and Publishers, Inc., 1986.
3The Brooklyn Tablet, Brooklyn, N.Y., March 28, 1992, p. 5.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/


Monday, October 30, 2017

UMAT KATOLIK DAN NON-KATOLIK MENERIMA KOMUNI BERSAMA...

UMAT KATOLIK DAN NON-KATOLIK MENERIMA KOMUNI BERSAMA DALAM MISA EKUMENIS YANG DIPROMOSIKAN OLEH KEUSKUPAN AGUNG TURIN


The “ecumenical mass” promoted by the Archdiocese of Turin, Italy



Kelompok ‘Pemecahan Roti’ (Spezzare il pane) di wilayah keuskupan agung Turin, Italia, secara resmi telah memulai perayaan ‘misa ekumenis’ dimana Komuni Kudus dibagikan kepada umat Katolik maupun non-Katolik.

Kelompok itu diketuai oleh seorang imam (Katolik) Fredo Oliviero, seorang pembela dan pendukung pengungsi illegal, yang mendapat dukungan dari uskupnya, Mgr. Cesare Nosiglia. Praktek kelompok itu yang membagikan Komuni Kudus kepada orang-orang non-Katolik, dipromosikan secara terbuka di dalam surat kabar keuskupan agung Turin La Voce e il Tempo.

Diantara para anggota kelompok itu adalah umat dari gereja-gereja Anglican, Baptist, Waldensian dan Lutheran. Mereka berkumpul sebulan sekali di salah satu dari gereja-gereja mereka, dimana mereka merayakan sebuah ‘Ekaristi’ seturut pemeluk agama masing-masing, kemudian membagikan ‘Komuni’ itu kepada setiap orang. Saat ini sudah menjadi kebiasaan rutin di tempat itu, sebulan sekali, kelompok itu bertemu di dalam gereja Katolik, atau Lutheran, atau Waldensian, atau Baptist, untuk ‘saling berbagi Ekaristi’, dimana semua anggotanya ikut ambil bagian dalam upacara penyembahan, atau Misa Kudus, yang dilaksanakan seturut tata upacara gereja yang menjadi tuan rumah saat itu. Menurut Pastor Fredo, upacara ekumenis itu berusaha ‘menghapuskan identitas Kristiani yang selalu ditonjolkan oleh masing-masing agama pemeluknya.’ Pastor itu mengatakan bahwa praktek seperti itu saat ini semakin menyebar di kota-kota lain di Italia.

Gereja Katolik mengajarkan bahwa orang non-Katolik tidak boleh menerima Komuni (dari gereja Katolik) karena mereka tidak percaya kepada doktrin transsubstansiasi Ekaristi. Di dalam transsubstansiasi ini roti dan anggur dengan sesungguhnya dirubah menjadi Tubuh, Darah, Jiwa dan Keilahian Yesus Kristus yang sebenarnya, hanya penampilannya saja yang masih berbentuk roti dan anggur. Maka perkembangan yang sedang terjadi di Italia (Turin) ini merupakan pembenaran dari berbagai nubuatan yang terkenal baru-baru ini yang meramalkan munculnya sebuah gereja palsu di saat-saat Akhir Zaman, menjelang kedatangan kembali Yesus Kristus. Gereja palsu ini, menurut nubuatan itu, akan mempromosikan sebuah ‘misa ekumenis’ yang palsu yang menyangkal kehadiran nyata dari Yesus di dalam Ekaristi. Nubuatan ini juga didukung oleh kesaksian almarhum Gabriel Amorth, seorang exsorsis di Roma, yang berkata bahwa Pater Pio telah mengatakan kepadanya bahwa rahasia ketiga Fatima mengacu kepada munculnya sebuah gereja palsu yang muncul di saat-saat Akhir Zaman.

Kita tidak perlu memiliki hanya satu pemikiran saja mengenai Ekaristi (menurut pengertian Gereja Katolik)

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh pendiri kelompok ‘Pemecahan Roti’, pastor Fredo Olivero, Mei lalu, di surat kabar dan website resmi keuskupan agung Turin, dia berkata bahwa umat yang hadir pada ‘Misa Ekumenis’ itu tidak perlu harus memiliki satu pemikiran saja yaitu kepada Ekaristi (menurut pengertian Gereja Katolik): “Agar kita bisa hidup bersama di dalam acara ini, tidaklah perlu untuk memiliki satu pemikiran saja mengenai Ekaristi, tetapi kita harus menghormati setiap orang beserta pemikiran mereka masing-masing.”

Pastor itu juga meragukan Doktrin Transsubstansiasi dalam Gereja Katolik, dengan berkata: “Baik Yesus maupun Paulus tidak menjelaskan ‘bagaimana’ kehadiran nyata (di dalam Ekaristi) ini terjadi, karena itu mengapa kita memikirkannya?”

Penafsiran Ekaristik bukanlah bagian dari Injil?

Disamping adanya dukungan dari uskupnya, pastor Fredo juga mengaku bahwa PF juga mendukung diadakannya ‘Misa Ekumenis’ ini. Di dalam artikel yang sama dalam surat kabar itu, pastor Fredo mengingatkan akan kunjungan PF ke Turin pada 22 Juni 2015 lalu. PF adalah paus pertama dalam sejarah yang mengunjungi gereja evangelis Waldensian, dimana dalam kunjungan itu PF meminta kepada umat gereja Waldensian agar memaafkan ‘penganiayaan masa lalu’ yang dilakukan oleh Gereja Katolik. Pastor Fredo juga mengatakan bahwa dalam kesempatan itu PF tidak menyangkal atau menolak pandangan dari moderator acara itu, Eugenio Bernardini, yang berkata bahwa berbagai penafsiran mengenai Ekaristi bukanlah bagian dari Injil. Pastor Fredo juga mengatakan bahwa Bernardini berpidato di hadapan PF, para utusan dari gereja Waldensian dan gereja-gereja Kristiani lainnya yang hadir saat itu:

Di antara hal-hal yang kita miliki bersama adalah kata-kata yang Yesus yang disampaikan pada kesempatan perjamuan makan malam terakhir, "Aku adalah roti ... dan anggur." Penafsiran atas  kata-kata itu berbeda di antara gereja-gereja dan di dalam masing-masing anggotanya. Namun apa yang menyatukan orang-orang Kristiani yang berkumpul di sekeliling meja Yesus adalah roti dan anggur yang Dia tawarkan kepada kita serta firman-Nya, bukan penafsiran kita (atas Ekaristi) yang bukan merupakan bagian dari Injil.

Dia mengatakan bahwa tidak seperti para paus sebelumnya, yang telah "menyelesaikan pertanyaan (tentang kehadiran nyata di dalam Ekaristi) secara tepat", tetapi PF mengakui bahwa dia tidak dapat menyelesaikan pertanyaan mengenai Ekaristi dengan tepat, karena dia sedang membawa model Gereja dari pembuatan keputusan yang otoriter, kepada sebuah model yang lebih bersifat "sinodal".

PF berkata kepada seorang wanita Lutheran: Silakan maju dan menerima Komuni

Fr. Fredo juga mengingat kembali jawaban yang diberikan oleh PF atas sebuah pertanyaan yang diajukan kepadanya oleh seorang wanita Lutheran saat berkunjung ke gereja Lutheran di Roma pada tanggal 15 November 2015. Selama sesi tanya-jawab setelah sebuah doa bersama dengan orang-orang Lutheran, wanita itu, Anke de Bernardinis mengatakan kepada Paus Fransiskus bahwa dia telah menikah dengan seorang Katolik dan bahwa dia dan suaminya telah saling berbagi banyak "kebahagiaan dan penderitaan" dalam kehidupan mereka, tetapi bukan Komuni Kudus di gereja Katolik. "Apa yang bisa kami lakukan disini untuk akhirnya menerima Komuni?" tanya wanita itu kepada PF.

PF menjawab: “Bicaralah kepada Tuhan, dan kemudian silakan maju,” dimana hal ini menyiratkan bahwa (menurut PF) wanita itu boleh menerima Komuni di Gereja Katolik. 

Atas pertanyaanmu, saya hanya bisa menanggapi dengan sebuah pertanyaan: Apa yang bisa kulakukan dengan suamiku, agar Perjamuan Makan Malam Tuhan menyertai aku di jalanku? Ini adalah sebuah masalah yang harus dijawab oleh setiap orang, tetapi seorang sahabat pastor pernah berkata kepadaku: kami percaya bahwa Tuhan hadir disana, Dia hadir. Kamu semua percaya bahwa Tuhan hadir. Maka, apa bedanya?” --- “Oh, ternyata ada berbagai penjelasan, dan penafsiran.” Hidup ini lebih besar daripada berbagai penjelasan dan penafsiran.

Tetapi selalu kembali kepada pembaptisan. “Satu iman, satu pembaptisan, satu Tuhan.” Inilah yang dikatakan Paulus kepada kita, dan dari situ terimalah akibat-akibatnya.  

Aku tak pernah ragu untuk memberi ijin hal ini (non-Katolik menerima Komuni di gereja Katolik) karena hal itu bukanlah wewenangku. “Satu pembaptisan, satu Tuhan, satu iman.” Bicaralah kepada Tuhan, dan kemudian silakan maju. Aku tidak akan bicara lebih jauh.

Oleh Paul Simeon, Veritas



Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

Sunday, October 29, 2017

PESAN-PESAN NUBUATAN (BAGIAN KESATU)

PESAN-PESAN NUBUATAN (BAGIAN KESATU)
http://www.thirdorderofsaintdominic.org/Prophetic%20Warnings.html

Penglihatan-penglihatan, penampakan-penampakan, lokusi batin, peringatan-peringatan, dan ajaran-ajaran Gereja dari konsili-konsili, para paus, para kudus, para doktor Gereja, para Bapa Gereja, para teolog terkenal, para klerus yang kudus, para pemikir besar Gereja Katolik, dan dari para modernist mengenai kejatuhan Gereja Katolik serta iman pada abad 20 dan sesudahnya.

Iblis selalu berusaha, melalui para bidaah, untuk menghilangkan Misa Kudus, dan membuatnya menjadi pendahulu dari antikris, dimana dia di hadapan segala sesuatu, berusaha membubarkan, sungguh membubarkan, pelaksanaan Sakramen Kudus di altar, sebagai sebuah hukuman bagi dosa-dosa manusia, seturut nubuat Daniel, (Dan. 8:12 Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apapun yang dibuatnya, semuanya berhasil.) St. Alphonsus Liguori, Doctor of the Church. (1696-1787)

Gereja Katolik dan umat beriman telah diperingatkan sebelumnya tentang adanya perubahan-perubahan yang membawa bencana yang terjadi sejak KV II (1962-1965). Setelah konsili palsu ini, Gereja Katolik telah ditiru oleh sebuah gereja yang memiliki sebuah hirarki palsu, dengan hukum-hukum yang palsu, dan sakramen-sakramen yang palsu pula. Pernyataan ini bukanlah hasil pemikiran saya sendiri ataupun dari organisasi tempat saya berhimpun, tetapi semua pernyataan ini mengalir keluar dari peringatan-peringatan Bunda Maria. Tetapi ia juga merupakan opini yang telah diakui dari Gereja Katolik bahwa semua ini merupakan penggenapan dari peristiwa-peristiwa Apokalips sebelum datangnya Akhir Zaman.

Penampakan-penampakan dan peringatan-peringatan berikut ini janganlah disepelekan, karena orang yang memiliki mata untuk melihat, pikiran untuk mengerti, serta jiwa yang tulus dan  patuh yang akan mau menerima Kebenaran ini, bahwa Allah Yang Mahakuasa begitu murahnya memberi kita peringatan-peringatan ini yang bertujuan untuk mempersiapkan jiwa kita dan dunia ini bagi saat Kemurtadan Besar serta saat akhir itu yang sudah ada di hadapan kita semua.

PADRE PIO (1887-1968)

Hampir 60 tahun yang lalu, Padre Pio lebih dahulu menemui pastor Luigi Villa, dimana dia bertekad untuk membaktikan seluruh hidupnya untuk memerangi Freemasoneria Eklesiastik. Padre Pio berkata kepada pastor Villa bahwa Allah telah merancang atas dirinya dan memilih dia untuk dididik dan dilatih untuk memerangi Freemasoneria di dalam Gereja. Orang Kudus itu menyampaikan tugas ini dalam tiga kali pertemuan dengan pastor Villa, yang terjadi selama kurun waktu 15 tahun dari sisa kehidupan Padre Pio. Pada akhir dari pertemuan kedua (paruh kedua tahun 1963) Padre Pio memeluk pastor Villa hingga tiga kali, dan berkata:


“Beranilah… sekarang… karena Gereja telah diserang oleh Freemasoneria,” dan kemudian dia berkata lagi: “Freemasoneria telah masuk ke dalam sepatu Paus”. Saat itu, paus yang memerintah adalah paus Paulus VI dan tentu saja, menurut Hukum Canon, seorang Freemason tak bisa menjadi seorang Katolik karena kamu akan secara spontan menerima exkomunikasi.
"Orang yang bergabung dengan asosiasi sekte Masonik atau yang sejenisnya yang berencana melawan Gereja dan otoritas sipil yang sah, ipso facto, maka ekskomunikasi bisa diterapkan kepadanya atas perlindungan dari Takhta Apostolik" -Canon Law 2335. (1917)

Misi yang diberikan oleh Padre Pio kepada pastor Luigi Villa untuk memerangi Freemasoneria di dalam Gereja Katolik disetujui oleh Paus Pius XII yang kemudian memberikan mandat kepausan bagi karya pastor Luigi itu. Sekretaris Paus Pius XII, Cardinal Tardini, memberikan tiga orang kardinal yang akan membantunya dengan bertindak sebagai ‘malaikat pelindung’: Cardinal Ottaviani, Cardinal Parente, dan Cardinal Palazzini. Pastor Luigi Villa bekerja bersama tiga orang kardinal ini hingga saat kematian mereka.

Untuk menjalani pertempuran ini, pada 1971, pastor Luigi Villa menerbitkan majalah Chiesa Vivadengan dibantu beberapa koresponden dan kolaborator dari berbagai benua. Segera saja majalah itu diserang oleh eselon puncak dari Gereja Katolik: majalah itu dihalangi untuk dibaca oleh para klerus dan para kolaboratornya satu demi satu dipaksa untuk berhenti. Kemudian para eselon puncak itu mengisolir direktur majalah itu serta beberapa orang kolaborator yang masih tersisa. Upaya untuk membungkam majalah ‘Chiesa Viva’ sekali dan untuk selamanya termasuk juga upaya pembunuhan terhadap pastor Villa. Dr. Alice Von Hildebrand mengatakan bahwa pastor Villa meninggalkan tugas yang dibebankan kepadanya oleh Padre Pio, disetujui oleh Pope Pius XII dan didukung oleh para kardinal terkemuka di Vatikan saat itu.

PAUS ST. LEO THE GREAT (400-461)

Dia yang mengetahui kesalahan orang lain, tetapi tidak berusaha untuk meluruskannya, maka dia juga melakukan kesalahan.

P
AUS ST. FELIX III (†492)

Tidak menentang kesalahan, berarti menyetujuinya. Tidak membela kebenaran, berarti menindas kebenaran itu. Dan tentu saja, tidak menghalangi orang yang berbuat jahat, pada saat kita seharusnya bisa melakukannya, berarti kita tidak kurang berdosanya daripada orang yang mendorong atau berbuat kesalahan itu.

PAUS PIUS IV (1499-1565)

Kami menyatakan bahwa jika ada uskup, atau bahkan seorang uskup agung, Patriarch, atau Primate, atau kardinal dari Gereja Roma, atau seorang wakil atau duta besar, atau bahkan Uskup Roma, apakah itu menjelang promosinya untuk menjadi kardinal atau menjelang pemilihannya sebagai Uskup Roma, jika dia bertindak menyimpang dari Iman Katolik atau sampai jatuh ke dalam bidaah, maka kami memberlakukan, kami putuskan, kami tentukan, kami jelaskan bahwa: Promosi atau pemilihan semacam itu dalam dan dari dirinya sendiri, bahkan meskipun dengan persetujuan dan dukungan bulat dari semua Kardinal, akan menjadi tidak sah, tidak sah secara hukum, dan tidak berlaku lagi. Tidak mungkin promosi atau pemilihan semacam itu dianggap sah atau diakui sah, baik melalui penerimaan jabatan, pengabdian, administrasi, atau kepemilikan, bahkan meski tanpa melalui penobatan putusan seorang Uskup Roma sendiri, bersama dengan penghormatan dan ketaatan yang diberikan kepadanya oleh semua orang. Promosi atau pemilihan semacam itu setelah melewati selang waktu tertentu, dalam situasi di atas tidak boleh dianggap sah, meskipun hanya sebagian, dengan cara apapun. Masing-masing dan semua kalimat, sebagaimana tindakan, undang-undang, dan janji dari mereka yang dipromosikan atau dipilih - dan memang, apa pun yang dihasilkan dari sana - akan tidak berlaku, dan tidak akan memberikan stabilitas dan kekuatan hukum kepada siapapun. Mereka yang dipromosikan atau dipilih, oleh kenyataan seperti itu dan tanpa perlu membuat pernyataan lebih lanjut, akan kehilangan martabat, kedudukan, kehormatan, jabatan, wewenang dan kekuasaan apa pun. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan seseorang untuk merusak persetujuan, pembaharuan, sanksi, undang-undang, kehendak, pencabutan, keputusan, atau bertentangan dengannya secara terburu-buru. Jika ada orang lain, tentu saja, berusaha melakukan hal ini, dia akan menanggung murka dari Allah Yang Mahakuasa dan dari rasul Petrus dan Paulus yang terberkati. "-Pope Paul IV (1555-1559), Bull "Cum ex Apostolatus Officio," February 16, 1559, sec. 9

POPE ST. PIUS V (1504-1572)

Semua kejahatan yang terjadi di dunia ini adalah karena umat Katolik yang bersikap suam-suam kuku.

POPE PIUS IX (1792-1878)


Akan terjadi sebuah keajaiban besar, yang amat menakjubkan seluruh dunia. Namun keajaiban itu akan didahului oleh kemenangan dari sebuah revolusi dimana selama masa itu Gereja akan melewati banyak cobaan berat yang tak bisa dijelaskan.

Umat Katolik liberal adalah musuh terbesar dari Gereja.

POPE LEO XIII (1810-1903)


Sebuah artikel di jurnal Romawi Ephemerides Liturgicae (V. LXIX, halaman 54-60) tahun 1955, memberi sebuah catatan dalam bahasa Latin dan Italia tentang bagaimana doa St. Michael dibuat. Catatan kaki nomor 9 dari artikel ini mengutip sebuah artikel di jurnal Italia lain bernama La Settimana del Clero pada tahun 1947 oleh Pastor Domenico Pechenino yang bekerja di Vatikan pada masa Leo XIII, di mana dia menyatakan:

"Saya tidak ingat tahunnya yang tepat. Pada suatu pagi, Paus Leo XIII selesai merayakan Misa dan, seperti biasa, menghadiri sebuah misa syukur. Tiba-tiba, kami melihat dia mengangkat kepalanya dan menatap sesuatu di atas kepala sang selebran. Dia menatap tanpa bergerak, tanpa mengedipkan mata, ekspresi wajahnya berupa sebuah rasa kengerian dan kekaguman, warna dan ekspresi wajahnya berubah dengan cepat, sesuatu yang tidak biasa dan serius terjadi dalam dirinya."

Akhirnya, se
telah dia sadar, dengan kuat dia mengetukkan tangannya dan bangkit berdiri. Dia menuju kamar kerjanya. Pengiringnya mengikuti dia dengan cemas dan penuh perhatian, berbisik: 'Bapa Suci, apakah anda merasa tidak enak badan? Apakah anda membutuhkan sesuatu?' Dia menjawab: 'Tidak ada apa-apa.' Kira-kira setengah jam kemudian, dia meminta Sekretaris Kongregasi Ritual dan, sambil memberikan selembar kertas, meminta agar dicetak dan dikirim ke semua ordonansi di seluruh dunia. Kertas apa itu? Itu adalah doa yang kita bacakan saat ini bersama dengan semua umat di akhir setiap Misa. Ini adalah permohonan kepada Maria dan permintaan penuh gairah kepada Pangeran dari seluruh pasukan Surgawi, St. Michael. "Saint Michael Malaikat Agung, belalah kami dalam pertempuran ini, mohonkanlah agar Tuhan berkenan menghalau iblis kembali ke dalam neraka."

Menurut artikel yang sama di dalam Ephemerides Liturgicae, Kardinal Giovanni Nasalli Rocca di Corneliano menulis dalam Litteris Pastoralibus pro Quadragesima (Surat Pastoral untuk Masa Prapaskah) bahwa kalimat 'Roh-roh jahat yang mengembara di dunia untuk menghancurkan jiwa-jiwa' memiliki penjelasan historis, yang berkali-kali diulang oleh sekretaris pribadinya, Monsignor Rinaldo Angeli. Leo XIII benar-benar melihat, dalam sebuah penglihatan, betapa roh-roh jahat berkumpul di Kota Abadi (Roma). Doa yang dimintanya untuk dibaca oleh semua umat adalah buah dari penglihatannya itu. Dia mengucapkan doa itu dengan suara yang kuat dan keras: kami sering mendengarnya di Basilika Vatikan. Leo XIII juga secara pribadi menulis sebuah doa eksorsisme yang termasuk dalam Ritual Romawi. Dia merekomendasikan agar para uskup dan imam agar sering mendaraskan doa eksorsisme ini di wilayah dan paroki mereka. Dia sendiri akan sering mendoakannya sepanjang hari. The Unity of the Church, Encyclical Letter Satis Cognitum, Pope Leo XIII, June 20,1896.

"Tidak ada yang lebih berbahaya daripada orang-orang sesat yang mengakui hampir keseluruhan doktrin, namun dengan satu kata,
bagaikan setetes racun, menginfeksi iman yang sejati dan sederhana yang diajarkan oleh Tuhan kita dan diwariskan oleh tradisi Apostolik." -Auctor Tract, de Fide Orthodoxa contra Arianos.


"Setiap orang harus menghindari keakraban atau persahabatan dengan siapapun yang dicurigai sebagai anggota kelompok masoneria atau yang berafiliasi kepada kelompok itu. Kenalilah mereka dari buahnya dan hindarilah mereka. Setiap keakraban haruslah dihindari, bukan hanya dengan kebebasan yang tak beriman yang secara terbuka mempromosikan sifat sekte mereka, tetapi juga juga dengan orang-orang yang bersembunyi dibalik topeng (alasan) toleransi universal, menghormati semua agama, dan keinginan untuk mendamaikan ajaran-ajaran Injil dengan semangat revolusi. Orang-orang ini berusaha untuk mendamaikan Kristus dengan Belial (Setan), Gereja Tuhan dengan negara tanpa Tuhan. "- Pope Leo XIII, Encyclical Custodi di Quella Fede, par. 15, Dec. 8, 1892

POPE ST. PIUS X (1835-1914)


"Siapakah yang tak bisa melihat bahwa masyarakat pada saat ini, lebih dari pada masa lalu, menderita kemalangan karena penyakit yang mengerikan dan berakar sangat dalam, yang terus berkembang setiap hari dan menggerogoti hingga ke bagian paling dalam dari keberadaannya, dan menyeretnya menuju kehancuran? Anda mengerti, saudara-saudara yang mulia, apakah penyakit ini? – kemurtadan terhadap Allah... Bila semua ini dianggap sebagai alasan yang tepat untuk merasa takut jika kemurtadan besar itu mungkin terjadi, maka ini adalah merupakan ramalan permulaan, dan mungkin juga merupakan permulaan dari kejahatan yang diperuntukkan bagi hari-hari Akhir Zaman; dan bahwa mungkin saja ‘Anak Durhaka’ (antikris) itu sudah ada di dunia ini, seperti yang dikatakan oleh rasul Kristus mengenainya."

"Gereja sama sekali tidak berhak menyentuh (merubah) institusi dan bentuk Sakramen-sakramen."

"Mereka ingin
dirinya (kaum Modernist/liberal) diperlakukan dengan kelembutan minyak, sabun, dan belaian. Tetapi sesungguhnya mereka harus dipukuli dengan tinju. Dalam sebuah perkelahian, anda tidak akan menghitung atau mengukur pukulan yang anda lontarkan, anda hanya memjukul saja sebisa mungkin. Perang tidak mungkin dilakukan dengan rasa kemurahan hati: karena ini adalah sebuah perjuangan, sebuah perkelahian. Jika Tuhan kita tidak mengerikan, maka Dia juga tidak akan memberikan contoh dalam hal ini juga. Lihatlah, bagaimana Dia memperlakukan orang-orang Filistin, penabur kesesatan, serigala berbulu domba, para pedagang: Dia memukul mereka dengan cambuk!"

"Sahabat sejati
dari masyarakat bukanlah kaum revolusioner maupun para inovator. Mereka adalah kaum tradisionalis." Letter on the Sillon, August 25, 1910.

"Janganlah kita menginjakkan kaki di kubu lawan, karena dengan demikian kita akan memberi musuh bukti kelemahan kita, yang akan ditafsirkan oleh musuh sebagai tanda kelemahan dan keterlibatan kita disitu."

"Hambatan terbesar dalam kerasulan Gereja adalah sifat penakut, atau lebih tepatnya: sifat pengecut, dari orang-orang beriman."

"Mencoba untuk men
gkompromikan Iman kita dengan mentalitas modern, tidak hanya akan mengarah pada melemahnya Iman itu, tetapi juga pada kehancurannya secara total."

"Di zaman kita
ini, lebih dari sebelumnya, aset terbesar dari para pembohong adalah kepengecutan dan kelemahan orang-orang yang baik, dan seluruh kekuatan dari pemerintahan setan adalah karena kelemahan umat Katolik yang mudah sekali terjadi .... Dan teguran ini dapat diarahkan kepada umat Katolik yang lemah dan pemalu yang ada di semua negara." Pidato Paus Pius X saat beatifikasi Joan of Arc, 13 Desember 1898.

"Sejak saat itu musuh Gereja tidak lagi berada di luar Gereja; dia sekarang berada di dalam." Ensiklik Esupremi apostolatus, 4 Oktober 1903

"Salah satu kewajiban utama yang diberikan oleh Kristus kepada tugas perutusan kita untuk memberi makan kepada kawanan domba Tuhan adalah menjaga dan mempertahankan dengan kewaspadaan yang terbesar Harta Iman seperti yang disampaikan kepada orang-orang kudus, menolak hal-hal baru yang tidak bermoral, dan menolak pengetahuan palsu yang disebut .... Kita mungkin tidak lagi bisa bersikap diam terhadap kaum Modernist, supaya kita tidak sampai gagal dalam tugas pokok kita." Surat Ensiklik Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907, Sek. 1

"Kami menasehati para profesor agar mengingat dengan baik bahwa mereka tidak dapat mengabaikan peranan St. Thomas, terutama dalam pertanyaan-pertanyaan metafisik, agar kita menderita kerugian yang serius." Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907

"Para pengikut kesesatan bisa dicari tidak hanya di antara musuh-musuh terbuka dari Gereja, tetapi, apa yang paling ditakuti dan disesalkan, ada di dalam dada Gereja sendiri, dimana mereka semakin bertindak kurangajar jika mereka tidak dibuka kedoknya. Kami merujuk, saudara-saudara yang mulia, kepada banyak orang yang tergabung dalam gerakan kaum awam Katolik, dan yang jauh lebih menyedihkan lagi, hingga ke jajaran para imam sendiri, yang benar-benar telah menyerap doktrin-doktrin beracun yang diajarkan oleh musuh-musuh Gereja." Surat Ensiklik Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907

"Kaum modernis melampiaskan semua kepahitan dan kebencian mereka
kepada umat Katolik yang dengan gigih membela Gereja. Tidak ada jenis penghinaan yang tidak mereka lontarkan kepada mereka, namun cara yang biasa mereka lakukan adalah menuduh umat Katolik yang setia dengan ketidaktahuan atau kebimbangan. Ketika ada seorang musuh bangkit melawan mereka dengan pengetahuan dan kekuatan yang membuat mereka tidak diragukan lagi, maka mereka berusaha membuat persekongkolan tersembunyi dengan sekelilingnya untuk meniadakan dampak serangannya." Surat Ensiklik Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907

"Bagi umat Katolik, tidak ada yang akan menyingkirkan otoritas Konsili Nicea Kedua, di mana ia mengutuk orang-orang yang berani, setelah kesesatan bidaah yang tidak berakal mencemooh tradisi gerejawi, untuk menciptakan hal-hal baru atau berusaha keras untuk menggulingkan salah satu tradisi Gereja Katolik yang sah." Surat Ensiklik Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907

"Dalam buku
-buku kaum Modernist, orang bisa menemukan beberapa hal yang mungkin bisa disetujui oleh seorang Katolik, namun saat membalik halaman berikutnya, dia akan dihadapkan kepada hal-hal lain yang mungkin telah didiktekan oleh seorang Rasionalist/modernist." Surat Ensiklik Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907

"Mereka menetakkan kapak bukannya ke cabang dan tunas pohon, tetapi sampai ke akarnya, yaitu iman dan serat-seratnya yang paling dalam. Dan setelah menyerang akar keabadian ini, mereka terus menyebarkan racun melalui seluruh pohon sehingga tidak ada bagian dari kebenaran Katolik yang tidak mereka sentuh, tidak ada yang tidak mereka rusak. Selanjutnya, tidak ada yang lebih terampil, tidak ada yang lebih cerdik daripada mereka, dalam menerapkan seribu perangkatnya yang sangat berbahaya, karena mereka memainkan peran ganda sebagai seorang rasionalis dan seorang Katolik tulen, dan hal ini mereka lakukan dengan begitu cerdiknya, hingga mereka dengan mudahnya membuat orang yang tidak waspada menjadi tertipu; dan karena keberanian adalah karakteristik utama mereka, maka tidak ada kesimpulan apapun dari perbuatan mereka yang merendahkan martabat atau yang tidak mereka dorong maju dengan gigih dan kepastian." Surat Ensiklik Pascendi Dominici Gregis, 8 September 1907

Beberapa Kesalahan dari Orang-orang Timur, Denzinger # 2147a. [Dari surat "Ex quo," kepada Delegasi Apostolik Uskup Agung di Byzantium, di Yunani, di Mesir, di Mesopotamia, di Persia, di Suriah, dan di Hindia Timur, Desember 26, 1910]

"Telah diketahui bahwa bagi Gereja tidak ada hak untuk berinovasi hingga menyentuh substansi sakramen."

"Kejahatan dunia s
aat ini hanyalah awal dari penderitaan yang harus terjadi sebelum Akhir Zaman."

Paus St. Pius X berkata: "Semua kekuatan pemerintahan
setan adalah karena kelemahan orang-orang Katolik yang terlalu lunak."

POPE PIUS XII (1876-1958)


"Kami percaya bahwa saat ini adalah fase ketakutan dari peristiwa-peristiwa yang telah dinubuatkan oleh Kristus. Nampaknya kegelapan telah hampir jatuh ke dunia. Kemanusiaan berada dalam cengkeraman krisis yang paling tinggi."

Eugene Cardinal Pacelli (Pope Pius XII) in 1931:


"Saya khawatir dengan pesan
Perawan Terberkati kepada Lucia dari Fatima. Kegigihan Maria dalam menyampaikan bahaya-bahaya yang mengancam Gereja ini adalah merupakan peringatan Ilahi mengenai tindakan bunuh diri jika kita merubah sampai Iman, liturgi, teologi dan jiwa Gereja... Saya mendengar di sekelilingku adanya para pembaharu yang ingin melucuti Kapel Suci, menghancurkan nyala api universal dari Iman sejati, menolak ornamen-ornamen Gereja dan membuat Gereja menyesali masa lalunya."

"Sebuah hari akan tiba ketika dunia yang beradab ini akan menyangkal Tuhannya, ketika Gereja akan merasa ragu seperti Petrus yang juga meragukannya. Gereja akan tergoda untuk percaya bahwa manusia telah menjadi Tuhan. Di dalam gereja-gereja kita, umat Kristiani akan mencari-cari dengan sia-sia adanya lampu merah dari tabernakel, di mana Tuhan menanti mereka. Seperti Maria Magdalena, yang menangis di depan kubur yang kosong, mereka akan bertanya, 'Ke mana mereka membawa Dia?'


Lampu merah yang menyala di dalam Gereja Katolik menandakan bahwa Tuhan benar-benar hadir di hadapan mereka di dalam Ekaristi disini Paus Pius XII menubuatkan bahwa Sakramen Mahakudus akan tidak dapat lagi ditemukan di gereja-gereja 'Katolik', sebuah kenyataan yang terjadi sesaat setelah kematiannya, sebagai akibat dari Konsili Vatikan II.

OUR LADY OF GOOD SUCCESS


Pada awal abad 17, seorang biarawati Conceptionist di Ecuador, Bunda Mariana de Jesus Torres (1563–1635), menerima berbagai penampakan dari Bunda Allah, termasuk banyak nubuat mengenai abad 20, termasuk penampakan Bunda Maria yang diakui yang memberikan periode waktu yang aktual bagi peristiwa-peristiwa mendatang, yang tentu saja sungguh terjadi. Kenyataan bahwa semua nubuat ini disampaikan sekitar 400 tahun yang lalu, maka hal itu layak untuk mendapatkan perhatian kita. Tubuh Bunda Mariana didapati dalam keadaan tidak membusuk (pada 1906) dan masih bisa disaksikan hingga saat ini.

“Aku menyampaikan kepadamu bahwa dari sejak akhir abad 19 sampai beberapa saat setelah pertengahan abad 20… akan sulit untuk menerima Sakramen Pembaptisan, dan juga Sakramen Penguatan… semangat Katolik menurun dengan cepatnya. Cahaya Iman yang ada sebelumnya, secara bertahap akan  dipadamkan…”

“Berbagai macam bidaah akan disebarkan di tanah ini, yang saat itu menjadi sebuah Republik yang bebas. Sementara bidaah ini menyebar dan berpengaruh, cahaya Iman yang ada sebelumnya akan menjadi padam di dalam jiwa-jiwa karena kebusukan moral yang hampir total… hanya ada sedikit saja jiwa-jiwa, dalam keadaan tersembunyi, yang akan mempertahankan harta Iman, dimana segala kebajikan akan menderita kekejaman dan kemartiran secara perlahan… “

“Pada abad 20… kebusukan moral akan terjadi hampir secara universal dan cahaya Iman yang ada sebelumnya akan dipadamkan.”

MENGACU KEPADA ABAD 20:


“Betapa Gereja akan menderita saat itu, menderita ‘gelapnya malam’ karena tidak adanya seorang uskup dan uskup Roma (Paus) yang mengawasi mereka… sikap suam-suam kuku dari semua jiwa yang dikonsekrasikan  kepada Allah, sebagai imam-imam atau kaum religius, akan menunda kedatangan Paus ini.”
Salah satu penglihatan nubuatan yang paling menakjubkan adalah yang terjadi pada saat Pesta Pemurnian, 2 Februari 1634, ulang tahun ke 40 dari penampakan pertama Our Lady of Good Success kepada Bunda Mariana. Saat itu Bunda Mariana sedang berdoa di loteng paduan suara di atas, di hadapan Sakramen Terberkati, dimana lampu tabernakel dalam keadaan padam. Bunda Mariana dalam keadaan gelap gulita. Padamnya lampu tempat kudus itu menunjukkan adanya kesulitan mengerikan yang akan dialami oleh Gereja saat mendatang (saat ini).

Bunda Maria (Our Lady of Good Success) telah memahami dengan jelas tentang peristiwa yang menandai kehancuran Gereja Katolik, secara umum, yang disebabkan karena klerus yang lemah dan sesat. Beberapa klerus justru menjadi pencuri pelita Tabernakel … pencuri yang mencuri apa yang menjadi hak kita melalui keutamaan pembaptisan kita di dalam Gereja Katolik, yaitu mencuri Iman kita. Mereka merampok Doktrin, Dogma dan Tradisi, menggeledah Gereja dan meninggalkan kita dalam kegelapan total tanpa cahaya dari Pelita Tempat Kudus (yang menandakan kehadiran Ekaristi Kudus, Yesus Kristus, sendiri). Our Lady of Good Success menjelaskan dengan rinci lima alasan untuk memadamkan pelita itu.

Alasan pertama mengapa lampu itu padam adalah karena pada akhir abad ke-19 dan selama abad ke-20, ajaran sesat akan menang bukan hanya di Ecuador, tetapi juga secara universal. "Karena ajaran sesat ini menyebar dan mendominasi, maka cahaya Iman yang berharga akan padam didalam jiwa-jiwa karena segala kebusukan moral yang terjadi." Alasan kedua adalah bahwa pada saat-saat ini Komunitas Conceptionist akan menyusut dan bahkan tercemar oleh sikap buruk serta kemurahan hati yang palsu, sebagai akibat dari situasi buruk dalam Gereja yang meluas pada saat ini. Banyak panggilan hidup bakti imamat dan religius akan hilang sebagai akibat langsung dari hal itu. (Hal ini bisa dianggap sebagai cerminan dari kondisi yang lebih universal selama masa-masa ini). Namun, "Umat beriman yang setia akan mengalami kemartiran yang terus-menerus dan secara perlahan, dimana mereka menangis secara diam-diam dan memohon agar saat-saat mengerikan semacam itu dipersingkat." Alasan ketiga mengapa pelita itu padam adalah karena kenyataan bahwa selama abad ini tumbuh sebuah kampanye di seluruh dunia untuk melawan keutamaan kesucian, hingga kemurnian akan berhasil menghancurkan jiwa kaum muda. Our Lady of Good Success menegaskan, "Hampir tidak ada jiwa perawan di dunia ini."

Alasan keempat lampu itu dipadamkan adalah untuk menunjukkan bagaimana sekte Masonik dan sekte-sekte rahasia lainnya akan memiliki pengaruh yang begitu besar terhadap masyarakat dan terutama terhadap Gereja. "Selama masa-masa yang malang ini," dia menubuatkan, "kejahatan akan menyerang keadaan tak bersalah dari masa kanak-kanak. Dengan cara ini, panggilan imamat akan hilang, hingga mengakibatkan turunnya bencana yang sesungguhnya."

Our Lady of Good Success dapat mengetahui sebelumnya bahwa masih akan ada beberapa religius yang baik dan setia yang bersedia menderita segalanya demi keselamatan jiwa-jiwa dan ketahanan Gereja Katolik Yang Kudus... "Klerus sekuler akan mengabaikan banyak tugas mereka karena para imam akan menjadi ceroboh dalam tugas suci mereka. Karena tidak memiliki penunjuk arah ilahi, mereka akan tersesat dari jalan yang ditunjukkan oleh Tuhan bagi pelayanan imamatnya dan mereka akan terikat pada kekayaan dan harta benda, yang akan mereka kejar sepenuhnya. Betapa Gereja akan menderita selama malam yang gelap ini! Karena Gereja tidak memiliki seorang bapa (Uskup Roma / Paus) yang bisa membimbing mereka ... banyak imam akan kehilangan semangat mereka, dan menempatkan jiwa mereka dalam bahaya besar." Jiwa-jiwa imam yang malang yang akan diserahi tugas untuk mempertahankan Gereja akan sangat menderita.

"Orang-orang yang tak beriman akan mengamuk dan melakukan perang yang kejam terhadap mereka, menghujani mereka dengan segala macam umpatan, penghinaan dan cemoohan untuk menghentikan mereka melaksanakan tugas pelayanan mereka. Tetapi mereka, seperti tiang yang kokoh, akan tetap teguh dan akan menghadapi segala sesuatu dengan semangat kerendahan hati dan pengorbanan dimana dengan hal itu mereka akan dilimpahi dengan manfaat yang tak terhingga dari Putra terkasihku, yang akan mengasihi mereka di dalam serat-serat yang paling dalam dari HatiNya yang terkudus dan amat lembut."

Our Lady of Good Success meminta agar orang-orang zaman sekarang ‘memohon dengan sungguh’ kepada Bapa Surgawi untuk mengakhiri 'masa-masa sulit ini' dengan mengirimkan kepada Gereja seorang uskup dan uskup (Uskup Roma / Paus) yang akan memulihkan semangat kepada para imam.

Alasan kelima mengapa lampu itu padam adalah karena mereka yang memiliki sarana keuangan untuk membantu Gereja namun mereka tidak mau melakukan apapun. Karena sikap mereka yang tidak peduli terhadap Tuhan dan GerejaNya, maka mereka seolah membiarkan kejahatan bisa menang.

Lampu Tempat Kudus adalah simbol kehadiran Kristus yang sejati; dengan hal itu maka jelas sekali Bunda Maria menunjukkan kepada kita bahwa kebusukan liturgi memang akan berlaku sejak pertengahan abad ke-20.


BUNDA LA SALETTE

Pada tahun 1846 Bunda Allah menampakkan diri kepada dua anak gembala di La Salette, Perancis. Bunda Maria memberi mereka berbagai peringatan bahwa Allah akan segera menghukum umat manusia jika manusia tidak mau berhenti berbuat dosa. Bunda Maria juga memberikan beberapa nubuat yang mengejutkan.

“Gereja akan dikalahkan… Roma akan kehilangan iman dan menjadi tempat kedudukan antikris."-September 19, 1846

“Berjuanglah, anak-anak terang, meski jumlahmu sedikit namun kamu bisa melihat jelas; perhatikanlah zaman dari segala zaman, akhir dari segala akhir.”

Saat ketenangan universal:
“Lucifer, bersama sepasukan besar iblisnya, akan dilepaskan dari dalam neraka. Secara bertahap mereka akan menghapuskan Iman, terutama di kalangan orang-orang yang dikonsekraiskan kepada Allah.”


“Kekejian itu akan terlihat di tempat-tempat kudus, di dalam biara-biara, dan kemudian iblis akan menjadikan dirinya sebagai raja di dalam hati manusia.”


Ketika Bunda Maria menyampaikan peringatan bahwa Iman sejati akan dihapuskan dan dimusnahkan, apa yang dinubuatkannya adalah bahwa jumlah umat Katolik yang sejati sangat sedikit sekali, hingga nampak seolah mereka telah dihilangkan atau dimusnahkan. Tetapi seperti dikatakan diatas, kita tahu bahwa Gereja tak bisa dimusnahkan secara total, tetapi Gereja akan menanggung penderitaan hingga saat Akhir Zaman.

Mengenai kebenaran dari penampakan ini, dimana beberapa orang penulis modern menentangnya (secara keliru), maka uskup dari wilayah La Salette memberikan sebuah pernyataan pada tahun 1851 yang sebagiannya mengatakan: “Penampakan ini, dalam isinya, memiliki semua sifat kebenaran, dan bahwa umat beriman dibenarkan untuk mempercayainya secara pasti dan tanpa ragu.” Surat ini dikirimkan ke Roma dan memperoleh persetujuan dari Paus Pius IX.

ST. ANTONY OF EGYPT (251-356)


Manusia akan tunduk kepada roh dari zamannya. Mereka nanti akan berkata jika mereka hidup di zaman kita, iman akan sederhana dan mudah dilaksanakan. Namun di zaman mereka nanti, mereka akan berkata, segala sesuatunya serba komplex. Gereja harus dibawa kepada kemajuan dan bermanfaat untuk mengatasi segala masalah zaman itu. Ketika Gereja dan Dunia menjadi satu, maka hari-hari itu sudah dekat. Karena Guru Ilahi kita menempatkan sebuah penghalang antara hal-hal yang dari Dia dengan hal-hal yang dari dunia.

Sebuah saat sedang tiba ketika manusia akan menjadi gila, dan ketika mereka melihat orang yang tidak gila, mereka akan menyerangnya, dan berkata: Kamu gila ! Karena kamu tidak seperti kami !”

ST. ATHANASIUS (296-373)


St. Athanasius (AD 296 - AD 2 Mei 373), yang dikenal sebagai "
Bapa Orthodoxy," adalah Uskup Aleksandria di masa puncak kekuasaan kaum Arian yang menolak dua kodrat Kristus (misalnya, mereka menyangkal KeilahianNya). Kaum Arian memiliki pengaruh besar di dalam Gereja saat itu, kekuatan mereka menjadi sangat besar dan luas sehingga mayoritas Uskup saat itu dapat dikatakan sebagai pengikut Arian. Dia di-exkomunikasi oleh Paus Liberius, atas hasutan seorang perebut kekuasaan yang sesat yang menghabiskan hidupnya dengan keluar-masuk penjara.

St Athanasius, yang
dituduh dengan ucapan: Para uskup memusuhi kamu," tetapi hal itu di jawabnya dengan penuh Iman: "Hal itu membuktikan bahwa mereka semua (uskup-uskup itu) menentang Gereja. Jika dunia menentang kebenaran, maka Athanasius menentang dunia dunia." (Athanasius contra mundum).

“Allah berjanji bahwa Dia akan bertindak sebagai tembok api yang mengelilingi orang yang sungguh percaya kepadaNya.”


“Umat Katolik yang tetap setia kepada Tradisi, meski jumlah mereka hanya sedikit, tetapi mereka adalah Gereja Sejati dari Yesus Kristus.”

Semoga Allah menghibur kamu… Apa yang menyedihkan kamu… adalah kenyataan bahwa orang-orang lain menempati gereja-gereja dengan kekerasan, sementara pada saat itu kamu berada diluar. Adalah sebuah kenyataan bahwa mereka memiliki tempat-tempat, namun kamu memiliki Iman Apostolik. Mereka bisa saja menduduki gereja-gerejamu, namun mereka berada diluar Iman yang sejati. Kamu berada diluar tempat-tempat pemujaan, tetapi Iman tinggal dalam dirimu. Marilah kita ingat: Apakah yang lebih penting, tempat ataukah Iman? Iman sejati, adalah nyata. Siapakah yang kalah, atau yang menang, dalam pertempuran ini? Apakah dia yang mempertahankan tempat-tempat ataukah dia yang mempertahankan Iman?

ST. AMBROSE (340-397)


Bahkan kaum bidaah nampak memiliki Kristus, karena tidak satupun dari mereka yang menyangkal nama Kristus. Tetapi barangsiapa yang tidak mengakui segala sesuatu yang berhubungan dengan Kristus, sebenarnya dia telah menyangkal Kristus."

ST. JOHN CHRYSOSTOM (347-407)


"
Alasan apa yang kita miliki, rahmat apa yang bisa diharapkan, dari mereka yang merusak dogma iman kita yang patut dipuja dan tak terlukiskan?"

ST. COLUMBA (521-597)


"Dengarkanlah, dengarkanlah dan  perhatikanlah apa yang akan terjadi di zaman akhir dunia ini ! Akan ada peperangan yang hebat, hukum-hukum yang tidak adil akan diberlakukan; Gereja akan dilucuti dari harta miliknya; orang-orang akan banyak membaca dan menulis; tetapi kemurahan hati dan kerendahan hati akan dicemoohkan, dan orang banyak akan percaya kepada gagasan-gagasan yang palsu. "

ST. VINCENT OF LÉRINS (†445)

Ketika sebuah kebusukan menguasai seluruh Gereja ... maka kita harus kembali kepada Gereja di masa lalu.

Dia juga mengatakan pada tahun 490; “Di dalam Gereja Katolik sendiri segala perhatian haruslah dilakukan agar kita berpegang teguh kepada apa yang telah dipercaya dimana-mana, selalu, dan oleh seluruh umat. Karena seperti inilah Katolik yang sejati dan layak.”

“Segala pembaharuan di dalam iman adalah merupakan tanda pasti dari bidaah. St.Paulus berkata keras hingga berkali-kali, dan di berbagai tempat, bahwa jika ada seseorang yang menyampaikan sebuah dogma yang baru, maka terkutuklah dia !”

ST. DOMINIC (1170-1221)


Perawan Maria Terberkati berkata kepada Saint Dominic, “Suatu hari nanti, melalui Rosario dan Skapulir, aku akan menyelamatkan dunia”. Perkataan ini tidak akan diucapkan oleh Bunda Maria jika Puteranya tidak hadir di dalam Sakramen Terberkati (Hosti Kudus). Bunda Maria menegaskan peringatan ini di Fatima (1917) dengan menampakkan diri sebagai Bunda Rosario dan mengakhiri penampakan-panampakan disana sebagai Bunda Gunung Karmel, yang memakai jubah coklat dari Karmel dan memegang Skapulir Coklat.

ST. CATHERINE OF SIENA (1347-1380)


“Kita telah cukup banyak dianjurkan untuk bersikap diam. Maka berserulah dengan seratus ribu lidah. Aku melihat bahwa dunia ini telah membusuk yang disebabkan karena sikap diam.”

ST. VINCENT FERRER (1350-1419)


“Para pasukan dari Barat, Timur dan Utara akan berperang di Italia, dan Elang itu akan menangkap raja palsu, dan semuanya akan menjadi taat kepadanya, dan akan terjadi sebuah reformasi yang baru di dunia.

Pada saat-saat damai yang akan terjadi nanti, setelah terjadinya revolusi dan perang yang membinasakan, sebelum akhir dunia ini, umat Kristiani akan menjadi lemah di dalam agama mereka hingga mereka menolak Sakramen Penguatan dengan mengatakan bahwa hal itu tidak perlu. Dan ketika nabi palsu itu, pendahulu dari antikris, tiba, maka semua orang yang tidak dikuatkan akan murtad, sementara itu mereka yang dikuatkan akan tetap teguh di dalam iman mereka, dimana hanya sedikit saja dari mereka ini yang meninggalkan Kristus.”

ST. ROBERT BELLARMINE (1542-1621)


Seorang paus yang secara nyata adalah sesat, maka secara otomatis dia tidaklah menjadi paus dan kepala, dan secara otomatis pula dia bukanlah seorang Kristiani dan bukan anggota Gereja. Oleh karena itu dia bisa diadili dan dihukum oleh Gereja. Inilah ajaran dari para Bapa Gereja dahulu yang mengajarkan bahwa orang yang sesat secara terang-terangan akan kehilangan segala kekuasaan hukumnya. (De Romano Pontifice, II.30 [citing passages from Cyprian, Driedonus, and Melchoir Cano in support of his position] the teaching of the ancient Fathers who teach that manifest heretics immediately lose all jurisdiction.)


Dan kita sendiri bisa mengalami hal ini, yaitu ketika kita memasuki basilika-basilika yang bersih dan berhiaskan suasana religi yang kudus, yang dihiasai dengan salib-salib, gambar dan patung-patung kudus, altar-altar, lampu tabernakel yang menyala, maka kita akan segera merasakan suasana devosional. Namun di pihak lain, jika kita memasuki bait-bait kaum bidaah, dimana tak ada apapun disana kecuali kursi untuk kotbah dan meja kayu untuk meletakkan makanan, maka kita merasa seolah memasuki sebuah aula pencemaran, bukan rumah Allah. (Octava Controversia Generalis, liber II, Controversia Quinta, caput XXXI.)

ST. PETER CANISIUS (1521-1597)

“Lebih baik hanya ada sedikit saja umat Katolik yang tersisa, yang teguh dan tulus dalam menjalankan agama mereka, daripada banyak jumlahnya, meski hal inilah yang diinginkan, tetapi mereka berkomplot dengan musuh-musuh Gereja dan bersepakat dengan musuh-musuh iman kita.”

ST. NICHOLAS VON FLUE (1417-1487)


“Gereja akan dihukum karena mayoritas anggotanya, tingkat atas sampai bawah, akan menjadi sangat menyimpang. Gereja akan tenggelam semakin dalam hingga akhirnya ia nampaknya telah musnah, dimana penerus Petrus dan para rasul lainnya seolah telah habis. Namun setelah hal itu terjadi, ia akan ditinggikan dengan penuh kemenangan di hadapan mata semua orang yang meragukannya.”

ST. THOMAS MORE (1478-1535)


“Saya tidak peduli jika semua uskup melawan saya, asalkan semua orang kudus dan para doktor Gereja ada bersama saya.


Bagi seorang uskup yang sependapat dengan anda, saya memiliki seratus orang kudus bersama saya; bagi satu parlemen yang berpihak kepada anda, dimana Allah tahu parlemen macam apa itu, maka saya memiliki seluruh Dewan Umum yang ada bersama saya selama seribu tahun.”

ST. CYPRIAN (200-258)


“Mengikuti seorang uskup palsu di Roma berarti memutuskan hubungan dengan Gereja.”

ST. FRANCIS OF ASSISI (1181-1226)

“Akan ada seorang paus yang terpiih secara tidak kanonis yang akan menimbulkan sebuah skisma besar; akan terjadi perbedaan pendapat yang disebar-luaskan, sehingga banyak orang, terutama dari berbagai ordo yang berbeda, akan menjadi ragu-ragu, ya, bahkan mereka sependapat dengan kaum bidaah itu yang akan menyebabkan Ordo kita terpecah belah; kemudian terjadilah pertikaian dan penganiayaan universal sehingga jika hari-hari itu tidak diperpendek, bahkan orang yang terpilihpun akan tersesat.”

Beberapa saat sebelum meninggal, St. Francis of Assisi mengumpulkan para murid dan pengikutnya dan memperingatkan mereka tentang adanya cobaan-cobaan di masa mendatang, dengan berkata :

1. Waktunya sedang mendekat dengan begitu cepatnya di mana akan ada banyak cobaan dan penderitaan yang besar; kebingungan dan perselisihan, baik rohani maupun jasmani, akan terjadi dimana-mana; kemurahan hati banyak orang  menjadi semakin dingin, dan kejahatan orang fasik semakin meningkat.

2. Setan akan memiliki kekuatan yang luar biasa; kemurnian tak bernoda dari Ordo kita, serta Ordo-ordo lainnya, akan sangat dikaburkan, hingga hanya sedikit sekali umat Kristiani yang akan mematuhi Paus dan Gereja Roma dengan setia dan kemurahan hati yang sempurna. Pada saat kesusahan ini ada seorang pria, yang tidak terpilih secara kanonik, akan diangkat menjadi Paus, yang dengan kelicikannya akan berusaha untuk menarik banyak orang ke dalam kesesatan dan kematian.

Saat ini patutlah disimak perkataan Cardinal Eugene Tisserant (kardinal yang diduga sebagai anggota Freemason), mengenai proses pemilihan paus Yohanes XXIII (1958-1963) yang disampaikan dalam sebuah surat oleh Cardinal Tisserant, March 12, 1970, dimana dia menunjuk adanya ‘rencana’ untuk memilih Yohanes XXIII:

"Pemilihan paus saat ini dilakukan dengan cara yang cepat. Inilah pemilihan Yohanes XXIII, yang telah dibahas pada berbagai pertemuan sebelumnya. Saya tidak tahu ada tidaknya informasi tentang proses pemilihan tersebut yang dapat diberikan oleh siapa pun setelah konklaf berlangsung. Kerahasiaan diperlakukan lebih ketat dari sebelumnya. Adalah benar-benar konyol untuk mengatakan bahwa ada kardinal yang terpilih dengan cara seperti ini. Anda mengerti bahwa saya tidak dapat mengatakan lebih dari ini.. Salam terbaik saya .... "[L'Eglise Eclipsé par Les Amis du Christ Roi de France; Photocopy of the letter published Franco Bellegrandi’s book, op. cit. p. 30.]

Kemudian didalam surat lain, Kardinal Tisserant mengatakan kepada seorang imam yang mengajar hukum kanon, bahwa pemilihan Yohanes XXIII adalah tidak sah karena hal itu dihendaki dan direncanakan oleh kekuatan-kekuatan yang tidak dikenal oleh Roh Kudus. ("Vita" 18 September 1977, hal.4: "Le profezie sui papi nell'elenco di San Malachia") - Surat-surat ini dikonfirmasi oleh seorang kardinal yang ikut memberikan suara pada konklaf 1958, bahwa pemilihan Yohanes XXIII benar-benar ‘telah dirancang sebelumnya’. (Paus Yohanes XXIII: 1958-1963)

3. Kemudian skandal akan semakin banyak dilakukan, Ordo kita akan terpecah, dan beberapa yang lainnya akan dihancurkan sepenuhnya, karena mereka lebih menyukai kesesatan dari pada menentangnya.

4. Akan terjadi perbedaan pendapat dan perpecahan di kalangan masyarakat, kaum religius dan klerus, kecuali jika hari-hari itu diperpendek, maka sesuai dengan Sabda Kitab Suci, bahkan orang-orang terpilih akan dituntun menuju kesesatan, jika mereka tidak dibimbing secara khusus, di tengah kebingungan yang begitu besar, oleh rahmat Allah yang sangat besar.

5. Kemudian Aturan dan cara hidup kita akan ditentang keras oleh sementara orang, dan cobaan-cobaan yang mengerikan akan datang kepada kita. Mereka yang tetap setia akan menerima mahkota kehidupan; tetapi celakalah mereka, yang meskipun mempercayai Ordo mereka, namun mereka jatuh kedalam sikap suam-suam kuku, karena mereka tidak akan mampu menanggung cobaan-cobaan yang diijinkan untuk terjadi untuk membuktikan dirinya sebagai orang pilihan.

6. Mereka yang berteguh didalam semangat mereka dan mematuhi kebajikan dengan kasih dan semangat akan kebenaran, akan menderita dan dianiaya karena dituduh sebagai pemberontak dan pembelot; karena penganiaya mereka, yang didorong oleh roh jahat, akan mengatakan bahwa mereka melakukan pelayanan yang terbaik bagi Tuhan dengan cara menghancurkan manusia berbisa itu dari muka bumi. Tetapi Tuhan akan menjadi perlindungan bagi yang tertindas, dan akan menyelamatkan semua orang yang percaya kepada-Nya. Dan agar seperti Kepala mereka, (Yesus Kristus), orang-orang pilihan ini akan bertindak dengan keyakinan, dan dengan kematian mereka akan membayar kehidupan kekal bagi diri mereka sendiri; dengan memilih untuk menuruti Allah dan bukan manusia, mereka tak akan takut apapun, dan mereka akan lebih memilih untuk binasa daripada menyetujui kebohongan dan pengkhianatan.

7. Beberapa pengkhotbah akan bersikap diam terhadap kebenaran, dan yang lain-lainnya akan menginjak-injak dan menyangkalnya. Kesucian hidup akan dicemoohkan bahkan oleh mereka yang mengaku suci dari luar, karena pada saat-saat itu, Yesus Kristus akan mengirim kepada mereka bukan seorang pastor yang benar, tetapi seorang perusak.
ST. FRANCIS OF PAOLA (1416-1507) 

Bernubuat tentang masa depan Gereja Katolik

"Selama periode yang tidak menyenangkan ini akan ada kelemahan dalam upaya pengajaran ilahi dan manusia. Disiplin akan menurun. Hukum-hukum Canon yang suci akan benar-benar diabaikan dan para klerus tidak akan menghormati hukum Gereja. Hukum Canon dan dogma religius akan dibanjiri oleh pertanyaan-pertanyaan yang tidak masuk akal serta argumen-argumen yang rumit. Akibatnya, tidak ada prinsip sama sekali. Betapapun suci, otentik, kuno, dan pasti prinsip-prinsip itu, tetapi ia tidak akan bebas dari kecaman, kritik, penafsiran sesat, modifikasi dan pelemahan oleh manusia.
Ini adalah saat-saat yang jahat, abad yang penuh dengan bahaya dan bencana. Bidaah ada dimana-mana dan pengikut bidaah berkuasa hampir di mana saja. Para uskup dan imam-imam mengatakan bahwa mereka telah melakukan tugas mereka, bahwa mereka selalu waspada. Mereka mencari-cari segala alasan, tetapi Tuhan akan mengizinkan kejahatan besar melawan GerejaNya: Kaum bidaah dan tiran akan datang dengan tiba-tiba dan tak terduga, mereka akan memasuki Roma dan membiarkan Roma terbengkalai secara sia-sia."

ST. THOMAS AQUINAS (1225-1274)


"Adalah tidak masuk akal bagi seorang bidaah untuk mengatakan bahwa dia percaya kepada Yesus Kristus. Percaya kepada seseorang berarti memberikan persetujuan penuh kepada segala perkataannya dan semua ajarannya. Oleh karena itu, iman yang sejati adalah kepercayaan yang  mutlak kepada Yesus Kristus dan dalam segala hal yang diajarkan olehNya. Karena itu, dia yang tidak mematuhi semua yang telah ditentukan oleh Yesus Kristus demi keselamatan kita, berarti dia tidak memiliki Doktrin Yesus Kristus lebih daripada orang-orang kafir dan Yahudi."

"Suatu bentuk ketidakpercayaan tertentu dimiliki oleh mereka yang menganut Iman Kristiani tetapi dia merusak Dogma-dogmanya." (Summa Th., II-II Q. 11. Art. 1) 

ST. ANTONINUS OF FLORENCE (1389-1459)


"Dalam kasus di mana paus menjadi seorang bidaah, dia akan mendapati dirinya, melalui fakta itu sendiri dan tanpa kalimat yang lain, terpisah dari Gereja. Kepala yang terpisah dari tubuh tidak dapat, sepanjang ia tetap terpisah, menjadi kepala dari tubuh yang sama dengan yang dipotong. "Seorang paus yang dipisahkan dari Gereja, oleh kesesatan, maka oleh fakta itu sendiri, dia tidak lagi menjadi kepala Gereja. Dia tidak bisa menjadi bidaah sambil tetap menjadi paus, karena dia telah berada di luar Gereja, dan dia tidak dapat memiliki kunci-kunci Gereja." Summa Theologica, cited in Actes de Vatican I. V. Frond pub. St. Antoninus

Ingat MDM Selasa, 20 Maret 2012:
Perawan Maria – Berdoalah bagi Paus Benediktus XVI yang berada dalam bahaya terusir dari Roma

Kunci-kunci Roma telah dikembalikan kepada Bapaku, Allah Yang Maha Tinggi, yang akan memerintah dari Surga.

ST. FRANCIS DE SALES (1567-1622) (Uskup dan Doktor Gereja)

"Sekarang ketika paus secara eksplisit adalah seorang yang sesat, maka dia terlepas dari martabatnya dan keluar dari Gereja ..."

ST. MARGARET MARY ALACOQUE (1647-1690)


"Saya mengerti bahwa devosi kepada Hati Kudus adalah upaya terakhir dari kasihNya kepada umat Kristiani pada zaman akhir ini, dengan menawarkan kepada mereka sebuah objek dan sarana yang sangat berarti untuk meyakinkan mereka agar mengasihi Dia."

ST. ALPHONSUS LIGUORI (1696-1787) Doktor Gereja

"Jika seorang paus, sebagai pribadi, terjatuh ke dalam ajaran sesat, maka saat itu juga dia terjatuh dari jabatan kepausannya." Namun, jika Tuhan mengizinkan seorang paus untuk menjadi bidaah yang terkenal dan kontroversial, maka pastilah dia akan berhenti menjadi paus, dan kursi apostoliknya akan kosong. "


ST. JOHN BOSCO (1815-1888)



"Anak-anakmu meminta roti Iman, namun tidak ada yang memberikannya kepada mereka ... Roma yang tidak bersyukur, Roma yang membesarkan dirinya, Roma yang congkak ... lupa bahwa uskup yang berdaulat (Paus) dan kemuliaan sejatimu ada di Golgota ... Celakalah kamu; hukumku adalah kata yang tidak berguna bagimu."

"Akan
terjadi sebuah Konsili Ekumenis di abad berikutnya nanti, yang kemudian akan terjadi kekacauan di dalam Gereja." Nubuat ini dibuat pada tahun 1862

G. K. CHESTERTON (1874-1936)


"Ini adalah hari-hari ketika
umat Kristiani berharap untuk memuji setiap kepercayaan, kecuali kepercayaannya sendiri."


"Toleransi adalah kebajikan dari orang yang tidak percaya pada apapun juga."

BISHOP JOHN D. CHIDWICK


"Tuhan berkehendak untuk disembah dengan segala sesuatu yang indah, berlimpah, hormat, dan inspiratif, di alam maupun di dalam diri manusia.... Seluruh kitab Imamat dikhususkan untuk memberikan deskripsi yang hati-hati dan singkat tentang upacara rumit yang akan terjadi, yang akan dilaksanakan oleh para imam dan umat beriman dalam perjalanan mereka menuju kepada Bapa Surgawi mereka. - from The Golden Jubilee of St. Agnes' Parish, New York City, 1873-1923.

ARCHBISHOP FULTON SHEEN (1895-1979)


"Dia (setan) akan mendirikan sebuah gereja kontra (anti-gereja) yang akan menjadi peniru Gereja (Kristus), karena dia, si Iblis, adalah peniru Tuhan. Gereja itu akan memiliki semua catatan dan karakteristik Gereja Kristus, namun dalam hal yang sebaliknya dan kosong dari segala makna IlahiahNya, dan gereja ini akan menjadi tubuh mistik Antikristus yang dari luar akan nampak menyerupai tubuh mistik Kristus .... Namun abad ke-20 akan menyatu dengan gereja kontra (anti-gereja) ini,  karena ia mengklaim tidak dapat salah ketika pemimpinnya yang kelihatan, berbicara secara ex cathedra." - (Fulton J. Sheen, Communism and the Conscience of the West, Indianapolis: Bobbs-Merrill, 1948, pp. 24-25)

ARCHBISHOP MARCEL LEFEBVRE (1905-1991)


Roma telah kehilangan Iman, sahabat-sahabatku yang terkasih. Roma dalam keadaan murtad. Hal itu bukan hanya di dalam kata-kata, bukan hanya kata-kata di udara seperti yang kukatakan kepadamu ini. Tetapi ini adalah realita. Roma dalam keadaan murtad. Orang tak bisa memiliki kepercayaan  lagi di dunia saat ini. Dia (paus) telah meninggalkan Gereja; mereka telah meninggalkan Gereja; mereka meninggalkan Gereja. Hal itu sudah pasti, pasti, pasti.

“Semua paus ini (sebelum paus Yohanes XXIII) telah menolak penyatuan Gereja dengan revolusi (kaum modernist). Karena itu adalah sebuah penyatuan perzinahan dan dari persatuan semacam itu hanya bajingan saja yang bisa dihasilkan. Ritus dari misa baru itu adalah ritus bajingan, sakramen-sakramennya adalah sakramen-sakramen bajingan. Kita tidak lagi tahu dan mengenali apakah itu adalah sakramen-sakramen yang mendatangkan Rahmat atau tidak. Imam-imam yang lulus dari seminari-seminari adalah imam-imam bajingan, yang tidak mengenal siapa dirinya. Mereka tidak sadar bahwa dirinya dididik, dibesarkan dan diarahkan menuju altar kudus, untuk mempersembahkan kurban Tuhan Yesus Kristus dan memberikan Yesus Kristus kepada jiwa-jiwa.” - An Open Letter to Confused Catholics,1986.

Novus Ordo Missae meski diucapkan dengan kesungguhan, penuh hormat dan lembut, yang sesuai dengan aturan-aturan liturgis, tetapi ia diresapi oleh roh protestantisme. Di dalamnya ia mengandung racun bagi Iman.” - An Open Letter to Confused Catholics, 1988.



Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/