Friday, October 15, 2021

Pelapor Pfizer Mengatakan Bahwa Vaksin 'Bersinar'

 

Pelapor Pfizer Mengatakan Bahwa Vaksin 'Bersinar', Mengandung Luciferase Beracun, Senyawa Oksida Graphene 

https://www.lifesitenews.com/news/bombshell-pfizer-whistleblower-says-vaccine-glows-contains-toxic-luciferase-graphene-oxide-compounds/ 

 

Melissa Strickler, seorang Kristiani, memberi tahu Jim Hale dalam wawancara eksklusif LifeSite bahwa suntikan Pfizer mengandung bahan kimia beracun, setelah baru saja dia dipecat oleh Pfizer. Donasi untuk membantunya di www.lifefunder.com/PfizerMelissa 

 

 


 

By Celeste McGovern

 

Thu Oct 14, 2021 - 8:06 pm EDT

 

(LifeSiteNews) — Botol vaksin Pfizer/BioNTech bersinar biru berpendar dan mengandung enzim yang disebut Luciferase, demikian inspektur kualitas untuk perusahaan obat itu mengatakan kepada LifeSiteNews dalam sebuah wawancara eksklusif minggu ini.

 

“Vaksin yang bersinar itu, setidaknya milik Pfizer,” kata Melissa Strickler, yang telah bekerja untuk raksasa farmasi itu selama hampir 10 tahun. “Sepertinya seseorang mengambil glowstick biru, membukanya dan memasukkannya ke dalam botol, tetapi hanya jika ada cahaya dan berada di sekitar latar belakang yang gelap, maka warna kebiruan itu terlihat.”

 

Melissa Strickler, yang bekerja di pabrik besar Pfizer di McPherson, Kansas, mengatakan dia telah memeriksa "ratusan ribu unit" vaksin dalam karirnya di perusahaan itu "dan tidak pernah melihat sesuatu yang seperti itu, bahkan meski dilihat dari jarak dekat." Biasanya, cairan dalam vial bening berwarna jernih seperti air, katanya, tapi dia memotret beberapa buah vial ketika dia melihat ada semburat fluoresen biru pada cairan dan menanyakan bahan itu kepada atasannya.

 

 

Adanya enzim Luciferase tidak tercantum di labelnya

 

Melissa Strickler mengatakan dia mendengar seorang dokter menjelaskan kode untuk bahan dalam vaksin, termasuk kode SM102 untuk luciferase, enzim glow-in-the dark (menyala di dalam gelap) seperti yang dihasilkan oleh kunang-kunang, beberapa tanaman dan ikan yang digunakan dalam penelitian bioluminescence. Tergantung pada bahan kimia yang berbeda yang dicampurkan di situ, luciferase akan bersinar dengan warna yang berbeda.

 

Sebuah enzim luciferase berwarna biru cerah telah diidentifikasi dalam sebuah laporan di jurnal Nature Scientific Reports pada tahun 2020, misalnya, dan ia hanya terlihat di bawah sinar UV dengan panjang gelombang tertentu.

 

Melissa Strickler mengatakan kepada LifeSite bahwa dia mengirim email kepada perusahaan dan bertanya apakah luciferase ada dalam vaksin Covid dan dia diberi tahu bahwa itu "hanya digunakan dalam pengujian vaksin," tetapi tidak akan dimasukkan dalam produk akhir. "Tapi saya melihat ini,  termasuk produk yang sudah dipasarkan, adalah semuanya eksperimental," kata Strickler.

 

“Kami bahkan belum melihat label Comirnaty dipasang pada botol vaksin di pabrik itu,” kata Strickler, mengacu pada nama dagang untuk vaksin yang disetujui Food and Drug Administration pada Agustus. “Sejauh yang saya tahu, semua orang masih menerima produk asli Otorisasi Penggunaan Darurat itu.

 

 

Sel Janin Yang Diaborsi Dalam Proses Pengembangannya

 

Vanessa Gelman, direktur senior penelitian di seluruh dunia dari perusahaan Pfizer, mengirim email kepada seorang karyawan yang menanyakan bagaimana menanggapi pertanyaan tentang penggunaan sel janin yang diaborsi dalam vaksin Covid-nya. Dari prospektif urusan perusahaan, kami ingin menghindari informasi tentang sel-sel janin mengambang di luar sana. Risiko mengomunikasikan ini sekarang lebih besar daripada manfaat potensial yang dapat kita lihat, terutama dengan anggota masyarakat umum yang dapat mengambil informasi ini dan menggunakannya dengan cara yang mungkin tidak kita inginkan di luar sana,” kata email itu.

 

Email lain dari wakil presiden dan kepala bagian ilmiah Pfizer, Philip Dormitzer, membahas peran sel ginjal embrionik manusia (sel HEK 293) yang diambil dari bayi perempuan yang diaborsi pada tahun 1973 dan direproduksi dalam garis sel berkelanjutan yang digunakan dalam produksi suntikan Covid Pfizer.

 

Strickler mengatakan sel-sel itu dipilih karena kemampuannya untuk tumbuh dan pada dasarnya itu adalah "sel kanker" dari bayi yang diaborsi.

 

 

'Apa lagi?'

 

“Itu membuat saya merasa sakit perut karena, jika mereka akan berbohong tentang hal seperti ini, apa lagi yang lainnya?” Strickler berkomentar. "Itu sebenarnya salah satu hal yang jika publik tahu, mereka pasti akan peduli dan bereaksi."

 

Ada ribuan orang telah meminta pengecualian dari mandat vaksin Covid di tempat kerja atas dasar pengecualian agama atau hati nurani, dengan mengutip penggunaan sel janin hasil aborsi dalam pengembangan vaksin Covid dan mereka telah ditolak permintaannya. Platform media sosial secara rutin menghapus postingan tentang jaringan janin dalam pengembangan vaksin Covid dan media arus utama telah "memeriksa fakta" laporan sebagai "informasi yang salah." Strickler mengatakan bahwa Pfizer mengetahui hal ini.

 

 

'Mereka hanya menipu'

 

“Mereka hanya menipu. Maksud saya, mereka bisa mengakhiri adanya teori konspirasi, mereka bisa mengoreksi pemeriksa fakta di media sosial dan mereka tetap diam karena mereka tahu jika mereka mengatakan, 'ya, kami memang menggunakan turunan sel janin dalam pengembangan ini,' mereka tahu bahwa mereka tidak dapat menyangkal pengecualian atau alasan agama untuk menolak vaksin itu. Saya pikir itulah masalahnya.

 

“Menurut pendapat saya, mengambil manfaat dari sebuah aborsi itu salah. Saya tidak berpikir Tuhan ingin kita melakukan hal-hal itu. Tapi itu lebih dalam dari itu, karena adanya penipuan publik, dan mereka mencoba memberikannya kepada anak-anak.”

 

 

Pengeditan gen

 

“Saya pikir semua ini adalah konspirasi,” kata Melissa Strickler kepada reporter LifeSite, Jim Hale. Namun, dia menggambarkan penipuan dari Pfizer ini sebagai "tidak ada habisnya." “Saya tidak berpikir mereka jujur dalam satu hal tentang vaksin ini selain eksperimental. Dan itu adalah teknologi mRNA.”

 

Strickler menambahkan bahwa teknologi mRNA vaksin dapat digunakan dengan teknologi CRISPR untuk pengeditan gen dan fakta itu juga disamarkan ke publik dalam pesan dari Pfizer, di media arus utama, dan oleh pemerintah.

 

 

Beberapa Karyawan Pfizer siap untuk berhenti

 

Melissa Strickler mengatakan bahwa sebelum Covid dia menikmati pekerjaannya sebagai inspektur produk, tetapi sejak pandemi dimulai, banyak karyawan yang "menyesalkan vaksin" ini setelah mendapatkan suntikan dan "banyak orang menolak untuk mendapatkannya. Faktanya, lebih dari setengah karyawan bersedia meninggalkan perusahaan ini dan Pfizer tahu itu.”

 

Strickler membandingkan raksasa obat bius ini dengan "suami kaya yang kasar." Dia mengatakan perusahaan menawarkan tunjangan dan gaji yang sangat baik, "tetapi mereka tidak memperlakukan Anda dengan baik dalam arti bahwa mereka tampaknya tidak menghargai semua karyawan mereka secara setara."

 

Dia menggambarkan email "pensinyalan kebajikan" yang sering dikirim kepada karyawan, termasuk satu yang menyatakan CEO Pfizer Albert Bourla sebagai "Bapak Teladan Tahun Ini."

 

Strickler mengatakan dia sering ingin berhenti setelah pembuatan vaksin Covid dimulai di pabrik McPherson dan telah berdoa untuk itu, tetapi dia merasa harus bertahan, sampai dia menemukan database email perusahaan yang eksplosif dan menipu yang akhirnya dia ekspos kepada Project Veritas.

 

Setelah paparan tersebut ditayangkan, Strickler menerima panggilan telepon dari seorang karyawan di Pfizer yang menyuruhnya untuk tidak datang bekerja lagi dan sebuah surat dari perusahaan yang mengkonfirmasi bahwa dia dipecat. LifeSite bergabung dengan Veritas dalam mengumpulkan dana untuk Strickler sebagai pengakuan atas keberaniannya dalam membela kebenaran. 

 

Saat ini Melissa Strickler membutuhkan bantuan setelah dipecat oleh Pfizerdonasi di LifeFunder.com 

 

--------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini: 

Sebuah Sistem Yang Sakit Keras

Kemurtadan Ini 'Sangat Mungkin' Mengantarkan Datangnya Hari Kiamat

Dan Munculnya Antikristus

Pedro Regis, 5186 - 5190

LDM, 12 Oktober 2021

Giselle Cardia - 3, 6, 9, 12 Oktober 2021

Shelley Anna - 17, 18, 20, 30 September 2021 & 19 Oktober 2021

Uskup Schneider: Francis Mengikuti Pandangan Materialistik