Thursday, February 1, 2018

DOA BAPA KAMI DARI ST.MECHTILDIS

      DOA BAPA KAMI DARI ST.MECHTILDIS
BAGI JIWA-JIWA DI DALAM API PENYUCIAN


Kisah berikut ini, menceritakan tentang apa yang terjadi pada seorang wanita, suatu jiwa yang  istimewa, pada tanggal 2 Februari 1968, Pesta Candlemas, yang menunjukkan kepada kita nilai yang sangat besar dan manfaat yang dapat kita peroleh melalui doa Bapa Kami, yang disusun oleh St Mechtildis untuk meringankan penderitaan jiwa-jiwa di Api Penyucian.
  
Peristiwa ini terjadi di Swiss, di Hinsiein, sebuah tempat ziarah Bunda Maria. Pada sebuah hari kerja di musim dingin, gereja disitu hampir kosong. Madame Aloisia Lex sedang berdoa bersama beberapa kerabatnya. Melihat ke arah altar yang tinggi, Aloisia melihat kehadiran seorang biarawati yang sangat tua, mengenakan seragam biara yang sangat kuno, yang berasal dari  zaman dulu. Biarawati tua itu berjalan ke arahnya dan memberinya selembar kertas berisi doa yang segera dimasukkannya ke dalam sakunya. Kemudian terjadi sesuatu yang aneh: tiba-tiba pintu masuk Gereja terbuka dan Aloisia melihat kerumunan besar peziarah datang, berpakaian sangat buruk, yang berjalan dengan langkah lunglai dan loyo, seperti hantu. Disitu seolah terjadi banjir peziarah, seperti barisan orang-orang yang hampir tak ada ujungnya, yang masuk ke dalam gereja itu. Nampak ada seorang imam berdiri di sana dan menunjukkan jalan kepada mereka. Wanita bangsawan itu, Madame Aloisia Lex, bertanya-tanya dalam hati, dengan rasa takjub, bagaimana kerumunan besar ini akan memiliki cukup ruang di dalam gereja kecil itu? Dia berjalan ke depan, untuk sesaat, dan menyalakan lilin. Namun ketika dia melihat ke belakang lagi, ternyata gereja itu telah kosong seperti semula.

Dengan sangat terkejut dan kagum, Aloisia bertanya kepada orang tuanya, dimana semua orang tadi pergi. Namun orang tuanya menjawab bahwa tidak ada seorang pun yang datang ke gereja itu bersamanya, apalagi melihat barisan para peziarah yang banyak dan tidak ada satupun yang melihat biarawati tersebut. Aloisia tidak mempercayai matanya, dia mencari di sakunya, dan ternyata disitu ada lembaran yang telah diberikan oleh biarawati tua itu kepadanya. Selembar kertas dipegang di tangannya, hal itu jelas membuktikan kepadanya bahwa dia tidak membayangkan semua peristiwa barusan. Kertas itu berisi teks doa yang di masa lalu telah disampaikan Tuhan kita kepada St. Mechtildis, selama penampakan yang dialaminya. Itu adalah doa Bapa Kami khusus bagi Jiwa-jiwa di Api Penyucian. Setiap kali St. Mechtildis mengucapkan doa ini, dia melihat ada banyak jiwa-jiwa di Api Penyucian yang naik ke Surga.

Adapun Kertas Itu Berisi Doa Seperti Ini:

BAPA KAMI, YANG ADA DI SURGA, aku mohon kepada-Mu, oh Bapa Surgawi, sudilah mengampuni jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, karena mereka tidak mengasihi Engkau dengan cukup, juga karena mereka tidak memberikan kepada-Mu segala hormat yang merupakan hak-Mu, karena Engkau adalah Tuhan dan Bapa mereka, yang melalui rahmat, telah menerima mereka sebagai anak-anak-Mu sendiri. Bahkan melalui dosa-dosa mereka, mereka telah mengusir Engkau dari dalam jiwa mereka, sementara Engkau ingin tinggal di dalamnya. Sebagai silih atas segala kesalahan mereka, ijinkanlah aku mempersembahkan kepada-Mu kasih dan hormat yang diperlihatkan oleh Putra-Mu Yang Menjelma kepada-Mu, selama kehidupan-Nya di dunia dulu, dan aku mempersembahkan kepada-Mu semua tindakan penebusan dan kepuasan yang dilakukan-Nya dengan apa Dia telah menghapus dan menebus dosa-dosa manusia.

DIMULIAKANLAH NAMA-MU, aku mohon, ya Bapa Yang Mahabaik, ampunilah jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, karena mereka tidak selalu menghormati Nama Kudus-Mu secara pantas, namun seringkali mereka menyebut Nama-Mu secara sia-sia dan terbukti tidak layak untuk menyebut dirinya sebagai umat Kristiani, karena perbuatan dosa mereka. Sebagai silih atas kesalahan mereka, aku mempersembahkan kepada-Mu segala hormat yang diberikan oleh Putra Terkasih-Mu kepada-Mu melalui seluruh perkataan dan perbuatan-Nya.

DATANGLAH KERAJAAN-MU, aku berdoa kepada-Mu, Bapa Yang Mahabaik, sudilah Engkau mengampuni jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, karena mereka tidak selalu mencari atau mengagumi Kerajaan-Mu dengan cukup bersemangat dan tekun; Kerajaan ini adalah satu-satunya tempat di mana istirahat dan damai sejati memerintah. Sebagai silih atas ketidakpedulian mereka untuk melakukan yang baik, maka aku mempersembahkan kepada-Mu seluruh Keinginan Yang Kudus dari Putra-Mu, dimana dengan hal itu Dia berharap agar jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian juga bisa menjadi ahli waris Kerajaan-Nya.

JADILAH KEHENDAK-MU DI ATAS BUMI SEPERTI DI DALAM SURGA; aku berdoa kepada-Mu, Bapa Yang Mahabaik, sudilah Engkau mengampuni jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, karena mereka tidak selalu bersedia menyerahkan keinginan mereka kepada Kehendak-Mu. Sebagai silih atas ketidaktaatan mereka, aku mempersembahkan kepada-Mu segala keselarasan yang sempurna dari Hati Penuh Kasih dari Putra Ilahi-Mu dengan Kehendak Kudus-Mu serta sikap tunduk sepenuhnya yang Dia tunjukkan dalam mematuhi Engkau sampai mati di kayu Salib.

BERILAH KAMI REJEKI PADA HARI INI, dan aku berdoa kepada-Mu, Bapa Yang Mahabaik, ampunilah jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, karena mereka tidak selalu menerima Sakramen Ekaristi dengan keinginan yang besar, namun seringkali tanpa merenungkan-Nya, tanpa rasa kasih, atau bahkan tidak layak, atau mereka lalai untuk menerima-Nya. Sebagai silih atas kesalahan ini, aku mempersembahkan Kekudusan yang luar biasa serta perenungan yang mendalam dari Tuhan Yesus Kristus, Putra Ilahi-Mu, yang ditujukan kepada-Mu, bagi musuh-musuh-Nya saat Dia berada di kayu Salib.

DAN AMPUNILAH KESALAHAN KAMI SEPERTI KAMIPUN MENGAMPUNI YANG BERSALAH KEPADA KAMI; aku berdoa kepada-Mu, Bapa Yang Mahabaik, ampunilah jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian atas segala kesalahan yang mereka lakukan dengan cara tunduk kepada Tujuh Dosa Pokok dan juga karena mereka tidak ingin mengasihi atau mengampuni musuh-musuh mereka. Sebagai silih atas kesalahan ini, aku mempersembahkan Kesucian yang luar biasa dan perenungan besar dari Tuhan kami Yesus Kristus, Putra Ilahi-Mu, yang ditujukan kepada-Mu demi para musuh-Nya saat Dia berada di kayu Salib. 

DAN JANGANLAH MASUKKAN KAMI KE DALAM PENCOBAAN; aku berdoa kepada-Mu, Bapa Yang Mahabaik, ampunilah jiwa-jiwa di dalam Api Penyucian, karena terlalu sering mereka tidak mau menolak godaan dan nafsu, tapi mereka mengikuti musuh dari segala kebaikan. Sebagai silih bagi semua dosa ini, di dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan mereka, aku mempersembahkan Kemenangan Yang Mulia dari Tuhan kami, Yesus Kristus, terhadap dunia, dan juga Kehidupan-Nya Yang Terkudus, seluruh Karya dan Kesedihan-Nya, Penderitaan-Nya serta Kematian-Nya yang paling kejam. 

TETAPI BEBASKAN KAMI DARI YANG JAHAT dan dari semua hukuman melalui jasa-jasa yang tak terhingga dari Putra-Mu Yang Terkasih, dan tuntunlah kami serta seluruh jiwa-jiwa di dalam  Api Penyucian ke dalam Kerajaan-Mu yang mulia selamanya.


Amin.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment