Friday, September 3, 2021

Kaum Globalist Luciferian Memanfaatkan Momen Covid Untuk Mendorong Great Reset

 

These Last Days News - September 2, 2021



 

 

 

 

Uskup Agung Carlo Maria Viganò:

Kaum Globalist Luciferian Memanfaatkan Momen Covid Untuk Mendorong Great Reset

https://www.tldm.org/news51/archbishop-luciferian-globalists-exploiting-cov+id-for-great-res+et.htm

 

 

 

LifeSiteNews.com reported on August 3, 2021:

 

Uskup Agung Carlo Maria Viganò, mantan duta besar kepausan untuk Amerika Serikat, melanjutkan kritiknya terhadap "Reset Besar" dari kaum globalis, dimana dia memperingatkan dalam pidatonya baru-baru ini bahwa otoritas sipil dan gereja yang busuk telah bergabung bersama untuk mengeksploitasi momen pandemi virus corona dalam upaya mereka untuk memperkuat penguasaan global mereka.

 

Dia menjelaskan siapa saja pihak yang dia yakini berada di pihak penguasa yang dia maksud di sini.

 

“Segala sesuatu yang kita ketahui, temukan, dan pahami tentang konspirasi global yang sedang berlangsung saat ini menunjukkan kepada kita realitas luar biasa yang juga pada saat yang sama sangat tajam dan jelas: ada dua sisi, sisi Tuhan dan sisi Setan, sisi dari anak-anak Terang dan sisi anak-anak kegelapan," demikian katanya dalam pidato yang disampaikan pada 28 Agustus lalu dalam bahasa Italia dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan oleh LifeSiteNews.

 

Uskup Agung Viganò mengatakan bahwa "dapat dipahami bahwa bagian yang busuk dari otoritas sipil – ‘negara bayangan’ - dan bagian yang busuk dari otoritas gerejawi – ‘gereja bayangan’ - adalah dua sisi dari mata uang yang sama, yang keduanya berperan dalam pembentukan Tata Dunia Baru."

 

Dia mengingatkan kita akan ajaran Yesus yang tertulis dalam Matius 6:24 bahwa tidak mungkin kita mengabdi kepada dua tuan sekaligus. Dan selanjutnya, Yesus berkata dalam Matius 12:30, "Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan."

 

Viganò mengatakan bahwa dalam "persekutuan antara kekuatan sipil dan agama", ada dimensi spiritual yang harus dipahami dalam "konteks perang yang dilakukan oleh Lucifer, sejak kejatuhannya melawan Tuhan."

 

Perang itu akan sampai pada kesudahannya, katanya, dan itulah sebabnya "mengapa kuasa-kuasa kegelapan begitu liar saat ini, mereka begitu tidak sabar untuk menghapuskan nama Tuhan kita dari bumi ini."

 

Pada bulan April lalu, Viganò mengatakan bahwa Vatikan mengkhianati misinya dengan menjadi tuan rumah konferensi kesehatan yang menampilkan tokoh-tokoh pro-aborsi seperti Chelsea Clinton, pendukung pengendalian populasi Jane Goodall, seorang aktivis New Age, Dr. Anthony Fauci dan pengembang vaksin yang menggunakan sel janin. Pada bulan Januari, Viganò menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa hubungan Joe Biden (yang mengaku Katolik, namun mendukung aborsi dan LGBT) dengan Cina dan kebijakan globalisnya akan menjadikan dirinya sebagai presiden yang menciptakan "bencana yang tidak dapat diperbaiki."

 

Oktober tahun lalu, Viganò menulis surat terbuka kepada Presiden Trump saat itu yang memperingatkan bahwa presiden adalah "garnisun terakhir" melawan "Reset Besar," sebuah rencana dari Forum Ekonomi Dunia untuk menggunakan momen pandemi virus corona sebagai peluang untuk memajukan paham globalisme.

 

 

Tidak bisa menyangkal realitas

 

Dalam pidatonya pada hari Sabtu, dia menggambarkan Reset Besar sebagai "rencana kriminal, yang disusun selama beberapa dekade dan bertujuan untuk membangun kediktatoran universal di mana minoritas orang kaya dan berkuasa berniat untuk memperbudak dan menundukkan seluruh umat manusia kepada ideologi globalis."

 

"Tuduhan 'teori konspirasi' mungkin masuk akal ketika konspirasi itu belum terbukti, tetapi hari ini, untuk menyangkal apa yang telah direncanakan kaum elit global sejak 1950-an tidak dapat dibenarkan," katanya.

 

Viganò mengkritik "penangguhan hak-hak warga negara" melalui "penguncian wilayah, jam malam, penutupan kegiatan komersial (dan) berbagai pembatasan layanan dan sekolah-sekolah publik" yang belum mencapai hasil yang dijanjikan oleh otoritas kesehatan.

 

Dia menunjuk pada penelitian Universitas Oxford baru-baru ini yang diterbitkan di The Lancet yang menemukan bahwa viral-load dari varian delta pada orang yang telah divaksinasi secara lengkap, adalah 251 kali lebih besar daripada jenis virus pertama. CDC sekarang telah mengakui bahwa orang yang telah divaksinasi lengkap masih dapat terinfeksi dan menyebarkan virus.

 

Ilmu pengetahuan telah berubah menjadi "sebuah paham," kata uskup agung itu, dengan alasan bahwa seni kedokteran bukanlah ilmu, tetapi penerapan prinsip-prinsip ilmiah untuk berbagai kasus.

 

"Agama sains" yang terwujud selama pandemi COVID-19 "telah menyelubungi dirinya dalam dogmatisme yang berbatasan erat dengan takhayul," katanya.

 

"Para utusan dari aliran sesat ini telah menjadikan diri mereka sendiri sebagai kasta yang tak tersentuh, dibebaskan dari kritik apa pun, bahkan ketika klaim mereka ditolak oleh fakta," kata Viganò.

 

“Prinsip-prinsip kedokteran yang dianggap berlaku secara universal hingga Februari 2020, telah memberi jalan bagi improvisasi, hingga disarankan untuk memvaksinasi pada puncak pandemi, kewajiban mengenakan masker meski tidak berguna, mandat sewenang-wenang terhadap obat-obatan aneh, jaga jarak, larangan perawatan dengan obat-obatan yang efektif dan pengenaan terapi gen eksperimental yang melanggar protokol keamanan normal," kata uskup agung Viganò.

 

Bersama dengan "para pastor COVID" yang baru, dia mengatakan bahwa adalah sesat mereka yang "memeluk agama pandemi baru namun ingin tetap setia pada Sumpah Hipokrates."

 

“Tidak jarang, aura infalibilitas yang melingkupi ahli virologi dan ilmuwan lain yang mengaku memiliki berbagai gelar ilmiah, tampaknya tidak dipertanyakan, karena konflik kepentingan mereka atau oleh keuntungan finansial substansial yang diterima oleh perusahaan farmasi, yang dalam kondisi normal akan menjadi skandal dan kriminal." dia berkata.

 

 

--------------------------------

 

 

TEMPAT-TEMPAT KEKUASAAN TERTINGGI
“Duniamu dan negaramu berkubang dalam kubangan kesalahan, korupsi, dan kehinaan. Setan telah menempatkan orang-orang di antara kamu, di tempat-tempat tertinggi pemerintahan, dan memberi mereka kekuatan untuk menghancurkan jiwa manusia. Agen-agen neraka ini telah ditempatkan di sekolah-sekolahmu. untuk menghancurkan anak-anakmu; dalam pemerintahanmu untuk membuatmu berlutut di hadapan orang yang bukan berasal dari Tuhan; dan sayangnya, para agennya telah masuk ke Rumah Tuhan untuk berperang." - Bunda Maria, Bayside, 13 September 1973

 

 

“Kamu harus memberi tahu anak-anakku di negaramu bahwa mereka harus menempatkan ke dalam pemerintahanmu orang-orang yang takut akan Tuhan, yang mengikuti aturan-aturan dari Bapa. Jika kamu membawa para pembunuh ke dalam rumah, para perampok dan pencuri, mereka akan merampokmu sampai tidak ada yang tersisa. Kamu akan dilucuti dari semua kekayaan duniawi dan kekayaan ini akan diserahkan kepada satu kelompok kecil untuk mengatur kehidupan banyak orang!" - Bunda Maria, Bayside, 1 November 1974

 

 

MEDIA MASSA SEPENUHNYA DIKENDALIKAN

“Media massa dikontrol, dikendalikan sepenuhnya, Anakku. Oleh karena itu, kamu tidak bisa menilai dari kata-kata yang tertulis atau pendekatan visual yang mereka berikan.” – Bunda Maria, Bayside, 20 November 1976

 

 

SEBUAH MESIN POLITIK UNTUK MEMPERBUDAK

"Ibu-Ku telah menjelaskan kepadamu tentang rencana pengambilalihan Tahta Petrus oleh sebuah kelompok terpilih. Pada tahun 1975, sebuah pesan kebenaran diberikan kepada umat manusia dalam jangka panjang, yang akan dilakukan oleh orang-orang jahat untuk merebut Tahta Petrus. Di seluruh duniamu ada sebuah kelompok, yang Kami sebut sebagai gurita, yaitu sebuah jaringan kejahatan yang terdiri dari kerajaan-kerajaan, kekuatan-kekuatan, yang semuanya berusaha untuk menghancurkan Kekristenan dan untuk membawa negaramu dan semua bangsa di dunia di bawah kekuasaan para agamawan dari Dunia Tunggal. Ia akan  menjadi sebuah mesin politik untuk memperbudak dunia." - Yesus, Bayside, 18 Juni 1978

 

 

PEMERINTAH

"Untuk satu alasan di antara banyak alasan lain, Amerika Serikat akan menderita kecuali jika ditempatkan ke dalam pemerintahanmu sebuah kelompok orang yang takut akan Tuhan jika mereka tidak bisa mencintai Tuhan. Mereka akan takut akan Dia dan menemukan langkah-langkah untuk menghentikan pembantaian terhadap bayi-bayi yang belum lahir." - Bunda Maria, Bayside, 14 April 1984

 

-------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

Lima Hal Yang Perlu Untuk Mengetahui Antikris

Freemason Memperanakkan Komunisme

Pedro Regis, 5166 - 5170

Enoch, 26 Agustus 2021

Giselle Cardia, 15, 17, 21, 24, 28 Agustus 2021

Kepausan Francis Adalah Katekismus Kemunafikan

LDM, 29 Agustus 2021