Saturday, September 3, 2022

Uskup Agung Viganò Berseru Kepada Para Uskup Di Dunia

 

  

 

Uskup Agung Viganò Berseru Kepada Para Uskup Di Dunia:

Bagaimana Anda Bisa Tetap Diam Sementara Paus Francis Merongrong Keutuhan Pernikahan?

 https://www.complicitclergy.com/2022/09/01/vigano-to-bishops-how-can-you-remain-silent-while-pope-francis-undermines-marriage/

 

LifeSite News

 

September 1, 2022 from LifeSite News by Archbishop Carlo Maria Viganò 

 

Ingatlah, hai para uskup, bahwa sikap diam Anda telah menghilangkan, dari Kemuliaan Kerajaan Surga, jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada Anda oleh Gembala Tertinggi, Yesus Kristus, yang suatu hari nanti hal ini harus dipertanggungjawabkan bahkan oleh orang yang duduk di Roma.

 

 

Di dalam diri para martir yang mulia, Gereja Kudus memberi kita contoh kebajikan heroik untuk ditiru, dan menunjukkan kepada kita bagaimana Rahmat Tuhan membantu mereka yang mengasihi Dia, bahkan sampai mereka menghadapi siksaan dan kematian. Dan sementara orang-orang jahat mengamuk, dengan sia-sia, terhadap tubuh para Martir untuk menindas jiwa abadi mereka, para Orang Kudus itu menang bersama Kristus justru dalam menyaksikan keunggulan ‘Kebenaran yang Menjelma’ atas kesalahan, dan ‘Kasih yang Dikorbankan’ atas godaan dunia. Telapak tangan Kemartiran mengambil getahnya dari kayu Salib, dan mahkota para Martir bersinar dengan cahaya Kurban Penebusan Tuhan kita.

 

Mari kita perhatikan contoh, sang Pendahulu Kristus, Santo Yohanes Pembaptis, yang mendahului Guru Ilahinya tidak hanya dalam mewartakan Kedatangan-Nya dan Pembaptisan-Nya demi pengampunan dosa, tetapi juga dalam menghadapi kematian di tangan Tetrark Galilea, Herodes Antipas, yang diperingatkan oleh Yohanes atas skandal yang dia lakukan kepada orang-orang Israel dengan mempertahankan pergundikannya secara terbuka dengan istri saudara Herodes Agung, Herodias.

 

Peristiwa ini, didokumentasikan oleh para sejarawan, dan disebutkan dalam Injil bersama dengan peran yang dimainkan oleh Salomé dalam meminta kado ulang tahun dari ayah tirinya, hadiah yang berupa: kepala St.Yohanes Pembaptis. Santo Ambrose berkata tentang hal ini: Ab adulteris justus occiditur, et a reis in judicem capitalis sceleris pœna convertitur. Orang yang adil dibunuh oleh para pezina, dan hukuman mati dijatuhkan oleh orang yang bersalah terhadap hakim mereka. Clauduntur lumina non tam mortis necessitate quam horrore luxuriæ: Mata sang Pembaptis tertutup bukan karena kematian, tetapi karena kengerian nafsu manusia. Os aureum illud exsangue, cujus sententiam ferre non poteras, conticescit, et adhuc timetur: Mulut emasnya, meski sekarang sudah tak berdarah lagi, yang kalimatnya tidak dapat kau tanggung, Herodes, yang akan terus terdiam, tetapi kamu masih takut akan hal itu.

 

Bagaimana mungkin suaramu diam seribu bahasa, hai saudara-saudaraku yang terkasih, para uskup, dalam menghadapi legitimasi atau pengesahan terhadap perzinahan? Maukah Anda memilih untuk menjadikan diri Anda sebagai kaki tangan dari mereka yang tunduk pada roh dunia dan menunjukkan rasa hormat dan patuh kepada orang yang berkuasa, bahkan melangkah lebih jauh dengan menerima ke dalam Meja Ekaristi mereka-mereka yang dengan perilaku mereka telah melanggar Perintah-perintah Allah, menghina hukum Gereja dan memberikan skandal kepada umat beriman?

 

Berapa lama lagi Anda akan membiarkan kesucian pernikahan dan kesaksian Santo Yohanes Pembaptis diinjak-injak? Berapa lama lagi Anda akan mengabaikan kata-kata Santo Ambrosius, di mana Cathedra duduk hari ini sebagai penerus, yang mengedipkan mata (tanda setuju) kepada para selir untuk membuat dirinya dapat diterima oleh para tamu ‘Herodes baru’ saat ini? (silakan lihat di sini dan di sini)

 

Sang Pendahulu Kristus (Yohanes Pembaptis) tidak takut untuk meninggikan suaranya guna melawan Herodes, menghadapi kematian dengan tenang, menyerahkan keadilan pada kehendak Tuhan. Apakah Anda, para uskup, akan takut untuk memberitakan Firman, untuk bersikeras di dalam musim dan di luar musim, untuk mengoreksi, untuk menegur, untuk menasihati dengan segala kesabaran dan doktrin (2 Tim 4:2), ketika kesalahan dan penipuan Amoris Lætitia diilhami oleh Salomé, bukannya oleh si Pendahulu Kristus? Kapankah si penulis Amoris Lætitia, dalam keadaan paling buruk, dapat mengeluarkan Anda dari Cathedra Anda karena kesetiaan Anda kepada Kristus? Dan bahkan jika Anda dibawa ke pengadilan, apakah Anda setuju untuk menolak mewartakan Kristus, dan Kristus yang disalibkan (1 Kor 2:2), demi menyelamatkan hidup duniawi Anda dan kehilangan hidup kekal?

 

Saya menasihati Anda, saudara-saudaraku uskup yang terkasih, Anda yang adalah Penerus para Rasul, Pelayan Kristus dan pewarta Misteri Allah (1 Kor 4:1), untuk mempertimbangkan tanggung jawab Anda dalam mendukung penyimpangan doktrinal dan moral dari orang-orang yang menyalahgunakan peran dan otoritas mereka untuk menabur kesalahan, menghina Kemuliaan Tuhan, mempermalukan Gereja Kudus dan membuat jiwa-jiwa menjadi musnah.

 

Saya menasihati Anda, para uskup, melalui Luka-luka Kristus: bangunlah dari kelesuan Anda yang membuat Anda menjadi kaki tangan pengkhianatan, yang karenanya Anda harus bertanggung-jawab kepada Hakim yang Adil pada hari kematian Anda. Pertimbangkan bahwa sikap diam Anda menghilangkan dari Kemuliaan Surga jiwa-jiwa yang dipercayakan kepada Anda oleh Gembala Tertinggi, yang suatu hari nanti akan harus bertanggungjawab, bahkan oleh orang yang duduk di Roma. Janganlah Anda membuat Sengsara Sang Penebus menjadi sia-sia, karena Dia mencurahkan Darah-Nya yang Paling Berharga untuk menyelamatkan orang-orang berdosa yang bertobat, bukan untuk mengukuhkan mereka di dalam dosa.

 

Tuhan meminta Anda untuk menjadi penuntun kawanan domba Tuhan, menggunakan Krosier Anda untuk memimpin domba-domba ke padang rumput Surgawi. Tugas Anda adalah untuk menemani mereka dengan Cinta Kasih menuju Kemuliaan Abadi yang untuk hal itu mereka telah diciptakan dan ditebus, dan bukannya Anda mendahului mereka masuk ke dalam api neraka.

 

 

+ Carlo Maria Viganò, Uskup Agung

 

----------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

 

Krisis Pangan Besar Akan Datang di 2023?

LDM, 22 Agustus 2022

LDM - Peringatan Tuhan Kepada Umat Manusia

Surat kepada paus Francis

Permohonan Seorang Imam Kepada Paus Francis

Pedro Regis, 5326 - 5330

LDM, 28 Agustus 2022