Tuesday, November 22, 2022

Francis Menyemangati Pemberontakan Uskup-Uskup Jerman

  

These Last Days News - November 21, 2022



 

 

FRANCIS MENYEMANGATI PEMBERONTAKAN USKUP-USKUP JERMAN

 https://www.tldm.org/news55/francis-stokes-up-german-bishops-rebellion.htm 

 

ChurchMilitant.com reported on November 21, 2022:

 

by Jules Gomes

 

Para uskup Jerman yang sesat, telah mengklaim bahwa paus Francis mendukung mereka dalam pemberontakan melawan ajaran Gereja tentang homoseksualitas, penahbisan wanita dan penghapusan selibat imam.

 

"Bapa Suci menjelaskan kepada kami bahwa ketegangan itu perlu," uskup Georg Bätzing, presiden Konferensi Waligereja Jerman, mengatakan kepada wartawan di Roma pada hari Sabtu pada akhir kunjungan ad limina para uskup ke Vatikan.
 

"Audiensi dengan paus Francis mendorong kami," Bätzing mempertahankan, dan dia menjelaskan bahwa paus "juga berbicara tentang ketegangan yang dia alami dan fakta bahwa keberanian dan kesabaran diperlukan untuk menemukan solusi."

 

“Diskusi kami di Roma berlangsung alot tetapi beradab, dan kami merasakan bahwa dialog dapat – dan memang – berhasil dengan cara ini,” kata uskup yang sesat dan bandel itu bersikeras. "Saya juga bersyukur bahwa kekhawatiran dan pendapat konferensi uskup kami tentang berbagai topik telah didengar oleh paus."

 

 

Penyimpangan dalam memberikan berkat kepada ‘perkawinan’ gay

 

Bätzing mengatakan pada konferensi pers bahwa dia tetap teguh dalam menawarkan berkat kepada pasangan homoseksual dan "tidak akan menghilangkan kemungkinan bagi pasangan sesama jenis yang percaya dan meminta berkat Tuhan untuk diberkati."

 

"Anda tidak dapat melanjutkan seperti sebelumnya. Ini adalah soal menyampaikan pesan Injil di sini dan sekarang, dan tidak selalu melihat ke masa lalu, bahkan meski dengan risiko Gereja yang hancur," katanya.

 

Kami adalah dan terus menjadi Katolik, tetapi kami ingin menjadi Katolik dengan cara yang lain. GabTweet

 

Namun, "perpecahan bukanlah pilihan" bagi uskup Jerman mana pun, jelasnya. "Kami adalah dan terus menjadi Katolik, tetapi kami ingin menjadi Katolik dengan cara yang lain."

 

Uskup Joseph Strickland dari Tyler, Texas, membalas omongan Bätzing, dan mencatat bahwa klerus Jerman yang pro-LGBT itu akhirnya mengakui bahwa Jerman "mencari sejenis Katolik alternatif, bukan seperti yang dikehendaki Kristus.”

 

"Tidak ada hal seperti itu. Jika mereka tidak menginginkan kebenaran yang diajarkan Gereja, mereka bebas untuk menolaknya seperti yang dilakukan banyak orang, tetapi Anda tidak dapat menolak Katolik dan memeluk Katolik pada saat yang bersamaan," kata Strickland, Senin.

 

Ke-62 orang uskup Jerman itu juga bertemu dengan berbagai dikasteri kuria Romawi untuk meredakan ketegangan yang meningkat terkait Jalan Sinode Jerman, yang telah menyatakan persetujuannya terhadap relasi atau ‘perkawinan’ homoseksual, diakon wanita, dan imam yang menikah.

 

 

Vatikan Sulit Berbicara

 

Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh para uskup Jerman dan Vatikan mengatakan bahwa Cdl. Marc Ouellet, prefek Dikasteri untuk Uskup, dan Cdl. Luis Ladaria, prefek Dikasteri untuk Ajaran Iman, "telah menyatakan keberatan mengenai metodologi, isi dan usulan Jalan Sinode Jerman."

 

Para kardinal bersikeras bahwa usulan kontroversial untuk mengubah ajaran Gereja tentang seksualitas dan perintah-perintah suci harus tetap dimasukkan dalam sinode Gereja universal "demi kepentingan kesatuan Gereja dan misi pewartaannya."

 

"Dalam perspektif berbagi secara terbuka dan persaudaraan," kata pernyataan itu, "beberapa proposal diajukan, seperti penerapan moratorium Jalur Sinode Jerman, yang tidak diterima, dan mendukung refleksi tambahan dan saling mendengarkan, mengingat kebingungan yang telah muncul."

 

"Dia (Ouellet) mengatakan dirinya sangat khawatir ... bahwa sinode di Jerman ini bisa menjadi kebakaran hutan yang menyebar ke mana-mana," ungkap Bätzing.

 

 

Pastor Wanita?

 

Uskup yang membangkang itu juga mengatakan kepada wartawan kemungkinan untuk memperluas pelayanan bagi wanita "adalah pertanyaan yang paling mendesak dan yang paling memisahkan kita" dari para pejabat Kuria.

 

"Para wanita telah bertahan dengan begitu banyak keinginan dan menjadi tidak sabar. Banyak perempuan muda mengatakan bahwa gereja yang menyangkal semua ini tidak bisa menjadi gereja saya," mengisyaratkan bahwa gereja Jerman akan terus melanjutkan penahbisan perempuan meskipun ada moratorium Vatikan.

 

"Sebuah moratorium berarti berhenti; itu berarti tidak melanjutkan pekerjaan mereka pada tema dan teks ini. Di sini sangat jelas, dan saya senang itu ada dalam komunike, bahwa ini bukan pilihan," tambahnya.

 

Menjelaskan bagaimana paus sendiri tampaknya memberi lampu hijau pada eksperimen sinode Jerman, Bätzing mencirikan Francis sebagai "seorang Yesuit yang cerdik" yang "memungkinkan kita untuk berdebat di antara saudara-saudara."

 

"Saya bertanya-tanya apakah selibat imam harus ditetapkan sebagai kondisi dasar bagi setiap imam. Saya pikir hal-hal ini, sebagaimana adanya, tidak bisa terus seperti ini," kata uskup Bätzing tentang gerakan anti-selibat (menentang selibat) dari gereja Jerman.

 

Para pengamat mencatat bahwa Francis tampaknya mendukung para uskup Jerman dengan menambahkan "elemen tambahan pada program ad limina Jerman, yang tidak dialami oleh para klerus Belanda minggu lalu: yaitu, pertemuan tambahan dengan paus ditambah semua prefek dari semua dikasteri Vatikan untuk membicarakan soal subyek 'sinodalitas.'"

 

Sejauh ini, baik para uskup Jerman maupun Belanda telah meminta Vatikan untuk menyetujui pemberkatan bagi pasangan sesama jenis, dengan uskup Flemish bahkan menerbitkan ritus liturgi yang akan digunakan untuk pemberian berkat yang, hingga kini, masih dinyatakan sebagai dosa berat oleh Gereja. Mohon dimengerti disini bahwa Gereja tidak identik dengan paus.

 

Para uskup Jerman secara luas menentang keputusan Vatikan tahun 2021 yang secara tegas melarang pemberkatan sesama jenis. Putusan itu dengan tegas menyatakan bahwa "Allah tidak, dan tidak dapat, memberkati dosa."

 

Church Militant sebelumnya melaporkan bagaimana paus Francis mengusir pemimpin kedua dari CDF, Abp. Giacomo Morandi untuk keuskupan Keuskupan Reggio Emilia Italia sebagai hukuman karena memimpin dalam mengeluarkan tanggapan terhadap pemberkatan sesama jenis.

------------------------------

"Manusia tidak boleh memaafkan kejahatan atau merasionalisasi dosa. Homoseksualitas adalah kekejian di mata Tuhan dan manusia! Sang Pencipta mengutuk mereka yang tidak bertobat dari dosa ini." - Our Lady of the Roses, Bayside, 5 Agustus 1977

 

IMAN YANG REDUP

“Berdoalah, anak-anakku, waspadalah terus-menerus di dalam doa bagi para imam, kardinal, uskup dan klerusmu, untuk menghadapi ujian besar mendatang. Tipu daya telah ditetapkan di antara mereka untuk menguji keberanian mereka, untuk menguji kekudusan mereka, untuk menguji kesetiaan mereka kepada Gereja Putraku!" - Our Lady, Bayside, 23 Mei 1979

 

HANYA UNTUK PRIA

“Dalam Kurban Kudus yang Kuwariskan bagimu, Aku tidak meminta wanita untuk berada di atas altar, atau berusaha menjadi imam agung. Mereka melakukan ini di gereja-gereja setan. Oleh karenanya, hal itu tidak boleh dilakukan di dalam Gereja-Ku.

“Ketika Aku mengadakan Perjamuan Terakhir dengan para Rasul, Ibu-Ku tidak hadir. Jika Aku memiliki kuasa-Ku dari Bapa Yang Kekal untuk menjadikan seorang wanita menjadi pastor, maka pastilah Aku akan memilih Ibu-Ku. Tetapi tidak, tidak ada wanita yang boleh hadir pada Penahbisan pertama." - Jesus, Bayside, 2 Oktober 1987

 

----------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Pesan kepada Giselle Cardia, 29 Okt; 3, 5, 8, 9 Nopember 2022

Pesan Maria dan Yesus pada ultah ke 22 penampakan di Bayside, 18 Juni 1992

LDM, 18 Nopember 2022

Pedro Regis, 5361 - 5365

Uskup Schneider: Hasil Sinode Tentang Sinodalitas Sudah Ditentukan Lebih Dahulu

Dukungan Diam-Diam Francis Pada Pernikahan Gay Merusak Kitab Suci…

LDM - Kumpulan nubuat tentang kebingungan besar umat manusia (Bab 1)