Friday, January 6, 2023

Traditionis Custodes Francis Membuat Benediktus XVI 'Merasa Sangat Nyeri Di Hatinya'

  Uskup Agung Ganswein:

Traditionis Custodes Dari Francis Membuat Benediktus XVI 

'Merasa Sangat Nyeri Di Hatinya'

https://www.lifesitenews.com/news/bp-ganswein-traditionis-custodes-caused-benedict-xvi-pain-in-his-heart/?utm_source=digest-catholic-2023-01-05&utm_medium=email

  

Pope Emeritus Benedict XVI, flanked by Prefect of the Pontifical House and his former personal secretary Georg Ganswein, April 2014.Photo by Franco Origlia/Getty Images



'Jika Anda berpikir tentang berapa abad Misa lama telah menjadi sumber kehidupan spiritual bagi banyak orang, makanan bagi banyak orang kudus, Anda tidak dapat membayangkan bahwa Misa lama ini adalah sesuatu yang tidak lagi baik di era Francis.' 


By Andreas Wailzer

 

Wed Jan 4, 2023 - 2:20 pm EST

 

(LifeSiteNews) —Uskup Agung Georg Gänswein telah mengungkapkan bahwa Paus Benediktus XVI membaca perintah Paus Francis (Traditionis Custodes) yang membatasi penggunaan Misa Latin Tradisional “dengan rasa sangat nyeri di hatinya.”

 

Gänswein, sekretaris pribadi Paus Benediktus dari tahun 2003 hingga kematian Paus Emeritus pada tahun 2022, membuat komentar tentang reaksi mendiang paus terhadap Traditionis Custodes dalam wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Katolik Jerman Die Tagespost.

 

Saat ditanya apakah Paus Benediktus kecewa dengan dirilisnya motu proprio itu, Gänswein mengatakan bahwa “itu benar-benar sebuah pukulan telak”.

 

“Saya percaya bahwa Paus Benediktus membaca motu proprio ini dengan rasa sangat nyeri di hatinya karena dia ingin membantu mereka yang ingin menemukan kedamaian batin, juga kedamaian liturgi, dan menjauhkan mereka dari pengaruh Uskup Agung Marcel Lefebvre. Orang-orang itu baru saja menemukan rumah sejati’ di Misa Lama,”kata Gänswein.

 

“Jika Anda memikirkan berapa abad Misa Lama menjadi sumber kehidupan spiritual bagi banyak orang, makanan bagi banyak orang suci, Anda tidak dapat membayangkan bahwa bahwa Misa lama ini adalah sesuatu yang tidak lagi baik di era Francis.” lanjutnya.

 

“Banyak orang muda yang lahir lama setelah Konsili Vatikan II dan tidak lagi benar-benar memahami seluruh keributan tentang Konsili itu, yang juga mengetahui Misa baru… telah menemukan rumah spiritual dan harta spiritual di dalam Misa Lama. Tindakan Francis untuk menjauhkan Misa lama itu dari orang-orang, saya merasa tidak nyaman dengan hal itu.

 

Uskup Agung Gänswein juga menekankan bahwa skandal "Vati-Leaks" atau "lobi homoseksual" tidak ada hubungannya dengan pengunduran diri Paus Benediktus. Wali gereja Jerman itu menyebut teori-teori ini adalah “bodoh dan salah.”

 

“Itulah yang mereka inginkan sehingga mereka dapat mengatakan bahwa dia (Benedictus) tidak bisa menanganinya dan menyerah begitu saja. Itu adalah tidak benar,” kata Gänswein.

 

Dia berkata bahwa Benediktus mengundurkan diri "karena dia tidak memiliki kekuatan", dengan mengacu pada kesehatan fisiknya.

 

Ketika ditanya mengapa Paus Benediktus memilih untuk tetap memakai pakaian putih, disebut sebagai "Yang Mulia", dan tinggal di Vatikan, Gänswein mengatakan bahwa "seorang Kardinal yang mengundurkan diri tetap menjadi 'Yang Mulia'" dan mempertahankan jubah warna merahnya, dan demikian juga seorang Paus yang mengundurkan diri bisa melakukan hal yang sama.

 

Paus Benediktus memperluas izin yang berlaku saat itu untuk merayakan Misa Latin Tradisional (TLM) dengan Motu Proprio Summorum Pontificum 2007 dan mengatakan bahwa bentuk yang lebih tua dari Ritus Romawi ini tidak pernah dibatalkan. Dalam sepucuk surat yang menyertai motu proprio-nya, Benediktus menulis hal berikut tentang TLM: “Apa yang dianggap sakral oleh generasi sebelumnya, tetap sakral dan agung bagi kita juga, dan tidak dapat tiba-tiba dilarang sepenuhnya atau bahkan dianggap berbahaya.”

 

Namun, pada 16 Juli 2021, paus Francis mengeluarkan larangannya terhadap TLM, sekaligus membatalkan Summorum Pontificuma Benediktus. Bertentangan langsung dengan pendahulunya yang masih hidup, Francis menyatakan bahwa liturgi Paulus VI, atau Novus Ordo, adalah "ekspresi unik dari lexorandi Ritus Roma."

 

Menurut sebuah pernyataan Persaudaraan Santo Petrus (FSSP), sebuah komunitas imam tradisional yang secara eksklusif merayakan Misa Latin Tradisional, Paus Emeritus Benedictus XVI mengirimkan “surat dorongan pribadi” kepada atasan FSSP setelah penerbitan Traditionis Custodes Francis pada musim panas 2021.

 

FSSP tidak mempublikasikan berita ini sampai setelah kematian Benediktus pada 31 Desember 2022 lalu.

 

----------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:


LDM, 27 Desember 2022

Pasangan Lesbian Berpidato Dalam Sebuah Misa Di Gereja Italia

PAUS BENEDIKTUS XVI SUDAH ADA DI SURGA

Pedro Regis, 5381 - 5385

Giselle Cardia, 3 Januari 2023

LDM, 4 Januari 2023

Dokumen Sinode Secara Radikal Menjungkirbalikkan Ajaran Kristen