Saturday, June 3, 2023

Kecerdasan Buatan Besar

 Bird’s Eye View of the News


 By Atila Sinke Guimarães

  

KECERDASAN BUATAN BESAR

 https://traditioninaction.org/bev/280bev05_31_2023.htm 

 

THE GREAT BLUFF OF ARTIFICIAL INTELLIGENCE – Sang maestro yang mengatur kekuatan-kekuatan dunia ini telah mulai memainkan pertunjukan besar yang memuliakan Kecerdasan Buatan (AI - ARTIFICIAL INTELLIGENCE) - dan mengumumkan kedatangan “mesias” baru ini. Lebih dari sebelumnya, AI ‘dimuliakan’ dalam repertoarnya oleh seluruh orkestra: semua Media, Akademisi, lembaga-lembaga Keuangan tingkat tinggi, Teknokrasi, dan bahkan Agama. Salah satu contohnya adalah Paus Francis yang sarana persnya – L’Osservatore Romano – telah berlutut untuk memuliakan pendatang baru ini: AI - ARTIFICIAL INTELLIGENCE atau KECERDASAN BUATAN.

Dasar pemikirannya – lebih tepatnya, narasi palsu – para nabi AI adalah sebagai berikut: 

1. Komputer telah menjadi semakin maju dalam hal teknologinya;

2. Tidak lama lagi komputer akan menjadi sangat canggih sehingga ia akan bisa memperbaiki kesalahannya sendiri secara otomatis, menyempurnakan dirinya sendiri secara otomatis, dan menghasilkan komputer yang lebih baik lagi; dan sejak saat itu komputer akan semakin mengungguli manusia dengan kecerdasan kita yang “lebih terbatas”;

3. Komputer yang mendekati kesempurnaan ini, yang akan mengendalikan seluruh sektor pengetahuan, teknologi, dan dunia seni manusia, pada gilirannya akan menggabungkan kapasitas mereka untuk menghasilkan satu Kecerdasan Buatan Menyeluruh – (General Artificial Intelligence – GAI) – yang akan mencakup semua kebijaksanaan, sains umat manusia dan pengetahuan sejarah. 


AI atau Kecerdasan Buatan, berencana mengambil alih dunia;

Foto bawah, Yuval Harari mengumumkan rencananya dengan berani

 


4. Sistem komputer ini akan membawa kemajuan besar di segala bidang dan memerangi penyakit sedemikian rupa sehingga kematian akan dapat ditunda hingga tanpa batas waktu. Karena kematian tidak sepenuhnya dihilangkan, maka sebuah cara alternatif akan ditawarkan kepada orang yang ingin mencapai keabadian di dunia ini: Seseorang akan dapat "mengunduh (download) jiwanya" kepada robot atau ke avatar. Dengan demikian, dia akan meninggalkan tubuhnya dan "terus hidup" dalam alter-ego itu selamanya.

5. GAI (General Artificial Intelligence - atau Kecerdasan Buatan Menyeluruh) ini – bersama dengan berbagai AI parsial – akan mengatur dunia hingga ia dapat memiliki kekuatan untuk menentukan hidup atau mati atas manusia. Mereka (GAI) akan menentukan apa yang harus dilakukan umat manusia untuk terus hidup.

6. Dunia baru AI dan GAI ini tidak akan terbatas pada planet kita, tetapi ia akan mengadakan kontak dengan planet-planet dan galaksi-galaksi lain untuk bertemu dan mendapat manfaat dari makhluk luar angkasa yang ada di tempat-tempat lain nun jauh di sana.

Jadi, seperti yang bisa kita lihat, pemikiran ini mengajak/mewajibkan kita untuk memasuki badai tornado teknologi yang akan berakhir dengan menghapuskan semua dogma agama, termasuk konsep ketuhanan, ide tentang dosa dan Penebusan Tuhan kita Yesus Kristus. Dengan kata lain, angan-angan GAI ini diciptakan untuk mencegah sejumlah besar jiwa – praktis totalitas dari mereka yang akan mau menelannya – untuk bisa mencapai keselamatan abadi mereka.

Narasi ini pada dasarnya adalah apa yang diusulkan oleh Yuval Harari (foto di atas). Dia adalah seorang profesor di Universitas Ibrani Yerusalem dan salah satu juru bicara Klaus Schwab, kepala dari Forum Ekonomi Dunia.

Saya ingin menunjukkan di sini beberapa titik lemah dan penipuan yang mencirikan manuver ini sebagai gertakan terbesar dalam sejarah.

Sebab & akibat; substansi & kebetulan

Salah satu prinsip dasar filsafat – dan juga akal sehat – adalah bahwa akibat tidak bisa lebih besar daripada penyebabnya. Semua akibat berpotensi terkandung dalam sebab yang menimbulkannya.

 

Beberapa umat Buddha nampak sudah memuliakan robot

 

Sekarang, komputer adalah ciptaan manusia. Berbagai program yang dimasukkan ke dalam komputer dibuat oleh manusia. Oleh karena itu, baik komputer maupun programnya tidak dapat mengungguli manusia.

Tentu saja data dari memori komputer dapat dibawa ke layar jauh lebih cepat daripada manusia yang dapat mengingat data dari memori pribadinya, sama seperti mobil dapat berjalan jauh lebih cepat daripada kaki manusia. Tetapi ini adalah efek kebetulan yang tidak menyangkal perbedaan substansial antara penyebab – kecerdasan manusia – dan efek – kemampuan penyimpanan komputer dan kecepatan respon.

Penalaran sederhana ini menunjukkan bahwa ada sebuah paham sofisme, kebohongan, ketika para nabi AI menegaskan bahwa komputer itu sendiri dapat mengungguli kapasitas manusia.

Jika kebetulan komputer dapat mengungguli kemampuan manusia, kita harus menyimpulkan bahwa ada sebuah kecerdasan yang secara substansial lebih unggul dari kecerdasan manusia – kecerdasan malaikat (malaikat terang maupun gelap) – telah ikut masuk ke dalam permainan dan memprogram komputer itu dengan hukum yang berada di atas sifat kita.

Hanya dengan mengakui adanya sebuah pikiran supranatural memprogram komputer yang lebih unggul dari kemampuan manusia, maka proporsi antara sebab dan akibat dapat dipenuhi.

Orang yang hidup vs mesin yang tak bernyawa

 

“Lompatan kualitatif” lain yang dilakukan oleh para nabi AI (Artificial Intelligence) adalah peralihan dari ‘komputer mati’ ke ‘organisme hidup’ yang mampu menganalisis dan menilai perilaku manusia.

Pada skala makhluk, kita tahu bahwa ada sifat mineral, sifat tumbuh-tumbuhan, sifat hewan irasional, sifat manusia, sifat malaikat dan sifat ketuhanan. Dari tumbuh-tumbuhan sampai sifat ilahi ada kehidupan. Dari sifat manusia sampai Tuhan ada rasionalitas.

Mesin adalah produk yang tak bernyawa dan irasional. Mengaitkan pemahaman dan penilaian, yaitu, kehidupan dan rasionalitas, pada mesin adalah dongeng atau penyamaran untuk menutupi tindakan Iblis di dalamnya.

Memang, antara manusia dan Tuhan tidak ada kemungkinan untuk memiliki jenis kehidupan lain seperti "komputer yang hidup dan berpikir". Satu-satunya kehidupan rasional antara manusia dan Tuhan adalah para Malaikat. Dalam hal ini, tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa mereka yang memberi inspirasi adalah malaikat jahat karena narasi AI selalu mengarah pada pengingkaran terhadap Tuhan.

Avatar & hologram

Meskipun dalam agama Hindu istilah avatar yang mengacu pada inkarnasi dewa, saya akan mengatakan bahwa avatar dalam bahasa modern teknologi-Hollywood disajikan sebagai orang-spiritual yang sangat mirip dengan manusia. Avatar akan setara dengan elemen-elemen yang dalam gerakan New Age disebut sebagai “para guru atau master yang berpengaruh” atau “pemandu spiritual” yang “disalurkan” di dunia oleh para ahlinya.

 

Hologram, kiri atas, mereproduksi kehadiran fisik seseorang (di sebelah kanan);

gambar bawah, avatar sebagai tubuh alien mantilla

 


Dalam doktrin Katolik kita belajar bahwa setiap orang ditemani oleh Malaikat baik, yang berusaha untuk mempengaruhinya agar melaksanakan kebajikan dan menuntunnya menuju keselamatan, dan oleh malaikat jahat, iblis, yang berusaha membujuknya untuk berbuat dosa dan kebinasaan. Avatarnya adalah iblis yang mirip dengan orang tersebut dan mewakili sifat buruknya.

Dalam beberapa video yang mempromosikan AI, avatar ditampilkan sebagai sinonim dengan hologram. Hologram, sejauh yang dapat saya pahami, adalah proyeksi virtual seseorang – tiruan virtual atau foto virtual berjalan/berbicara 3D – yang pada dasarnya acuh tak acuh (tidak peduli) terhadap kebaikan atau kejahatan. Sebaliknya, avatar sebenarnya adalah makhluk rasional spiritual yang dapat dihubungi oleh orang tersebut. Dan makhluk itu adalah iblis.

Jadi, di sini sekali lagi kita melihat adanya iblis yang memasuki narasi AI dalam penyamaran teknologi untuk berkomunikasi dengan manusia melalui komputer.

Ekstra-terestrial

Langkah lain adalah kontak dengan makhluk luar angkasa atau extra-terestrial

Ketika para pendukung AI dan GAI menjadi antusias, mereka membayangkan bahwa dunia GAI yang akan datang, tidak akan terkekang di bumi. Mereka mengklaim bahwa kita harus menemui “peradaban” lain yang ada di tempat lain di alam semesta. Hierophant dari agama baru ini (AI / GAI) membayangkan manusia bisa melakukan kontak dengan makhluk luar angkasa.

Seorang hierophant (Yunani Kuno: ἱεροφάντης) adalah orang yang membawa jemaat religius ke hadapan sesuatu yang dianggap suci. Dengan demikian, seorang hierophant adalah penafsir misteri suci dan prinsip-prinsip misterius. 

Nah, saya percaya bahwa tidak ada yang namanya "peradaban ekstra-terestrial lainnya." Saya yakin, bahwa ada setan di udara yang menghuni luar angkasa dan planet lain.

Sebenarnya, doktrin Katolik mengajarkan kepada kita bahwa ada dua jenis iblis: mereka yang pada awal waktu, dalam perang malaikat yang hebat itu, dengan jelas mengambil posisi melawan Tuhan dan sekarang mereka berada di Neraka, dan mereka yang mengambil jalan tengah, posisi antara St Michael dan Lucifer. Yang terakhir ini dikutuk untuk mengembara di alam semesta sampai akhir zaman, ketika mereka akhirnya nanti akan dibuang ke Neraka juga. Dalam skema kejahatan, setan-setan terakhir inilah yang mempersiapkan jiwa-jiwa untuk menyerah pada godaan setan dari Neraka.

“Roh-roh planet” ini, demikian kata Anne Catherine Emmerick menyebutnya, adalah setan-setan di udara yang juga mendiami beberapa bintang/planet.

Kisah kolosal bahwa ada “peradaban lain yang lebih maju” di luar angkasa, adalah tipuan untuk membawa manusia berhubungan dengan setan-setan udara.

Oleh karena itu, saya menyimpulkan bahwa keseluruhan kisah AI dan GAI dapat dicirikan sebagai gertakan monumental yang dimaksudkan untuk membuat manusia menyerahkan kehendak dan kebebasan mereka kepada Iblis, dengan dalih bahwa itu adalah keharusan bagi kemajuan teknologi. 

 

Setan-setan udara

 

-------------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:


Amazon dan Antikristus

LDM, 21 Mei 2023

Ned Dougherty, 16 April 2023

Pedro Regis, 5441 - 5445

LDM, 26 Mei 2023

LDM, 27 Mei 2023

Sampai berjinjit untuk bicara dengan Mama