Friday, December 7, 2018

Vortex - SEBUAH NILAI MORAL YANG BARU






sebuah nilai moral yang baru:
perbuatan tercela dan memalukan dianggap sebagai hal yang normal

UMAT AWAM TAK BOLEH MENERIMA HAL INI

December 4, 2018

Anda mungkin pernah mendengar kisah lama tentang katak di dalam panci berisi air panas - di mana secara perlahan tapi pasti, suhu air ditingkatkan dan si katak tidak melihat peningkatan suhu itu, tetapi pasti, dan akhirnya ia mendidih sampai mati.

Kini lihatlah kondisi Gereja saat ini, karena kekusutan dan kebusukan kaum modernis yang diijinkan, dibiarkan dan justru dipromosikan oleh para uskup senior saat ini. Sebuah tatanan moral yang baru telah ditetapkan, sebuah moral yang luar biasa tercela. Hal itu terjadi dalam gelombang pasang sedemikian rupa sehingga setiap pemberitahuan baru tentang kebusukan ini hampir-hampir  tidak menimbulkan reaksi penentangan lagi. Faktanya, seperti yang telah kami duga: itu adalah sebuah sinyal peringatan yang sangat besar.

Misalnya, dalam beberapa waktu sekarang ini ada pelatihan wajib di Gereja untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang dilecehkan secara seksual - biarkan hal itu meresap sejenak.

Hal itu tentu saja, adalah usulan dari kebanyakan imam homosex yang memperkosa para putera altar dan pelatihan ini diterapkan bagi umat awam, meskipun bukan umat awam yang melakukan pencabulan itu.

Kemudian putaran berita berikutnya adalah bahwa berbagai keuskupan di seluruh negeri mulai bangkrut – saat ini ada 15 keuskupan – yang cukup mengejutkan pada awalnya, tetapi ketika hal itu terjadi saat ini, seperti yang terjadi pada dua keuskupan minggu lalu, tidak ada yang terlalu peduli.

Kemudian, umat beriman sekarang menjadi sasaran untuk duduk mengikuti Misa dan mendengar pernyataan yang dibacakan dari mimbar di mana uskup "meminta maaf" atas semua dosa seksual - lagi-lagi, kebanyakan dosa homosex ini dilakukan oleh para klerusnya sendiri.

Dan ya, kami menempatkan "permintaan maaf" ini dalam tanda kutip, karena tak ada sanksi apapun bagi para uskup yang ikut serta dalam semua kebusukan ini, pada tingkat mana pun, di titik mana pun, dari perjalanan karier mereka. Mereka percaya bahwa hanya mengatakan "maaf" saja sudah cukup baik bagi mereka.

Kemudian beberapa negara bagian mulai mengumumkan penyelidikan juri, ke atas dan ke bawah, di seluruh negara itu, dengan rasa ingin tahu seberapa luas masalah pastor predator sex ini sebenarnya.

Kemudian berita TV lokal di seluruh negeri mulai berfokus pada masalah ini, dan satu per satu umat awam, sekali lagi, harus duduk manis untuk mendengarkan pernyataan yang sedang dibacakan dari atas mimbar, di mana kita mendengar bahwa daftar nama-nama puluhan imam predator homosex akan dipublikasikan.

Kemudian berbagai saluran media atau para petugas penegak hukum, atau keduanya, mulai membuat pernyataan dan melaporkan bahwa daftar yang ada tidaklah lengkap, bahwa masalah yang sebenarnya adalah jauh lebih luas daripada yang dilaporkan oleh para uskup.

Kemudian Departemen Kehakiman AS mengirimkan pemberitahuan ke setiap keuskupan di negara tersebut untuk tidak menghilangkan atau memusnahkan file apa pun yang berkaitan dengan penyelidikan awal kasus kriminal RICO.

Kemudian penyelidikan federal diluncurkan dan umat awam harus, sekali lagi, mendengarkan pernyataan dari atas mimbar atau di media, bahwa para uskup akan bekerja sama sepenuhnya dengan semua penyelidikan ini.

Hal berikutnya yang kita tahu, pada beberapa wilayah hukum tertentu, polisi sedang memaksa berbagai admin dan kantor keuskupan agar mengeluarkan kotak file dan komputer dan telepon seluler dan laptop dan apa pun yang sekiranya dapat mereka gunakan untuk penyelidikan.

Sementara itu, para uskup masih suka berceloteh kemana-mana, dan kebanyakan dari mereka tidak mau mengakui bahwa pengabaian mereka terhadap Iman dan penerimaan mereka terhadap homosex adalah akar dari semua masalah ini, seperti yang dikatakan banyak ahli dengan sangat keras dan jelas.

Para uskup itu bahkan tidak mau mengirim pesan yang tegas ke Roma bahwa transparansi adalah apa yang dibutuhkan di sini, yang dengan suara bulat seharusnya menyetujui proposal untuk membuka kepada publik investigasi atas kasus McCarrick. Dan mereka memilih keputusan itu (keputusan untuk tidak mengirim pesan ke Roma) pada pertemuan yang berdana lebih dari satu juta dolar di Baltimore, di mana umat awam mengetahui, melalui berbagai laporan, bahwa pertemuan jutaan dolar ini terjadi dalam suasana kemewahan serta arogansi dari pihak uskup.

Dan kemudian pada akhir minggu lalu, bahkan Paus dipaksa untuk mulai berbicara secara terbuka tentang isu homoseksual dalam lingkup para imam - dan mengatakan bahwa hal ini tidak boleh terjadi.

Maafkan kami, Bapa Suci, tapi hal itu sudah terlambat. Dan yang perlu Anda lakukan adalah memelototi para penasihat terdekat Anda guna mengetahui alasannya.

Jadi ini adalah moralitas baru yang dianggap normal, yang dipersembahkan oleh para modernis dan para uskup dan para imam homosex. Dan kini Gereja telah menjadi sasaran cemoohan dan ejekan; belum lagi penyelidikan oleh para penegak hukum; dan inilah yang terjadi ketika para pemimpin Gereja telah kehilangan iman supranatural.

Namun masih ada orang-orang yang congkak, yang sampai saat ini menolak untuk menerima konsekuensi dari tindakan mereka, mengabaikan penasihat mereka sendiri yang berdiri di depan mereka di Baltimore dua minggu yang lalu dan mengatakannya dengan sangat jelas.

Jadi, sesama umat Katolik yang terkasih, di sinilah kita berada: kita semua menemui jalan buntu dengan banyak pemimpin yang:
* satu, menolak untuk mengakui kebenaran;
* dua, menolak untuk menerima konsekuensi dan dengan rela meninggalkan jabatan mereka;     * tiga, mencoba untuk menipu para penegak hukum;
* empat, telah menunjukkan bahwa tidak satu pun bukti bahwa mereka tidak terlibat dalam semuanya ini; dan
* lima, meluncurkan kampanye penggalangan dana miliaran dolar secara kolektif dari umat beriman, seolah-olah tidak ada masalah yang terjadi.

Dalam perjalanan kasus ini, kita telah belajar betapa sangat busuknya seluruh kepemimpinan senior Gereja di Amerika, dan mereka itu adalah - McCarrick, Wuerl, Tobin, Farrell, Cupich, dan di bawah mereka adalah para imam pembohong, penipu, penghancur iman dan perusak umat yang setia kepada Kristus. (Catatan: Dan Cupich inilah yang ditunjuk oleh paus Francis sebagai ketua panitia dalam pertemuan Februari 2019 mendatang di Vatikan yang membahas masalah pencabulan sex di dalam Gereja).  

Orang-orang ini telah mau menerima bidaah-homo dan bidaah modernis, dan sekarang kita telah menuai buah busuknya.

Mereka duduk di sana, dengan jabatan tinggi mereka, di rumah-rumah indah mereka yang dikelilingi oleh para sekretaris dan direktur komunikasi – dan digaji oleh Anda, umat beriman, dan mereka masih memiliki keberanian yang tak tanggung-tanggung untuk terus berbicara soal perubahan iklim dan pengungsian ilegal.

Dan di sini kita duduk manis, dihadapkan kepada satu demi satu skandal, sementara suhu terus meningkat seperti yang dialami oleh si katak di dalam panci yang dipanaskan secara perlahan hingga mendidih.

Dalam contoh yang sempurna atas "apa yang mereka pikirkan?" kami memiliki kasus-kasus dari Card. Joseph Tobin dari Newark – pembela yang gigih atas Card. McCarrick. Joseph Tobin ini memiliki simpanan seorang model Italia yang tinggal di pastorannya selama beberapa bulan, yang suka memposting banyak foto dirinya dalam keadaan yang praktis telanjang di akun media sosialnya.

Semuanya ini - krisis saat ini, adalah contoh-contoh yang aneh dari kebusukan yang jelas serta banyak kebejatan lainnya – yang kesemuanya sangatlah memalukan. Tetapi ini adalah nilai moral baru yang dianggap normal, karena perbuatan ini persis seperti yang diinginkan oleh para uskup dan kardinal itu. Sebenarnya mereka bisa merubah semua ini besok, tetapi mereka tidak mau.

Mereka akan terus menyangkal, berbohong, menipu, memutar-balikkan fakta dan omongan, mengabaikan, menuduh dan merusak - dan semua ini mereka lakukan sambil meminta uang Anda hingga miliaran dolar.

Ini adalah nilai moral yang baru, yang dianggap normal, padahal itu sangat memalukan.



No comments:

Post a Comment