Thursday, November 4, 2021

Ibadah Menyembah Bumi Datang ke Paroki-Paroki Terdekat Anda

 


  

Ibadah Menyembah Bumi Datang ke Paroki-Paroki Terdekat Anda 

 

https://www.returntoorder.org/2019/04/earth-worship-coming-to-a-parish-near-you/?pkg=rtoe1456

 

By Edwin Benson 

 

 

Yang terbaru dalam renungan Prapaskah mungkin sama sekali tidak lagi menyebutkan dosa, penebusan dosa atau pengudusan pribadi. Tren yang meresahkan di kalangan Katolik liberal ini sedang beralih ke bentuk ibadat yang menyembah bumi. Penekanan dari program ini bukanlah bersifat Katolik atau bahkan ajaran kristiani. Tidak banyak yang menyebutkan tentang kasih, penebusan, atau perlindungan Tuhan Yesus bagi umat manusia.

 

Sayangnya, beberapa umat Katolik menemukan bahan penyembahan bumi di paroki mereka pada masa Prapaskah ini. Perubahan yang direkomendasikan oleh program-program ini tidak bersifat religius dan pribadi, tetapi berpusat kepada iklim. Jangan heran jika Injil perubahan iklim ini datang ke paroki-paroki di dekat Anda.

 

 

Iman Hijau

 

Kabar baik tentang "perubahan iklim global antropomorfik" telah dipeluk dengan semangat religius, secara harfiah, dan itu harus dilawan. Salah satu organisasi yang secara aktif mempromosikan religiusitas-lingkungan disebut GreenFaith. Menurut situs webnya, “GreenFaith adalah koalisi antaragama untuk lingkungan yang bekerja dengan… orang-orang dari semua agama untuk membantu mereka menjadi penjaga lingkungan yang lebih baik.”

 

Direktur eksekutif GreenFaith adalah seorang pastor Episkopal bernama Fletcher Harper. Sebuah foto menunjukkan dia dalam jubah dengan stola hijau, dihiasi dengan Bintang Daud, bintang dan bulan sabit, dan simbol-simbol dari agama lainnya, dan anehnya tidak satupun dari simbol-simbol itu adalah Kristen. Agar adil, maka stola dipotong di pinggangnya – mungkin ada salib di bagian bawah.

 

Sikap relativistik ini tercermin di seluruh situs GreenFaith. Dengan mengklik Eco-Prayers and Rituals akan memunculkan sumber-sumber acuan untuk orang Kristen, Muslim, Buddha, Yahudi, dan Hindu. Klik lain pada Interfaith Resources disitu menyediakan dokumen 47 halaman dengan doa-doa dalam praktik Buddha, Hindu, Penduduk Asli Amerika (termasuk Sioux, Ojibwa, Navajo, Iroquois, dan Omaha), Dinka, Yoruba, Baha'i, dan praktek-praktek Southern Bushmen. Tidak ada yang secara khusus diidentifikasi sebagai orang Kristen. Ada juga beberapa penulis Katolik pilihan ikut ditampilkan di situ – antara lain Saint Hildegard dari Bingen, Saint Patrick, Saint Augustine, Henri Nouwen, dan Mary Goergen OSF.

 

 

Sebuah Masa Puasa Dari Seorang Pemerhati Lingkungan

 

Lima “Kiat Spiritualitas Lingkungan” muncul di bagian atas halaman “Sumber Daya Kristen”, masing-masing dengan penjelasan yang bisa membantu. Tab hari-hari libur Kristen mengungkapkan informasi berikut tentang Rabu Abu:

 

Dengan fokus tradisional mereka tentang pentingnya menahan diri, Rabu Abu dan masa Prapaskah menawarkan kesempatan penting untuk mengatasi masalah konsumerisme, konsumsi, dan iman Kristen.

 

Karena dosa terburuk umat manusia adalah terhadap lingkungan, sebuah afiliasi GreenFaith, “Program Lingkungan Gereja Inggris” mengabdikan masa Prapaskah 2018 untuk pengurangan serius jumlah plastik yang digunakan di rumah-rumah. Beberapa paroki Katolik di AS telah mengadopsi rencana Prapaskah seperti ini.

 

Kalendernya membantu umat dalam tindakan korban Prapaskah mereka. Termasuk di antaranya adalah:

 

·       “24 Februari – Berbelanja di pasar. Pasar makanan segar tidak hanya sering lebih murah dan lebih segar daripada supermarket, tetapi mereka menjual buah dan sayuran secara longgar. Jangan lupa membawa tas yang bisa dipakai ulang.”

·       “2 Maret – Gunakan sabun batangan daripada sabun tangan cair. Ini adalah perubahan yang mudah dilakukan. Jika Anda merasa tertarik, Anda bahkan dapat membuat sabun batangan sendiri.”

·       Kamis dalam Pekan Suci adalah hari untuk kontemplasi khusus – Perubahan abadi apa yang akan Anda buat? Apakah Anda menemukan diri Anda melihat plastik dengan cara yang berbeda? Sebutkan tiga hal dimana Anda berkomitmen untuk berubah.”

 

Tentu saja, di akhir anjuran Prapaskah itu datanglah kemuliaan Paskah:

 

Kebangkitan tubuh Yesus mewakili penegasan Allah akan signifikansi kekal dari realitas fisik. Selama hari Minggu setelah Paskah, ada banyak kesempatan (untuk merayakan) penebusan Kristus, tidak hanya bagi manusia, tetapi bagi “segala sesuatu” (Kol. 1:15 -20).

 

Pikiran kita akan berputar kacau ketika membayangkan ada seorang pastor modernist dan liberal memberi tahu umatnya bahwa yang dimaksud "segala sesuatu," di sini berarti termasuk anjing, kucing, kuda, ikan trout pelangi, dan semak mawar milik tante Mildred, itu semua juga ditebus dan diharapkan berada di Surga.

 

 

Laudato Si’ dan Sinode Pan-Amazonian

 

Organisasi lain, “Catholic Climate Covenant” menyediakan sumber daya khusus untuk umat Katolik yang berpikiran ‘cinta ekologis.’ Di antara tautan tersebut, ada dua belas sumber untuk ensiklik paus Francis Laudato Si, tiga di antaranya dalam bahasa Inggris dan Spanyol sehingga para guru dapat menyebarkannya kepada para murid mereka. Pastor Jesuit “pelangi” (pendukung LGBT). James Martin juga dikutip dalam dua tautan, sementara rekan-rekannya di Salt + Light berkontribusi pada bagian lainnya.

 

Akan menjadi sebuah kesalahan besar jika kita tidak menganggap program ini sebagai hal yang ekstrim.

 

Pertimbangkan laporan situs web resmi Vatican News tentang dokumen persiapan Sinode Pan-Amazon yang akan datang. Menurut Devin Watkins, “Dokumen itu adalah undangan bagi Gereja untuk 'melihat' identitas dan tangisan Lembah Amazon, untuk 'memahami' jalan menuju pertobatan pastoral dan ekologis, dan untuk 'bertindak' atau berjalan di sepanjang jalan yang baru bagi Gereja dengan wajah Amazon.”

 

Dokumen tersebut mencakup hal-hal berikut:

 

“Pertumbuhan kegiatan pertanian, ekstraktif (penambangan), dan penebangan yang berlebihan di wilayah Amazon tidak hanya merusak kekayaan ekologis kawasan itu…. Ini telah memaksa pembangunan perkotaan 'sedikit demi sedikit' dan 'non-inklusif' di Lembah Amazon.”

 

[like url=https://www.facebook.com/ReturnToOrder.org] 

Bahasa ini mencerminkan bias anti pasar bebas dan anti properti pribadi dari Laudato Si’.

Sebenarnya ada tempat yang sah untuk berdiskusi masalah lingkungan, tetapi perdebatan apa pun tidak boleh menggantikan tugas utama Bunda Gereja yang Kudus, yaitu pengudusan jiwa-jiwa. Membuat Gereja menjadi lengan propaganda lain dari agenda lingkungan sedunia adalah penghancuran menyedihkan dari alasan Tuhan kita mendirikan Gereja. Seharusnya isu lingkungan Laudato Si tidak menggantikan meditasi Prapaskah dari Sengsara serta Kematian Tuhan kita.

 

-----------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini: 

Ajaran Gereja Tidak Tunduk Pada Pemungutan Suara

Sekelompok Pembohong

Rahasia Ketiga Fatima Yang Sebenarnya

Vigano Bicara Soal Agenda Francis

LDM, 1 Nopember 2021

Anne - 2 Nopember 2021

Tanpa Suntik Vaksin, Tanpa Yesus!