Tuesday, December 20, 2022

Rahim Buatan Menjadi Kenyataan Dan Bukan Hanya Fiksi Ilmiah

 Rahim Buatan Menjadi Kenyataan Dan Bukan Hanya Fiksi Ilmiah

 https://www.lifesitenews.com/blogs/artificial-wombs-are-becoming-a-reality-and-not-just-science-fiction/?utm_source=daily-world-2022-12-14&utm_medium=email

  


Tidak ada orang waras yang berpikir, beberapa dekade yang lalu, bahwa makhluk mamalia yang kompleks itu, dapat dikandung dalam kantong plastik. Tetapi inilah kita.

 

By Kennedy Hall

Tue Dec 13, 2022 - 6:54 pm EST

 

(LifeSiteNews) - Ya, karena setiap teori konspirasi tampaknya menjadi fakta konspirasi pada saat ini, mungkin juga fantasi fiksi ilmiah mulai menjadi kenyataan juga.

 

Saat semua orang merenungkan kemungkinan mencolok dari Neuralink, Elon Musk, ada potensi "kemajuan" mekanisasi manusia lainnya di cakrawala. Disini saya ingin berbicara tentang rahim buatan.

 

Lihatlah "EctoLife" yang dianggap sebagai "fasilitas rahim buatan pertama".

 

Jika Anda pernah melihat film "The Matrix", Anda mungkin ingat adegan di mana Neo "lahir" dari sebuah polong. Ini mungkin tidak persis seperti itu, tetapi lebih dekat daripada tidak.

 

Otak yang ada di balik proyek distopia ini adalah Hashem Al-Ghaili, seorang pria Yaman yang tinggal di Jerman dan bekerja sebagai "influencer" independen terutama melalui Science Nature Page yang populer di Facebook. Dia juga membagikan konten di YouTube.

 

Empat tahun lalu, dia membuat video yang digembar-gemborkan oleh para pendukung kehidupan, sebagai berguna dalam perjuangan untuk hidup, yang menunjukkan seluruh proses awal kehidupan dari konsepsi hingga kehamilan cukup bulan.

 

Sedikit yang kita tahu bahwa tujuan yang diklaimnya bukanlah untuk melindungi kesucian hidup, melainkan bahwa dia memandang kehidupan seperti eksperimen sains yang hanya menarik untuk dilakukan. Itu saja.

 

Al-Ghaili memberikan wawancara kepada Science and Stuff dan mengatakan bahwa menurutnya konsep EctoLife suatu hari nanti dapat menggantikan kelahiran tradisional.

 

Masyarakat akhirnya bisa memenuhi kebutuhan para orang tua yang “lelah menunggu tanggapan dari agen adopsi (untuk bisa memperoleh anak),” katanya.

 

Benar, solusi untuk prosedur adopsi yang sulit adalah dengan cara membuat peternakan persalinan dystopian, di mana anak-anak diciptakan menjadi humanoid yang dimodifikasi secara genetik.

 

Jangan sampai Anda berpikir ini tidak mungkin. Lihatlah apa yang mereka sebut "Biobag", yang pada dasarnya adalah rahim buatan atau pengganti tempat janin domba yang dikandung selama berminggu-minggu.

 

Sekarang, percobaan domba tidak serumit menumbuhkan manusia sejak pembuahan, karena domba ditempatkan di dalam tas (‘Biobag’) ketika mereka dalam masa kehamilan.

 

BAGAIMANA PUN … MEREKA MENUMBUHKAN DOMBA DALAM TAS PLASTIK!!

 

Tidak ada orang waras yang berpikir, beberapa dekade yang lalu, bahwa makhluk mamalia yang kompleks ini dapat dikandung dalam kantong plastik, tetapi inilah fakta kita.

 

 

'Kebutuhan' akan bentuk kelahiran yang baru

 

Penulis di Science and Stuff percaya bahwa ada sebuah “kebutuhan akan bentuk kelahiran yang baru”.

 

Untuk mendukung klaim gila ini, alasan berikut dinyatakan: “Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa 15% pasangan usia reproduksi di seluruh dunia mengalami infertilitas. Memang, selama 70 tahun terakhir, tingkat kesuburan di seluruh dunia telah menurun hingga 50% secara mengejutkan.”

 

Mari kita uraikan pernyataan ini.

 

Mengatakan "15% pasangan usia subur" mengalami masalah kesuburan adalah pernyataan yang tidak memenuhi syarat. Berapa rata-ratanya? Apakah 15 persen itu boleh dianggap tinggi secara historis? Apakah ini termasuk pasangan yang wanitanya menggunakan kontrasepsi hormonal selama bertahun-tahun atau puluhan tahun? Diketahui bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang dapat sangat merusak kesehatan

reproduksi wanita. Sangat menarik untuk dicatat bahwa penulis menyatakan bahwa tingkat kesuburan sangat menurun dalam 70 tahun terakhir.

 

Hmmm… Saya bertanya-tanya intervensi kesuburan apa yang tersebar luas dalam setengah abad terakhir ini. Hampir seolah-olah orang sengaja melakukan percabulan tanpa hamil, melakukan aborsi, meminum pil "pencegah kehamilan", dengan laki-laki mengebiri diri mereka sendiri seperti hewan banci.

 

Saya sadar bahwa saya bukan “ahli” medis, tetapi menurut saya – dengan cara saya yang sederhana dalam memahami berbagai hal – bahwa jika kita berhenti menghentikan kehamilan, maka wanita mungkin, Anda tahu, akan bisa hamil juga.

 

Cukup lucu, penulis juga mengatakan bahwa “peningkatan pendidikan wanita, dan peningkatan lapangan kerja” telah menjadi alasan mengapa berkurangnya kesuburan.

 

Oke, saya tahu saya mungkin disebut seksis… tetapi mungkinkah ini berarti bahwa mungkin ada sesuatu yang agak tidak wajar tentang mendorong perempuan untuk bekerja di luar rumah dan mendapatkan gelar master tanpa akhir? Serius, apakah gelar dari universitas yang terbangun itu benar-benar sebanding dengan kemunduran umat manusia?

 

Simpang jalan bagi pendukung kehidupan

Para pendukung kehidupan (pro-lifers) menghadapi persimpangan jalan saat ini. Maksud saya adalah bahwa teknologi yang diusulkan untuk peternakan bayi manusia berasal dari kemajuan medis yang telah terbukti bisa menyelamatkan nyawa.

 

Pikirkan kegunaan untuk dapat melakukan sesuatu seperti memindahkan manusia dalam bentuk embrionik dari kehamilan ektopik (kehamilan diluar rahim, yang beberapa kali bisa terjadi) cukup ke semacam rahim pengganti, dan kemudian mungkin dikembalikan ke seorang wanita.

 

Tak dapat dipungkiri bahwa hal ini akan meringankan banyak penderitaan dan kesedihan para ibu yang mengalami kehilangan bayi yang memilukan.

 

Dikatakan demikian, kita melihat bahwa teknologi semacam ini juga dapat digunakan oleh para transhumanis, untuk berpotensi melakukan hal-hal mengerikan yang akan mengubah dunia kita menjadi sarang lebah yang sesungguhnya, dengan menciptakan manusia yang tanpa memiliki rasa kasih dan tanpa jiwa.

 

Semua ini tidak berarti bahwa kita harus berhenti mencoba mencari cara untuk membuatnya lebih bisa dilakukan untuk menyelamatkan nyawa muda pada tahap awal kehamilan. Tetapi juga harus dipertimbangkan bahwa adalah mungkin untuk memfasilitasi permainan Tuhan, meskipun niatnya baik.

 

Berdoalah agar kegilaan dystopian ini tidak pernah terwujud.

 

----------------------------------

 

Silakan membaca artikel lainnya di sini:


Kitab Suci Tentang Komuni di Lidah sambil Berlutut

LDM, 16 Desember 2022

5 ‘Titik Api’ Global Yang Benar-Benar Dapat Meledak Pada Awal 2023

Anna Marie, 7 Desember 2022

Anna Marie, 8 Desember 2022

Katakan TIDAK kepada paus Francis yang memecat pahlawan pro-kehidupan

LDM, 19 Desember 2022