Monday, January 18, 2016

VIDEO PAUS : Pope Francis dan agama dunia tunggal



VIDEO PAUS : Pope Francis dan agama dunia tunggal



Kita tidak menemukan salib disini




Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” – John 14:6


Pada 6 Januari 2016 (Pesta Epifani) PF merilis sebuah video berdurasi 90 detik, pada Vatican youtube channel berjudul "Pope Francis' prayer intentions for January 2016". Secara resmi video ini disebut sebagai 'The Pope Video – January: Inter-religious Dialogue', merupakan yang pertama dari beberapa video lanjutan yang dibuat oleh The Pope's Worldwide Prayer Network (yang diselenggarakan oleh Jesuit) bekerja sama dengan the Vatican Television Center untuk menyebarkan doa intensi bulanan.

Silakan melihat video tersebut, termasuk clip-nya.

Yesus Kristus, kini hanya sekedar satu nama lain saja dari antara nama-nama yang lain.

Berikut ini adalah transkrip dari video itu :

Menurut POPE FRANCIS :
Sebagian besar penduduk planet ini menyatakan diri mereka adalah umat beriman. Selayaknya hal ini menuntun kita semua menuju dialog antar agama. Janganlah kita berhenti berdoa bagi hal itu, dan bekerja sama dengan mereka yang berpikir beda.

Menurut RINCHEN KANDRO – LAMA :
Saya percaya kepada Buddha.

Menurut DANIEL GOLDMAN – RABBI :
Saya percaya kepada Tuhan.

Menurut GUILLERMO MARCO – Imam Katolik :
Saya percaya kepada Yesus Kristus

Menurut OMAR ABBOUD – ISLAMIC LEADER :
Saya percaya kepada Tuhan, Allah

Menurut POPE FRANCIS :
Banyak orang berpikir beda, merasa beda, mencari Allah dan berjumpa Allah dengan berbagai cara. Didalam kerumunan ini, didalam agama-agama yang beragam ini, hanya ada satu hal yang pasti yang kita miliki bersama : kita semua adalah anak-anak Allah.

Menurut RINCHEN KANDRO – LAMA :
Saya percaya akan kasih.

Menurut DANIEL GOLDMAN – RABBI :
Saya percaya akan kasih.

Menurut GUILLERMO MARCO – CATHOLIC PRIEST :
Saya percaya akan kasih.

Menurut OMAR ABBOUD – ISLAMIC LEADER :
Saya percaya akan kasih.

POPE FRANCIS :
“Saya berharap anda menyebarkan permintaan doa saya bulan ini : Bahwa dialog yang tulus antara pria dan wanita dari berbagai agama bisa menghasilkan buah-buah perdamaian dan keadilan.”

Saya percaya doa-doa anda.

Siapa yang berada dibalik layar :
The Organizers
The Pope's Worldwide Prayer Network (Apostleship of Prayer)
Editorial Board
Father Frédéric Fornos, SJ. Director General of the Pope’s Worldwide Prayer Network.
Juan Della Torre, CEO of La Machi – Communication for Good Causes.
Cristina Miguens, Director of Sophia Magazine.
Father Guillermo Marco, former spokesman for Cardenal Bergoglio in the Archdiocese of Buenos Aires. Co-Chairman of the Institute for Interreligious Dialogue.
Rabbi Daniel Goldman, Co-President of the Institute for Interreligious Dialogue.
Omar Abboud, Islamic leader and Co-Chairman of the Institute for Interreligious Dialogue.
Marcelo Figueroa, journalist and evangelic leader.

The Producers
La Machi adalah sebuah perusahaan yang berumur 3 tahun dengan kantor di Argentina, Spanyol dan Belanda, yang menyatakan dirinya sebagai ‘sebuah usaha jasa konsultan yang bergerak demi kebaikan, khususnya penyebaran nilai-nilai religius serta perhatian kepada makhluk Tuhan’. Klien dari perusahaan ini terdiri atas berbagai institusi religius, pelayanan publik, berbagai korporasi (termasuk CSR), pemerintahan, dan organisasi lingkungan.

Para donatur :
Asociación Argentina de Actores
Deloitte Argentina
Indigo Music
Mercado McCann
PwC Argentina
Pope´s Worldwide Prayer Network – International Office
Pope´s Worldwide Prayer Network – Brazil
Pope´s Worldwide Prayer Network – Portugal
Pope´s Worldwide Prayer Network – Netherlands
R/GA Buenos Aires
SADAIC – Sociedad Argentina de Autores y Compositores de Musica
SAL – Sociedad Argentina de Locutores
Servizio Fotografico L´Osservatore Romano
SICA – Sindicato Industria Cinematográfica Argentina


Apakah itu YESUS , BUDDHA, ataupun ALLAH – tetaplah bermanfaat bagi anda

Tetapi tidak, kita bukanlah ‘semua adalah anak-anak Allah’.

Adapun klimaks dari video ‘yang nampaknya baik’ yang dibuat dengan ‘ongkos berapapun’ ini adalah ketika PF berkata :”Didalam kerumunan ini, didalam keberagaman agama ini, hanya ada satu kepastian kita bersama : kita semua adalah anak-anak Allah.”

Apakah benar kita semua adalah anak-anak Allah?

Kitab Suci berkata lain. Marilah kita baca berikut ini :

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.” (John 1:12-13)

Dan juga bacalah ini :

“Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.” (Gal 3:26)

dan juga kutipan ini :
Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku? Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah." (John 8:41-47)

Menjadi anak Allah adalah sebuah hak yang diberikan kepada seseorang dengan syarat bahwa dia bersedia mengakui dan menerima Yesus Kristus dan percaya akan Nama KudusNya. Jadi, mohon diperhatikan : kita tidak dilahirkan sebagai anak-anak Allah, tetapi kita dilahirkan sebagai makhluk Allah. Hanya melalui iman kepada Yesus Kristus saja kita bisa dirubah menjadi anak-anak Allah Bapa Yang Maha Kuasa.

Bersatu dan mengalahkan
Dalam keadaan kegelapan malam seperti saat ini dimana ada banyak orang yang mencampur-adukkan Pribadi Kedua dari Tritunggal Yang Maha Kudus, Yesus Kristus, dengan Allah dan Buddha, bahkan dengan selimut yang semakin lebar dan menyamarkan terhadap pengertian ‘apapun yang kau lakukan, sepanjang kamu percaya ‘akan sesuatu’ dan berbuat baik’,  maka marilah kita ingat akan Sabda ini :

“Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya." (Luk 12 : 51-53)

Beginilah yang dikatakan Yesus. Ini adalah kalimat Kasih Sejati. Gereja Katolik sudah tahu hal ini.

Paus St Pius X mengatakan "Tetapi aneh, mengkhawatirkan dan menyedihkan pada saat yang sama, adalah keberanian dan kesembronoan dari orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai orang Katolik dan bermimpi membangun di bumi, di atas dan di luar batas Gereja Katolik, 'pemerintahan kasih dan keadilan' dengan pekerja-pekerja yang datang dari mana-mana, dari semua agama dan bukan agama, bahkan dengan tanpa keyakinan (akan Tuhan), selama mereka mau melepaskan apa yang mungkin memecah-belah mereka. "

Paus Leo XII mengatakan :"Karena itu, untuk terus mengatakan bahwa tidak ada perbedaan dalam hal agama meski bentuknya tidak sama antara yang satu dengan yang lain, dan bahkan bertentangan satu sama lain, namun pada akhirnya hal ini akan mengarah kepada penolakan pada semua agama, baik dalam teori maupun praktek. Dan ini adalah sama saja dengan atheisme, meski namanya saja berbeda."

St.Lukas juga cukup jelas dalam menulis :”... maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati--bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--,namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kis 4 : 10-12)

Dari Gereja Katolik yang Satu, Kudus dan Apostolik, menjadi sebuah Pondok Persaudaraan Universal yang secara politis adalah benar.

Video Paus itu cocok sekali dengan sistem kepercayaan masonik yang dipercaya dan dipertahankan oleh Paus Francis, yang juga anggota Rotary Club. Kalimat-kalimatnya serta citra yang menyertainya telah bergerak jauh menuju larutnya dan menipisnya Iman Katolik sejati dan menimbulkan pemahaman yang salah seperti ‘keyakinan’ samar-samar akan sesuatu yang kini menjadi sebuah keutamaan yang kudus dan disetujui oleh Gereja Katolik. Ideologi semacam ini mencerminkan semua isi dari Pondok Masonik. Ada beberapa persyaratan yang ketat untuk menjadi seorang freemason dan salah satunya adalah keyakinan akan adanya ‘Makhluk 'Mahatinggi'. Tidak peduli siapa atau apa 'Makhluk Mahatinggi' itu, pokoknya makhluk itu adalah baik. Keyakinan itu sendiri adalah hal yang diperlukan.

  

 

Bukti keanggotaan kehormatan Jorge Bergoglio dalam Masonic Rotary Club, Buenos Aires
Perhatikan simbol jangka dan penggaris di sebelah kanan, simbol khas dari kelompok freemason.





'Binatang’ itu juga ‘percaya akan Kasih’
Pada akhir dari video itu kita dengar, lagi dan lagi, lagu pop (bukan lagu Gereja) dengan slogannya "Aku percaya pada cinta" ("I believe in love") Nah, siapa yang tidak mengerti artinya dan apa maknanya itu?

Kim Kardashian, salah satu pendukung pernikahan sesama jenis, majalah Cosmopolitan, Oprah Winfrey, dan hampir semua orang berhala juga 'percaya akan cinta' dan mereka berbicara tentang hal itu, meski sedikit dan superfisial. Bahkan okultis Aleister Crowley yang jahat (yang menyebut dirinya "The Beast 666") sering berbicara panjang lebar tentang 'cinta'. Kenyataannya 'Hukum Thelema' yang hina itu menyatakan :"Lakukan apa saja yang engkau mau maka hal itu akan meliputi seluruh Hukum. Cinta adalah hukum, cinta di bawah keinginan ". Nampaklah bahwa diapun 'percaya akan cinta'.

Maka kita harus berhati-hati

Marilah kita selalu berpaling kepada Sabda yang sejati dari Yesus Kristus ketika kita merenungkan makna yang sebenarnya dari ‘kasih’ dan jangan biarkan telinga kita yang gatal ini terjerumus karena kata-kata yang menarik serta gagasan-gagasan kosong.

Berikut ini ayat-ayat dari Kitab Yohanes yang memperlihatkan bagaimana Yesus Kristus berbicara mengenai kasih.

“Jika kamu mengasihi Aku, taatilah Perintah-perintahKu.”
“Barangsiapa menerima perintah-perintahKu dan melaksanakannya, dia mengasihi Aku. Dia yang mengasihi Aku dikasihi oleh BapaKu dan Akupun mengasihi dia dan memperlihatkan DiriKu kepadanya.”
“Barangsiapa mengasihi Aku mematuhi ajaranKu. BapaKu mengasihi mereka dan Kami akan datang kepada mereka dan membuat rumah Kami bersama mereka.”
“Jika kamu menjalankan perintah-perintahKu kamu akan tetap didalam KasihKu, seperti Aku menjalankan Perintah-perintah BapaKu dan tetap berada didalam KasihNya.”

Kristus tanpa SalibNya
Silahkan menyaksikan videonya lagi dan perhatikanlah bahwa tidak sekalipun kita melihat gambar atau patung Salib disitu. Jelaslah bahwa ini adalah disengaja. Kita diperlihatkan pada patung Buddha, tasbih Muslim, dan Menorah dari agama Yahudi, tetapi tidak ada Salib disitu. Bahkan salib konvensional yang dikenakan PF pada lehernya selalu tersembunyi dan tertutup di seluruh durasi video itu, baik tertutup oleh kertas, meja, atau tangan yang terlipat. Beberapa umat Katolik berpikir menggunakan sebuah boneka yang menunjukkan Bayi Yesus, untuk mewakili Kristianitas. Tentu saja mereka akan langsung berpikir tentang Salib - simbol universal dari sebuah kepercayaan akan Penyaliban dan Kebangkitan Putera Tunggal Allah, Yesus Kristus. Marilah kita ingat kata-kata Yang Mulia Uskup Agung Fulton Sheen. "Peradaban Barat pasca-Kristiani telah mengambil Kristus tanpa Salib-Nya. Tetapi Kristus tanpa sebuah pengorbanan (salib) yang bisa mendamaikan dunia dengan Allah adalah laksana pengkhotbah keliling yang murahan, banci, tidak nyata, dan tidaklah layak menjadi populer seperti Khotbah-Nya yang agung di atas Bukit, dan jika tanpa Salib juga tidak bermanfaat bagi perkataanNya tentang KeilahianNya di satu sisi, dan perceraian, penghakiman, dan neraka di sisi lain ... Tanpa SalibNya, Dia menjadi tak lebih dari pendahuluan dari sebuah demokrasi atau paham kemanusiaan yang mengajarkan persaudaraan tanpa air mata."

Perhatikan juga perkataan Yesus dalam Injil Markus bab 8 :

“Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus." (Mrk 8:38 )

Saatnya sudah di tangan
Para sahabat yang terkasih, marilah kita melihat kepada saat ini : nabi palsu telah memasuki Gereja Katolik, menggenapi segala nubuatan yang ada didalam Kitab Keabadian dari Bapa. Ini adalah sebuah tanda dari akhir – satu dari antara berbagai tanda zaman akhir.

Begitulah Gereja kita akan mengalami penganiayaan yang terbesar yang pernah disaksikan di dunia. Namun hal itu merupakan yang terakhir.

Berdoalah. Bersiaplah. Siaplah untuk memilih antara Gereja yang benar dari Gereja yang palsu. Karena sekali seseorang tunduk kepada kuasa penipuan dari Lucifer, maka hampir tidak mungkin baginya untuk memiliki kemampuan membedakan secara memadai agar bisa lolos dari perangkapnya. Gereja Katolik, seperti kita ketahui, telah berubah melebihi pemahaman kita. Ia lebih gelap dari pada yang kita duga. Saat ini waktunya lebih dekat dari pada yang kita pikirkan.

Mintalah tolong kepada Allah agar kita bisa melihat Kebenaran.
Ini adalah ujian terbesar dan terakhir.
Dan ujian itu telah tiba. 

No comments:

Post a Comment