Sunday, January 21, 2018

LEBIH BANYAK BUKTI BAHWA VATIKAN TELAH DIBAJAK OLEH ‘LOBBY KAUM GAY’'...

These Last Days News - January 16, 2018

LEBIH BANYAK BUKTI BAHWA VATIKAN TELAH DIBAJAK OLEH ‘LOBBY KAUM GAY’'...


Aku tidak akan membela imam-imamKu yang mendukung tindakan homosex dan membiarkannya terjadi di lingkungan imam-imamKu. Aku tidak akan membela imam-imamKu yang membiarkan pembunuhan atas janin melalui sikap permisiv mereka. Aku tidak akan membela mereka dan Aku akan mengijinkan imam-imamKu untuk dihancurkan. - Pesan Yesus kepada Veronica Lueken di  Bayside, New York, June 18, 1982

Apakah kamu begitu buta hingga tidak bisa mengenali percepatan dosa yang ada di antara kamu? Pembunuhan banyak sekali terjadi, pencurian, segala macam pembantaian, kehancuran jiwa-jiwa muda, aborsi, homosex, telah dikutuk sejal awal mula zaman oleh Bapa Yang Kekal. Namun dosa telah menjadi sebuah gaya hidup. Dosa dibiarkan saja saat ini, hingga kepada tingkatan mahkamah agung di negerimu, di seluruh dunia. Seperti halnya kamu menabur, begitulah kamu akan menuai. Dosa adalah kematian, bukan saja bagi roh, tetapi juga bagi tubuh. Perang adalah hukuman atas dosa manusia, keserakahannya, ketamakannya. Kesombongan dan kecongkakan telah menjatuhkan banyak uskup dari Rumah Puteraku." - Pesan Bunda Maria kepada Veronica Lueken di  Bayside, New York, August 14, 1981

LifeSiteNews.com reported on January 12, 2018:

by Christine de Marcellus Vollmer
Catatan editor: Christine de Marcellus Vollmer adalah presiden Provive dan mantan anggota Akademi Kepausan untuk Kehidupan dan juga Dewan Kepausan untuk Keluarga.

Lukisan-lukisan dinding yang bernuansa homo-erotik dan merupakan penghujatan,
telah dipajang di Gereja Cathedral di Terni, atas perintah uskup agung Paglia. Kini Paglia menjabat sebagai kepala dikasteri yang membawahi the St. John Paul II Institute for Studies in Marriage and Family di seluruh dunia. Sebuah institusi pendidikan yang mempelajari masalah perkawinan dan keluarga di Vatikan. Lukisan dinding ini telah memunculkan banyak isu yang patut diberikan atensi.





Pemasangan lukisan homo-erotik di Katedral tempat Uskup Agung Paglia bekerja ini, sejak tahun 2006, telah membuat dunia Kristiani mengajukan pertanyaan penting tentang bagaimana dia bisa dipilih untuk memimpin Dewan Kepausan bagi Keluarga dan kemudian sebagai kepala dari Akademi Kepausan untuk Kehidupan serta kepala dari Institut John Paul II yang mempelajari Perkawinan dan Keluarga, saat dia dengan jelas menentang ajaran Gereja tentang moralitas seksual.


Pertanyaan ini sendiri memerlukan sebuah penegasan mengenai maksud dan kriteria yang dipakai di Vatikan, di bawah Paus Fransiskus, dalam menunjuk para pejabatnya.

Pemasangan lukisan homo-erotik oleh uskup agung Paglia ini telah memperkuat pandangan sebelumnya yang tertuju kepada Vatikan oleh para ahli kesehatan mental dalam Gereja Katolik, bahwa uskup agung Paglia harus dihentikan dari jabatannya di Vatikan dan disarankan untuk menjalani evaluasi kesehatan mentalnya.

Evaluasi ini sesuai dengan piagam Dallas mengenai Pelecehan Seksual, dan sehubungan dengan peran Paglia dalam upaya pengembangan program pendidikan sex online ‘Meeting Point’ saat dia memimpin Dewan Kepausan untuk Keluarga. Program yang merusak bagi kaum muda ini, sekarang sedang dalam peninjauan ulang dan, semoga, dilakukan perombakan.

Tetapi justru Paglia dipromosikan!

Keprihatinan publik tentang kebijakan Vatikan yang menempatkan kaum muda Katolik dibawah risiko pelecehan sex telah semakin diintensifkan oleh tindakan Paus Fransiskus yang mengembalikan jabatan seorang imam dari Italia yang diberhentikan dari tugasnya oleh Paus Benediktus karena pelecehan sexual terhadap beberapa orang remaja laki-laki. Imam ini kemudian menagalami kekambuhan, dengan melakukan (lagi) pelecehan sexual terhadap seorang pemuda, dan dia kemudian ditangkap dan ditahan oleh polisi.

Rumor bahwa Vatikan telah berada dalam cengkeraman 'lobi gay' nampaknya setiap hari harus dikonfirmasi lebih lanjut. Para orang tua semakin banyak yang mengeluarkan anak-anak mereka dari sekolah-sekolah yang dikelola oleh agama (Katolik) dan menjauhkan anak-anak itu kegiatan-kegiatan paroki. Inilah sebuah hasil menyedihkan dari apa yang disebut sebagai tindakan 'belas kasih' dan 'kemurahan hati ' versi Paus Fransiskus.

Perlindungan terhadap pernikahan, keluarga dan kaum muda Katolik bergantung pada pembenahan yang benar dari semua skandal ini.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, adalah ajaran-ajaran yang mengalir keluar dari serangkaian konferensi yang diadakan di Gregorian University mengenai Humanae Vitae.

Selain banyaknya saran-saran menyimpang dan sesat yang dibuat dan diusulkan oleh ‘Sinode Keluarga’, persetujuan yang sama, namun halus dan mendesak, untuk menyetujui tindakan homosex telah melapangkan jalan menuju apa yang nampaknya dimaksudkan untuk menerima dan mendukung apa yang diungkapkan oleh salah satu pembicara dalam Sionde itu, seorang imam Jesuit dari Prancis, Alain Thomasset, (lihat lukisan di atas) yang menganggap bahwa "hubungan homoseksual yang dilakukan di dalam stabilitas dan kesetiaan dapat menjadi jalan menuju kekudusan"

Seseorang tidak perlu menjadi sangat ahli dan cerdas untuk bisa mengerti presentasi tambahan oleh otoritas Vatikan yang mengatakan bahwa 'homoseksualitas adalah merupakan penggunaan seksualitas yang sah, bahkan oleh para imam dan religius.’ Para imam yang baru-baru ini muncul keluar dan memamerkan kehidupan homosex mereka ‘telah dipuji oleh para uskup mereka.’ Perbuatan ini semakin memecah-belah Gereja lebih jauh dalam masalah moralitas Kristiani.

Bukti baru tentang adanya kolusi dari para pastor ‘yang di-istimewakan’ dan teman-teman ‘khusus’ di kalangan sahabat imamat mereka untuk melakukan penghancuran terhadap ajaran moral Katolik, telah muncul dalam konferensi di Universitas Gregorian tentang Humanae Vitae.

Seorang pastor, Maurizio Chiodi, telah diizinkan untuk menyajikan teori yang sungguh sesat, yang berkata bahwa perbuatan jahat yang obyektif itu sebenarnya tidak ada; karena itu semua harus tunduk kepada penilaian individu.

Atas dasar itu, pastor itu melanjutkan dengan menyatakan bahwa "kontrasepsi bisa menjadi hal yang baik dan bahkan sebuah tugas." Jelaslah bahwa, jika hal ini tidak dikoreksi, maka ini merupakan pertanda dari dua hal penting:

1.      Sebuah strategi yang cerdik untuk menghancurkan moralitas Katolik selama 2000 tahun ini yang telah dikumpulkan di dalam Humanae Vitae dan Veritatis Splendour, dan dengan demikian orang-orang sesat itu mengizinkan semua praktik seksual yang menyimpang, dan
2.      Bukti yang nyata bahwa Bab 8 dari Amoris Laetitia sebenarnya adalah mengandung ajaran sesat. Pastor Chiodi mendasarkan seluruh argumennya guna mendukung relativisme, etika situasi dan kontrasepsi kepada bab VIII ini dari Amoris Laetitia. Tidak ada ajaran berwenang lainnya yang mengijinkan dia melakukan hal ini.

Ada kekhawatiran di seluruh dunia bahwa Kepausan Francis ini telah dibajak oleh 'Lobi Gay' yang telah sangat banyak dibahas akhir-akhir ini, dan bahwa dia (PF) telah dimanipulasi oleh para uskup homoseksual.

Maka sudah saatnya jika Paus Fransiskus mengambil sikap dan pendirian yang teguh untuk mendukung Doktrin Moral Katolik, menjauhkan diri dari orang-orang yang mendukung gagasan bahwa homoseksual adalah bentuk alternatif dari 'cinta' dan menjauhkan dirinya dari anggapan bahwa 'apapun boleh dilakukan, jika anda merasa baik dan nyaman dengan hal itu.'


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment