Wednesday, May 16, 2018

PERINGATAN KERAS DARI ST.AGUSTINUS KEPADA PARA PASTOR YANG LALAI


PERINGATAN KERAS DARI ST.AGUSTINUS KEPADA PARA PASTOR YANG LALAI



LifeSiteNews.com reported on May 7, 2018:
by Steve Jalsevac

Kami menerima banyak komentar pada hari-hari belakangan ini dari para pembaca yang sangat marah, namun tidak begitu banyak komentar dari para kardinal, uskup-uskup dan imam-imam yang jelas-jelas berbuat kebusukan dan bidaah, dan lebih mengkhawatirkan lagi oleh adanya kelalaian sebagian besar klerus yang baik yang tidak mau berkata apa-apa dan tidak mau melakukan apa pun yang substansial dalam menanggapi semua ini. Ini adalah fenomena yang menyedihkan dan sangat mengganggu, tetapi tidak aneh lagi bagi zaman kita sekarang.

Banyak orang yang bertanya, "Apa yang mereka takutkan"? Satu-satunya ketakutan yang seharusnya mereka miliki adalah rasa takut yang sehat akan Tuhan sendiri.

Dalam buku The Power of Silence, Robert Cardinal Sarah mengenang beberapa ucapan St. Agustinus yang sangat relevan dengan topik ini.

Setiap imam dan setiap uskup harus dapat berkata, seperti Santo Agustinus: “Voce Ecclesiae Loquor (Saya berbicara dengan suara Gereja)” (Serm. 129, 4) dan, oleh karena itu, dengan suara Yesus Kristus; dengan demikian, dengan lemah lembut dan bermanfaat, dia harus mengambil tanggung jawab penuh dari seorang pastor dan pembimbing. Setiap imam, setiap uskup, harus mengingat bahwa pada Hari Penghakiman yang mengerikan nanti, dia harus bertanggung-jawab di hadapan Allah atas dosa-dosa kawanannya karena dia tidak bisa mendidik dan memperbaiki mereka, yang disebabkan karena kelalaiannya sendiri.

Dalam sebuah suratnya, St. Agustinus menulis dengan jelas: “Kemuliaan dari zaman ini segera berlalu; pada Hari Penghakiman nanti semua kemuliaan ini akan sia-sia saja. Bukanlah niat saya untuk menyia-nyiakan hidup saya bagi kesia-siaan kesombongan gerejawi. Saya hanya memikirkan hari ketika saya harus melakukan pertanggung-jawaban atas kawanan yang telah dipercayakan kepada saya oleh Pangeran para pastor. Mengertilah akan ketakutan saya ini, karena ketakutan saya ini luar biasa besarnya.”

Hari Penghakiman. Hari itu akan datang kepada kita semua, tetapi bagi para rohaniwan, penuntun jiwa-jiwa yang ditahbiskan, penghakiman itu adalah lebih besar dan lebih menakutkan bagi mereka. Itulah sebabnya mengapa mereka membutuhkan doa-doa khusus dari kita semua. Tetapi yang menyedihkan, kita berada di sebuah zaman lain dalam sejarah di mana sikap pengecut dan kelalaian para klerus nampak merajalela di seluruh dunia Kristiani. Hal ini memungkinkan kejahatan untuk berkembang luas, dan jiwa-jiwa, terutama kaum muda, menjadi sangat busuk dan rusak. Hanya segelintir kecil klerus yang tetap berdiri bersama Kristus dan dengan senang hati dan sukacita mereka menerima salib yang datang dengan kesetiaan yang besar. Mereka semua harus membaca ulang karya klasik besar - The Imitation of Christ oleh Thomas a Kempis. Mahakarya itu juga diperuntukkan bagi umat awam.

Berdoalah bagi klerus kita - di setiap tingkatan hirarki. Kebutuhan doa, seperti yang anda lihat dalam berbagai perkembangan keadaan yang kami laporkan selama 5 tahun terakhir ini, sangatlah besar.

"Sikap toleransi adalah keutamaan bagi manusia yang tak memiliki keyakinan." - G.K. Chesterton

"Siapa pun yang tidak membenci kesalahan, berarti dia tidak mengasihi kebenaran". - G.K. Chesterton

Pesan-pesan berikut ini berasal dari Tuhan kita dan Bunda Maria yang diberikan kepada Veronica Lueken di Bayside, New York. Silakan lihat disini.

"Saya melihat bahwa para imam yang berkedudukan tinggi di Rumah Allah telah menjadi terlalu lunak dalam cara bertindak mereka. Mereka banyak melayani tubuh mereka dan tidak ingin berkorban dan melakukan silih. Tidak ada jalan yang mudah menuju Kerajaan. Mereka harus berlutut dan harus membuat lapar tubuh jasmani mereka hingga mereka bisa menjauhkan dirinya dari setan yang ada di dalam hati mereka.
Jika kamu tidak mau mendengarkan peringatanku saat ini, maka kamu akan jatuh ke dalam perangkap yang dipasang bagimu. Musuh telah berada di Rumah Allah. Dia berusaha menyingkirkan Wakilmu dari antara kamu, dan setelah itu dia akan menempatkan seorang pria dari rahasia kegelapan untuk duduk di atas Tahta Petrus.” pesan dari St. Thomas Aquinas, August 21, 1972

SALAH JALAN, CARA YANG BODOH
"Klerusku, di dalam kesesatanmu, dengan caramu yang bodoh untuk menemukan terang, kamu telah menyerahkan dirimu kepada khayalan. Kekejian sedang dilakukan saat ini di rumah-rumah Puteraku, gereja-gereja di seluruh dunia. Hal ini menimbulkan kesedihan yang besar bagi seluruh penghuni Surga. Hal ini menyebabkan kesedihan yang besar bagi Bapa yang Kekal. Dan pada gilirannya hal ini akan membawa banyak kesedihan bagi hati mereka yang sedang berjuang untuk mempertahankan kebenaran. Iman dan Tradisi tidak bisa dipisahkan. Segala jenis pembaharuan di dalam Gereja adalah ciptaan setan."- Bunda Maria, 1 November, 1975

No comments:

Post a Comment